Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 29 Juli 2019

HAKEKAT ILMU DALAM ISLAM



HAKIKAT ILMU DALAM ISLAM 

1. Pengertian ilmu

Istilah ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Arab ‘alima, ya’malu,‘ilman yang berarti mengerti atau memahami benar-benar. Dalam Bahasa Inggris istilah ilmu berasal dari kata science, yang berasal dari Bahasa Latin scienta dari bentuk kata kerja scire, yang berarti mempelajari dan mengetahui. Kata ilmu ini pada akhirnya mengelalami penyempitan makna, karena tidak semua yang dipelajari dan diketahui disebut ilmu. Secara istilah ilmu adalah rangkaian aktivitas rasional yang dilaksanakan dengan prosedur ilmiah dan metodologi tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kata 'ilm (ilmu pengetahuan) menurut al-Ghazali adalah bentuk kata yang ambiguis (musytarak: mempunyai banyak arti) yang meliputi penglihatan dan perasaan. ilmu pengetahuan adalah mengetahui (al-ma'rifah). Maka ilmu pengetahuan adalah ilustrasi akal (tashwîr) yang valid tentang hakekat sesuatu,yang terlepas dari unsur aksiden  dengan segala  demensi, kualitas, kuantitas, substansi dan zatnya.

Ilustrasi akal tersebut meliputi segala aktifitas jiwa dalam memperoleh dan memproduksi pengetahuan. Jadi kata tashwîr ini meliputi pengetahuan aksiomatis (‘ilmal-dlarûriy), pengetahuan     intelektual (‘ilm alkasbiy) dan pengetahuan intuitif (‘ilm al-ladunniy). Adapun pengetahuan hishshiyyah (indrawi) tidak termasuk dalam definisi ini karena tashwîrnya belum terlepas dari materi.

Definisi di atas menunjukkan luasnya obyek ilmu pengetahuan dalam islam. Ia mencakup alam kasat mata (‘alam al-mulki wa al-syahâdah) dan alam metafisika (‘alam almalakût wa al-jabarût). Dari sini telihat begitu luasnya wilayah kajian dalam epistemologi Islam yang tidak hanya bekerja pada tataran empiris-fenomenologis tetapi menusuk sampai pada wilayah transendental.

Wilayah-wilayah itu tidak pernah dipandang sebagai sesuatu yang terpisah karena pada hakekatnya ia adalah satu yakni wilayah ketuhanan (hadlrah Rubûbiyyah). 

2. Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan

Ilmu dibedakan dengan pengetahuan. Pengetahuan lebih bersifat umum. Ia merupakan hasil tahu manusia terhadap sesuatu yang belum teruji secara ilmiah. Menurut Jujun S. Suriasumantri pengetahuan pada hakekatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang objek tertentu, termasuk di dalamnya ilmu.

Jadi, ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang diketahui oleh manusia di samping berbagai pengetahuan lainnya, seperti seni dan agama. Sebab secara ontologis ilmu membatasi diri pada pengkajian objek yang berada dalam lingkup pengalaman manusia, sedangkan agama menjelajah daerah yang bersifat transendental yang berada di luar pengalaman manusia.

Disini terlihat bahwa betapapun pengetahuan lebih luas tetapi ilmu lebih utama. Bias dikatakan bahwa semulia-mulianya pengetahuan adalah ilmu. Hanya saja kemuliaan ilmu disini ditentukan hanya dengan standar empiric rasional saja. Keterlibatan wahyu tidak menjadi referensi dalam menakar kebenarannya. Tentu akan berbeda ketika pemikir muslim melihat persoalan ilmu dalam pandangan Islam.

Ilmu dan pengetahuan adalah dua hal yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Di mana ilmu membentuk intelegensia, yang melahirkannya skill atau keterampilan yang bisa memenuhi tuntutan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pengetahuan membentuk daya moralitas keilmuan yang kemudian melahirkan tingkah laku kehidupan manusia.
 
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan dalam Islam bukan merupakan sesuatu di luar af’al Allah, sehingga tidak ada pengetahuan yang tidak diurai dari sumber yang satu itu. Seluruh jenis pengetahuan makhluk adalah setitik air dari samudera pengetahuan Allah.

Ketika al-Ghazali menjelaskan tentang tiga demensi pengenalan (ma'rifah) manusia kepada Allah dari sudut perbuatanNya (al-af'al), sifat (al-sifat) dan dzatNya  (al-dzat), ia mengatakan bahwa seluruh pengetahuan manusia (dalam bentuk science) itu diambil dari samudera al-af'al.

Yakni representasi perbuatan Allah yang begitu luas terbentang ke penjuru  semesta yang tak terarungi. Suatu kawasan  pengetahuan yang jika seluruh lautan di dunia ini dijadikan tinta untuk menuliskan kalimat-kalimatNya, niscaya ia akan habis  sebelum kalimat itu tuntas di tuturkan.



SUMBER : PPG.SIAGAPENDIS.COM


Tidak ada komentar:

Posting Komentar