Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 12 Juni 2019

UNSUR-UNSUR UTAMA MANAJEMEN MUTU TERPADU


Berdasarkan pada beberapa pengertian manajemen mutu terpadu tersebut, maka dapat dijelaskan beberapa karakteristik atau unsur utama manajemen mutu terpadu sebagai berikut di bawah ini. 

a.       Berfokus pada yang dilayani. Karakteristik ini pada mulanya menekankan bahwa bagi organisasi non profit keberhasilan akan terlihat dari organisasi tersebut dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam memberikan pelayanan umum dan melaksa-nakan pembangunan yang dapt diukur dengan mengacu pada suatu standar tertentu yang telah ditetapkan. Tolak ukur itu ternyata tidak seluruhnya benar.
Dalam kenyataannya standar tertentu itu mungkin cocok untuk satu lingkungan msyarakat, namun tidak cocok untuk lingkungan masyarakat yang lain. Misalnya dalam pelaksanan wajib belajar, di masyarakat elite yang cukup terdidik terutama di perkotaan, pelayanan cukup dilakukan di sekolah, karena anggota masyarakat selalu berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya dengan memilih sekolah yang kualitasnya sesuai dengan keinginan dan harapannya. Berbeda dengan daerah pedesaan yang terpencil dan terasing termasuk desa tertinggal di perkotaan, pemberian pelayanan umum harus dilakukan dengan mendatangi anggota masyarakat agar menyekolahkan anak-anaknya. 

b.      Obsesi pada kualitas. Dalam orgnisasi yang menerapkan manajemen mutu terpadu, pelanggan internal dan ekternal yang menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang telah ditentukan. Hal ini berarti bahwa semua karyawan pada setiap level harus berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan persepektif ”bagai-mana kita dapat melakukannya dengan lebih baik.
Bila suatu organisasi terobsesi dengan kualitas, maka berlaku prinsip good enough is never good enough. Karakteristik ini harus diwujudkan oleh pemimpin atau manajer dalam semua fungsi manajemen mulai dari aktif dalam merumuskan perencanaan yang berorientasi pada kualitas, kemudian aktif pula membagi pembidangan kerja dan mengatur penempatan personel agar pelaksanaan pekerjaan mampu menghasilkan sesuatu yang berkualitas. 

c.       Pendekatan ilmiah. Pendekatn ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan manajemen mutu terpadu, terutama untuk merancang pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang dirancang tersebut. Misalnya dalam mengolah data dilakukan penghitungan dengan statistik, demikian pula dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan media dan sarana bertehnologi tinggi.

d.      Komitmen jangka panjang. Manajemen mutu terpadu merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan manajemen mutu terpadu dapat berjalan dengan sukses.
Dalam organisasi pendidikan manajemen mutu terpadu konsep peningkatan kualitas melalui kreativitas, inisiatif dan inovasi dalam pembelajaran sangat penting dalam jangka panjang. Dengan demikian komitmen jangka panjang adalah merupakan karakter yang harus diimplementasikan dalam lingkungan organisasi pendidikan atau sekolah.

e.       Kerjasama tim. Pemberdayaan sumberdaya manusia dapat dilakukan  melalui penggunaan dan pengembangan cara bekerja dalam kelompok, agar antar personal dengan personal yang lainnya bekerja dengan cara saling menunjang, saling isi mengisi atau saling melengkapi kekurangan atau kelemahan-kelemahan masing-masing. Dengan bekerja di dalam tim kerja secara efektif, berarti produktifitas dan kualitas kerja dapat ditingkatkan menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara dan hasil kerja individual.

f.       Perbaikan sistem secara berkesinambungan. Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memnafaatkan proses-proses tertentu di dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang ada perlu diperbaiki secar terus menerus agar kualitas yang dihasilkan dapat makin meningkat.

g.      Pendidikan dan pelatihan. Dalam organisasi yang menerapkan manajemen mutu terpadu pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar setiap orang dalam perusahaan dapat meningkatkan keteram-pilan teknis dan keahlian profesionalnya.

h.      Kebebasan yang terkendali. Dalam manajemen mutu terpadu keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggungjawab karyawan terhadap keputusan yang telah dibuat. 

i.        Kesatuan Tujuan. Supaya manajemen mutu terpadu dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki  kesatuan tujuan. Dengan demikian,  setiap usaha dapat diarahkan kepada tujuan yang sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya mengenai upah dan kondisi kerja.

j.        Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan manjemen mutu terpadu. Keterlibtan karyawan membawa dua manfaat utama. Pertama akan memungkinkan meningkatkan hasil. Kedua keterlibatan karyawan juga meningkatkan rasa memiliki dan tanggungjawab atas keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya. 

Dikaitkan dalam dunia pendidika, maka sisini Sekolah diibaratkan sebagai perusahaan yang memiliki pelanggan primer, sekunder, dan tertier. Pelanggan primer sekolah adalah adalah siswa, pelanggar sekunder adalah orang tua, dan pelanggar tertier adalah pemerintah dan masyarakat (Usman. 2006).[1] Kebutuhan pelanggan harus dipuaskan dari segala aspek, termasuk juga harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu  aktivitasnya harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan. Kualitas yang dihasilkan oleh suatu peruasahaan sama dengan nilai yang diberikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup pelanggan, semakin tinggi nilai yang diberikan maka semakin besar pula kepuasan pelanggan


[1] Usman, H. Manajemen, teori, praktik, dan riset pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 48

Tidak ada komentar:

Posting Komentar