1. Hipotesis
Hipotesis
adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja
yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.[1]
Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa, hipotesis dapat diartikan sebagai
suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.[2]
Dari
arti katanya hipotesis memang berasal dua (2) penggalan kata, “hypo” yang
artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang
kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi
hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.[3]
2. Asumsi
Salah satu dari karakteristik sebuah penelitian
adalah adanya asumsi-asumsi yang menurut Paul Leedy dalam Practical Research
merupakan hal penting untuk ditetapkan. Asumsi adalah kondisi yang ditetapkan
sehingga jangkauan penelitian/riset jelas batasnya. Asumsi juga bisa merupakan
batasan sistem di mana kita melakukan penelitian/riset.
Menurut Tejoyuwono Notohadiprawiro dalam makalahnya
‘Metodologi Penelitian dan Beberapa Implikasinya dalam Penelitian Geografi’,
asumsi didefinisikan sebagai latar belakang intelektual suatu jalur pemikiran.
Asumsi merupakan gagasan primitif, atau gagasan tanpa penumpu yang diperlukan
untuk menumpu gagasan lain yang akan muncul kemudian.
Asumsi diperlukan untuk menyuratkan segala hal yang
tersirat. Dengan penyuratan itu terbentuk suatu konteks untuk mewadahi
pemikiran. Semua pemikiran berlangsung dalam konteks tertentu. Tanpa konteks,
pemikiran menjadi simpang-siur dan rancu. Asumsi adalah titik beranjak memulai
segala kegiatan atau proses. Suatu sistem tanpa asumsi menjadi melingkar.[4]
[1] Nasution, S. Metode Reseach: Penelitian Ilmiah,
(Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.39
[2] Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan,
(Yogyakarta : Lanarka Publisher, 2007), hlm. 31.
[3]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :
Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), hal.64.
[4] Tejoyuwono
Notohadiprawiro dalam makalahnya : Metodologi
Penelitian dan Beberapa Implikasinya dalam Penelitian Geografi, (Yogyakarta
: Fakultas Geografi UGM, 1991), hal. 7.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar