Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Sabtu, 19 November 2016

MAKALAH TEKNIK PENGECEKAN KEABSAHAN DATA



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip – prinsip umum.
Data penelitian merupakan informasi tentang suatu kenyataan atau fenomena empiris yang berupa angka atau pernyataan. Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel penelitian.
Analisis data merupakan bagian dari suatu penelitian. Tanpa hal itu penelitian akan tidak akan dianggap sempurna bahkan dapat menyebabkan tertolaknya hasil penelitian. Oleh karena itu analisis data sangat penting untuk menguji kevalidan suatu hasil penelitian dengan variabel – variabelnya. Jenis – jenis penelitian ada dua yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berupa angka atau yang dikuantifikasikan dalam paparannya. Sedangkan data kualitatif adalah data yang non angka, yaitu berupa kata, kalimat, pernyataan dan dokumen. Karena jenis data berbeda maka teknik yang digunakan analisis juga harus disesuaikan dengan jenis data tersebut.
Dalam penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data terkumpul,dan di kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden. Setelah Analisis data selesai dilakukan maka dilakukannya validitas dan reabiliitas penelitian sehingga data yang di peroleh akan valid ,reliabel dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat di laporkan oleh peneliti.
Banyak Hasil Penelitian yang diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian.
Selama pelaksanaan penelitian, suatu kesalahan dimungkinkan dapat timbul. Entah itu berasal dari diri peneliti atau dari pihak informan. Untuk mengurangi dan meniadakan kesalahan data tersebut, peneliti perlu mengadakan pengecekan kembali data tersebut sebelum diproses dalam bentuk laporan dengan harapan laporan yang disajikan nanti tidak mengalami kesalahan.
Dari paparan latar belakang di atas penulis dapat menarik kesimpulan dalam bentuk rumusan dan tujuan pembahasan makalah kami yamg berjudul “Analisis data dan Teknik Pengecekan Keabsahan Data “.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian analisis data, Validitas dan Reabilitas data ?
2.      Bagaimana langkah-langkah dalam menganalisis data ?
3.      Bagaimana teknik pengecekan keabsahan data ?

C.     Tujuan Pembahasan
1.      Mendefinisikan Analisis data, validitas dan reabilitas data .
2.      Mengetahui langkah-langkah menganalisis data.
3.      Mengetahui teknik dalam menganalisis keabsahan data Penelitian.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Analisis Data, Validitas dan Reabilitas Data
1.      Analisis Data
Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variable penelitian. Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang berfungsi untuk menjelaskan variable penelitian sehingga memiliki makna yang dapat dipahami. Data penelitian bentuknya bermacam-macam, antara lain data bentuk teks, data bentuk gambar, data bentuk suara, dan data bentuk kombinasi.[1]
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.  Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian.
Menurut Nasution, Pengertian Analisis Data adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti bahwa menggolongkannya di dalam pola atau tema. Tafsiran atau interprestasi artinya memberikan makna terhadap analisis, menjelaskan kategori atau pola, serta mencari hubungan antara berbagai konsep.[2]
Menurut beberapa ahli, analisis data dapat didefinisikan sebagai berikut :[3]
a.       Menurut Patton (1980), analisis data adalah proses mengatur ukuran data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
b.      Menurut Bogdan dan taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
c.       Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Dari definisi analisis data yang diungkapkan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa Pengertian Analisis Data adalah kegiatan analisis mengategorikan data untuk mendaparkan pola hubungan, tema, menafsirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan atau melaporkannya kepada orang lain yang berminat.
Adapun tujuan analisis adalah sebagai berikut: [4]
a. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif. 
b. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika inferensial.
2.      Validitas dan Reliabilitas Data.
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah, valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “ yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah. Kalau dalam obyek penelitian pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan bahwa pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reabilitas, Susan Stainback (1998) menyatakan bahwa reabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.
Objektivitas berkenaan dengan derajat kesepakatan” atau “interpersonal agreement” antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang, terdapat 99 orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu, sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka data tersebut adalah data yang obyektif. Objektif disini lawannya subyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Dapat terjadi suatu data disepakati  banyak orang belum tentu valid, tetapi yang disepakati sedikit orang malah lebih valid.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya, sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda dengan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan paradigma dalam melihat realitas. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah,  sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semua, ibaratnya bahwa “ kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama” air mengalir terus, waktu terus berubah,  situasi senantiasa sosial.  Dengan demikian tidak ada suatu data yang tepat/konsisten/stabil.

B.     Langkah-langkah Dalam Menganalisis Data
1). Analisis Data Kualitatif
Menurut patilima ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis kualitatif, yaitu:[5]
a.       Transkrip wawancara
b.      Transkrip diskusi kelompok
c.       Catatan lapangan dan pengamatan
d.      Catatan harian peneliti
e.       Catatan kejadian penting dari lapangan
f.       Rekaman video, kamera, gambar
Semua data di atas akan mempermudah peneliti untuk melakukan kategorisasi dan reduksi data. Setelah data direduksi dan dikategorisasikan maka analisis kualitatif akan lebih terarah dan terfokus sesuai dengan masalah penelitian. Langkah-langkah inilah yang dapat mengurangi subjektifitas peneliti dan data penelitian menjadi reliable dan substansif.
Setelah data terkumpul peneliti dapat melakukan langkah-langkah analisis, sebagai berikut:[6]
1.         Editing
Dalam tahapan ini dilakukan reduksi data, pemilahan data sesuai focus penelitian, transliting data (konversi data). Selanjutnya data yang belum bisa dibaca dilakukan penerjemahan agar mudah dibaca dan dipahami.
2.    Kategorisasi/Coding
Pada tahap ini peneliti melakukan kategorisasi dengan focus masalah penelitian. Kategorisasi ini dapat dilakukan secara domain, yaitu kategorisasi data sesuai domain-domain yang akan dianalisis. Selain kategorisasi data juga mempertimbangkan aspek kesamaan dan perbedaan dalam masalah penelitian.
3.    Meaning
Langkah ini juga disebut langkah interpretasi data, yaitu melakukan kegiatan menghubungkan, membandingkan, dan mendeskripsikan data sesuai focus masalah untuk diberi makna.
2). Analisis Data Kuantitatif
Langkah-langkah dalam analisis data kuantitatif antara lain:
a.      Skoring
Yaitu pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrument yang telah disebarkan.
b.      Coding
Dalam tahap ini peneliti melakukan klasifikasidata, antara data primer dan  data sekunder.
c.       Tabulasi
Tabulasi data ini dilakukan dengan cara peneliti membuat tabel yang formatnya disesuaikan dengan jenis data yang telah diklasifikasi sebelumnya. Melalui tabel ini dimaksudkan agar data penelitian lebih mudah dibaca dan dianalisis menggunakan rumus statistic yang dipilih.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain :
(1). Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
(2). Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
a)        Jenis kelamin :
-       Laki-laki diberi kode 1.
-       Perempuan diberi kode 0.
b)        Tingkat pendidikan
-       Sekolah dasar diberi kode 1.
-       Sekolah menengah pertama diberi kode 2.
-       Sekolah menengah atas diberi kode 3.
-       Perguruan tinggi diberi kode 4.
c)        Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode atas :
-       Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1.
-       Mengikuti antara 1-9 kali, diberi kode 2.
-       Tidak pernah mengikuti penataram diberi kode 0.
d.      Deskripsi dan uji statistic
Dalam analisis data kuantitatif peneliti dapat memilih kegiatan analisis yang disesuaikan dengan jenis dan tujuan penelitian. Ada kegiatan mendeskripsikan data dan melakukan uji statistic.
Mendeskripsikan data ini dapat digunakan untuk penelitian kuantitatif yang pendekatannya menggunakan deskriptif kuantitatif. Tujuan penelitian jenis ini adalah untuk mendeskripsikan fenomena berdasarkan kondisi empiris melalui angka-angka yang diformat dalam bentuk mean, media, atau mode. Sedangkan dalam tahap uji statistic operasionalisasi rumus-rumus statistic diterapkan untuk menemukan nilai hitung dari data penelitian.

C.    Teknik Pengecekan dan Pemeriksaan Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reabilitas) dan confirmability (obyektifitas).
1.    Uji Kredibilitas Data
Ada 6 teknik yang dapat dilakukan dalam uji kredibilitas data (kepercayaan terhadap data, antara lain :[7]
a.      Memperpanjang masa pengamatan.
Hal ini memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b.      Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan . dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.
c.       Triangulasi. 
Pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi ini dilakukan dengan cara :[8]
o    Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
o    Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang saling berkaitan.
o    Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai pemahaman tentang suatu atau berbagai hal.
d.      Analisis Kasus Negatif
         Melakukan analisis kasus negative berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada data lagi yang berbeda atau bertentangan dengan temua, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
e.       Menggunakan Bahan Referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi di sini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Misalnya, data hasil wawancara perlu didukung dengan adanya rekaman wawancara.
f.       Mengadakan Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data.
2.    Uji Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian yang didapat, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca menjadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
3.    Uji Dependability
Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor/pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Jika peneliti tidak mempunyai data dan tak dapat menunjukkan “jejak aktivitas lapanganny”, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan.
4.    Uji Konfirmability
Uji konfirmability mirip dengan uji dependability,sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dalam menganalisis data maka data dibagi menjadi bagian-bagian kecil menurut elemen atau struktur. Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data,kegiatan analisis data yakni mengelompokkan databerdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan dalam setiap variabel yang di teleti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian kualitatif di analisis secara statistik bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis, dan mengangkat sebagai temuan verivikasi terhadap teori  lama dan teori baru. Sedangkan penelitian kuantitatif berupa kata-kata dan angka yang bersifat kuantitatif dan mendukung kuantitatif oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.


DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d.  Bandung : Alfabeta
Musfiqon, H.M. 2015. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Pustakaraya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar