1. Penerapan Teori Perilaku
Kepemimpinan
Pendidikan Islam.
Pemimpin yang
efektif adalah pemimpin yang menggunakan gaya yang dapat mewujudkan sasarannya,
misalnya dengan mendelegasikan tugas, mengadakan komunikasi yang efektif,
memotivasi bawahannya, melaksanakan kontrol dan seterusnya. Kepemimpinan yang
efektif merupakan kepemimpinan yang mampu menggerakkan pengikutnya untuk
mencapai tujuan yang telah dirumuskan bersama. Hasil kajian terhadap beberapa
referensi menemukan 6 karakteristik kepemimpinan yang baik. Keenam karakter
tersebut antara lain:
a. Pemahaman
otentitas sejarah keberadaan organisasi.
b. Memahami
otentitas sumber-sumber organisasi.
c. Memahami
otentitas struktur organisasi.
d. Memahami
otentitas kekuatan organisasi.
e. Memahami
otentitas misi organisasi.
f.
Memahami otentitas makna organisasi.[1]
Dalam upaya menuju
kepemimpinan pendidikan Islam yang efektif, setidaknya para pemimpin harus
dilatih sesuai dengan corak pendekatan perilaku. Nabi Muhamad SAW telah
mengajarkan akhlak Islam kepada semua umatnya untuk dijadikan landasan bagi
pengembangan profisionalisme seorang pemimpin dalam melaksanakan
kepemimpinannya. Dan hal ini dapat dilihat pada pengertian sifat sifat akhklah
nabi Muhammad SAW:[2]
1) Sifat kejujuran.
Kejujuran ini menjadi salah satu
dasar yang paling penting untuk membangun seorang pemimpin yang baik. Hampir
semua usaha yang dikerjakan bersama menjadi lancar, karena adanya kejujuran.
Oleh karena itu kejujuran menjadi sifat wajib bagi Rasulullah SAW. Dan sifat ini pula yang
selalu diajarkan oleh Islam melalui Al-quran dan sunnah Nabi. Kegiatan yang
dikembangkan didunia organisasi , perusahaan dan lembaga moderen saat ini
sangat ditentukan oleh kejujuran. Begitu juga tegaknya negara sangat ditentukan
oleh sifat jujur para pemimpinnya.
Ketika para pemimpinnya tidak jujur dan korup maka negara itu menghadapi problem nasional yang berat, dan
sangat sulit untuk membangkitkannya kembali.
2)
Sifat
tangung jawab.
Sikap
tanggung jawab juga merupakan sifat ahklaq yang sangat diperlukan untuk
membangun profesionalisme. Suatu perusahaan /organisasi/lembaga apapun pasti
akan hancur bila orang orang yang terlibat didalamnya tidak amanah.
3)
Sifat
komunikatif.
Salah
satu ciri komunikatif dan transparan. Dengan sikap komunikatif, seorang
penaggung jawab suatu pekerjaan akan dapat terjalin kerjasama dengan orang lain
akan lebih lancar. Ia dapat juga meyakinkan rekanannya untuk melakukan
kerjasama atau melakukan visi dan misi yang dasampaikan. Sementara dengan sikap
transparan.
Kepemimpinan diakses semua pihak tidak ada kecurigaan, sehingga
semua masyarakat anggotanya dan rekan kerjasamanya akan memberikan apresiasi
yang tinggi kepada kepemimpinannya. Dengan begitu, perjalanan sebuah organisasi
akan berjalan lebih lancar, serta mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.
4) Sikap cerdas.
Dengan
kecerdasan seorang professional akan dapat melihat dan menangkap peluang dengan
tepat dan cepat. Dalam sebuah organisasi, kepemimpinan yang cerdas akan cepat
dan tepat dalam memahami problematika yang ada di lembaganya. Ia akan cepat
memahami aspirasi anggotanya, sehingga setip peluang dapat segera dimanfaatkan
secara optimal dan problem dapat dipecahkan dengan cepat dan tepat sasaran.
5) Berfikir positif dan bersikap
positip.
Berfikir positif akan mendorong
setiap orang melaksanakan tugas tugasnya lebih baik. Hal ini disebabkan dengan
bersikap dan berfikir positif mendorong seseorang untuk berfikir jernih dalam
menghadapi setiap masalah. Khusnudzon tersebut, tidak saja ditujukan kepada
sesama kawan dalam bekerja, tetapi yang paling utama adalah bersikap dan
bersikap positif kepada Allah SWT.
Dengan pemikiran tersebut,seseorang akan lebih bersikap objektif dan
optimistic. Apabila ia berhasil dalam usahanya tidak menjadi sombong dan lupa
diri, dan apabila gagal tidak mudah putus asa, dan menyalahkan orang lain.
Sukses dan gagal merupakan pelajaran yang harus diambil untuk menghadapi masa
depan yang lebih baik, dengan selalu bertawakal kepada Allah SWT.
6) Memperbanyak silaturahmi.
Dalam
Islam kebiasaan silaturrahim merupakan bagian dari tanda tanda keimanan. Namun
dalam dunia profesi, silaturahim sering dijupai dalam bentuk tradisi lobi.
Dalam tradisi ini akan terjadi saling belajar.
7) Disiplin waktu dan menepati janji.
Begitu pentingnya disiplin waktu,
al-quran menegaskan makna waktu bagi
kehidupan manusia yang telah menjadi seorang pemimpin wajib menghargai dan
menggunakan waktunya dengan sebaik mungkin.
8) Bertindak efektif dan efisien.
Bertindak efektif artinya
merencanakan, mengerjakan dan mengevaluasi sebuah kegiatan dengan tepat
sasaran. Sedangkan efisien adalah penggunaan fasilitas kerja dengan cukup,
tidak boros dan memenuhi sasaran, juga melakukan sesuatu yang memang diperlukan
dan berguna. Islam sangat menganjurkan sikap efektif dan efisien.
9) Memeberikan upah secara cepat dan
tepat.
Ini sesuai dengan hadits nabi,
yang mengatakan berikan upah kadarnya, akan mendorong seseorang pekerja atau
pegawai dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya secara tepat pula.
Sementara apabila upah ditunda, seorang pegawai akan bermalas malas karena ia
harus memikirkan beban kebutuhannya dan merasa karya karyanya tidak dihargai
secara memadai.
Salah
satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam adalah kepala sekolah.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
dalam menentukan keberhasilan suatu lembaga pendidikan.[3]
karena
ia merupakan pemimpin dilembaganya, Mulyasa mengatakan, kegagalan dan
keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah.karena mereka
merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh sekolah menuju
tujuannya.sekolah yang efektif , bermutu, dan favorit tidak lepas dari peran
kepala sekolahnya.maka ia harus mampu membawa lembaganya kearah tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan,ia harus mampu melihat adanya perubahan serta
mampu melihat masa depan dalam kehidupan global yang lebih baik.kepal sekolah
harus bertanggung jawab atas kelancaran dan keberhasilan semua urusan pengaturan
dan pengelolaan sekolah secara formal kepada atasannya atau secara informal
kepada masyarakat yang telah menitipkan anak didiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar