Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 12 Juni 2019

BAB III TOKOH PENDIDIKAN DAN PEMIKIRANYA


BAB III
PENUTUP

Pendidikan senantiasa selalu berkembang dan berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat. Dari hal itu maka tidak dapat dipungkiri bila dalam pendidikan selalu muncul sebuah problematika yang sangat actual berkembang didalamnya. Semua problematika yang muncul sangat dipengaruhi oleh beragam faktor yang terkait didalamnya. Yakni, faktor pendidik, faktor peserta didik, faktor kurikulum dan faktor lingkungan.
Dalam hal ini Muhammad Iqbal sudah memberikan sumbangan yang sangat besar dalam sebuah karya pemikirannya mengenai konsep paradigma pendidikan dan dapat dijadikan salah satu sumber referensi dalam upaya merekonstruksi pendidikan.
Konsep peranan pendidik, peserta didik, kurikulum dan lingkungan yang dibangun oleh Muhammad Iqbal sangat sesuai dengan yang diharapkan oleh pendidikkan pada zaman sekarang secara ideal. Hanya saja secara realitanya belum bisa berkembang secara seimbang, karena ada kegagalan sistem pendidikan yang mengatur koneksifitas pendidikan. Jadi dalam sistem pendidikanlah yang mengawali sukses tidaknya produktifits pendidikan, dalam outputnya. Jika sistem tersebut terkonsep dalam kurikulum, maka kurikulumlah yang perlu dibenahi.
Bagaimana kurikulum tersebut terancang sesuai dengan kondisi pendidik, peeserta didik dan lingkungan. Yang pada akhirnya dapat mewujudkan tujuan pendidikan sesuai yang diharapkan. Kaitannya dengan hal tersebut, kurikulum yang dipaparkan oleh Muhammad Iqbal sangat relevan jika dipraktekan dalam sistem pendidikan zaman sekarang, karena poin poin yang masukkan dalam kurikulumnya sudah menyangkut segala aspek kehidupan dan dapat mempersiapkan output pendidikan yang mampu menghadapi segala problematika dalam masyarakat, serta mengawali sebuah perubahan yang lebih baik dalam pendidikan.
            Al-Faruqi adalah seorang tokoh yang sangat besahaja dalam pengembanganpemikiran Islam komtemporer. Gagasan-gagasannya sangat brilian dalam rangkamemecahkan persoalan yang dihadapi umat Islam.Kebesarannya yang langsung berhadapan dengan Barat membuat Al-Faruqimengamati sendiri tekanan-tekanan barat terhadap dunia Islam dan hal inimemunculkan ide-ide untuk menghadapi serangan-serangan tersebut. Idenya tidakterlepas dari konsep tauhid, karena tauhid adalah esensi Islam yang mencakupseluruh aktifitas manusia.Begitu pula idenya tentang Islamisasi, tidak terlepasa dari pro dan kontra dantelah membawanya pada puncak ketenaran di dunia. Gagasannya tetap mejadi umatIslam pada abad ini.
                Menurut Isma’il Raji Al-Faruqi, inti pengalaman keagamaan adalah Tuhan. Kalimat syahadah, atau pengakuan penerimaan Islam, menegaskan: “Tidak ada Tuhan selain Allah.” Nama Tuhan adalah “Allah”, dan menepati posisi sentral dalam setiap kedudukan, tindakan, dan pemikiran setiap Muslim. Kehadiran Tuhan mengisi kesadaran Muslim dalam waktu kapan pun.
            Al Faruqi menegaskan tiga sumbu tauhid (kesatuan) untuk melakukan islamisasi ilmu pengetahuan. Pertama, adalah kesatuan pengetahuan; Kedua, adalah kesatuan hidup ; Ketiga, adalah kesatuan sejarah.
                Tauhid juga memiliki empat prinsip, diantaranya: Prinsip pertama tauhid adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, itu berarti bahwa realitas bersifat ganda yaitu terdiri dari tingkatan alamiah atau ciptaan dan tingkat trasenden atau pencipta. kedua, adalah kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, itu berarti bahwa Allah adalah Tuhan dari segala sesuatu yang bukan Tuhan; ketiga tauhid adalah, bahwa Allah adalah tujuan terakhir alam semesta; Prinsip keempat tauhid adalah, bahwa manusia mempunyai kesanggupan untuk berbuat dan mempunyai kemerdekaan untuk tidak berbuat.







DAFTAR PUSTAKA


Azra, Azyumardi. Dari Arabisme ke Khilafatisme: Kasus Isma’il al-Faruqi dalam Azyumardi Azra pada Pergolakan Politik Islam. Jakarta: Paramadina. 2003.

Gibb, H.A.R. Aliran-Aliran Modern dalam Islam, alih bahasa Machnun Husein. Cet. III; Jakarta: Rajawali Pers, 1992.

K.G. Saiyidain, Iqbals Educational Philosophy, Penerjemah : M.I. Soelaeman, Bandung: CV. Diponegoro, 1981.

Miss Luce & Claude Maitre, Introduction ala pense d`iqbal. (Pengantar ke Pemikiran Iqbal) diterjemahkan oleh : Djohan Effendi, Jakarta : Pustaka Kencana,1981.

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam; Menelusuri Jejaak Sejarah Pendidikan Era Rosulullah Sampai Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), 272

Suwito dan Fauzan.2003 Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan. Bandung: Angkasa, 2003.

Tafsir dkk. Moralitas Al-Quran dan Tantangan Modernitas: Telaah atas Pemikiran Fazlur Rahman, Al-Ghazali, dan Isma’il Raji Al-Faruqi. (Yogyakarta-Semarang: Gama Media-PPs IAIN Wali Songo, 2002), 180-181.

Wan Mohd Nor Wan Daud, 1998. The Educational Philosophy and Practice of Syed Muhammad Naquib al-Attas, diterjemahkan oleh Hamid Fahmy dkk, dalam Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib al-Attas, Bandung: Mizan, 2002.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar