Metode Perolehan Ilmu Pengetahuan
Tujuan dari ilmu
pengetahuan ialah tercapainya kebenaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
ditempuhlah cara dan jalan tertentu, yang dikenal dengan metode ilmu
pengetahuan atau metode ilmiah.
Pendapat para para ahli
mengenai metode memperoleh ilmu pengetahuan: Francis Bacon mengemukakan empat sendi kerja untuk
menyusun ilmu pengetahuan yaitu: Observasi (pengamatan), Measuring (pengukuran), Explaining (penjelasan), Verifying (pemeriksaan benar tidaknya)
Metode ilmiah versi ke 19,
menurut Ir Djuma’in Basalim dalam artikelnya “Orientasi Terhadap Science” ialah
sebagai berikut:
1. Mengajukan pertanyaan terhadap alam
2. Mengumpulkan bukti-bukti yang tepat
3. Membuat keterangan secara hipotesa
4. Mengumpulkan pengertian
5. Mengetes secara experimental
6. Menolak atau menyetujui atau berubah hipotesa yang telah
disusun.
Menurut Elgin F. Hunt
meliputi enam bagian yaitu:
1. Observasi
2. Perumusan masalah
3. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan fakta tambahan yang
baru
4. Mengadakan generalisasi
5. Perumusan hipotesa
6. Mengadakan testing dan verifikasi.[1]
Dari rangkaian keterangan
tersebut diatas jelaslah bahwa terbentang jalan yang panjang harus dilalui
dalam proses dari pengetahuan biasa menjadi pengetahuan ilmiah atau ilmu
pengetahuan.
Proses yang ditempuh itu, yang dikenal dengan sebutan metode
ilmiah yaitu sebagai berikut: Pengumpulan data dan fakta, Pengamatan terhadap data dan fakta tersebut, Pemilihan (seleksi) data dan fakta, Penggolongan (klasifikasi) data dan fakta, Penafsiran (interpretasi) data dan fakta, Penarikan
kesimpulan umum (generalisasi), Perumusan hipotesa, Pengujian (verifikasi) terhadap hipotesa melalui riset,
empiri, dan experimen, Penilaian (evaluasi),
menerima atau menolak, menambah atau merubah hipotesa, Perumusan teori ilmu pengetahuan dan Perumusan dalil atau hukum ilmu pengetahuan.
[1]
Harsojo. Apakah Ilmu dan Ilmu Gabungan
tentang Tingkah Laku Manusia. (Bandung, Remaja Rosdakrya, 1972). hlm. 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar