MAKALAH
EKONOMI MONETER
TEORI
KUANTITAS UANG DAN ANALISIS KESEIMBANGAN UMUM
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih
karuniaNya yang telah memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kami penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah yang berisi materi “
TEORI KUANTITAS UANG DAN ANALISIS KESEIMBANGAN UMUM ” ini diperbuat dengan
tujuan memenuhi pengerjaan tugas makalah mata kuliah Ekonomi moneter.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih
terbatas dan jauh dari sempurna. Namun demikian, kami telah berusaha dan
bekerja keras demi terselesainya makalah ini, dan supaya makalah ini bermanfaat
bagi kami sebagai penyusun maupun bagi para pembaca. Saya juga menyadari bahwa
makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa ada dorongan dan dukungan serta
bimbingan yang sangat berarti dari berbagai pihak, terutama kepada bapak dosen
DR Aris Soelistyo S.E M.Si. Terimakasih setulus-tulusnya kami sampaikan kepada
kedua Orangtua kami, yang dengan penuh kasih sayang telah membimbing kami dan
memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada kami. Dan kami juga
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari saudara-saudara pembaca.
Demikian makalah ini dapat kami perbuat. Lebih dan
kurangnya kami mohon maaf. Atas perhatian dari saudara-saudara, kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................
1
KATA PENGANTAR..........................................................................................
2
DAFTAR ISI.........................................................................................................
3
BAB 1
LATAR BELAKANG..........................................................................................
4
RUMUSAN MASALAH......................................................................................
4
TUJUAN MAKALAH.........................................................................................
4
BAB 2
PEMBAHASAN....................................................................................................
5
BAB 3
KESIMPULAN.....................................................................................................
17
PENUTUP.............................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Uang? Siapa yang tidak mengenal
uang. Banyak orang yang membicarakan masalah uang ini, namun lebih banyak lagi
yang berusaha sekuat tenaga untuk mampu mendapatkan uang sebanyak bayaknya. Tak
jarang dari uang tersebut menimbilkan pertikaian. Dengan uang seseorang bisa
menjadi baik maupun menjadi begitu serakah. Memang banyak manfaat yang akan
didadapatkan jika mempunyai banyak uang . Akan tetapi yang lebih penting disni
adalah bahasa mengenai teori kuantitas uang, khususnya pengaruh teori tersebut
bagi perekonomian.
Mungkin ketika mendengar mengenai
teori kuantitas uang , masih ada yang mereka reka tentang teori tersebut atau
mungkin ada yang menjawab ,bahwa teori ini pastinya memiliki suatu hubungan
dengan uang. Ya, teori kuantitas uang tersebut memang tidak jauh jauh membahas
masalah uang khususnya hubungan antara jumlah uang beredar beserta pengaruhnya
terhadap kenaikan harga.
Ternyata teori kuantitas uang
tersebut tidak muncul begitu saja, melainkan turun temurun mulai dari David
Ricardo sampai dengan Irving Fisher. Jika dilihat lebih lanjut memang terjadi
perbedaan antara teori kuantitas uang dari kedua ekonomi tersebut. Untuk
memahami lebih lanjut akan perbedaan kuantitas uang menurut David Ricardo dan
Irving Fisher serta pengaruhnya pada masalah ekonomi, akan dibahas secara
mendetail pada sub bab selanjutnya.
1.2 Rumusan masalah
-teori-teori
kuantitas uang
-bagaimana
cara menganalisis keseimbangan umum
1.3 Tujuan makalah
makalah ini dibuat agar penulis dan
pembaca dapat mengetahui perkembangan teori kuantitas uang dan analisis
keseimbangan umum agar dapat dipahami dan dimengerti dan menambah wawasan kita
tentang teori-teori ekonomi moneter.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Teori kuantitas
uang
Teori kuantitas uang tersebut tidak
langsung ditemukan oleh irving fisher melainkan dikeluarkan terlebih dahulu
oleh David Ricardo. Untuk lebih mempermudah pemahaman akan perbedaan kedua teori
kuantitas tersebut pertama tama akan dibahas mengenai teori kuatitas uang yang
ditemukan oleh David Ricardo
M = k x P
Dalam
teori ini di jelaskan bahwa M merupakan jumlah uang beredar, K adalah
konstanta, dan P adalah tingkat harga barang. Dari rumusan tersebut bisa
diartikan bahwa dengan semakin banyaknya jumlah uang beredar maka akan
memberikan pengaruh yang signifikan pada turunnya nilai uang.
Hal
tersebut bisa dijelaskan ketika uang RP 5000 yang pada awalnya bisa membelikan
sebuah coklat kemudian berubah menjadi Rp 10000 hal itu disebabkan oleh naiknya
jumlah uang yang beredar.
Setelah
melihat uraian tersebut mungkin anda berfikir, mana teori dari David Ricardo
tersebut yang kurang benar ? ternyata dari teori tersebut ditemukan bahwa
menurut David Fisher terjadinya kenaikan harga barang tersebut tidak hanya
disebabkan oleh jumlah uang beredar, melainkan ada sebab sebab lain yang juga
ikut mempengaruhi.
Teori
Kuantitas uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher tersebut adalah sebagai
upaya untuk memperbaiki teori kuantitas uang yang telah dikemukakan oleh David
Richardo. Dalam teori kuantitas uang Irving Fisher, dikemukakan bahwa kenaikan
hara barang tidak hanya dipengaruhi oleh jumlah uang beredar meliankan juga
kecepatan dari peredaran uang tersebut. Sehingga ketika kecepatan uang beredar
tinggi, hal tersebut akan berpengaruh pada kenaikan harga barang, sedangkan
ketika kecepatan peredaran uang rendah maka yang terjadi adalah sebaliknya
yaitu terjadi penurunan harga barang.
Untuk
lebih mempermudah teori yang disampaikan oleh Irving Fisher tersebut, simak
formula sebagai berikut!
M x V = P x T
Berdasarkan
rumus ini bisa diartikan bahwa M meerupakan jumlah uang beredar, sedangkan V
merupakan kecepatan peredaran uang. Padalah tingkat harga secara umum, dan T
merupakan volume perdagangan. Sebagaimana yang di jelaskan di awal, dari
formula tersebut terdapat perbedaan dari teori yang disampaikan oleh David
Ricardo, bahwa kecepatan peredaran uang sangat berpengaruh kenaikan harga
barang.
Untuk
lebih mempermudah pemahaman dari Irving fisher tersebut akan dikemukakan sebuah
ilustrasi sebagai berikut:
Misalnya
jumlah uang beredar pada tahun 2000 sebesar 100 Milyar, kecepatan peredaran
uang beredar adalah 5 kali, dan barang yang terjual sebanyak 50 juta unit.
Sedangkan pada tahun 2002 ketika jumlah uang beredar dan jumlah barang yang
terjual sama, yaitu 100 milyar dan 50 juta unit serta kecepatannya bertambah 2
kali, maka anda bisa mengetahui perbedaan tingkat harga pada tahun 2000 dan
tahun 2002 dengan hitungan sebagai berikut.
Tahun 2000
M
x V= P x T
100.000.000.000
x 5 = P x 50.000.000
P
= 10.000
Tahun 2002
M
x V = P x T
100.000.000.000
x 7 = P x 50.000.000
P
= 14.000
Dari
hitungsn gersebut dapat dilihat secara jelas bagaimana pengaruh kecepatan
peredaran uang terhadap kenaikan harga barang. Sehingga dengan begitu bisa
disimpulkan kembali bahwa semakin tinggi kecepatan peredaran uang maka akan
bepengaruh pada kenaikan harga barang, dengan syarat, jumlah uang beredar dan
volume perdagangan tetap sama.
Selain itu kehebatan lain dari teori
kuantitas uang yang dikemukakan oleh irving fisher adalah dia membuat formula
yang membedakan antara peredaran uang kartal dan uang giral.
(M x V) + (M1 x V1) = P
x T
Dari
formula tersebut pastilah kita bisa menebak M1 adalah jumlah peredaran uang
giral, dan V1 adalah kecepatan predaran uang giral.
Pengaruh Teori
Kuantitas dengan Perekonomian
Setelah membahas lebih
lanjut mengenai perbedaan teori kuantitas uang yang dikemukaan oleh David
Ricardo dan teori kuantitas yang disampaikan oleh Irving Fisher, bisa dilihat
secara seksama bahwa kedua jenis teori tersebut sama – sama membrikan pengaruh
yang cukup signifikan bagi perkembangan perekonomian.
Untuk lebih mempermudah analisi
mengenai pengaruh teori kuantitas uang tersebut terhadap perekonomian, maka
akan dibahas dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Irving Fisher. Hal
tersebut dipilih karena teori yang dikemukakan oleh Irving Fisher merupakan
penyempurnaan dari eori sebelumnya yang disampaikan oleh David Ricardo.
Dari beragam rumus teori kuantitas
uang tersebut diambil simpulan bahwa kenaikan peredaran uang akan menimblkan
kenaikan harga barang. Kondisi tersebut terjadi karena dengan bertambahnya
jumlah uang beredar tanpa dibarengi denga penambaha julah barang. Secara
otomatis akan terjadi peningkatan permintaan pada suatu barang yang pada
akhirnya terjadi kenaikan harga.
Meskipun begitu, dengan terjadinya
kenaikan harga, kita tidak bisa memandangnya hanya dari satu pihak, melainkan
juga harus dipandang dari banyak segi. Dengan kenaikan barang, hal tersebut
secara langsung juga akan menaikan semangat para produsen untuk menghasilkan
barang, sehingga pada nantinya akan terjadi keseimbangan antara jumlah
permintaan dan penawaran barang. Sehingga dengan melihat kondisi tersebut
pemerintah khususnya ototritas moneter yang mereka ambil. Sehingga setiap
kebijakan yang ditempuh tidak malah menyengsarakan masyarakat melainkan
menyejahterakan masyarakat.
II.2
Analisis Keseimbangan Umum
A. Pengertaian
Analisis Keseimbangan
Yang dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis makroekonomi tentang
terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar (
barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan
penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat.
B. Model
Keseimbangan Klasik
Model keseimbanagn Klasik dibangun berdasarkan asumsi-asumsi teori ekonomi
Klasik, khususnya tentang pasar uang.
Karakteristik Analisis Keseimbangan Klasik
Karakteristik analisis keseimbangan Klasik dapat dilihat dari beberapa aspek :
asumsi-asumsi, fondasi mikronya, fokus perhatian pada sisi penawaran dan
dimensi waktu.
Asumsi-Asumsi
Dua asumsi paling penting dari model Klasik, adalah: Pertama,
perekonomian tersusun dari pasar-pasar yang berstruktur persaingan sempurna, Kedua,
uang bersifat netral. KOnsekuensi dari asumsi tersebut adalah harga bersifat
fleksibel, dalam arti mampu melakukan penyesuaian seketika itu juga. Dengan
demikian pasar akan senantiasa berada dalam keseimbangan.
Pentingnya Fondasi AnalisisKeseimbangan Makro
Analisis keseimbangan makro Klasik merupakan pengembangan lebih lanjut dari
analisis keseimbangan mikro. Perekonomian secara makro akan berada dalam
keseimbangan jika individu-individu (konsumen dan produsen ) telah berada dalam
keseimbangan. Artinya, setiap konsumen telah mencapai kepuasan/kegunaan
maksimum, sedangkan setiap produsen telah mencapai laba maksimum.
3)Pentingnya Analisis Sisi Penawaran
Model keseimbangan Klasik lebih memfokuskan perhatian pada analisis sisi
penawaran.Pentingnya analisis sisi penawaran dapat dimaklumi bila melihat
situasi dan kondisi masyarakat Barat (abad ke-18), pada saat ilmu ekonomi
modern mulai berkembang. Pada waktu itu masyarakat Barat baru dalam tahap awal
perkembangan. Teknologi belum begitu maju, perekonoian masih berada dalam
tahap pemenuhan sendiri.
Tingkat pengunaan uang dalam perekonomian juga masih sangat rendah. Mereka juga
hidup dialam yang relatif keras dan pelit dimana kegiatan pertanian tidak dapat
dilakukan sepanjang tahun. Karena itu yang menjadi masalah adalah bagaimana
mengusahakan agar alam dapat menghasilkan lebih banyak dan lebih baik. Itulah
sebabnya sisi penawaran sangat perlu diperhatikan.
Analisis Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Perbedaan dimensi waktu analisi dalam model keseimbangan Klasik juga
mencakup pengertian kronologis. Analisis jangka pendek umumnya berdimensi waktu
<5 tahun. Dalam jangka panjang semua input bersifat variabel. Sementara itu
dilihat dari sisi penawaran, dalam jangka panjang perekonomian dianggap berada
dalam kondisi dimanfaatkan / dikaryakan secara penuh. Yang dimaksud dengan
kondisi ini adalah kondisi dimana faktor-faktor produksi yang ada, terutama
barang modal dan tenaga kerja, tingkat pemanfaatannya >96%.
Fungsi Produk Agregat
Dalam model Klasik, produksi merupakan fungsi dari jumlah barang modal yang
tersedia (K) dan jumlah tenaga kerja (L).
Y = f(K,L)
dimana: Y=output atau prodiksi agregat (PDB)
K=stok barang modal
L= tenaga kerja
Dalam jangka pendek stok barang modal dianggap tetap, sehingga fungsi
produksi menjadi:
Y =f(k,L)
Dimana : stok barang modal dengan jumlah konstan
Karena itu tingkat produksi agregat semata-mata ditentukan oleh jumlah
tenaga kerja yang digunakan:
Y=f(L)
Artinya, pada walnya penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi
agregat, tetapi karena berlakunya hukum pertambahan hasil yang makin menurun,
sampai jumlah tertentu penambahan tenaga kerja justru akan menurunkan prodiksi
agregat.
Kesempatan Kerja Dalam Keseimbangan
Yang dimaksud dengan kesempatan kerja dalam keseimbangan makro adalah
jumlah kesempatan kerja yang tersedia pada saat tenaga kerja dalam
keseimbangan.
Permintaan Tenaga Kerja
Permintaan tenaga kerja dalam keseimbangan adalah jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan perusahaan untuk mencapai laba maksimum. Karena beroperasi dalam
pasar merupakan penerimaan marjinal (MR) perusahaan. Untuk mencapi kondisi laba
maksimum , perusahaan harus menyamakan MR dengan MC (MR=MC).
Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah jam tenaga kerja yang ditawarkan oleh
individu pada berbagai tingkat upah, dalam upaya memaksimumkan utilitas
hidupnya. Jadi, dalam analisis makro Klasik, penawaran tenaga kerja merupakan
konsep keseimbangan konsume. Untuk memaksimumkan Utilitas hidupnya, konsumen
harus memaksimumkan utilitas kegiatan konsumsinya. Untuk memaksimumkan kegiatan
konsumsinya, konsumen harus mempunyai penghasilan agar dapat membeli barang/jasa.
Dia harus bekerja.
Tingkat Output Keseimbangan
Keseimbangan pasar tenaga kerja tercapai ketika permintaan tenaga kerja sama
dengan tingkat penawarannya. Ketika itu baik produsen maupun tenaga kerja telah
mencapai kondisi optimal. Produsen mencapai keuntungan maksimum, tenaga kerja
mencapai utilitas maksimum.
Netralitas Uang
Netralisasiuang mempunyai makna bahwa uang tidak dapat mempengaruhi tingkat
output. Uang hanya akan memengaruhi permintaan agregat. Penambahan jumlah uang
beredar akan meningkatkan permintaan agregat. Pandangan tersebut adalah
konsekuensi dari dua sumsi teori ekonomi Klasik, yaitu fungsi uang hanya
sebagai alat tukar dan pasar akan selalu berada dalam keseimbangan dimana
perekonomian berproduksi pada tingkat Full employment.
Model Keseimbangan Keynesian
Model keseimbangan Keynesian disusun berdasarkan salah satu penafsiran terhadap
ide-ide Keynes yang termuat dalam bukunya, The General theory of Employment,
Interest, and Money, yang kemudian dikenal sebagai The General Theory.
Pembahasan model keseimbangan Keynes diperlukan karena ada dua alasan:
a.Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang perilaku
ekonomi makro memang sebaiknya kita berangkat dari asumsi bahwa pasar dapat
berada dalam keseimbangan.
b.Kita dapat lebih mudah melakukan pembandingan antara
analsis Klasik dengan Keynesian. Ini akan sangat membantu Anda dalam mengikuti
uraian analisis keseimbangan yang dibangun
berdasarkan kombinasi pemikiran Klasik-Keynesian.
Pentingnya Sisi Permintaan
Jika model keseimbangan klasik sangat mementingkan sisi penawaran agregat,
model keseimbangan Keynesian justru sangat memperhatikan sisi penawaran
agregat. Pandangan Keynesian tersebut dapat dipahami dalam konteks perkembangan
perekonomian Barat, ketika The General Theory diterbitkan. Ketika itu
Depresi Besar yang melanda Negara-negara kapitalis, bukan disebabkan lemahnya
sisi penawaran. Sebab teknologi yang ada, jumlah barang modal dan jumlah uang
dalam perekonomian kapitalis sudah jauh lebih tinggi dan banyak dibanding awal
modernisasi.
1)Komponen-komponen Permintaan Agregat
Dalam pembahasan tentang Pendapatan Nasional, komponen permintaan agregat
sudah disinggung, yaitu:
Y=C+I+G+(X-M)
Dimana:
C=kosnsumsi rumah tangga
I =investasi sector dunia usaha
G=pengeluaran pemerintah
X=ekspor
M=impor
2)Total Pengeuaran Agregat
Total pengeluaran agregat adalah total penjumlahan C+I+G+(X-M). Jika
pengeluaran agregat dinotasikan sebagai AE maka,
AE=C+I+G+(X-M)
= C0+bY+I0+G0+(X0-M0)
Pendapatan Nasional Dalam Keseimbangan
Dalam analisi Keynesian, besarnya pendapatan nasional (Y) dilihat dari
besarnta pengeluaran. Besarnya output adalah sama dengan besarnya pengeluaran.
Namun berdasarkan model konsumsi Keynes, tidak semua output (Y) dibelanjakan ;
Bagian yang tidak dibelanjakan disebut tabungan. Dengan demikian total
pendapatan nasional menjadi:
Y= C+S
dimana:
Y= PDB
C= konsumsi rumah tangga
S= tabungan
Model Keseimbangan Perekonomian Tertutup
Perekonomian tertutup Keynesian yang paling sederhana adalah model
perekonoman tertutup dua sektor. Perekonomian hanya terdiri atas sektor rumah
tangga dan dunia usaha. Karena itu pengeluaran dalam perekonomian hanya terdiri
atas konsumsi rumah tangga (C) dan investasi sektor dunia usaha (I). Dengan
demikian total pengeluaran agregat adalah:
AE= C+I
= C0+bY+I0
= C0+I0+bY
= A=bY
Dimana A adalah total pengeluaran otonomus (A=C0+I0)
Keseimbangan ekonomi tercapai bila pengeluaran agregat sama dengan
pendapatan nasional. Karena tingkat konsumsi pada tingkat keseimbangan
ditentukan oleh besarnya output keseimbangan (Y*), maka fungsi konsumsi juga
dapat ditulis sebagai:
C=C0+bY*
Model Tiga Sektor
Model keseimbangan perekonomian tertutup tiga sektor(model 3 sektor) mrupakan
sektor pemerintah yang diwakili pengeluaran Pemerintah (G).
Output Keseimbangan
Dengan pengeluaran agregat menjadi :
AE = C + I + G
= C0 + bY +
I0 + G0
= A + bY
Dimana A sekarang terdiri atas (C0 + I0
+ G0)
Output keseimbangan dapat dihitung, juga dengan menyamakan Y dan AE.
Dampak perubahan pengeluaran pemerintah
Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat output keseimbangan dengan menambah atau
mengurangi pengeluarannya. Besarnya efek pengeluaaran pemerintah adalah sama
dengan pengaruh perubahn investasi otonomus (I0) atau konsumsi
otonomus (C0), sehingga dampak perubahab pengekuaran pemerintah
terhadap perekonomian dapat ditulis sebagai :
ΔY =
Model
Keseimbangan Perekonomian Terbuka (Model Empat Sektor)
Dalam model empat sektor, perekomomian dianggap melakukan transaksi dengan
perekonomian dunia, melelui ekspor dan impor barang. Sektor ekspor-impor ini
disebut juga sebagai model perekonomian terbuka.
Output keseimbangan
Dalam perekonomian terbuka, fungsi oengeluaran agregat adalah :
AE = C + I + G + (M - N) = C + I + G+ NX
= C0 + bY +
I0 + G0 + (X0 – M0)
= A + bY
Dimana A sekarang terdiri atas (C0 + I0
+ G0 + NX)
Output keseimbangn tercapai bial Y = AE
Dampak Surplus Neraca Perdagangan
Dalam telaah ekonomi internasional, nilai NX memberikan informasi tentang
salah satu neraca dalam neraca pembayaran, yaitu neraca Perdagangan. Jika NX ˃
0 maka ekspor ˃ import yang berarti terjadi surplis perdagangan. Jika NX <
0, yang terjadi adalah sebaliknya, defisit perdagangan. Dengan efek
pelipatgandaan, akan terlihat bahwa bila terjadi ΔNX < 0, output
keseimbangan (Y*) akan meningkat beberapa kali lipat sesuai besarnya angka
pengganda. Sebaliknya jika neraca perdaganggan memburuk, dimana ΔNX < 0,
output keseimbangab akan berkurang dengan cepat pula. Hubungan tersebut
dinyatakan dalam persamaan dibawah ini.
ΔY =
Model
Keseimbangan Sintesis Klasik-Keynesian(Model IS-LM)
Teori
keseimbangan Model IS-LM yaitu model yang menjelaskan bahwa kondisi
keseimbangan ekonomi(keseimbangan umum) akan tercapai bila psar barang-jasa dan
pasar uang-modal secara silmultan berada dlam keseimbangan.
Asumsi Pokok
Asumsi yang mendasari model IS-LM adalah dari model
klasik dan keynes. Asumsi klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa
dalam posisi keseimbangan, sedang asumsi keynes yang digunakan adalah uang
sebagai alat transaksi dan spekulasi. Lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
·
Pasar akan selalu dalam keseimbangan yaitu kondisi pada setiap pasar
besarnya permintaan dan penawaran bernilai sama.
·
Berlakunya Hukuk Walras.
·
Fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Sehingga permintaan uang
dapat ditulis : MD =M1 + MSP
MD :
total permintaan uang
M1 :
permintaan uang untuk transaksi
MSP :
permintaan uang untuk spekulasi
·
Perekonomian adalah perekonomian tertutup sehingga AE= C+I maka Y = C+S
·
Model komparatif ststis yaitu mengabaikan dimensi perubahan dari waktu ke
waktu
Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
Keseimbangan
pasar barang-jasa tercapai apabila :
a. Penawaran = Permintaan barang dan jasa yaitu total
produksi = total pengeluaran (Y= AE atau C+S = C+I)
b. Tingkat tabungan/saving (penawaran agregat) =
Investasi/ investment (permintaan agregat) yang digambarkan kurva IS ( IS
Curve).
Kurva IS dan
Penurunan Kurva IS
Kurva IS adalah kurva yang menunjukan hubungan antara berbagai tingkat bunga
dengan pendapatan nasional yang menjamin(memungkinkan) pasar barang dan jasa
berada dalam keseimbangan(terpenuhinya syarat keseimbangan pasar barang-jasa,
yaitu I=S).
Untuk menurunkan kurva IS dibutuhkan 2 kurva yaitu kurva keseimbangan keynesian
dan kurva keseimbangan investasi. Agar proses penurunan(derivasi) kurva IS
dapat lebih mudah diikuti fungsi konsumsi dan investasi diasumsikan linear.
Kombinasi tingkat
bunga dan output keseimbangan kurva IS akan mengakibatkan tidak dalam posisi
seimbang yang berarti terjadi kelebihan permintaan atau penawaran. Yang
dimaksud adalah dengan kelebihan permintaan adalah keinginan investasi
(permintaan) lebih besar daripada menabung (penawaran) dan sebaliknya.
1. Sudut Kemiringan Kurva IS
Sudut kemiringan kurva IS memberi gambaran tentang
tingkat sensitivitas perminaan investasi terhadap perubahan tingkat bunga. Jika
tingkat investasi makin sensitif terhadap perubahan tingkat bunga, maka kueva
permintaan investasi(kurva I) makin mendatar =, yang akan menghasilkan kurva IS
makin datar pula dan sebaliknya.
2. Pergeseran Kurva
Pergeseran kurva IS menunjukan terjadinya perubahan
tingkat investasi otonomus.
Keseimbangan
Pasar Uang-Modal
Keseimbangan
pasar uang-modal tercapai bila permintaan uang(liquidity preference, disingkat
L) telah sama dengan penawaran uang (money supply, disingkat M). Secara grafis,
kondisi keseimbangan pasar uang dan modal digambarkan oleh kurva LM (LM Curve).
Nama kurva LM juga dikaitkan dengan kondisi dimana permintaan uang=penawaran
uang (L=M).
Penurunan
Kurva LM
Untuk
menurunkan kurva LM dibutuhkan kurva penawaran uang dan kueva permintaan uang.
Karena peanwaran uang adalah eksogenus(ditentukan pemerintah), maka kurva
penawaran tegak lurus sedangkan kurva permintaan uang bersudut kemiringan
negatif, sebab selain ditentukan oleh tingkat pendaapatan juga ditentukan
tingkat bunga.
Titik-titik
yang berada diluar kurva LM menunjukan kondisi ketidakseimbangan pasar
uang-modal. Titik-titik yang berada diatas kurva LM menujukan kondisi kelebihan
penawaran uang, sedangkan titik yang berada dibawah kurva LM menujukan
kelebihan permintaan uang.
·
Sudut
Kemiringan Kurva LM
Sudut kemiringan kurva LM ditentukan oleh sensitivitas
permintaan uang untuk spekulasi (MSP) terhadap perubahan tingkat
bunga. Jika makin sensitif, maka kurva permintaan uang (MD) makin
mendatar, begitupula sebaliknya.
·
Pergeseran
Kurva
Kurva LM akan bergeser apabila
permintaab atau penawaran uang berubah.
Perubahan Penawaran Uang
Bila permintaan uang tetap,
penambahan jumlah uang beredar akan menggeser kurva LM kekanan dab sebaliknya.
·
Perubahan Permintaan Uang
Permintaan uang berubah bilapada
tingkat pendapatan sama terjadi permintaan uang berkurang akan menggeser kurva
kekiri dan sebaliknya.
Keseimbangan
Perekonomian (Keseimbangan Umum)
Perekonomian dikatakan telah mencapai keseimbangan(keseimbangan
umum), bila baik pasar barang-jasa maupun pasar uang-modal telah berada dalam
kondisi keseimbangan. Secara grafis keseimbangan tersebut tercapai bila kurva
IS berpotongan dengan kurva LM.
Perubahan
Keseimbangan Perekonomian (Keseimbangan Umum)
Keseimbangan
ekonomi dikatakan berubah jika secara grafis titik keseimbangan berubah. Ada
tiga penyebab perubahan keseimbangan perekonomian yaitu :
·
Kurva LM bergeser, kurva IS tetap
·
Kurva IS bergeser, kurva LM tetap
·
Kurva IS dan LM bergeser bersamaan.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Pertama kali yang menemukan teori kuantitas uang adalah david
ricardo. Tetapi banyak yang menduga bahwa teori ini ditemukan oleh irving
fisher.padahal irving fisher hanya melanjutkan teori tersebut.
Dalam
teori kuantitas uang di jelaskan bahwa M merupakan jumlah uang beredar, K
adalah konstanta, dan P adalah tingkat harga barang. Dari rumusan tersebut bisa
diartikan bahwa dengan semakin banyaknya jumlah uang beredar maka akan
memberikan pengaruh yang signifikan pada turunnya nilai uang.
Yang
dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis makroekonomi tentang
terbentuknya harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa di setiap pasar (
barang dan jasa, tenaga kerja, dan uang ) permintaan telah sama dengan
penawaran, sehingga permintaan agregat telah sama dengan permintaan agregat.
III.2 PENUTUP
Demikian
makalah yang dapat kami sajikan. Kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan demi perbaikan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah khasanah pengetahuan bagi semua. Amiiinn.
Daftar
pustaka
https://t1489.wordpress.com/2010/06/01/pengertian-uang-teori-uang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar