Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Kamis, 26 Desember 2013

LINGKUNGAN DALAM KONSEP ISLAM



LINGKUNGAN DALAM KONSEP ISLAM

Lingkungan adalah ruang kehidupan dalam arti seluas-luasnya bagi makhluk hidup atau organisme (manusia serta flora-fauna). Jika pengertian ini digunakan untuk memahami konsep Islam tentang lingkungan, maka ada beberapa istilah Al Qur’an yang berkaitan dengan lingkungan tersebut seperti as-sama’ (jagat raya), al-ard (bumi), al-‘alamin (seluruh spesies) dan al-bi’ah (lingkungan). Jadi, Lingkungan dalam konsep Islam senantiasa dipahami dalam hubungannya dengan Tuhan sebagai pencipta, pemelihara, dan sekaligus pemberi tempat bagi kehidupan untuk seluruh makhluknya secara kaffah yang baik serta ideal.
Dalam Islam itu bukanlah semata-mata mengatur ibadah saja atau dengan kata lain kepentingan tiap-tiap pribadi dengan Allah saja, tetapi juga memikirkan dan mengatur didalam bermasyarakat dan berinteraksi dengan makhluk lain. Pesan-pesan Al-Qur'an mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Ada beberapa pesan tentang lingkungan dalam Al-Qur'an, yang intinya antara lain : lingkungan sebagai suatu sistem, tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya vital dan problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena ulah tangan manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk Allah serta solusi pengelolaan lingkungan.
Adapun dalam Hadist lebih banyak menjelaskan lingkungan hidup secara rinci dan detail. Karena Al-Qur'an hanya meletakkan dasar dan prinsipnya secara global, sedangkan hadist berfungsi menerangkan dan menjelaskannya (mentafsirkan) dalam bentuk hukum-hukum, pengarahan pada hal-hal tertentu dan berbagai penjelasan yang lebih rinci.
Allah telah memberikan tuntunan dalam Al-Quran tentang lingkungan hidup. Berikut beberapa dalil saja yang diulas sebagai landasan untuk merumuskan teori tentang lingkungan hidup menurut ajaran Islam. Yang pertama adalah: “Allah pencipta langit dan bumi (alam semesta) dan hanya Dialah  sumber  pengetahuannnya” (QS. Al An’aam : 101). Lalu dalil kedua menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, yang artinya sebagai berikut;  “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”(QS. Al Baqarah 30).  Perlu dijelaskan bahwa menjadi khalifah di muka bumi ini bukan sesuatu yang otomatis didapat ketika manusia lahir ke bumi. Manusia harus membuktikan dulu kapasitasnya sebelum dianggap layak untuk menjadi khafilah.
Jelaslah bahwa tugas manusia, terutama ummat islam di muka bumi ini adalah sebagai khalifah (pemimpin) dan sebagai wakil Allah dalam memelihara bumi (mengelola lingkungan hidup). Sebagai khalifah, sudah tentu manusia haruslah bersih jasmani dan rohaninya agar kepemipinannya disegala aspek menjadi agung dan mulia dihadapan makhluk lainnya terlebih disisi sang Tuhan yang maha kuasa. Jadi intinya bahwa kebersihan jasmani merupakan bagian integral dari kebersihan rohani. Merujuk pada al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat, dan senang kepada orang yang membersihkan diri.” Serta al-Qur’an Surat Al-Muddatstsir ayat 4-5 yang artinyadan bersihkan pakaianmu serta tinggalkan segala perbuatan dosa.”
Mengutip al-Qur’an Surat Luqman ayat 20 Allah berfirman yang artinya “Tidakkah kau cermati bahwa Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupanmu secara optimum. Entah demikian, masih saja ada sebagian manusia yang mempertanyakan kekuasaan Allah secara sembrono. Yakni mempertanyakan tanpa alasan ilmiah, landasan etik dan referensi memadai.”
Selain itu, manusia sebagai khalifah haruslah mempunyai ketajaman nalar, sebagai prasyarat untuk mampu memelihara lingkungan hidup yang di tempatnya . Hal ini bisa saksikan dalam al-Qur’an Surat Al Jaatsiyah ayat 13 yang artinya sebagai berikut; “Dan Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Yang demikian hanya ditangkap oleh orang-orang yang memiliki daya nalar memadai.”
Berdasarkan dalil-dalil yang telah diuraikan tadi, maka penulis mendapatkan rumusan sebagai berikut: Misi manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah memelihara lingkungan hidup, dilandasi dengan visi bahwa manusia harus lebih mendekatkan diri pada Allah. Perangkat utama dari misi ini adalah kelembagaan, penelitian, dan keahlian. Adapun tolak ukur pencapaian misi ini adalah mutu lingkungan, sehingga apabila terdapat kerusakan lingkungkan adalah merupakan cerminan dari turunnya kadar keimanan manusia.
Rasulullah S.A.W. dan para sahabat telah memberikan teladan pengelolaan lingkungan hidup yang mengacu kepada tauhid dan keimanan. Seperti contoh pada masa keemasan dan jayanya islam, bahwa Islam mengutamakan kebersihan sebagai standar lingkungan hidup karena dengan jelas dapat dijumpai dan tidak asing  hadist Nabi Muhammad SAW yang artinya kebersihan sebagian dari iman dan kebersihan itu sebagian dari kesehatan. Standar inilah yang mempengaruhi pembangunan kota Cordoba yang menjadikan kota ini memiliki tingkat peradaban tertinggi di Eropa pada masa itu. Kota dengan 70 perpustakaan yang berisi ratusan ribu koleksi buku, 900 tempat pemandian umum, serta pusatnya segala macam profesi tercanggih pada masa itu. Kebersihan dan keindahan kota tersebut menjadi standar pembangunan kota lain di Eropa (SKI).
Intinya ialah menjaga lingkungan agar tetap bersih dan rapi serta dihiasi dengan taman dan bunga sehingga menyejukkan setiap kedipan mata yang memandannya, karena sungguh islam mengajarkan keindahan dan kebersihan sehingga sebagai khalifah di muka bumi ini manusia diwajibkan menjaga, memelihara dan melestarikan alam sebagai tempat tinggalnya.
Dalam dunia pendidikan menanamkan nilai kebersihan disetiap komponen didalamnya sangatlah urgent agar terwujud generasi-generasi penerus bangsa ini mencintai kerapian dan kebersihan sebagai cerminan bathinnya sehingga tertanamlah pada peserta didik itu kebersihan secara lahir batin agar kehidupannya terbiasa bersih dalam berbuat dan berfikir, yang akhirnya tidak ada lagi jiwa-jiwa yang kotor menghiasi negeri ini, insyaAllah amin!!!. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar