A.
Fungsi
Hipotesin dan Asumsi
1. Hipotesis
Hipotesis dalam suatu penelitian sangat penting
untuk memandu penelitian. Manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut :
a. Menguji
kebenaran suatu teori.
b. Memberi
ideuntuk mengembangkan suatu teori.
c. Membantu
mengarahkan metodologi atau cara-cara kerja mengumpulkan data, pengolahan data
serta analisisnya.
d. Memperluaspengetahuan
kita mengenai gejala gejala yang kita pelajari[1].
2. Asumsi
Di dalam penelitian, asumsi/anggapan dasar sangat
perlu untuk dirumuskan secara jelas sebelum melangkah mengumpulkan data.
Perlunya peneliti merumuskan asumsi/anggapan dasar antara lain :
a. Agar
ada dasar berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti.
b. Untuk
mempertegas variable yang menjadi pusat perhatian.
c. Guna
menentukan dan merumuskan hipotesis.
B. Penggolongan/ jenis-jenisnya Hipotesis
dan dan Asumsi
1. Hipotesis
Dilihat dari segi tingkatan hipotesis dibedakan
antara hipotesis major dan hipotesis minor. Hipotesis major artinya hipotesis
induk yang merupakan satu rumusan hipotesis yang menjadi sumber hipotesis minor
atau (anak-anak hipotesis). Berarti hipotesis minor dijabarkan dari hipotesis
major. Ada Tiga (3) jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian[2] :
a. Hipotesis
kerja
Disebut juga dengan hipotesis
alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara
variable X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan
hipotesis kerja :
1) Jika…………………….…maka………………………….
Contoh :
Jika orang banyak membaca teks
Arab, maka kemampuan membaca teks Arab akan naik.
2) Ada
perbedaan antara…………dan…………………………
Contoh :
Ada perbedaan antara lulusan Pondok
Pesantren dan lulusan Madrasah (umum) dalam kemampuan berbicara bahasa Arab.
3) Ada
pengaruh………………………..terhadap………………
Contoh :
Ada pengaruh kelulusan (asal
sekolah siswa) terhadap kemampuan
berbicara bahasa Arab.
b. Hipotesis
nol ( null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis
statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik,
yaitu yang diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak
adanya perbedaan antara dua variable, atau tidak adanya pengaruh variable X
terhadap variable Y. Pemberian nama “hipotesis nol” atau “hipotesis nihil” dapat
dimengerti dengan mudah karena tidak ada perbedaan antara dua variabel. Dengan
kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau
nihil.
Rumusan hipotesis nol :
1)
Tidak ada perbedaan antara ……….………dengan
………
Contoh :
Tidak ada perbedaan
antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II dalam kemampuan berbicara
bahasa Arab.
2)
Tidak ada pengaruh………………terhadap……………
Contoh :
Tidak ada pengaruh
tingkatan kelas terhadap kemampuan berbicara dalam bahasa Arab.
Dalam
pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho, agar peneliti tidak
mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur, tidak terpengaruh
pernyataan Ha. Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir pengetesan
hipotesis.
c. Hipotesis
statistic
Menyatakan
hasil observasi tentang populasi (manusia atau benda) dalam bentuk kuantitatif.
Hipotesis satistik juga digunakan untuk menyatakan adanya hubungan antara
variable atau lebih dari dua variable.
Contoh:
Hubungan antara
jumlah kendaraan dengan meningkatnya jumlah kecelakaan lalulintas.[3]
2. Asumsi
Ada tiga (3) jenis asumsi, antara lain :
a. Aksioma,
yaitu suatu pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan pembuktian karena
kebenarannya sudah membuktikan sendiri. Misalnya, “Keseluruhan itu lebih besar
daripada tiap bagiannya”.
b. Postulat,
yaitu suatu pernyataan yang dimintakan persetujuan umum tanpa pembuktian atau
suatu fakta yang hendaknya diterima saja sebagaimana adanya. Postulat biasa
diajukan untuk menyamakan pengertian suatu istilah atau ungkapan dalam suatu argument,
sementara dilangsungkan pembahasan mengenai suatu masalah tertentu. Misalnya,
“Kurangnya motivasi belajar siswa
merupakan faktor penting yang mendorong kemalasan siswa mempelajari
bahasa Arab.”
c. Pangkal
pendapat (premise) tersamar dalam suatu entimen (enthymene) ordo pertama atau
kedua. Entimen ordo pertama adalah suatu
silogisme yang pangkal pendapat pertama tersirat. Suatu silogisme yang pangkal
pendapat pendamping (perantara) tersirat adalah entimen ordo kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar