Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 10 Juni 2019

POSISI OUTSIDER DALAM STUDY ISLAM


Menurut Kim Knott[1] dalam tulisannya insider/outsider perspectives.[2] berpendapat, bahwa pengalaman keagamaan yang ada dalam diri insider ditampilkan kemudian direspon oleh outsider, dengan mempertimbangkan batas objektifitas dan subjektivitas, yang terpancar dalam pengalaman keagamaan, yang didasari oleh sikap empati dan analisis kritis. Pada titik ini, insider maupun outsider saling berbagi keseimbangan perspektif sejarah dalam studi agama.
Lain halnya dengan pendapat Darshan Singh, yang menegaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh peneliti barat untuk menginterprestasikan dan memahami agama sebagai outsider, memandang bahwa konsep dan ajaran agama tidak mudah untuk diakses oleh orang luar atau non-pemeluknya. Makna subtansi menurut dia, dari agama terungkap hanya melalui partisipasi secara intensif, dengan jalan mengikuti ajaran pengalaman keagamaannya.
Namun, Jauh sebelumnya Max Muller (1873) telah mempertegas bahwa, sebagai objek studi, agama harus diajawantahkan secara proporsional, meski ia juga harus dikritisi. Dua puluh tahun kemudian, Cornelius Tiele (1830-1902) menekankan kepada para ilmuan untuk melakukan penelitian dengan mengedepankan objektivitas melalui studi dan investigasi yang tidak memihak.[3] Ia juga membedakan antara subjektivitas keagamaan pribadi individe dan objektivitas cara pandang terhadap agama orang lain.
Selanjutnya, berbagai isu seputar studi agama diberi penguatan metodologis, terutama yang berkaitan dengan fenomenalogi agama, sebagaimana yang dilakukan oleh Kristensen, Van der Leeuw dan Rudolf Otto di Jerman, kemudian Mircea Eliade di Amerika serta Ninian Smart di Inggris. Mereka sepakat menyatakan bahwa semua agama sebagai fenomena yang unik yang dapat dilihat dari berbagai sisi, otonom dan tidak ada bandingannya, namun mampu memberikan pengalaman secara empirik.[4]



[1] Adalah seorang peneliti yang memfokuskan dirinya pada pengembangan metodologi special dalam studi agama, dia juga seorang sekretaris Jendral Asosiasi Eropa untuk studi agama,dan juga seorang dosen senior pada studi agama di University of Leeds , Inggris. Lihat Sujiat Zubaidi Saleh, Perspektif Insider-Outsider dalam Studi Agama (Ponorogo: ISID Press, 2011), hlm. 46.
[2] Kim Knott, Insider/Outsider Perspectives, dalam John R Hinnells (Ed) The Routledge Companion of The Studi of Religion, Terjemahan oleh. M. Arfan Mu’ammar, dalam Studi Islam Perspektif Insider/Outsider, hlm. 103.

[3] M. Arfan Mu’ammar, dalam Studi Islam Perspektif Insider/Outsider, hlm. 109.
[4] Sujiat Zubaidi Saleh, Perspektif Insider-Outsider dalam Studi Agama, hlm. 47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar