Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Selasa, 11 Juni 2019

WAWANCARA ATAU INTERVIEW


Wawancara adalah komunikasi langsung antara yang mewancarai dan yang diwancarai.[1] Secara umum, yang dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang dikakukan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka dan dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan sebagai alat evaluasi, yaitu:
a.    Wawancara terpimpin (guided interview), yang juga sering dikenal dengan istilah wawancara berstruktur (structured interview) atau wawancara sistematis (systematic interview), yaitu wawancara yang dilakukan oleh evaluator dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Jadi, dalam hal ini responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih jawaban yang sudah disediakan oleh evaluator.[2]

b.    Wawncara tidak terpimpin (un-guided interview), yang sering dikenal dengan istlah wawancara sederhana (simple interview) atau wawancara tidak sistematis (non-systematic interview) atau wawancara bebas, diamana responden mempunyai kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah dibuat oleh evaluator. Dalam wawancara bebas, pewancara selaku evaluator mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik atau orang tuanya tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu, mereka dengan bebas mengemukakan jawabannya. Hanya saja pada saat menganilis dan menarik kesimpulan hasil wawancara bebas ini evaluator akan dihadapkan kesulitan-kesulitan, terutama apabila jawaban mereka beraneka ragam. Mengingat bahwa daya ingat manusia itu dibatasi ruang dan waktu, maka sebaiknya hasil wawancara itu dicatat seketika.[3]

Adapun tujuan dari dilakukannya wawancara adalah sebagai berikut:
1)      Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskan suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu
2)      Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah
3)      Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau orang tertentu

Dalam wawancara terdapat kelebihan dan kelemahan. Diantara kelebihannya adalah:

a)      Pewancara sebagai evaluator (dalam hal ini guru, dosen dan lain-lain) dapat berkomunikasi secara langsung, dengan peserta didik, sehingga informasi yang diperoleh dapat diketahui objektivitasnya, juga dapat diperoleh hasil penilaian yang lebih lengkap dan mendalam
b)      Pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal
c)      Data dapat diperoleh baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif
d)     Dapat memperbaiki proses dan hasil belajar
Sedang di antara kelemahan dari wawancara:
1)      Jika jumlah peserta didik cukup banyak, maka proses wawancara banyak menggunakan waktu, tenaga, dan biaya
2)      Adakalanya wawancara terjadi berlarut-larut tanpa arah, sehingga data kurang dapat memenuhi apa yang diharapkan
3)      Sering timbul sikap kurang baik dari peserta didik yang diwancarai dan sikap overaction dari guru sebagai pewawancara, karena itu perlu adanya adaptasi diri antara pewancara dengan orang yang diwawancarai.[4]


[1] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta), hlm. 220

[2] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), cet V, hlm. 33
[3] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,………………, hlm. 84

[4] Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 158

Tidak ada komentar:

Posting Komentar