Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 01 Mei 2023

Kain Atau Pakaian Basah Najis Karena Kentut???

وَقَالَ الْحَلِيمِيُّ: إذَا خَرَجَ مِنْ الْإِنْسَانِ رِيحٌ وَكَانَتْ ثِيَابُهُ مَبْلُولَةً تَنَجَّسَتْ وَإِنْ كَانَتْ يَابِسَةً فَلَا. قَالَ: وَكَذَلِكَ دُخَانُ كُلِّ نَجَاسَةٍ أَصَابَ شَيْئًا رَطْبًا كَمَا إذَا دَخَلَ اصْطَبْلًا رَاثَتْ فِيهِ دَوَابُّ وَتَصَاعَدَ دُخَانُهُ فَإِنْ أَصَابَ رَطْبًا نَجَّسَهُ اهـ.

Imam Al-halimiy berkata, "Ketika angin keluar dari dubur orang sedangkan pakaiannya basah, maka pakaian tersebut menjadi najis, jika kering maka tidak najis. Demikian pula asap setiap najis mengenai sesuatu yang lembab (najis juga) sebagaimana ketika masuk ke dalam kandang yang diteleki hewan yang mana asapnya naik, apabila mengenai pakaian yang basah, maka itu menajiskan."

[الخطيب الشربيني ,مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج ,1/236]

TAMBAHKAN PEMBAHASAN

(Kasyifatussaja / syarah safinah)

والقليل من دخان النجاسة ولو من مغلظ وهو المتصاعد منها بواسطة نار

"Di antara najis yang dima'fu adalah najis sedikit yang berasal dari asap najis meskipun najis mugholadzoh, maksudnya asap yang naik dari najis akibat bakaran api."

(Fathul Wahhab)

 (فرع) دُخَانُ النَّجَاسَةِ نَجِسٌ يُعْفَى عَنْ قَلِيْلِهِ وَبُخَارُهَا كَذَلِكَ إِنْ تَصَاعَدَ بِوَاسِطَةِ نَارٍ لِأَنَّهُ جُزْءٌ مِنَ النَّجَاسَةِ تَفْصِلُهُ النَّارُ لِقُوَّتِهَا وَإِلَّا فَطَاهِرٌ وَعَلى هَذَا يُحْمَلُ إِطْلَاقُ مَنْ أَطْلَقَ بِنَجَاسَتِهِ أَوْ طَهَارَتِهِ إهـ 

"Far'un; asap najis (yang dibakar) dihukumi najis yang dimakfu' jika sedikit, demikian juga uapnya. Jika naiknya asap atau uap tadi karena dipisahkan oleh api, karena itu juga termasuk bagian najis yang dipisahkan oleh api karena kuatnya. Jika tidak terlalu kuat, maka dihukumi suci. Ini adalah pendapat yang dikemukakan oleh kemutlakan orang yang memutlakkan hukum najis dan sucinya."

(Bughyatul mustasyidin.)

الفرق بين دخان النجاسة وبخارها أن الأول انفصل بواسطة نار والثاني لا بواسطتها قاله الشيخ زكريا وقال أبو مخرمة هما مترادفان فما انفصل بواسطة نار فنجس ومالا فلا أما نفس الشعلة أي لسان النار فطاهر قطعا حتى لو اقتسب منها في شمعة لم يحكم بنجاسته. إه

"Far'un; perbedaan  antara asap najis dan uap najis adalah. Bahwa asap dipisahkan oleh api sedangkan uap tidak dipisahkan oleh api. Syaikh Zakariya berkata akan hal ini. Abu makhromah berkata juga mengenai hal ini bahwa keduanya adalah murodif(sama saja). Maka, najis yang dipisahkan oleh api dihukumi najis dan najis yang tidak dipisahkan oleh api, maka tidak najis(asapnya). Adapun lidah api dihukumi suci secara pasti sampai-sampai apabila dibuat lilin maka tidak dihukumi najis."

(Mughni muhtaaj: Maktabah Syamilah.)

(فَرْعٌ) دُخَانُ النَّجَاسَةِ نَجِسٌ يُعْفَى عَنْ قَلِيْلِهِ وَعَنْ يَسِيْرِهِ عُرْفًا إلى أن قال-وَبُخَارُ النَّجَاسَةِ اِنْ تَصَاعَدَ بِوَاسِطَةِ نَارٍ نَجِسٌ لِأَنَّ أَجْزَاءَ النَّجَاسَةِ تَفْصِلُهَا النَّاُر بِقُوَّتِهَا فَيُعْفَى عَنْ قَلِيْلِهِ إهـ

"Farun; Asap najis adalah najis yang dimakfu' jika dalam kategori sedikit atau ringan secara 'urf. Sampai-sampai jika seseorang berkata; uap najis jika naik dengan pelantara api hukumnya najis, karena bagian-bagian najis yang dipisahkan oleh api dengan kekuatan api dihukumi makfu jika sedikit."

Wallahu a'lamu bissowab...

Semoga bermanfaat...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar