KB 3
DISKUSI VIDEO
Dalam
video tersebut menyajikan tentang perkembangan teknologi yang semakin canggih
bermula dari revolusi 1.0 sampai 4.0, dan berikut saya uraikan penjelasannya:
Revolusi
Industri 1.0 yang berlangsung dari 1750 sampai 1850
Ditandai
dengan : tenaga manusia digantikan oleh kehadiran mesin
Revolusi
Industri ini melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh
kehadiran mesin. Salah satunya yaitu penemuan mesin uap pada abad ke-18.
Revolusi Industri ini juga ditandai dengan adanya perubahan secara
besar-besaran di bidang pertanian, pertambangan, manufaktur, transportasi, dan
teknologi.
Perubahan
yang terjadi pada manusia dalam melakukan proses produksi memiliki dampak yang
mendalam terhadap kondisi ekonomi, sosial dan budaya di dunia. Revolusi ini
dicatat oleh sejarah berhasil mendongkrak naik perekonomian secara dramatis
yang mana selama 2 abad setelah Revolusi Industri terjadinya peningkatan
rata-rata pendapatan per kapita negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat.
Revolusi
Industri 2.0 yang berlangsung pada : akhir abad ke-19 – awal abad ke-20
Ditandai
dengan : berkembangnya industrialisasi dan ilmu pengetahuan, pembagian kerja,
produksi massal
Revolusi
Industri 2.0 yang dikenal sebagai Revolusi Teknologi merupakan suatu fase
berkembang pesatnya industrialisasi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Pada
era ini, semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan munculnya Ilmuan modern,
seperti Niels Bohr, Thomas Alfa Edison, Nikola Tesla, dan Albert Einstein.
Revolusi Industri ini ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan
motor pembakaran dalam (combustionchamber). Penemuan ini memicu kemunculan
pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dll yang mengubah wajah dunia secara
signifikan.
Pada
periode ini, juga terlihat perkembangan ilmu manajemen yang memunginkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas manufaktur. Salah satunya yaitu
pembagian kerja yang mana setiap pekerja melakukan sebagian dari pekerjaan
total sehingga dapat meningkatkan produktivitas. Yang lainnya juga produksi
barang secara masal menggunakan jalur perakitan menjadi hal biasa.
Revolusi
3.0 yang berlangsung pada : akhir abad 20
Ditandai
dengan : kemunculan internet dan teknologi digital
Kemunculan
teknologi digital dan internet pada akhir abad ke-20 menandai dimulainya
Revolusi Indusri 3.0 atau dikenal sebagai Revolusi Digital.
Proses
revolusi industri ini dikaji berdasarkan pada cara pandang sosiolog Inggris
David Harvey sebagai proses pemampatan ruang dan waktu sehingga ruang dan waktu
semakin terkompresi dan tidak lagi berjarak. Revolusi Industri 2.0 dengan
kehadiran mobil membuat waktu dan jarak makin dekat. Revolusi Industri 3.0
menyatukan keduanya. Sebab itu, era digital mengusung sisi kekinian (real
time).
Selain
mengusung aspek tersebut, Revolusi Industri 3.0 mengubah pola relasi dan
komunikasi masyarakat kontemporer. Praktik bisnis pun mau tidak mau harus
berubah agar tidak tertelan zaman. Namun, Revolusi Industri ini juga memiliki
aspek yang layak diwaspadai. Teknologi membuat pabrik-pabrik dan
industri-industri lebih memilih mesin daripada manusia. Terlebih lagi mesin
canggih memiliki kemampuan dalam berproduksi lebih berlipat. Konsekuensinya,
pengurangan tenaga kerja manusia tidak terelakkan. Selain itu, reproduksi pun
mempunyai kekuatan luar biasa. Hanya dalam hitungan jam banyak produk
dihasilkan. Jauh sekali bila dilakukan oleh tenaga manusia.
Revolusi
4.0 yang berlangsung pada : awal abad ke-21
Ditandai
dengan : Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Human Machine
Interface, Robotic and Sensor Technology, 3D Printing Technology
Pada
Revolusi Industri 4.0, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif
teknologi (disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan
perusahaan-perusahaan incumbent (perusahaan pemain lama). Sejarah telah
mencatat bahwa Revolusi Industri ini telah banyak menelan korban dengan matinya
perusahaan-perusahaan raksasa.
Lebih
dari itu, pada era industri generasi 4.0 ini, ukuran besar perusahaan tidak
menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih
kemenangan dengan cepat. Hal ini ditunjukkan oleh Uber yang mengancam
pemain-pemain besar pada industri transportasi atau juga Airbnb yang mengancam
pemain-pemain utama pada industri jasa pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang
cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan yang besar memangsa yang kecil.
Kalau
kita perhatikan tahap revolusi dari masa ke masa timbul akibat dari manusia
yang terus mencari cara termudah untuk beraktifitas. Setiap tahap menimbulkan
konsekuensi pergerakan yang semakin cepat. Perubahan adalah keniscayaan dalam
kehidupan umat.
DISKUSI JURNAL
peran
guru era digital dalam pembelajaran yang dianggap mempengaruhi visi, tanggung
jawab, sensitivitas sosial, kemampuan logika dan kejujuran guru. Semua ini
bermuara pada peran guru di era digital, yaitu sebagai agen perubahan,
pembaharuan pengetahuan dan konsultan pembelajaran. Hasil pembahasan:
1.
Dalam komunitas digital global hendaknya
paling tidak dilakukan tiga pembelajaran, yaitu Pembelajaran yang menekankan
pada:
a.
konstruksi pencarian dan penemuan;
b.
kreativitas dan inisiatif;
c.
interaksi dan kerjasama;
2.
Peran guru dalam pembelajaran era digital
adalah guru sebagai:
a.
sumber belajar;
b.
fasilitator;
c.
pengelola;
d.
demonstrator;
e.
pembimbing;
f.
motivator;
g.
evaluator;
3.
tantangan guru era digital;
4.
strategi mengatasi tantangan: guru menjadi
jembatan revolusi. Dengan cara menjadikan dirinya sebagai motivator, yang
menggerakkan anak didik pada sumber belajar yang dapat diakses.
DISKUDI SLIDE
Memasuki abad 21 masyarakat pun kemudian
mengalami perubahan baru secara revolusioner, sebagai implikasi perubahan dari
cetak ke elektronik, dan kemudian dari sistem analog menjadi digital. Perubahan
sistem itu kemudian menjadi penyebab fundamental perubahan masyarakat ke arah
apa yang dikenal sebagai masyarakat digital. Lihat mikel dan hardiman Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran pun
kemudian juga mengikuti perkembangan baru era masyarakat digital ini.
Peran teknologi dan media kemudian
menjadi sangat besar dalam proses pembelajaran abad 21 dan berbagai
implikasinya. Semua itu kemudian
mengubah hubungan antara guru, teknologi, dan media dalam suatu proses
pembelajaran. Melalui skema hubungan segitiga sama sisi antara peran guru,
teknologi, dan media dalam proses pembelajaran berikut ini akan dijelaskan
bagaimana tipologi ideal layanan pendidikan dalam abad 21.
Namun sebelumnya akan dijelaskan
bagaimana karakteristik hubungan antara teknologi dan media dengan guru dalam
suatu proses pembelajaran. Terdapat
tiga teori untuk menjelaskan peran teknologi dan media dalam suatu proses
komunikasi pembelajaran. Pertama, apa yang disebut sebagai diterminisme
teknologi dan media, yaitu anggapan bahwa teknologi dan media adalah berperan
sangat menentukan dalam proses komunikasi pembelajaran.
TUGAS DISKUSI KB 4 MODUL 9 :
PEMBELAJARAN
ABAD KE 21
JURNAL
DAN SLIDE
Berdasarkan peraturan pemerintah No.
74 tahun 2008 pasal 1 bahwa guru merupakan pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Lebih lanjut dalam pasal 2 dan 3 disebutkan bahwa;
guru wajib memiliki kompetensi yang merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan
diaktualisasikan oleh guru. Kaitanya dengan impelementasi pembelajaran dan
keterampilan abad 21, kompetensi professional guru jelas sangat berkaitan
dengan tuntutan sekaligus tantangan guru sebagai pendidik professional, agar
mampu memiliki kecakapan untuk mengimplementasikan pembelajaran dan
keterampilan abad 21.
Kecakapan tersebut, diantaranya yaitu:
1. Mampu merancang dan mengembangkan
pengalaman belajar dan penilaian, baik secara manual maupun berbasis
komputer/digital dengan mengintegrasikan alat dan sumber belajar yang relevan,
dengan tujuan mendorong siswa memiliki keterampilan berpikir lebih tinggi dan
lebih kreatif.
2. Mampu memfasilitasi, menginspirasi
serta menumbuhkan kreatifitas siswa sesuai karakter kecakapan yang dibutuhkan.
Dengan upaya melibatkan peserta didik dalam mengkaitkan pengetahuan yang
diperolehnya dengan isu dunia nyata atau real world termasuk dalam penggunaan
tekhnologi secara efektif.
3. Merancang atau mendesain alat evaluasi
yang variatif sesuai tuntutan kompetensi serta mampu mengolahnya, sehingga
memberikan informasi yang berguna bagi siswa maupun pembelajaran secara umum.
4. Menjadi model cara belajar dan bekerja
dengan berkolaborasi dengan siswa, teman sejawat serta komunitas, dalam upaya
memanfaatkan system tekhnologi dan pengetahuan kedalam situasi baru yang
mendorong keberhasilan dan inovasi termasuk dalam penggunaan tekhnologi.
5. Berpartisipasi aktif dalam
pengembangan dan kepemimpinan professional pada masyarakat lokal dan global
sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran, berkontribusi secara efektif dan
selalu melakukan pembaharuan diri terkait dengan profesi guru baik di sekolah
maupuan dilingkungan masyarakat.
Jadi, Hakikat pendidikan sebagai usaha
sadar manusia untuk membentuk manusia seutuhnya, baik sebagai makhluk individu
maupun sosial sesuai tujuan pendidikan nasional, nampaknya masih membutuhkan
upaya yang terus-menerus dilakukan perbaikan. Sebagai salah satu upaya
mempersiapkan siswa menghadapi tuntutan abad 21, perlu kiranya konsep
pembelajaran dan keterampilan yang mampu menumbuhkembangkan seluruh potensi
yang dimilili oleh siswa. Keterampilan yang hendaknya dipersiapkan bagi siswa
untuk menghadapi tuntutan abad 21 diantaranya; Comunication skill (Keterampilan
berkomunikasi), Collaboration skill (Keterampilan bekerjasama), Critical
thinking and Problem solving skill (keterampilan berfikir kritis dan pemecahan
masalah), Creativity and Innovation skill (kreatifitas dan keterampilan
berinovasi).
Guru sebagai pendidik professional
hendaknya mampu memfasilitasi pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku
melalui berbagai strategi dan pola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan abad 21. Guru diharapkan selalu terbuka serta terus mengembangkan
diri, sebagai upaya mempersiapkan peserta didik untuk mampu bersaing dalam
kehidupan masyarakat global jelas membutuhkan upaya yang tidak sederhana.
Dibutuhkan keinginan, motivasi dan tantangan untuk terus berinovasi serta meng
up date setiap kompetensi yang dimilikinya. Guru professional selalu
menggunakan cara-cara kreatif dan inovatif dalam menyampaikan setiap
pengetahuan, keterampilan bahkan sikap kepada siswa.
Melalui keterampilan abad 21 ini,
diharapkan peserta didik mampu mempraktekan pengetahuannya untuk memahami dan
memberikan solusi pada tantangan di dunia nyata. Jika dilihat dari konteks
tantangan ke depan, maka pembelajaran yang berorientasi proses dan keaktifan
siswa, serta pengembangan kompetensi dan keterampilan baik yang bersifat soft
skill maupun hard skill, sangat strategis dalam mengantisipasi dan mempersiapkan
siswa dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
DISKUSI
VIDEO
Perkembangan
dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam segala segi kehidupan, termasuk dalam proses pembelajaran. Dunia kerja
menuntut perubahan kompetensi. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah,
dan berkolaborasi menjadi kompetensi penting dalam memasuki kehidupan abad 21.
Sekolah dituntut mampu menyiapkan siswa memasuki abad 21.
Subjek
abad 21 terdiri atas bahasa inggris (bahasa resmi masing-masing negara), bahasa
pergaulan dunia, seni, matematika, ekonomi, pengetahuan alam (science),
geografi, sejarah, pemerintahan, dan kewarganegaraan. Sedangkan tema abad 21
mencakup kesadaran global; literasi keuangan, ekonomi, bisnis dan wirausaha;
kesadaran sebagai warga negara; literasi kesehatan; dan literasi lingkungan.
Dimensi
pengetahuan dan proses kognitif menjadi landasan dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran, sehingga tersusun strategi
pembelajaran abad 21.
Pada
kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini
untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran
abad 21 mencerminkan empat hal.
1. Communication
Pada
karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan
komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan,
dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya
untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan
teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya.
Abad 21
adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas wilayah negara dengan
menggunakan perangkat teknologi yang semakin canggih. Internet sangat membantu
manusia dalam berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang digunakan
sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui smartphone yang dimilikinya, dalam
hitungan detik, manusia dapat dengan mudah terhubung ke seluruh dunia.
2. Collaboration
Pada
karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati
pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan
tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.
Pembelajaran
secara berkelompok, kooperatif melatih siswa untuk berkolaborasi dan
bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan kemampuan bersosialisasi dan
mengendalikan ego serta emosi. Dengan demikian, melalui kolaborasi akan
tercipta kebersamaan, rasa memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian
antaranggota.
3. Critical Thinking and Problem Solving
Pada
karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal
dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara
sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk
berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta
didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa,
dan menyelesaikan masalah.
Kegiatan
pembelajaran dirancang untuk mewujudkan hal tersebut melalui penerapan
pendekatan saintifik (5M), pembelajaran berbasis masalah, penyelesaian masalah,
dan pembelajaran berbasis projek.
4. Creativity and Innovation
Pada
karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap
terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Peran guru
hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa dalam belajar, karena
pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan
oleh Howard Gardner bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk. Ada delapan
jenis kecerdasan majemuk, yaitu;
a. Kecerdasan
matematika-logika,
b. Kecerdasan
bahasa,
c. Kecerdasan
musikal,
d. Kecerdasan
kinestetis,
e. Kecerdasan
visual-spasial,
f. Kecerdasan
intrapersonal,
g. Kecerdasan
interpersonal, dan
h. Kecerdasan
naturalis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar