Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 10 Juni 2019

PENDEKATAN NORMATIF DALAM STUDY HADIS


A.        Pengertian Takhrijul Hadits
            Takhrij Hadits adalah bentuk masdar dari fiil madhi yang secara bahasa berarti mengeluarkan sesuatu dari tempat. Sedangkan Takhrij menurut ahli hadits memliki tiga macam pengertian, yaitu :
1.             Usaha mencari sanad hadits yang terdapat dalam kitab hadits karya orang lain, yang tidak sama dengan sanad yang terdapat dalam kitab tersebut.
2.             Suatu keterangan bahwa hadits yang dinukilkan ke dalam kitab susunannya itu terdapat dalam kitab lain yang telah disebutkan nama penyusunannya.
3.             Suatu usaha mencari derajat, sanad, dan rawi hadits yang tidak diterangkan oleh penyusun atau pengarang suatu kitab.[1]

B.        Cara Pelaksanaan Takhrijul Hadits
Secara garis besar manakharij hadits (takhrijul hadits) dapat dibagi menjadi dua cara dengan menggunakan kitab-kitab.
Adapun dua macam takhrijul hadits yaitu :
1)      Manakharij hadits telah diketahui awal matannya, maka hadits tersebut dapat dicari atau ditellusuri dalam kitab-kitab kamus hadits dengan dicarikan huruf awal yang sesuai diurutkan abjad.
2)      Manakharij hadits dengan berdasarkan topic permasalahan. Upaya mencari hadits terkadang tidak didasarkan pada lafal matan (materi) hadits, tetapi didasarkan pada topic masalah. Pencarian matan dan hadits berdasarkan topic masalah tertentu itu dapat ditempuh dengan cara membaca berbagai kitab himpunan kutipan hadits. Dengan bantuan kamus hadits tertentu, pengkajian teks dan konteks hadits menurut riwayat dari berbagai periwayatan akan mudah dilakukan.

C.     Metode Takhrijul Hadits
Dalam buku “Cara Praktis Mencari Hadits” dikemukakan bahwa metode takhrijul hadits yang dijalankan dalam buku ini terbagi dua macam, yakni :
a)         Takhrijul Hadits Bil-Lafz, yakni upaya pencarian hadits pada kitab-kitab hadits dengan cara menelusuri matan hadits yang bersangkutan berdasarkan lafal atau lafal-lafal dari hadits yang dicarinya itu.
b)        Takhrijul Hadits Bil-Maudhu’, yakni upaya pencarian hadits pada kitab-kitab hadits berdasarkan topic masalah yang dibahas oleh sejumlah matan hadits.[2]

D.       Tujuan dan Manfaat Takhrijul Hadits
Menurut Abd al-Mahdi, yang menjadi tujuan dari takhrij adalah menunjukkan sumber hadits dan menerangkan ditolak atau diterimanya hadits tersebut. Dengan demikian, ada dua hal yang menjadi tujuan takhrij, yaitu :
a)    Untuk mengetahui sumber dari suatu hadits
b)    Mengetahui kualitas dari suatu hadits, apakah dapat diterima (Shahih atau Hasan) atau ditolak (Dha’if).[3]
Manfaat takhrijul hadits itu sangat banyak sehingga apabila ada seseorang yang akan melaksanakan takhrijul hadits, maka dia termasuk salah satu orang yang sangat teliti pada hadits-hadits Rasulullah.



[1] Muhammad Ahmad dan M.Muzakkir, Ulumul Hadits (Bandung : Pustaka Setia, 2004), h. 131
[2] M. Syuhudi Ismail, Cara Praktis Mencari Hadit  (Jakarta : Bulan Bintang, 1991), h. 17
[3] Nawir Yuslem, Kitab Induk Hadis (Jakarta : Hijri Pustaka Utama, 2006), h. 155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar