Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Minggu, 07 Juli 2019

HEMAT MENURUT PANDANGAN ISLAM



Hemat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indosenia hemat diartikan dengan berhati-hati dalam membelanjakan uang. Semenjak Saudara ada di bangku sekolah dasar, pasti Saudara sudah hafal betul dengan pepatah yang satu ini, "Hemat Pangkal Kaya". Seakan atau sepintas hemat hanya berhubungan dengan harta. Hemat Pangkal Kaya dimaknai, apabila kita senang menabung alias hidup hemat dalam kehidupan sehari-hari, maka kita bisa dengan mudah mencapai apa yang kita inginkan atau kita dambakan.

Bahkan, tidak mustahil jika ingin menjadi orang yang sukses juga harus hemat. Hemat dalam kehidupan sehari-hari adalah sifat jiwa yang sudah menyatu dengan dirinya yang dapat mendorong seseorang menggunakan segala sesuatu yang dimilikinya, baik harta, tenaga maupun waktu sesuai dengan kebutuhan. Hemat berarti tidak boros dan juga tidak kikir atau pelit.

Orang-orang yang hemat bisa menahan nafsunya untuk tidak membeli barang yang tidak penting. Orang yang hemat akan berusaha dengan upaya yang maksimal untuk membeli dan memenuhi kebutuhannya, meskipun dalam kondisi serba kekurangan. Sikap boros dilarang oleh ajaran agama Islam sebagaimana firman Allah sebagai berikut:



Artinya: Sesungguhnya mubadzir itu adalah teman setan. Dan setan itu ingkar kepada Tuhannya (QS. Al-Isra’/17:27) Sementara pelit atau bakhil itu adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah Swt. dan menyebabkan jauh dari rahmat-Nya. Rasulullah Saw. bersabda:





Artinya: Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Saw. bersabda, ‘Sifat dermawan itu dekat kepada Allah, dekat dari surga, dekat dengan manusia dan jauh dari neraka. Sedangkan sifat kikir itu jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dengan manusia dan dekat dengan neraka (HR. At-Turmudzi)
 
Bagaimana menurut Saudara, apakah hemat itu lawan dari boros? Saya berharap Saudara mulai faham kalau hemat adalah sifat yang terbaik dan yang terbaik adalah yang ada di tengah.

Hemat bukan boros dan juga bukan pelit. Sementara dermawan adalah memberikan sesuatu yang kita miliki sesuai dengan yang disyariatkan Allah sedang pelit adalah menahan hak orang lain yang ada pada diri kita. Hemat adalah membelanjakan apa yang kita punya secara sempurna. Allah Swt. berfirman:




Artinya: Dan orag-orang yang membelanjakan (hartanya) dengan tidak berlebih dan tidak pelit. Dan pembelanjaannya itu sempurna diantara yang demikian itu (QS. AlFurqan/25:67).

Di era modern ini, kebanyakan masyarakat memiliki pola hidup yang konsumtif. Ini tentu sangat susah dihilangkan apabila sudah melekat di dalam diri masing-masing. Dengan perilaku yang super konsumtif ini, maka akan membuat kesenjangan sosial menjadi lebih terlihat mencolok. Hal ini juga yang akan menimbulkan dan meningkatkan kecemburuan sosial di dalam kehidupan bermasyarakat.

Selanjutnya hemat juga berlaku pada hal-hal selain dalam penggunaan barang/harta dan uang. Orang yang hemat juga pandai dalam menggunakan kesempatan dan waktu.  Ia akan membuat rencana dan jadwal untuk menggunakan waktu, sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia karena hanya sebuah alasan yang tidak jelas.

Sangat penting bagi kita apabila bisa menggunakan waktu dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. Betapa pentingnya kita untuk bisa mengatur waktu, hemat dengan karunia kesempatan waktu yang sudah Allah Swt. berikan kepada kita. Dia yang Maha Mengatur beberapa kali bersumpah terkait dengan waktu. Diantaranya adalah sebagai berikut:





Artinya: Demi waktu ashr, sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orangorang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran (QS. Al-‘Ashr/103: 1-3)

Waktu merupakan sesuatu yang berharga dalam setiap kehidupan seseorang. Banyak orang yang gagal memperoleh kesuksesan karena beranggapan bahwa waktu yang tersedia terbatas. 

Padahal waktu yang diberikan kepada kita hakekatnya sama, satu tahun 12 bulan atau 365 hari, satu hari 24 jam dan seterunya. Masalahnya adalah bagaimana kita dapat mengatur waktu, menghemat waktu. Keberhasilan kita dalam mengelola waktu dengan baik dapat membantu kita menghadapi stress yang dapat menimpa pada sitiap orang.

Dalam hal ini, kegiatan mengatur waktu menjadi penting bagi kita dan harus dilakukan oleh setiap pribadi yang ingin hidupnya lebih teratur, terarah, sehat dan terkendali dan tentunya terhindar dari stress. Proses mengatur waktu dimulai dengan mengidentifikasi sejumlah kegiatan yang biasa kita lakukan setiap harinya, dengan kata lain mengidentifikasi kegiatan rutinitas kita setiap harinya.

Hal ini akan memudahkan kita mengatur dan mengorganisir setiap kegiatan satu per satu dan menempatkannya pada kuadran waktu yang telah kita tentukan. Bagaimana pendapat Saudara tentang hubungan hemat dan akhlak terhadap diri sendiri? Mudah-mudahan Saudara faham dan mengerti. Yang jelas orang yang hemat berarti ia telah berbuat baik kepada diri sendiri.

Ia akan menjadi orang yang bisa menahan diri dalam menggunakan karunia Allah,  pandai mengelola nikmat terutama sehat dan waktu, sehingga kita dapat berharga bagi orang lain, merasakan kebahagian tanpa penyesalan, dan bisa hidup sederhana. 

@MENZOUR_ID

   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar