OPINI
MERDEKA BELAJAR ITU KURIKULUM KEKINIAN
Oleh Mansur, S.Pd.I,
M.Pd
(Praktisi Pendidikan)
Merupakan sebuah keniscayaan
bagi dunia pendidikan kita untuk selalu berbenah dan mengembangkan kurikulum
yang sudah ada menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Indonesia yang memiliki
kemajemukan dalam berbagai aspek dan berbagai bidang mendorong pendidikan di
Indonesia selalu berbenah dan terus mengembangkan
diri mengikuti zaman dalam rangka mengisi kemajemukan tersebut. Salah satu cara
memajukan pendidikan kita ialah dengan cara selalu mengupgrade kurikulum dari
kurikulum sebelumnya dalam rangka mengikuti zaman yang up to date.
Melihat berbagai macam
tantangan yang terjadi melanda bangsa ini baik secara nyata seperti pergaulan
bebas yang tak terelakkan atau tersembunyi seperti pengaruh IT yang diam-diam
bisa merusak generasi bangsa tanpa adanya filter dari berbagai pihak terutama
orang tua dalam pendidikan informalnya dan pendidik / guru di sekolah dalam
pendidikan formalnya, maka dari itu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencoba untuk melakukan upaya pemulihan
pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan Kemendikbudristek guna mengatasi
permasalahan yang ada ialah mengembangkan kurikulum sebelumnya menjadi
kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka ini merupakan kurikulum kekinian yang
sesuai dengan keadaan bangsa kita saat sekarang ini.
Untuk diketahui bahwa kurikulum
merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler, ekstrakurikuler
dan proyek penguatan profil pelajar
pancasila (P5). Pada asfek intrakurikuler menyuguhkan beragam konten yang lebih
optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk lebih mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi mereka. Pendidik memiliki keleluasaan untuk memilih
berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Sementara ekstrakurikuler fokus pada
bakat dan minat peserta didik yang dikembangkan saat mereka diluar pembelajaran
formal, sedangkan P5 bertujuan menggali potensi peserta didik berdasarkan
nilai-nilai luhur pancasila yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, prinsipnya kurikulum merdeka itu memberikian keleluasaan kepada peserta
didik untuk mengembngkan diri sesuai dengan zamannya atau masanya yang skarang
yakni masa kekinian yang tentu prosesnya melalui kontrol para pendidik yang ada
di satuan pendidikan tempat mereka menuntut ilmu.
Pengembangan kurikulum
merupakan salah satu cara sistemik yang dapat memperbaiki dan memulihkan pembelajaran
menjadi lebih baik dan berkembang dari sebelumnya. Kurikulum menentukan materi
ajar yang diajarkan di kelas. Selain itu, kurikulum juga mempengaruhi kecakapan
dan metode mengajar yang digunakan pendidik guna memenuhi kebutuhan peserta
didik yang diajar dan dibimbing dalam rangka menghadapi tantangan masa kini
serta masa depan yang begitu kompleks.
Ada beberapa hal yang mendasari
mengapa saat ini kurikulum merdeka masih dijadikan opsi dalama penerapannya di
satuan pendidikan. Diantaranya yakni, pertama; Kemendikbudristek ingin
menegaskan bahwa satuan pendidikan memiliki kewenangan serta tanggung jawab
untuk melakukan pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan
konteks masing-masing sekolah di masing-masing daerah.
Untuk sama-sama kita ketahui
bahwa kerangka dari sebuah kurikulum memang disusun oleh pemerintah sebagai
pemangku kebijakan yang bertujuan bahwa proses pembelajaran yang harus berpusat
pada peserta didik (murid). Akan tetapi, satuan pendidikan dan juga pendidik / gurulah
yang bertugas dalam mengoperasionalisasikan dan mengimplementasi kerangka
kurikulum yang telah disusun oleh pemerintah pusat.
Alasan kedua; kurikulum merdeka
baru menjadi opsi adalah perlu dilakukan sosialisasi dan penyesuaian terlebih
dahulu sebelum kurikulum merdeka menjadi kurikulum nasional. Sehingga sampai
saat ini pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek melakukan pendekatan
bertahap ini memberi waktu bagi pendidik / guru, kepala sekolah, dan dinas
pendidikan sampai saat ini untuk belajar dan mendalami isi / konten kurikulum
merdeka. Utuk saat ini yang penulis tahu belum ada kriteria khusus bagi satuan pendidikan yang ingin
menerapkan Kurikulum Merdeka. Kepala sekolah yang ingin menerapkan kurikulum merdeka
akan diminta untuk mempelajari materi yang disiapkan oleh Kemendikbudristek
tentang konsep kurikulum kerdeka. Kurikulum merdeka yang di terapkan di sekolah
memiliki dua jalur penerapan yakni, Pertama; jalur sekolah penggerak yang
mendapat suntikan dana dari dana pendidikan BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
kinerja yang lumaya besar anggaran yang di dapat setiap tahun. Untuk menjadi
sekolah penggerak tidak mudah, harus melewati ujian-ujian tertulis berupa esai
dan tes wawancara kepada kepala sekolah sehingga harus deg-degkan setiap kepala
sekolah menanti pengumuman yang sekiranya siap menjadi sekolah penggerak sesuai
kriteria yang telah ditentukan Kemendikbudristek “nominal bos kenerjanya
lumayan sih”. Kedua; penerapan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) melalui
jalur mandiri yang semua operasional anggaranya bersumber dari sekolah itu
sendiri. Jalur mandiri yang disuguhkan Kemendikbudristek untuk sekolah yang
pernah mendaftar sebagai sekolah penggerak atau tidak pernah mendafta. Ada tiga
kriterial pilihan bagi sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka secara mandiri
yakni; mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Satuan pendidikan
bebas memilih dari tiga opsi tersebut setalah melihat situasi dan kondisi
sekolanya setelah mempelajari konten dari materi kurikulum merdeka.
Selanjutnya, jika setelah
mempelajari materi tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba menerapkannya,
mereka akan diminta untuk mengisi formulir pendaftaran dan sebuah survei
singkat. Jadi, prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan seleksi.
Informasi mengenai pendaftaran Kurikulum merdeka dapat diakses di kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id.
Dampak positif
kurikulum merdeka dalam menghadapi era kekinian saat ini yang mana saya kutif
dari laman kemendikbud.go.id, yakni; Menurut Mendikbudristek Mas Menteri Pak
Nadiem Makarim, kehadiran kurikulum merdeka diharapkan bisa mengatasi krisis
pendidikan di Indonesia dengan membentuk generasi yang adaptif terhadap
perubahan zaman. Adapun dampak positif dari dilaksanakannya kurikulum merdeka
ini adalah sebagai berikut:
Menciptakan Ruang Pembelajaran yang Positif
Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) lebih mengedepankan pembelajaran yang esensial dan
sesuai dengan minat atau bakat peserta didik. Ternyata, konsep pembelajaran
esensial ini menghasilkan interaksi yang membangun, sehingga terbentuk ruang
belajar yang lebih positif, di mana pendidik / guru teach at the right level
dan peserta didik get knowledge at the right level.
Mengubah Sistem Pendidikan Menjadi Lebih Baik
Salah satu
keunikan kurikulum merdeka ini adalah memuat beberapa episode dengan fokus
program yang berbeda-beda namun tetap sinergis. Sinergitas ini mampu mengubah
sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan berkualitas.
Menghasilkan Pendidik / Guru yang Lebih Kompeten
Program
Guru Penggerak merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk membentuk para
pendidik / guru-guru yang berkompeten dan bisa terus berkembang seiring
tuntutan zaman dan sesuai dengan situasi kondisi saat ini. Itu artinya,
kurikulum merdeka tidak hanya fokus pada peningkatan kompetensi peserta didik,
namun juga fokus pada pengembangan kompetensi pendidik / guru.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Keunggulan
kurikulum merdeka bisa ditinjau dari sisi peserta didik, pendiik, maupun satuan
pendidik.
Keunggulan kurikulum merdeka bagi peserta didik;
Bagi
peserta didik, kurikulum merdeka memiliki sejumlah keunggulan seperti berikut; Peserta
didik tidak dipaksa untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak disukainya, mereka
bisa memilih mata pelajaran apa yang ingin dipelajari dan sesuai dengan minat
serta bakatnya, pembelajaran terasa lebih menyenangkan karena disesuaikan
dengan tingkat kompetensi peserta didik di setiap fase, peserta didik tidak
dipaksa atau diburu-buru untuk menguasai suatu mata pelajaran, peserta didik
akan terbiasa untuk menerapkan pola pikir kritis melalui pembelajaran berbasis
proyek dengan melibatkan Profil Pelajar Pancasila.
Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi Pendidik;
Adapun
keunggulan kurikulum merdeka bagi pendidik adalah sebagai berikut; pendidik
bisa menentukan sendiri perangkat ajar yang sesuai dengan kondisi peserta
didiknya, pendidik bisa mengajar pada kondisi yang tepat atau teach at the
right level karena pembelajaran mengacu pada fase CP, pendidik lebih dekat
dengan peserta didiknya melalui asesmen diagnostik nonkognitif, pendidik
menjadi lebih kreatif dan inovatif karena harus bisa mengembangkan perangkat
ajar yang di suguhkannya.
Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi Satuan Pendidikan
Berikut ini
adalah keunggulan kurikulum merdeka jika ditinjau dari sisi satuan pendidikan; satuan pendidikan diberi kebebasan
untuk menentukan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kondisi satuan
pendidikanya tersebut, satuan pendidikan merupakan tempat untuk membentuk SDM
Pendidik yang unggul melalui kegiatan pengembangan perangkat ajar, satuan
pendidikan bisa memetakan sendiri tingkat kesiapan dalam menerapkan kurikulum
merdeka, satuan pendidikan mendapatkan pendampingan dari pemerintah sebagai
bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diterapkan di satuan
pendidikannya.
Kelebihan Kurikulum Merdeka Dibandingkan Kurikulum
Sebelumnya
Program
pengembangan kurikulum pasti bertujuan untuk menyempurnakan kurikulum
sebelumnya. Begitu juga dengan Kurikulum Merdeka yang merupakan penyempurna
dari Kurikulum sebelumnya khususnya dari kurikulum 2023. Jika dibandingkan
dengan kurikulum 2013 maka kurikulum merdeka memiliki kelebihan dibandingkan
kurikulum 2013, atara lain:
Tidak Ada Peminatan
Di
Kurikulum 2013, para pserta didik tingkat SMA atau sederajat wajib memilih satu
peminatan, misalnya IPA, IPS, atau Bahasa. Ternyata, sistem peminatan itu sudah
tidak berlaku di Kurikulum Merdeka. Di kurikulum ini, peserta didik diberi
kebebasan untuk memilih kelompok mata pelajaran yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Alokasi JP
Salah satu
kelebihan kurikulum merdeka dibandingkan Kurikulum 2013 adalah alokasi jam
pelajaran dihitung pertahun, bukan lagi perminggu seperti sebelumnya.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran di Kurikulum 2013 ditentukan per tahun atau per tingkat kelas.
Sementara pada Kurikulum Merdeka, capaian pembelajaran ditentukan per fase,
yaitu dalam kurun waktu 2-3 tahun. Artinya, peserta didik diberi waktu lebih
lama untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran tanpa terasa diburu-buru.
Kebebasan pendidik
Di
kurikulum merdeka, pendidik diberi kebebasan untuk menentukan sendiri perangkat
ajar yang sesuai dengan kondisi peserta didiknya. Hal ini tentu berbeda dengan
Kurikulum 2013, di mana perangkat ajar sudah bersifat saklek.
Maka, dari
pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merdeka memberikan
kebebasan untuk setiap insan pendidikan dalam mengembangkan dirinya sesuai
minat dan bakat, sehingga terjadi peningkatan kompetensi guna menghadapai
tantangan masa kini sehingga kurikulum merdeka diharapkan mampu menghadapi
problem-problem kekinian baik secara individu, kelompok atau secara nasional
sehingga dengan belajar yang ditempuh saat ini (kekinian) peserta didik
diharapkan mampu menghadapi persoalan-persoalan yang akan mereka hadapi dimasa
yang akan datang yang tidak bisa diprediksi apa yang akan mereka jumpai
nantinya.
Itulah sekilas informasi
tentang seputar kurikulum merdeka yang dapat saya paparkan bagi anda para
pembaca yang budiman. Simpulan saya bahwa perubahan kerangka kurikulum tentu
menuntut adaptasi oleh semua elemen sistem pendidikan. Proses tersebut
membutuhkan pengelolaan yang cermat sehingga menghasilkan dampak yang kita
inginkan, yaitu perbaikan kualitas pembelajaran dan pendidikan di Indonesia.
Oleh karena itu, opsi kurikulum merdeka belajara ini adalah salah satu upaya
manajemen perubahan kearah yang lebih baik yang mampu membawa bahtera bangsa
kita ini mampu mencapai cita-cita luhurnya menjadikan Indonesia generasi emas
pada tahu 2045, insyaAllah aamiin!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar