وَرَوَى يَزِيدُ الرُّقَاشِيُّ , عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ , قَالَ : سَبْعٌ يُؤْجَرُ فِيهِنَّ مِنْ بَعْدِهِ:
١. مَنْ بَنَي مَسْجِدًا فلَهُ أَجْرُهُ مَا دَامَ أَحَدٌ يُصَلِّي فِيهِ،
٢. وَمَنْ أَجْرَى نَهْرًا فَمَا دَامَ يَجْرِي فِيهِ الْمَاءُ وَيَشْرَبُ مِنْهُ النَّاسُ، كَانَ لَهُ أَجْرُهُ،
٣. وَمَنْ كَتَبَ مُصْحَفًا وَأَحْسَنَهُ كَانَ لَهُ أَجْرُهُ مَا دَامَ يَقْرَأُ فِيهِ أَحَدٌ،
٤. وَمَن اسْتَخْرَجَ عَيْنًا يُنْتَفَعُ بِمَائِهَا كَانَ لَهُ أَجْرُهَا مَا بَقِيَتْ،
٥. وَمَنْ غَرَسَ غَرْسًا كَانَ لَهُ أَجْرُهُ فِيمَا أَكَلَ النَّاسُ مِنْهُ وَالطَّيْرُ،
٦. وَمَنْ عَلِمَ عِلْمًا كَذٰلِكَ،
٧. وَمَنْ تَرَك وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ وَيَدْعُونَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ، يَعْنِي إِذَا كَانَ الْوَلَدُ صَالِحًا وَقَدْ عَلَّمَهُ الْأَبُ الْقُرْآنَ وَالْعِلْمَ، فَيَكُونُ أَجْرُهُ لِوَالِدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَجْرِ وَلَدِهِ شَيْءٌ، فَإِذَا كَانَ الْوَالِدُ لَا يُعَلِّمُهُ الْقُرْآنَ وَيُعَلِّمُهُ طَرِيقَ الْفِسْقِ، يَكُونُ وِزْرُهُ عَلَى أَبِيهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ وِزْرِ وَلَدِهِ شَيْءٌ.
Yazid Ar-Roqqasyi ra Meriwayatkan dari Anas ra. Berkata : “Ada 7 (Tujuh) Macam Amal Yang Dapat Di Terima Pahalanya Sampai Sesudah Mati nya Pelakunya, Yaitu :
1. Siapa yang Membangunkan Masjid, Maka Dia Tetap Mendapat Pahalanya Selama ada orang Sembahyang di dalamnya.
2. Siapa yang Mengalirkan Air Sungai, Selama ada yang minum daripadanya.
3. Siapa yang Menulis Mushaf, Maka ia mendapat pahala, selama ada orang yang membacanya.
4. Orang yang Menggali Perigi/Sumur, Selama masih ada orang mempergunakan Airnya.
5. Siapa yang Menanam Tanaman, Selama Tanaman Tersebut Di Makan oleh Orang atau Burung.
6. Siapa Yang Mengajar Ilmu Yang Berguna, Selama Ilmu Tersebut di kerjakan oleh orang yang mempelajarinya.
7. Orang yang Meninggalkan Anak yang Sholeh yang Mendo'akan dan Membaca Istighfar Baginya, Yakni Jika Mendapat Anak Lalu Di Ajari Ilmu dan Al-Qur'an, Maka Ayahnya akan mendapat pahala nya Selama Anak itu Melakukan Ajaran-Ajarannya Tanpa Mengurangi Pahala Anak itu sendiri.
Sebaliknya Jika di biasakan berbuat Maksiat, Fasiq, Maka ia mendapat dosanya tanpa mengurangi dosa orang yang berbuat sendiri.
Sumber :
تنبيه الغافلين، ص : ٤٧
Wallahu a'lamu bissowab
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar