Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 12 Juni 2019

DEFINISI MANAJEMEN PEMBELAJARAN


Manajemen dalam konteks pendidikan menurut Mulyasa[1] adalah proses pengembangan kegiatan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Proses pengendalian kegiatan kelompok itu mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/ pengkoordinasian, dan pengawasan sebagai suatu proses untuk menjadikan visi menjadi aksi.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning yang artinya belajar. Belajar merupakan perubahan tingkah laku, sedangkan pembelajaran dipandang sebagai proses kegiatan menggerakkan orang-orang untuk belajar.[2] Pembelajaran mencakup semua kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses belajar manusia. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan-bahan cetak, gambar, program radio, TV, film, slide, internet, e-learning.

Pembelajaran pada dasarnya membahas pertanyaan apa, siapa, mengapa, bagaimana, seberapa dan seberapa baik tentang pembelajaran. Pertanyaan apa berkaitan dengan isi/ materi pembelajaran. Pertanyaan siapa berkaitan dengan guru dan siswa sebagai subjek dari kegiatan pembelajaran. Bagaimana kualifikasi, kompetensi dan perilaku seorang guru yang baik. Bagaimana cara memotivasi siswa untuk belajar. Bagaimana guru membangkitkan partisipasi siswa sehingga dapat mengembangkan potensi individunya secara optimal. 

Pertanyaan mengapa berkaitan dengan penyebab atau alasan dilakukannya proses pembelajaran. Bagaimana proses pembelajaran untuk semua mata pelajaran harus dilakukan. Pertanyaan bagaimana berkaitan dengan proses pembelajaran yang lebih baik. Bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa di masa kini dan masa depan. Bagaimana strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk belajar lebih baik. Pertanyaan seberapa baik berkaitan dengan penilaian proses pembelajaran, yaitu seberapa jauh siswa belajar dan guru mengajar.

Kegiatan ini meliputi teknik penilaian untuk menilai kompetensi siswa. Seberapa mampu guru merencanakan dan mengimplementasikan proses pembelajaran di kelas dan mendapatkan umpan baliknya yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran antara lain: 1) variasi aktivitas belajar cenderung kurang menyeluruh dan hanya didasarkan pada minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang guru; 2) aktivitas pendidikan yang diperoleh siswa terbatas; 3) aktivitas siswa kurang berorientasi kepada gaya hidup di masa depan. 

Pembelajaran merupakan suatu kesatuan dari komponen-komponen pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena satu sama lain saling mendukung. Komponen-komponen tersebut dapat menunjang kualitas pembelajaran. Pembelajaran sebagai suatu sistem artinya suatu keseluruhan dari komponen-komponen yang berinteraksi dan berinterelasi antara satu sama lain dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pembelajaran sebagai suatu sistem yang komponen-komponennya terdiri dari: 1) Siswa, 2) Guru, 3) Tujuan, 4) Materi, 5) Metode, 6) Sarana/Alat, 7) Evaluasi, dan 8) Lingkungan/konteks. Masing-masing komponen itu sebagai bagian yang berdiri sendiri, namun dalam berproses di kesatuan sistem mereka saling bergantung dan bersama-sama untuk mencapai tujuan[3]. Kedelapan komponen tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena dapat mengakibatkan tersendatnya proses belajar-mengajar. Misalnya pengajaran tidak dapat dilakukan di ruang yang tidak jelas, tanpa siswa, tanpa tujuan, tanpa bahan ajar.

Merujuk beberapa definisi dan pemikiran tentang konsep manajemen dan pembelajaran di atas, maka manajemen pembelajaran dalam arti luas adalah seluruh usaha/ kegiatan kearah pencapaian tujuan-tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain untuk membuat sesuatu yang akan dikerjakan oleh orang lain berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa (orang belajar), dengan memperluas cakupan aktivitas melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan/ pengkoordinasian.


[1] Mulyasa, E. Manajmen berbasis sekolah. (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 56
[2] Mulyasa, E. Manajmen berbasis sekolah. (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm 77
[3] Mulyasa, E. Manajmen berbasis sekolah. (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya. 2002), hlm. 85

Tidak ada komentar:

Posting Komentar