Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 10 Juni 2019

LANJUTAN INSTRUMEN NON TES


1.      Pemeriksaan Dokumen (Documentary Analysis)
Teknik evaluasi dengan pemeriksaan dokumen ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai riwayat hidup (auto biografi), seperti kapan dan dimana peserta didik dilahirkan, agama yang dianut, kedudukan anak didalam keluarga dan sebagainya. Selain itu juga dokumen yang memuat informasi tentang orang tua peserta didik, , dokumen yang memuat tentang lingkungan non-sosial, seperti kondisi bangunan rumah, ruang belajar, lampu penerangan dan sebagainya.[1]
Informasi ini nantinya bukan tidak mungkin pada saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkap bagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar. Hal ini dikarenakan kemampuan kognitif, afektif dan psikomot siswa itu tidak mungkin terlepas dari pengaruh lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun  lingkungan bermainnya. Semua komponen yang berada disekitar peserta didik akan memberikan peranan penting didalam perkembangan pengetahuaanya, meskipun dalam kadar dan persentae yang berbeda.

2.      Study Kasus (Case Study)
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam proses tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya. Misalnya peserta didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal, atau kesulitan dalam belajar. Studi kasus sering digunakan dalam evaluasi, bimbingan, dan penelitian. Studi ini menyangkut integrasi dan penggunaan data yang komprehensif tentang peserta didik sebagai suatu dasar untuk melakukan diagnosis dan mengartikan tingkah laku peserta didik tersebut.[2]
Studi kasus juga dapat didefinisikan bahwa mempelajari individu dalam proses tertentu secara terus menerus untuk melihat perkembangannya.[3] Misalnya peserta didik yang sangat cerdas, sangat lamban, sangat rajin, sangat nakal, atau kesulitan dalam belajar
Dalam melakukan studi kasus, guru harus terlebih dahulu mengumpulkan data dari berbagai sumber dengan menggunakan berbagai teknik dan alat pengumpul data. Salah satu alat yang digunakan adalah depth-interview , yaitu melakukan wawancara secara mendalam, jenis data yang diperlukan antara lain, latar belakang kehidupan, latar belakang keluarga, kesanggupan dan kebutuhan, perkembangan kesehatan, dan sebagainya.
Namun, seperti halnya alat evaluasi yang lain, studi kasus juga mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah dapat mempelajari seseorang secara mendalam dan komprehensif, sehingga karakternya dapat diketahui selengkap-lengkapnya. Sedangkan kelemahannya adalah hasil studi kasus tidak dapat digeneralisasikan, melainkan hanya berlaku untuk peserta didik itu saja, dalam hal ini guru harus memiliki buku kasus.

3.      Tugas
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas.[4] Didalam pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan bahwa  diusahakan pemberiaan tugas tidak memberatkan siswa karena memerlukan waktu untuk istirahat, bermain, belajar matapelajaran lain, bersosialisasi dengan teman, dan lingkungan sosial lainnya. Selain itu jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan kepada tujuan pemberian tugas yaitu untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya dan memperkaya wawasan pengetahuannya. Diupayakan pemberian tugas dapat mengembangkan kreativitas dan rasatanggung jawab serta kemandirian.
Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Contoh proyek antara lain: melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, percobaan foto sintesis tumbuhan dan perkembangan tanaman, mengukur tinggi pohon dan lebar sungai menggunakan klinometer. Pemberikan tugas dalam bentuk proyek memerlukan persiapan yang matang. Hal ini dikarenakan apabila persipa yang dilakukan tidak matang maka proyek yang dihasilkan kurang maksimal.

4.      Portofolio
Pengertian Portofolio, Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannnya.[5] Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Langkah-langkah menyusun instrumen non-tes portofolio
1.    Menetapkan tujuan portofolio
2.    Menetapkan prosedur pengembangan portofolio
3.    Melakukan tugas dan menyusun portofolio
4.    Merangkum dan melaporkan
5.    Mengadakan proses evaluasi



[1] Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 90
[2]Bahri, Saiful Djamarah. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 76
[3] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm. 223

[4] Nur, Dewi dkk. Teknik dan Alat Evaluasi Pendidikan Nontes. Bogor. Laporan kegiatan, 2009), hlm. 98
[5] Nur, Dewi dkk. Teknik dan Alat Evaluasi Pendidikan Nontes. …………….. hlm. 101

Tidak ada komentar:

Posting Komentar