Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Selasa, 07 November 2023

JAWABAN TUGAS 1 UT




Berikut adalah soal Tugas ke-1 yang wajib Anda kerjakan. Bacalah pertanyaan dengan cermat kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut.

1.     Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebut.

2.     Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!

3.     Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut!

4.     Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!

5.     Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera.  Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

 JAWABAN BERIKUT BELUM TENTU NILAI BAGUS HANYA SEBAGAI BAYANGAN SAJA...

Jawab :

           1.       Ibadah dibagi menjadi dua bentuk yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah. Coba jelaskan kedua pengertian berikut, serta berikan contoh masing-masing dari jenis ibadah tersebut?

 

-       ibadah mahdlah merupakan ibadah yang sudah baku sesuai petunjuk Rasulullah SAW seperti ditetapkan dalam Al Quran atau As-Sunnah.

Contoh : sholat, zakat, haji, dan ibadah lain yang di tetapkan oleh hukum syara’.

-       ibadah ghairu mahdlah merupakan ibadah yang dilakukan berdasarkan perintah, anjuran , atau tidak adanya larangan terhadap suatu perbuatan.

Contoh : silaturahmi, menjenguk orang sakit, sedekah, mencari ilmu, bekerja, membangun masjid, dan kegiatan yang bermanfaat lainnya

 

  1. Tuliskan ayat dan tafsir yang menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, serta jelaskan tahapan penciptaan manusia menurut Al-Qur’an!

 




             Artinya : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”




           Artinya : “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).”




Artinya : “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”

 

Penciptaan Manusia Menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar :

Mengingat bahwa Tafsir al-Azhar bila dilihat dari aspek metodologis termasuk dalam kelompok tafsir tahlili-ijmali, maka dalam menafsirkan QS. al-Hajj/22: 5, HAMKA menafsirkannya dengan cara menjelaskannya secara global dari beberapa fase penciptaan manusia tersebut. Namun, sebelum menjelaskan fase-fase dalam penciptaan manusia, Hamka memulai tafsirnya dengan menjelaskan terlebih dahulu latar belakang kenapa masalah ini menjadi penting untuk diketahui semua manusia. Berpangkal dari firman Allah dalam QS. al-Hajj/22: 5, “ya ayyuhan nas” (wahai sekalian manusia), beliau berusaha menjelaskan bahwa hal ini merupakan seruan bagi seluruh umat manusia – tanpa terkecuali  – mengenai dua hal yang amat tentang penting dasar-dasar berfikir yang akan menjadi pegangan hidup, yaitu percaya akan adanya Allah, dan percaya tentang adanya kebangkitan kembali sesudah mati. fase penciptaan manusia menjadi 7 fase. Fase-fase dimaksud adalah :

-        Fase Turab

fase turab ini tidak hanya berkenaan dengan manusia pertama saja, yaitu Adam, tetapi juga kita semua diciptakan dari tanah. Menurutnya, bumi yang terkena siraman air hujan akan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, buah-buahan, bahkan segala macam makanan pokok, seperti padi, jelai, gandum dan sagu. Dari berbagai macam makanan itulah terdapat zat-zat yang dapat menyuburkan hidup manusia.

-        Fase Nuthfah

fase nuthfah Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa nuthfah asalnya adalah dari beberapa makanan yang kita makan sehari-hari. Dalam memaknai term nuthfah ini, Hamka tidak mengkhususkan hanya pada laki-laki saja. Artinya, bahwa nuthfah itu tidak hanya dipunyai oleh laki-laki saja sebagaimana dipahami selama ini. Tetapi yang dimaksud nuthfah adalah berpadunya mani laki-laki dan mani perempuan yang ada dalam rahim.

-       Fase Mudhghah

fase mudhghah (segumpal daging) Proses terjadinya alaqah menjadi mudhghah, menurut Hamka juga setelah melalui empat puluh hari lamanya. Pada masa ini, maka dapat diketahui secara pasti kapan seorang wanita mengalami keguguran. Apakah pada waktu masih menjadi nuthfah (di bawah 40 hari), atau di waktu alaqah (di watu 80 hari), ataukah di waktu mudhghah (di bawah 120 hari).

-         Fase Tifl

Fase Tifl (bayi) merupakan fase setelah mudhghah. Proses terjadinya mudhghah hingga menjadi tifl melalui proses yang cukup lama. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada fase mudhghah, Tuhan telah menentukan beberapa hal, baik menyangkut jenis kelamin, rizki, bentuk rupa, dan lain sebagainya. Pada fase tifl ini, sekalipun sudah cukup sempurna bentuk tubuhnya, namun belum tahu apa-apa. Segala alat panca indera belum dicukupkan dan akal belum ada

-       Fase Dewasa (Asudda)

Fase Dewasa (Asudda) Merupakan Proses untuk menjadi seorang dewasa juga melalui proses yang berangsur-angsur. Dari bayi yang mencucut susu ibunya, sampai mampu memakan-makanan keras. Dari tidur, miring berangsur merangkak mencoba berdiri, tegak dan terjatuh dan tegak pula, sampai ia menjadi seorang yang sangat kuat.

-       Fase Pikun

Fase ini merupakan fase yang paling akhir yang harus dilalui oleh manusia yang oleh Allah dipanjangkan umurnya. Sebab, bagi mereka yang umurnya dipendekkan oleh Allah, sudah barang tentu fase ini tidak sempat dijalaninya, bahkan ada yang tidak sampai pada fase mudhghah seandainya seorang ibu mengalami keguguran. Artinya, secara normal semua fase ini akan dijalani manusia.

 

             3.       Al-Quran menyebutkan beberapa istilah untuk menyebut manusia. Jelaskan istilah-istilah yang digunakan tersebut!

 

-       INSAN

Dalam Al Qur’an, istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk yang bernama manusia iniadalah insan atau al-nas. Insan atau ins atau unas atau al-nas sering diartikan sebagai jinak, harmonis dan tampak . Hal ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an QS. Al-Thariq 86:5 



Artinya : “Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?”

Dalam Al-Qur’an istilah insan digunakan untuk diperbandingkan dengan istilah jin atau jan. Jin merupakan makhluk yang tidak tampak, sementara manusia adalah makhluk yang tampak.makhluk jenis yang lain yang tidak tampak adalah malaikat.

Hal ini seperti yang tertera didalam Al-Qur’an QS. Adz-Dzariyaat 51:56




Artinya :” dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Menurut Rifaat Syauqi Nawawi, istilah insan digunakan untuk menunjuk manusia dengan semua totalitasnya lahir dan batin. Bila Allah menyeru dengan sapaan “Wahai Manusia" (يأيهاالناس), maka yang dimaksud adalah manusia sebagai totalitas lahir dan batin.

-       BASYAR

Istilah basyar berarti “penampakan sesuatu secara baik dan indah”. Manusia disebut basyar karena kulitnya tampak jelas. Seperti yang tertutis di dalam Al-Qur’an QS. Al-Kahfi 18:110 





Artinya :” Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Istilah basyar digunakan untuk menggambarkan manusia yang merupakan makhluk yang telah memiliki kedewasaan yang mampu mengemban tanggung jawab ataupun amanat. QS. Al-Ruum 30:20 telah menyebutkan penjelasan basyar diatas yang tertulis



Artinya :”dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

Melihat ayat diatas manusia yang diistilahkan sebagai basyar adalah manusia yang sudah dewasa, maka ia mampu bertanggung jawab ataupun mengemban amanat. Karena itulah setiap basyar ditugasi menjadi khalifah yang memimpin dan bertanggung jawab atas kekhalifahannya.”

-       BANI ADAM

Istilah bani Adam menunjukkan bahwa seluruh manusia adalah anak dari manusia ciptaan Allah yang pertama yaitu Adam. Hal ini disebutkan didalam QS. Al-A’raaf 7:172





Artinya :” dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

istilah yang mirip dan memiliki pengertian yang sama dengan bani adam adalah dzurriyat Adam. Adam digambarkan oleh Al-Qur’an sebagai makhloq manusia yang pertama kali diciptakan oleh Allah. Disampingnya terdapat seorang perempuan yang diciptakan Allah untuk hidup berdampingan dengan Adam yang bernama Hawa. Dari pernikahan Adam dengan Hawa maka lahirlah seluruh bangsa manusia. Maka, semua manusia adalah bani Adam atau keturunan Adam.

 

            4.       Manusia juga disebut sebagai khalifah. Jelaskan langkah-langkah yang dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah!

 

halifah adalah seseorang yang diberi tugas sebagai pelaksana dari tugastugas yang telah ditentukan, maka ia memiliki tugas-tugas tertentu sesuai dengan tugas-tugas yang telah digariskan oleh Allah selama manusia itu berada di bumi sebagai khalifatullah.

 

Langkah langkah yang dilakukan :

-       Berdakwa dan maklukan negeri lain tanp kekerasan

Dengan meyakinkan kaum atau masyarakat lain, dengan melakukan perjanjian kepada umat non muslin

-       Membela agama islam dengan berjihad

Dengan memperjuangkan dan memerangi orang orang kafir yang ingin menjatuhkan agama islam.

 

-       Mengatasi krisis dan perpecahan, soprti yang dilakukan khalifah abu bakar Ash-Shiddiq, perselisihan dan perpecahan disebabkan pembangkangan kaum quraisy dan kaum lain serta di mulainya gerakan tidak membayar zakat setelah sepeninggalan nabi Muhammad SAW

 

-       Melakukan hijrah dan menyampaikan agama islam,

 

  1. Islam berjuang untuk tegaknya masyarakat yang beradab dan sejahtera.  Jelaskan prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera!

 

Dengan menerapkan prinsip prinsip ajaran agam islam yaitu :

-       as-Syura merupakan suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an.  bahwa musyawarah sangat diperlukan sebagai bahan pertimbanagan dan tanggung jawab bersama di dalam setiap mengeluarkan sebuah keputusan. Dengan begitu, maka setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah akan menjadi tanggung jawab bersama.

-       al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan bijaksana. Tidak boleh kolusi dan nepotis. Arti pentingnya penegakan keadilan dalam sebuah pemerintahan.

-       al-Musawah adalah kesejajaran, egaliter, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya,  Penguasa tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif.

-        al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan seseorang kepada orang lain. Oleh sebab itu kepercayaan atau amanah tersebut harus dijaga dengan baik. Dalam konteks kenegaraan, pemimpin atau pemerintah yang diberikan kepercayaan oleh rakyat harus mampu melaksanakan kepercayaan tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.

-       al-Masuliyyah adalah tanggung jawab. Sebagaimana kita ketahui, bahwa kekuasaan dan jabatan itu adalah amanah yang harus diwaspadai, bukan nikmat yang harus disyukuri, maka rasa tanggung jawab bagi seorang pemimpin atau penguasa harus dipenuhi.  Dan kekuasaan sebagai amanah ini memiliki dua pengertian, yaitu amanah yang harus dipertanggungjawabkan di depan rakyat dan juga amanah yang harus dipertenggungjawabkan di depan Tuhan

 

Sumber referensi :

            1.       https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5795266/pengertian-ibadah-mahdhah-dan-perbedaannya-dengan-ghairu-mahdhah

            2.       https://www.materisma.com/2015/09/kandungan-surah-al-muminun-ayat-1214.html

            3.       https://konselingberbagi.blogspot.com/2016/04/istilah-manusia-dalam-al-quran.html

            4.       https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6633780/bentuk-perjuangan-abu-bakar-ash-shiddiq-selama-jadi-khalifah

            5.       https://uin-malang.ac.id/r/131101/islam-dan-demokrasi.html

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar