Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 12 Juni 2019

Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Kurikulum


Untuk dapat menjadi suatu organisasi atau sekolah yang efektif dalam penerapannya dalam kurikulum, maka di dalam mengimplementasikan manajemen mutu terpadu tersebut diperlukan suatu strategi yang jelas dan mantap.
Sallis dalam Sagala (2010)[1] menjelaskan bahwa diperlukan adanya setrategi yang langkah-langkah mencakup: (1) misi yang jelas dan spesifik, (2) perhatian yang jelas terhadap pemakai jasa, (3) suatu strategi untuk mencapai misinya, (4) keterlibatan seluruh pemakai jasa baik internal maupun ekternal di dalam pengembangan strategi, (5) pengembangan kekuatan atau pemberdayaan seluruh staf dengan cara menghilangkan kendala dan membantu mereka dalam meningkatkan kontribusi maksimal kepada lembaganya melalui perkembangan kelompok kerja efektif, dan (6) penerapan dan evaluasi terhadap efektifitas kelembagaan dilihat dari tujuan yang telah disepakati dengan pemakai jasa.
 Lebih jauh Sallis juga menjelaskan bahwa untuk dapat berhasilnya implementasi manajemen mutu terpadu tersebut harus mulai dari atas atau pimpinan, yang etrgambar dari perilaku adan tindakan pemimpin sebagai berikut: (1) menyenang-kan pelanggan melalui peretmuan, diskusi, daftar pertanyaan, dan sebagainya, (2) membentu fasilitator yang akan memasyarakatakan program dan mengarahkan kelompok pengarah dalam pengembangan program peningkatan mutu, (3) membentuk kelompok pengarah peningakatan mutu yang mendorong dan menunjang proses peningakatan mutu, (4) menunjuk koordinator peningakatan mutu yang membantu dan mengarahkan tim kerja dalam menemukan pemecahan masalah, (5) menyelengarakan seminar manajemen untuk mengevaluasi kemajuan, (6) menganalisis dan mendiagnosis situasi yang sedang berkembang, (7) menggunakan atau mencoba model-model yang telah diterapkan oleh lembaga lain, (8) menggunakan konsultan dari luar walaupun tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya sebagaimana pada perusahaan, (9) meningkatkan latihan yang mengarah pada mutu yang diutamakan dalam perubahan budaya. (10) menyebarluaskan pengertian mutu kepada seluruh individu dalam lembaga pendidikan agar semua terlibat dalam proses peningakatan buaya, (11) mengukur biaya dari mutu, termasuk menghitung kerugian yang diakibatkan oleh penurunan jumlah siswa baru, drop out, reputasi yang menurun, kehilangan kesempatan, dan sebagainya, (12) menerapkan alat dan teknik melalui pengembangan kelompok kerja efektif, dan (13) mengevaluasi program pada setiap periode tertentu agar program pada setiap periode tertentu sebagaimana direnca-nakan tidak mengalami kegagalan.
Manajemen mutu terpadu sebagai konsep manajemen modern adalah berusaha untuk memberikan respon secara tepat terhadap setiap perubahan yang ada baik yang didorong oleh kekuatan ekternal maupun internal sekolah. Sebagai organisasi modern, lembaga pendidikan sekolah, universitas, akademi, institut harus mengetahui dan memahami pentingnya mengupayakan lulusan pendidikan yang bermutu.
 Pendidikan harus benar-benar menyadari perlunya untuk mengejar mutu dan mengusahakannya terhadap murid murid. Ada banyak faktor yang mempengaruhi mutu kurikulum pendidikan, sperti pemeliharaan gedung, guru-guru, nilai moral tinggi, hasil ujian yang unggul, dukungan orang tua, bisnis dan masyarakat, penerapan teknologi, kekuatan kepemimpinan, pemeliharaan dan perhatian terhadap pelajar, dan pada intinya ialah kurikulum yang tepat sekaligus bermutu tinggi.  
Manajemen mutu terpadu dalam kurikulum pendidikan merupakan bentuk pengendalian mutu yang disempurnakan. Filosofy dari manjemen mutu terpadu ini adalah terciptanya budaya kerja dari seluruh personel yang terlibat dalam pengadaan dan penyajian jasa pendidikan yang dijiwai oleh motivasi dan sikap untuk memenuhi dan memuaskan harapan pelanggan (peserta didik).
Dalam rangka memenuhi harapan pelanggan pendidikan ini, pengelola sekolah secara bertahap dan terus menerus memperbaiki kualitas lulusannya dengan didukung oleh kurikulum yang bermutu serta kepemimpinan yang kuat dari fihak pimpinan serta pembagian tanggungjawab untuk mencapai mutu.


[1] Sagala. H.S. Manajmen strategik dalam peningakatan mutu pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar