Hasil Belajar menurut Gagne
Gagne mengemukakan lima macam hasil belajar, tiga
di antaranya bersifat kognitif, satu bersifat afektif, dan satu lagi bersifat psikomotorik (Dahar, 2011, hlm. 118). Menurut Gagne
(dalam Dahar, 2011, hlm. 118) penampilan-penampilan
yang dapat diamati sebagai hasil belajar disebut dengan kemampuan.
Ada
lima kemampuan yang ditinjau dari segi-segi yang diharapkan dari suatu
pengajaran atau instruksi, kemampuan itu perlu dibedakan karena kemampuan itu
memungkinkan berbagai macam penampilan manusida dan juga karena kondisi-kondisi
untuk memperoleh berbagai kemampuan itu berbeda. Kemampuan-kemampuan tersebut
yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif,
sikap, informasi verbal, dan keterampilan motorik.
1. Keterampilan intelektual
Keterampilan intelektual memungkinkan seseorang
berinteraksi dengan lingkungannya dengan penggunaan simbol-simbol atau
gagasan-gagasan. Aktivitas belajar keterampilan intelektual ini sudah dimulai
sejak tingkat pertama sekolah dasar
(sekolah taman kanak-kanak) dan dilanjutkan sesuai dengan perhatian dan
kemampuan intelektual seseorang.
Selama
bersekolah, banyak sekali jumlah keterampilan intelektual yang dipelajari oleh
seseorang. Keterampilan intelektual ini untuk bidang studi apapun dapat
digolongkan berdasarkan kompleksitasnya. Belajar mempengaruhi perkembangan
intelektual seseorang dengan cara yang disarankan Gagne.
Untuk memecahkan masalah, siswa memerlukan aturan-aturan
tingkat tinggi yaitu aturanaturan kompleks. Demikian pula diperlukan aturan dan
konsep yang terdefinisi. Untuk memperoleh atuan-aturan ini, siswa sudah harus
belajar beberapa konsep konkret dan untuk mempelajari konsep-konsep konkret ini
siswa harus menguasai diskriminasi.
a.
Diskriminasi
merupakan suatu kemampuan untuk mengadakan respons yang berbeda terhadap
stimulus-stimulus yang berbeda dalam satu atau lebih dimensi fisik.
b.
Konsep
konkret menunjukkan suatu sifat objek atau atribut objek (warna, bentuk, dan
lain-lain). Konsep-konsep ini disebut konkret sebab penampilan manusia yang dibutuhkan
konsep ini ialah suatu objek yang konkret.
c.
Konsep
terdefinisi, apabila seseorang dapat mendemonstrasikan arti kelas tertentu
tentang objek-objek, kejadian-kejadian, atau hubungan-hubungan.
d.
Aturan.
Seseorang telah belajar suatu aturan apabila penampilannya mempunyai semacam
“keteraturan” dalam berbagai situasi khusus.
e.
Aturan-aturan
kompleks merupakan gabungan kompleks aturan-aturan yang sederhana. Aturan
kompleks atau aturan tinggi ditemukan untuk memecahkan suatu masalah praktis
atau sekelompok masalah.
2. Strategi kognitif
Suatu macam keterampilan intelektual khusus yang
mempunyai kepentingan tertentu bagi belajar dan berpikir disebut sebagai
strategi kognitif. Strategi kognitif dikelompokkan sesuai dengan fungsinya, dan
pengelompokkan yang disarankan oleh Weinstein dan Mayer
(dalam Dahar, 2011, hlm. 122) adalah sebagai berikut:
a.
Strategi menghafal. Siswa melakukan latihan mereka sendiri tentang materi yang
dipelajari. Dalam bentuk yang paling sederhana, seperti mengulangi nama-nama
dalam suatu urutan (nama pahlawan, tahun pecahnya perang dunia, dan lain-lain).
b.
Strategi elaborasi. Siswa mengasosiasikan hal-hal yang akan dipelajari dengan bahan-bahan
lain yang tersedia.
c.
Strategi pengaturan. Menyusun materi yang akan dipelajari ke dalam suatu kerangka
teratur merupakan teknik dasar strategi ini.
d.
Strategi metakognitif. Meliputi kemampuan siswa untuk menentukan tujuan
belajar, memperkirakan keberhasilan pencapaian tujuan itu, dan memilih
alternatifalternatif untuk mencapai tujuan itu.
e.
Strategi
afektif. Teknik ini digunakan para siswa untuk memusatkan dan mempertahankan perhatian
untuk mengendalikan kemarahan dan menggunakan waktu secara efektif.
3. Sikap
Sikap merupakan pembawaan yang dapat dipelajari dan dapat
mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda, kejadian-kejadian, atau makhluk
hidup lainnya. Sekelompok sikap yang penting ialah sikap kita terhadap orang
lain. Oleh karena itu, Gagne juga memperhatikan bagaimana siswa-siswa
memperoleh sikap-sikap sosial tersebut.
4. Informasi verbal
Informasi verbal juga disebut pengetahuan verbal. Menurut
teori, pengetahuan verbal ini disimpan sebagai jaringan proposisi-proposisi.
Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar di sekolah dan juga dari
kata-kata yang diucapkan orang, dari membaca, radio, televisi dan media
lainnya.
5. Keterampilan motorik
Keterampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan fisik,
melainkan juga kegiatan motorik yang digabung dengan keterampilan intelektual,
misalnya membaca, menulis, memainkan sebuah instrumen musik, atau dalam
pelajaran sains menggunakan berbagai macam alat seperti mikriskop, alat-alat
listrik, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar