Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Kamis, 08 Agustus 2019

KUMPULAN DISKUSI KB3 DAN KB4 MODUL 9 PPG PAI


KB 3

DISKUSI VIDEO

Dalam video tersebut menyajikan tentang perkembangan teknologi yang semakin canggih bermula dari revolusi 1.0 sampai 4.0, dan berikut saya uraikan penjelasannya:

Revolusi Industri 1.0 yang berlangsung dari 1750 sampai 1850

Ditandai dengan : tenaga manusia digantikan oleh kehadiran mesin

Revolusi Industri ini melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kehadiran mesin. Salah satunya yaitu penemuan mesin uap pada abad ke-18. Revolusi Industri ini juga ditandai dengan adanya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, pertambangan, manufaktur, transportasi, dan teknologi.

Perubahan yang terjadi pada manusia dalam melakukan proses produksi memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi ekonomi, sosial dan budaya di dunia. Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mendongkrak naik perekonomian secara dramatis yang mana selama 2 abad setelah Revolusi Industri terjadinya peningkatan rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.

Revolusi Industri 2.0 yang berlangsung pada : akhir abad ke-19 – awal abad ke-20

Ditandai dengan : berkembangnya industrialisasi dan ilmu pengetahuan, pembagian kerja, produksi massal

Revolusi Industri 2.0 yang dikenal sebagai Revolusi Teknologi merupakan suatu fase berkembang pesatnya industrialisasi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Pada era ini, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan munculnya Ilmuan modern, seperti Niels Bohr, Thomas Alfa Edison, Nikola Tesla, dan Albert Einstein. Revolusi Industri ini ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara signifikan.

Pada periode ini, juga terlihat perkembangan ilmu manajemen yang memunginkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas manufaktur. Salah satunya yaitu pembagian kerja yang mana setiap pekerja melakukan sebagian dari pekerjaan total sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Yang lainnya juga produksi barang secara masal menggunakan jalur perakitan menjadi hal biasa.

Revolusi 3.0 yang berlangsung pada : akhir abad 20

Ditandai dengan : kemunculan internet dan teknologi digital

Kemunculan teknologi digital dan internet pada akhir abad ke-20 menandai dimulainya Revolusi Indusri 3.0 atau dikenal sebagai Revolusi Digital.

Proses revolusi industri ini dikaji berdasarkan pada cara pandang sosiolog Inggris David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu sehingga ruang dan waktu semakin terkompresi dan tidak lagi berjarak. Revolusi Industri 2.0 dengan kehadiran mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi Industri 3.0 menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital mengusung sisi kekinian (real time).

Selain mengusung aspek tersebut, Revolusi Industri 3.0 mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus berubah agar tidak tertelan zaman. Namun, Revolusi Industri ini juga memiliki aspek yang layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan industri-industri lebih memilih mesin daripada manusia. Terlebih lagi mesin canggih memiliki kemampuan dalam berproduksi lebih berlipat. Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja manusia tidak terelakkan. Selain itu, reproduksi pun mempunyai kekuatan luar biasa. Hanya dalam hitungan jam banyak produk dihasilkan. Jauh sekali bila dilakukan oleh tenaga manusia.

Revolusi 4.0 yang berlangsung pada : awal abad ke-21

Ditandai dengan : Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology, 3D Printing Technology

Pada Revolusi Industri 4.0, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi (disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-perusahaan incumbent (perusahaan pemain lama). Sejarah telah mencatat bahwa Revolusi Industri ini telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa.

Lebih dari itu, pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih kemenangan dengan cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang mengancam pemain-pemain besar pada industri transportasi atau juga Airbnb yang mengancam pemain-pemain utama pada industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.

Kalau kita perhatikan tahap revolusi dari masa ke masa timbul akibat dari manusia yang terus mencari cara termudah untuk beraktifitas. Setiap tahap menimbulkan konsekuensi pergerakan yang semakin cepat. Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan umat.

DISKUSI JURNAL

peran guru era digital dalam pembelajaran yang dianggap mempengaruhi visi, tanggung jawab, sensitivitas sosial, kemampuan logika dan kejujuran guru. Semua ini bermuara pada peran guru di era digital, yaitu sebagai agen perubahan, pembaharuan pengetahuan dan konsultan pembelajaran. Hasil pembahasan:

1.   Dalam komunitas digital global hendaknya paling tidak dilakukan tiga pembelajaran, yaitu Pembelajaran yang menekankan pada:
a.   konstruksi pencarian dan penemuan;
b.   kreativitas dan inisiatif;
c.    interaksi dan kerjasama;

2.   Peran guru dalam pembelajaran era digital adalah guru sebagai:
a.   sumber belajar;
b.   fasilitator;
c.    pengelola;
d.   demonstrator;
e.   pembimbing;
f.     motivator;
g.   evaluator;

3.   tantangan guru era digital;

4.   strategi mengatasi tantangan: guru menjadi jembatan revolusi. Dengan cara menjadikan dirinya sebagai motivator, yang menggerakkan anak didik pada sumber belajar yang dapat diakses.


DISKUDI SLIDE

Memasuki abad 21 masyarakat pun kemudian mengalami perubahan baru secara revolusioner, sebagai implikasi perubahan dari cetak ke elektronik, dan kemudian dari sistem analog menjadi digital. Perubahan sistem itu kemudian menjadi penyebab fundamental perubahan masyarakat ke arah apa yang dikenal sebagai masyarakat digital. Lihat mikel dan hardiman  Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran pun kemudian juga mengikuti perkembangan baru era masyarakat digital ini.

Peran teknologi dan media kemudian menjadi sangat besar dalam proses pembelajaran abad 21 dan berbagai implikasinya.  Semua itu kemudian mengubah hubungan antara guru, teknologi, dan media dalam suatu proses pembelajaran. Melalui skema hubungan segitiga sama sisi antara peran guru, teknologi, dan media dalam proses pembelajaran berikut ini akan dijelaskan bagaimana tipologi ideal layanan pendidikan dalam abad 21.

Namun sebelumnya akan dijelaskan bagaimana karakteristik hubungan antara teknologi dan media dengan guru dalam suatu proses pembelajaran.   Terdapat tiga teori untuk menjelaskan peran teknologi dan media dalam suatu proses komunikasi pembelajaran. Pertama, apa yang disebut sebagai diterminisme teknologi dan media, yaitu anggapan bahwa teknologi dan media adalah berperan sangat menentukan dalam proses komunikasi pembelajaran.

TUGAS DISKUSI KB 4 MODUL 9 :

PEMBELAJARAN ABAD KE 21

JURNAL DAN SLIDE

Berdasarkan peraturan pemerintah No. 74 tahun 2008 pasal 1 bahwa guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Lebih lanjut dalam pasal 2 dan 3 disebutkan bahwa; guru wajib memiliki kompetensi yang merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru. Kaitanya dengan impelementasi pembelajaran dan keterampilan abad 21, kompetensi professional guru jelas sangat berkaitan dengan tuntutan sekaligus tantangan guru sebagai pendidik professional, agar mampu memiliki kecakapan untuk mengimplementasikan pembelajaran dan keterampilan abad 21.

Kecakapan tersebut, diantaranya yaitu:

1.   Mampu merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan penilaian, baik secara manual maupun berbasis komputer/digital dengan mengintegrasikan alat dan sumber belajar yang relevan, dengan tujuan mendorong siswa memiliki keterampilan berpikir lebih tinggi dan lebih kreatif.
2.   Mampu memfasilitasi, menginspirasi serta menumbuhkan kreatifitas siswa sesuai karakter kecakapan yang dibutuhkan. Dengan upaya melibatkan peserta didik dalam mengkaitkan pengetahuan yang diperolehnya dengan isu dunia nyata atau real world termasuk dalam penggunaan tekhnologi secara efektif.
3.   Merancang atau mendesain alat evaluasi yang variatif sesuai tuntutan kompetensi serta mampu mengolahnya, sehingga memberikan informasi yang berguna bagi siswa maupun pembelajaran secara umum.
4.   Menjadi model cara belajar dan bekerja dengan berkolaborasi dengan siswa, teman sejawat serta komunitas, dalam upaya memanfaatkan system tekhnologi dan pengetahuan kedalam situasi baru yang mendorong keberhasilan dan inovasi termasuk dalam penggunaan tekhnologi.
5.   Berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan kepemimpinan professional pada masyarakat lokal dan global sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran, berkontribusi secara efektif dan selalu melakukan pembaharuan diri terkait dengan profesi guru baik di sekolah maupuan dilingkungan masyarakat.

Jadi, Hakikat pendidikan sebagai usaha sadar manusia untuk membentuk manusia seutuhnya, baik sebagai makhluk individu maupun sosial sesuai tujuan pendidikan nasional, nampaknya masih membutuhkan upaya yang terus-menerus dilakukan perbaikan. Sebagai salah satu upaya mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan abad 21, perlu kiranya konsep pembelajaran dan keterampilan yang mampu menumbuhkembangkan seluruh potensi yang dimilili oleh siswa. Keterampilan yang hendaknya dipersiapkan bagi siswa untuk menghadapi tuntutan abad 21 diantaranya; Comunication skill (Keterampilan berkomunikasi), Collaboration skill (Keterampilan bekerjasama), Critical thinking and Problem solving skill (keterampilan berfikir kritis dan pemecahan masalah), Creativity and Innovation skill (kreatifitas dan keterampilan berinovasi).

Guru sebagai pendidik professional hendaknya mampu memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku melalui berbagai strategi dan pola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan abad 21. Guru diharapkan selalu terbuka serta terus mengembangkan diri, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik untuk mampu bersaing dalam kehidupan masyarakat global jelas membutuhkan upaya yang tidak sederhana. Dibutuhkan keinginan, motivasi dan tantangan untuk terus berinovasi serta meng up date setiap kompetensi yang dimilikinya. Guru professional selalu menggunakan cara-cara kreatif dan inovatif dalam menyampaikan setiap pengetahuan, keterampilan bahkan sikap kepada siswa.

Melalui keterampilan abad 21 ini, diharapkan peserta didik mampu mempraktekan pengetahuannya untuk memahami dan memberikan solusi pada tantangan di dunia nyata. Jika dilihat dari konteks tantangan ke depan, maka pembelajaran yang berorientasi proses dan keaktifan siswa, serta pengembangan kompetensi dan keterampilan baik yang bersifat soft skill maupun hard skill, sangat strategis dalam mengantisipasi dan mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks.

DISKUSI VIDEO

Perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja menuntut perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki kehidupan abad 21. Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa memasuki abad 21.

Subjek abad 21 terdiri atas bahasa inggris (bahasa resmi masing-masing negara), bahasa pergaulan dunia, seni, matematika, ekonomi, pengetahuan alam (science), geografi, sejarah, pemerintahan, dan kewarganegaraan. Sedangkan tema abad 21 mencakup kesadaran global; literasi keuangan, ekonomi, bisnis dan wirausaha; kesadaran sebagai warga negara; literasi kesehatan; dan literasi lingkungan.
Dimensi pengetahuan dan proses kognitif menjadi landasan dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, sehingga tersusun strategi pembelajaran abad 21.

Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan empat hal.

1.   Communication

Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari  pendidiknya.
Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas wilayah negara dengan menggunakan perangkat teknologi yang semakin canggih. Internet sangat membantu manusia dalam berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui smartphone yang dimilikinya, dalam hitungan detik, manusia dapat dengan mudah terhubung ke seluruh dunia.

2.   Collaboration

Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih siswa untuk berkolaborasi dan bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan ego serta emosi. Dengan demikian, melalui kolaborasi akan tercipta kebersamaan, rasa memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian antaranggota.

3.    Critical Thinking and Problem Solving

Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mewujudkan hal tersebut melalui penerapan pendekatan saintifik (5M), pembelajaran berbasis masalah, penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis projek.

4.     Creativity and Innovation

Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Peran guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa dalam belajar, karena pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Howard Gardner bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk. Ada delapan jenis kecerdasan majemuk, yaitu;

a.   Kecerdasan matematika-logika,
b.   Kecerdasan bahasa,
c.    Kecerdasan musikal,
d.   Kecerdasan kinestetis,
e.   Kecerdasan visual-spasial,
f.     Kecerdasan intrapersonal,
g.   Kecerdasan interpersonal, dan
h.   Kecerdasan naturalis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar