Hukum berkurban adalah wajib khusus untuk Nabi Muhammad dan sunnah mu'akkad untuk kita, umat beliau.
سُنَّةٌ) مُؤَكَّدَةٌ فِي حَقِّنَا. أَمَّا فِي حَقِّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَوَاجِبَةٌ لِحَدِيثِ «أُمِرْتُ بِالنَّحْرِ وَهُوَ سُنَّةٌ لَكُمْ» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ، وَفِي رِوَايَةِ الدَّارَقُطْنِيّ «كُتِبَ عَلَيَّ النَّحْرُ وَلَيْسَ بِوَاجِبٍ عَلَيْكُمْ»
"(Berkurban) adalah sunnah mu'akkadah bagi kita, sedangkan bagi Nabi Saw. Adalah wajib karena satu hadits:
أُمِرْتُ بِالنَّحْرِ وَهُوَ سُنَّةٌ لَكُمْ
'Aku diperintahkan (diwajibkan) untuk berkurban dan itu sunnah bagi kalian.' diriwayatkan oleh Attirmidzi. Dalam riwayat Ad-daruquthni:
كُتِبَ عَلَيَّ النَّحْرُ وَلَيْسَ بِوَاجِبٍ عَلَيْكُمْ
"Berkurban diwajibkan atasku dan tidak wajib atas kalian."
الخطيب الشربيني، مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج، ١٢٣/٦]
Sunnah mu'akkadah berkurban bersifat sunnah kifayah dalam satu keluarga. Artinya jika dalam satu keluarga sudah ada anggota yang berkurban, maka sudah dianggap cukup.
وَهِيَ سُنَّةٌ عَلَى الْكِفَايَةِ إنْ تَعَدَّدَ أَهْلُ الْبَيْتِ، فَإِذَا فَعَلَهَا وَاحِدٌ مِنْ أَهْلِ الْبَيْتِ كَفَى عَنْ الْجَمِيعِ، وَإِلَّا فَسُنَّةُ عَيْنٍ
"Berkurban adalah sunnah kifayah apabila jumlah keluarganya banyak. Ketika salah satu anggota keluarga sudah melakukannya, maka itu sudah mencukupi untuk semuanya. Dan apabila jumlah keluarganya sedikit, maka dikategorikan sunnah ain."
[الخطيب الشربيني، مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج، ١٢٣/٦]
Ada satu pertanyaan seputar berkurban: apakah boleh kurban dan aqiqoh disatukan hanya dengan satu kambing?
Jawabannya khilaf:
Menurut Imam Ar-Romli hukum sah dan dapat pahala.
قَوْلُهُ: شَاةٌ) وَلَوْ نَوَى بِهَا الْعَقِيقَةَ، وَالضَّحِيَّةَ حَصَلَا عِنْدَ شَيْخِنَا خِلَافًا لحج؛ حَيْثُ قَالَ: لَا يَحْصُلَانِ؛ لِأَنَّ كُلًّا مِنْهُمَا سُنَّةٌ مَقْصُودَةٌ، وَهُوَ وَجِيهٌ.
"Ucapan Mushonnif: Syaton) apabila seseorang niat dengan satu kambing yang disembelih untuk aqiqoh dan ku....
Wallahu a'lamu bissowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar