RESUME KB 2 MODUL HADIS
1.
Kehidupan
Anak Yatim
Anak yang dibesarkan
dengan kasih sayang orang tua akan berbeda dengan karakternya dengan anak yang
tidak atau sedikit mendapatkan kasih sayang orang tuanya karena telah
meninggal. Karena itulah kita sangat dianjurkan untuk mau memberikan kasih
sayang kepada anak yatim dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam hal ini harus disadari bahwa anak yatim adalah anak belum menemukan
pijakan yang utuh kepada siapa dia seharusnya menyandarkan kehidupan dan
mengharapkan kasih sayang. Oleh karenanya, dia perlu dihibur, dikuatkan
mentalnya, dan ditunjukkan kepada hakikat cinta dan kasih sayang yang bermuara
kepada Allah SWT.
2.
Kebutuhan
Psikologis Anak Yatim
Orang-orang miskin dan
anak yatim termasuk dalam kelompok duafa (orang-orang yang lemah) posisinya,
karena hidupnya tergantung pada bantuan pihak lain. Anak anak yatim membutuhkan
bimbingan dan kasih sayang orang tua untuk perkembangan kepribadiannya. Oleh
karena itu sebaiknya pemberian bantuan untuk kebutuhan fisik, disertai pula
dengan komunikasi pribadi yang intens untuk memahami kebutuhan psikologis
maupun pengembangan bakat minat anak yang bermanfaat bagi masa depannya.
3.
Usaha
Usaha Menolong Anak Yatim
Salah satu upaya untuk
menolong anak yatim yang dilakukan oleh yayasan-yayasan ataupun
organisasi-organisasi Islam di Indonesia adalah mendirikan Panti Asuhan. Bagi
mereka yang memelihara anak-anak yatim haruslah mengikuti pedoman yang sudah
digariskan oleh Al-Quran dan keteladanan yang sudah diperlihatkan oleh Nabi
Muhammad SAW.
4.
Ancaman
Kepada Orang Yang Menyakiti Anak Yatim
Dalam surat al-Ma’un
Allah berfirman: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, itulah
orang-orang yang menindas anak-anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan
kepada orang-orang miskin”. (al-Ma’un ayat 1-3). Firman Allah tersebut, dimulai
dengan pertanyaan Allah: “Adakah engkau melihat atau adakah engkau tahu
siapakah pendusta-pendusta agama itu?”
Kemudian Allah menegaskan sebagai
jawabannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mereka yang menindaskan
anak-anak yatim dan orang-orang tidak memberi makan kepada orang-orang miskin. Kalimat
tersebut adalah suatu jawaban yang mengejutkan, karena hanya dengan sebab
mengabaikan beberapa kebaikan terhadap anak yatim dan orang-orang miskin,
digolongkan sebagai pendusta-pendusta agama sendiri.
5.
Fungsi
Fungsi Hadis Terhadap Al-Qur’an
a. Bayân
Taqrîr (Posisi Hadis sebagai penguat)
b. Bayân
Tafsîr (Hadis sebagai penjelas (tafsîr)), ini ada 3 macamnya, yaitu sebagai berikut :
1. Tafsîl
al-Mujmal
Hadis memberi penjelasan
secara terperinci pada ayat-ayat al-Qur’an yang masih global
2. Takhshîsh
al-`Amm
Hadis mengkhususkan ayat-ayat
al-Qur’an yang umum,
3. Taqyîd
al-Muthlaq
Hadis membatasi
kemutlakan ayat-ayat al-Qur’an (ditakhshish).
c. Bayân
Tasyrî`î
Hadis
menciptakan hukum syari`at (tasyri`) yang belum dijelaskan oleh al-Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar