KB 1
Dalam
video youtube mozaik Islam yang di tayangkan trans 7 tersebut narator
menjelaskan terkait dengan fakta Ilmiah dalam Al Quran telah terbukti
kebenarannya yang banyak ditemukan oleh para ilmuwan. Setiap Rasul yang diutus
Allah SWT kepada manusia dibekali dengan keistimewaan-keistimewaan yang disebut
mukjizat. Mukjizat ini berikan untuk meneguhkan kedudukan para Rasulnya dan
mempertegas seruan atau dakwah mereka agar manusia beriman kepada Allah SWT dan
tidak mempersekutukan-Nya.
Lebih
lanjut dalam video tersebut, merincikian beberapaka fakta dari sekian fakta
yang terdapat di dalam Al-Qur’an, antara lain, yakni:
1.
Fakta, bulan
tidak menghasilakn cahaya tapi memantulkan cahaya,
Allah berfirman
dalam QS. Al-Furqan ayat 61 yang artinya :"Maha Suci Allah yang menjadikan
di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan
bulan yang bercahaya,". Dalam Alquran, kata bahasa Arab untuk menyebut
matahari adalah Syams. Disebut juga sebagai Siraaj yang berarti 'obor' atau
sebagai wahhaaj yang berarti lampu menyala atau sebagai diya yang berarti
bersinar kemuliaan. Ketiga deskripsi ini tepat untuk menyebut matahari, karena
menghasilkan panas dan cahaya yang hebat oleh pembakaran di dalamnya. Sementara
kata dalam bahasa Arab untuk menyebut bulan adalah Qamar, dan dijelaskan dalam
Alquran sebagai Muneer, yaitu tubuh yang memberikan cahaya (nur).
Dari sini
terlihat bahwa penjelasan Alquran sempurna dan sesuai dengan sifat sebenarnya
dari bulan, yang tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, melainkan hanyalah
sebuah tubuh yang tak berdaya, yang memantulkan sinar dari matahari.Dalam
Alquran tidak ada sama sekali yang menyebutkan bulan sebagai siraaj, wahhaaj,
atau diya. Begitupun dengan matahari, tidak pernah Alquran menyebutnya sebagai nur
atau muneer.Dengan demikian, berarti Alquran mengakui perbedaan sifat antara
sinar matahari dan cahaya bulan. Salah satu ayat Alquran juga menjelaskan
tentang sifat sinar matahari dan cahaya bulan.
2.
Fakta, sesuatu
hidup dari air,
“Dan Kami
jadikan dari air segala sesuatu yang hidup, apakah mereka beriman? (Qs
Al-Anbiya, ayat 30),"
Ayat-ayat di
atas secara gamblang menjelaskan bahwa segala sesuatu yang hidup di dunia ini
bahan baku penciptaannya berasal dari air. Tetapi sebelum berbicara masalah
itu, Anda dapat melihat bagaimana benda mati pun ternyata bahan bakunya berasal
dari air. Semua bentuk kehidupan membutuhkan air untuk bertahan hidup. Hewan di
daerah kering, oleh karena itu telah diciptakan dengan mekanisme untuk
melindungi metabolisme mereka dari kehilangan air dan untuk memastikan manfaat
maksimal dari penggunaan air. Jika kehilangan air berlangsung dalam tubuh untuk
alasan apapun, dan jika kerugian yang tidak dibuat baik, kematian akan
menghasilkan beberapa hari. Fakta ini sekarang diterima oleh komunitas ilmiah,
telah dikenal pada saat Alquran diturunkan. Namun, perhatian tertarik untuk itu
dalam Alquran 1.400 tahun sebelum penemuannya.
3.
Pakta
segala sesuatu itu berpasang-pasangan
Surat Yaasin ayat 36
menjelaskan, Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasang. Dalam
ayat lain, Allah uga berfirman, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu
mengingat akan kebesaran Allah.” (QS Adz-Zaariyat: 49). Menurut ayat ini, Allah
menciptakan yang berpasangan tidak hanya manusia, melainkan segala sesuatu yang
tumbuh dari bumi dan berbagai partikel yang tidak terlihat mata. Hal ini sesuai
dengan penemuan Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian
yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan. Penemuannya
dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena
penemuannya itu.
4.
Reseptoe rasa
sakit di kulit
Hal ini telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an “Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit
mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan adzab.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisaa : 56)
Ayat tersebut
mengindikasikan bahwa ada “sesuatu” pada kulit yang membuat kita dapat
merasakan nyeri. Seperti yang sudah disebutkan di atas, “sesuatu” itu adalah
nociceptor, reseptor nyeri, yaitu ujung saraf bebas yang berada pada setiap
jaringan tubuh kecuali otak, yang dapat diaktifkan oleh stimulus panas,
mekanis, maupun kimiawi.
Mahabesar Allah yang telah
menyisipkan firman-firmannya dan kebesarannya lewat sel tubuh, kromosom,
pembuluh darah, saraf, dan lainnya,
Wallohu a’lam...
Tambahan sedikit : Turunnya
ayat Al-Qur'an yang pertama menunjukkan betapa besar perhatian Islam terhadap
ilmu pengetahuan, sekaligus merupakan perintah untuk menuntut ilmu pengetahuan
dan menekankan pentingnya arti proses pengetahuan, penelitian dan uji laborat
dalam kehidupan manusia untuk memohon kepada Allah agar selalu mendapatkan
tambahan ilmu pengetahuan.
Salah satu hal yang
menakjubkan Al-Qur'an adalah isinya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan modern.
Saat diturunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW pada abad ke-7 tidak
terbayangkan oleh masyarakat saat itu bahwa Al-Qur'an mengandung ilmu
pengetahuan modern saat ini. Adanya isyarat-isyarat Al-Qur'an tentang ilmu
pengetahuan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa tidak adanya
kontradiksi antara agama dan ilmu pengetahuan.
Sains dan ilmu pengetahuan
merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci Al-Qur'an. Ilmu pengetahuan
merupakan salah satu kebutuhan agama islam, hal ini dibuktikan dengan adanya
fakta bahwa setiap kali umat melaksanakan ibadah memerlukan ilmu pengetahuan.
Salah satu contoh misalnya dalam puasa seseorang memerlukan pengetahuan tentang
cara menentukan awal bulan Ramadhan.
Di dalam Al-Qur'an terdapat
banyak ayat yang membicarakan tentang ilmu pengetahuan alam. Maurice Buccaile
menyebutkan bahwa ada 40 ayat Al-Qur'an yang membicarakan secara khusus tentang
astronomi. Selain dalam astronomi di dalam Al-Qur'an juga banyak menyebutkan
berbagai pengetahuan lain secara lengkap.
KB 2 :
Kisah yang diceritakan dalam video tersebut ialah tentang seseorang yang
berubah dari acuh, cuek sok-sokan menjadi sosok yang menyesal dan merubah diri
menjadi lebih baik, karena kebahagian datang ketika kita bisa berbagi dan
membahagiakan orang lain. Kaya tidak menjamin hati kita bisa tenang dan bahagia
akan tetapi kesedrhaan, rendah hati dan menghargai sesama merupakan bagian dari
cara kita mencari sebuah kebahagiaan dan ketenangan HATI.
Dalam hidupnya manusia tidak lepas dari kesalahan. Kesalahan besar
ataupun kesalahan kecil. Itu sifat manusiawi yang umum ditemui. Tugas manusia
hanya berusaha untuk berbuat yang terbaik, menghindari kesalahan semaksimal
mungkin.
Namun, ada
kalanya manusia melakukan kesalahan dengan sengaja. Nalurinya sebagai salah satu
makhluk di alam ini terkadang memaksanya melakukan professional foul dengan alasan yang beragam. Dari
sekian banyak alasan, “mempertahankan diri sendiri” adalah alasan yang sering
dikemukakan secara sadar atau tidak.
Kesalahan-kesalahan
kecil atau besar yang pernah dilakukan seseorang terkadang membuatnya menjadi
seorang “pendosa”. Terpenjara karena kesalahannya. Dan dicemooh karena
kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalunya.
Kesalahan yang dilakukan oleh setiap manusia. Pasti berdampak buruk bagi
dirinya sendiri pada khususnya. Umumnya berdampak buruk pada
orang lain. Suatu saat orang yang bersalah akan sadar pada kesalahannya. Jika
egois mendominasi dirinya dia akan terus berada dalam kesalahannya dan
mengulanginya. Namun jika rasa menyesal menguatkan dirinya, dia akan berubah
menjadi orang yang lebih baik.
Semoga, masa lalu buruk yang pernah kita lakukan kita sadari dan sesali,
hingga terlahir maaf dan berbuah ampunan. Jangan risau pada
manusia yang tidak percaya, karena Tuhan maha tahu segalanya.
Salah
satu Sunnatullah yang berjalan
di bumi ini adalah Allah tidak akan merubah kondisi seseorang, kelompok
ataupun masyarakat sebelum ada perubahan dari diri mereka. Tidak akan ada
yang berubah selama tidak ada niatan dari dalam.
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا
بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
Setiap manusia perlu menyakini bahwa Allah
tidak akan merubah nasib seseorang melainkan seseorang
tersebut mau berusaha untuk memperbaiki dirinya sendiri. Setiap bentuk usaha
yang dilakukan oleh manusia sekecil apapun itu akan berbuah atau akan mendapat
balasan dari Allah yang akan mempengaruhi kehidupan pelakunya.
Wallohu a’lam...
Manusia terdiri dari
dua unsur yaitu jasmani dan rohani atau materi dan inmateri. Gabungan antara aspek jasmani dan ruhani
disebut dengan al-nafs.( diri ).Nafs sendiri mempunyai beberapa kekuatan ruhani
seperti ruh, akal, dan qalb. Dilihat dari sisi materi, manusia tidak berbeda
dengan hewan. Yang membedakan antara manusia dan hewan adalah sisi ruhaniahnya.
Keduanya secara biologis mempunyai kebutuhan yang sama seperti makan, minum,
seks, istirahat dan sebagainya. Dan keduanya secara biologis mempunyai sifat
yang sama bisa sakit dan mati.
Dari sisi rohani
manusia berbeda dengan hewan. Manusia mempunyai akal hewan tidak mempunyai.
Manusia mempunyai hati ( qalb ) hewan tidak mempunyai. Konsekuensinya adalah perbuatan manusia dimintai pertanggung jawaban oleh
Allah sedang perbuatan hewan tidak dimintai pertanggung jawaban.
@MENZOUR_ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar