Setiap
manusia yang terlahir dibumi dari yang pertama hingga yang terakhir adalah
seorang pemimpin, setidaknya ia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri.
Bagus tidaknya seorang pemimpin pasti berimbas kepada apa yang dipimpin
olehnya. Karena itu menjadi pemimpin adalah amanah yang harus dilaksanakan dan
dijalankan dengan baik oleh pemimpin tersebut,karena kelak Allah akan meminta
pertanggung jawaban atas kepemimpinannya itu. Dalam Islam sudah ada aturan-aturan
yang berkaitan tentang pemimpin yang baik. Ada sepuluh Kriteria Pemimpin
Menurut Islam, yakni:
a)
Beriman dan Beramal Shaleh. Ini sudah pasti tentunya.
Kita harus memilih pemimpin orang yang beriman, bertaqwa, selalu menjalankan
perintah Allah dan rasulnya. Karena ini merupakan jalan kebenaran yang membawa
kepada kehidupan yang damai, tentram, dan bahagia dunia maupun akherat.
Disamping itu juga harus yang mengamalkan keimanannya itu yaitu dalam bentuk
amal soleh.
b) Niat
yang Lurus. “Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung pada niatnya. Dan
sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) sesuai dengan niatnya. Barangsiapa
yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan
Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena urusan dunia yang ingin
digapainya atau karena seorang wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya
sesuai dengan apa yang diniatkannya tersebut”
c) Karena
itu hendaklah menjadi seorang pemimpin hanya karena mencari keridhoan ALLAH
saja dan sesungguhnya kepemimpinan atau jabatan adalah tanggung jawab dan
beban, bukan kesempatan dan kemuliaan.
d) Laki-Laki.
dalam Al-qur'an dengan jelas telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin
dari kaum wanita. “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh
karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang
lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah
lagi memelihara diri (maksudnya tidak berlaku serong ataupun curang serta
memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena
Allah telah memelihara “ dan “Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan
urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat Al-Bukhari
dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).
e) Tidak
Meminta Jabatan. Rasullullah bersabda kepada Abdurrahman bin Samurah Radhiyallahu’anhu,
”Wahai Abdul Rahman bin samurah! Janganlah kamu meminta untuk menjadi pemimpin.
Sesungguhnya jika kepemimpinan diberikan kepada kamu karena permintaan, maka
kamu akan memikul tanggung jawab sendirian, dan jika kepemimpinan itu diberikan
kepada kamu bukan karena permintaan, maka kamu akan dibantu untuk
menanggungnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
f) Berpegang
pada Hukum Allah. Ini salah satu kewajiban utama seorang pemimpin. Allah
berfirman, ”Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.”
(al-Maaidah:49).
g) Memutuskan
Perkara Dengan Adil. Rasulullah bersabda, ”Tidaklah seorang pemimpin mempunyai
perkara kecuali ia akan datang dengannya pada hari kiamat dengan kondisi
terikat, entah ia akan diselamatkan oleh keadilan, atau akan dijerusmuskan oleh
kezhalimannya.” (Riwayat Baihaqi dari Abu Hurairah dalam kitab Al-Kabir).
h) Menasehati
rakyat, Rasulullah bersabda. ”Tidaklah seorang pemimpin yang memegang urusan
kaum Muslimin lalu ia tidak bersungguh-sungguh dan tidak menasehati mereka,
kecuali pemimpin itu tidak akan masuk surga bersama mereka (rakyatnya).”
i)
Tidak Menerima Hadiah. Seorang rakyat yang memberikan
hadiah kepada seorang pemimpin pasti mempunyai maksud tersembunyi, entah ingin
mendekati atau mengambil hati.Oleh karena itu, hendaklah seorang pemimpin
menolak pemberian hadiah dari rakyatnya. Rasulullah bersabda, ” Pemberian
hadiah kepada pemimpin adalah pengkhianatan.” (Riwayat Thabrani).
j)
Tegas. Ini merupakan sikap seorang pemimpin yang selalu
di idam-idamkan oleh rakyatnya. Tegas bukan berarti otoriter, tapi tegas
maksudnya adalah yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah serta
melaksanakan aturan hukum yang sesuai dengan Allah, SWT dan rasulnya.
k) Lemah
Lembut Doa Rasullullah : "Ya Allah, barangsiapa mengurus satu perkara
umatku lalu ia mempersulitnya, maka persulitlah ia, dan barang siapa yang
mengurus satu perkara umatku lalu ia berlemah lembut kepada mereka, maka
berlemah lembutlah kepadanya".[1]
Selain
poin- poin yang ada di atas seorang pemimpin dapat dikatakan baik bila ia
memiliki staf. Staf disini bukanlah staf dari pemimpin, melainkan sifat yang
harus dimiliki oleh pemimpin tersebut. STAF yang dimaksud di sini adalah Sidiq (jujur),
Tablig (menyampaikan), amanah (dapat dipercaya), fatonah (cerdas), Jadi, inilah
kunci kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai Islami sehingga jika ada
pemimpin yang memiliki semua itu maka bias dipastikan kepemimpinannya akan
sukses dan selalu dikenang sepanjang masa, moga kita menjadi pemimpin seperti
itu, amin.
Daftar
Rujukan
_
www.bukukita.com/.../html. dikunjungi, 13 Desember 2015.
Al Qur’an dan Terjemahannya, Departeman Agama RI, Jakarta, 2000.
Baharudin
dan umiarso. Kepemimpinan Pendidikan Islam
Atara Teori dan Praktik, Yogjakarta: Ar-Ruzz, 2012.
Kamus Beasar Bahasa Indonesia,
Bandung: Atlass, 1998.
Kartini,
kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan. Bandung:
rajawali Perss, 2014.
Manulang, M., Dasar-dasar
Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2006.
Marno, Triyo
Suprianto. Manajemen Dan Kepemimpinan
Pendidikan, Bandung: Rafika
Aditma, 2008.
Mulyasa, E., Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Rosdakarya, 2004.
Nawawi, Hadari. Kepemimpinan Menurut Islam, Yogyakarta:
Gajah Mada, 1993
Rivai, Veithzal ,.
Islamic
Leadership, akarta: Bumi Aksara 2009.
Suyani, Konsep kepemimpinan Jawa, Yogjakarta: Kepel Press, 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar