Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 01 Juli 2019

TERM-TERM LAIN HARI KIAMAT


TERM-TERM LAIN HARI AKHIR

Hari akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Nama-nama hari akhir yang diberikan oleh Allah Swt. menggambarkan keadaan hari kiamat hingga manusia dilahirkan, dihisab, dan mendapatkan balasan dari Allah Swt. Berikut nama-nama hari akhir, Yaitu: 1. Yaumul Qiyamah yaitu hari kiamat. 2. Yaumur Rajifah yaitu hari lindu besar. 3. Yaumuz Zalzalah yaitu hari keguncangan atau keruntuhan. 4. Yaumul Haqqah yaitu yaitu hari kepastian. 5. Yaumul Qariah yaitu hari keributan. 6. Yaumul Akhir yaitu hari akhir. 7. Yaumut Tammah yaitu hari bencana agung. 8. Yaumul Asir yaitu hari sulit. 9. Yaumun la raiba fihi yaitu hari yang tidak ada lagi keraguan padanya. 10. Yaumul ba'ast yaitu hari kebangkitan. 11. Yaumut Tagabun yaitu hari terbukanya segala keguncangan. 12. Yaumun Nusyur yaitu hari kebangkitan. 13. Yaumut Tanad yaitu hari panggilan. 14. Yaumul Mizan yaitu hari pertimbangan. 15. Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian yaitu hari yang tidak dapat seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun. 16. Yaumul Jamak yaitu hari pengumpulan. 17. Yaumul Fashl yaitu hari pemisahan. 18. Yaumul Waqi'ah yaitu hari kejatuhan. 19. Yaumul Mahsyar yaitu hari berkumpul. 20. Yaumu Din yaitu hari keputusan. 21. Yaumut Talaq yaitu hari pertemuan. 22. Yaumul Jaza yaitu hari pembalasan. 23. Yaumul 'Ard yaitu hari pertontonan. 24. Yaumul Gasyiyah yaitu hari pembalasan. 25. Yaumul Khulud yaitu hari yang kekal. 26. Yaumul Barzah yaitu hari penantian. 27. Yaumul Hisab yaitu hari perhitungan. 28. Yaumul Waid yaitu hari ancaman. 29. Yaumul Haq yaitu hari kebenaran.

Umar Sulaiman al-Asyqar dalam buku Al-Yaumul Ākhir Qiyāmah Kubrā menyebut 22 istilah populer tentang hari akhir dalam Al-Qur’an. Ia juga menyebutkan istilah tambahan lainnya yang diserap dari Al-Qur’an, serta tambahan istilah lainnya dari para ulama. Ia mengutip al-Qurthubi yang membolehkan penggunaan penyebutan hari akhir dengan istilah lain yang relevan.

Ada tiga istilah yang paling banyak disebutkan Al-Qur’an terkait hari akhir ini, yaitu yaumul qiyamah (hari kebangkitan), terulang tujuh puluh kali; as-sā‘ah (waktu), terulang empat puluh kali; al-ākhirah (akhir; penghabisan) terulang seratus lima belas kali. Adapun yaumul ākhir terulang 24 kali; Yaumud Din (hari pembalasan) terulang enam kali; yaumul fashl (hari keputusan) terulang enam kali; yaumul fath (hari pengadilan) terulang dua kali; yaumut talāq (hari pertemuan) terulang dua kali; yaumul jam’i (hari pengumpulan) terulang dua kali; yaumul khulūd (hari kekekalan) terulang dua kali; yaumul khurūj (hari keluar) terulang dua kali; yaumul ba’ts (hari kebangkitan) terulang dua kali; yaumut tanād (hari panggilan) terulang dua kali.

Kemudian ada yaumul hasrah (hari penyesalan), yaumul azifah (hari mendekat), dan yaumu taghabun (hari terbukanya aib yang masing-masing sekali. Juga ada istilah al-qāriah (bencana yang menggetarkan); al-ghāsyiah (bencana yang tak tertahan), as-shakhkhah (bencana yang memekakkan, al-hāqah (kebenaran besar), dan al-wāqiah (peristiwa besar). 

Kapan Hari Kiamat itu Tiba? Tidak ada makhluk Allah yang tahu kapan persisnya hari kiamat terjadi. Pengetahuan tentang itu hanya Allah yang tahu.  Dalam surat al-A’raf ayat 187 dinyatakan:
 
Yang artinya :

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia’.”  Dalam al-Ahzab ayat 63 dinyatakan bahwa pengetahuan tentang kiamat itu adalah dari Allah, dan boleh jadi sudah dekat waktunya.

Yang artinya:

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.” 

Walau dinyatakan boleh jadi sudah dekat tapi manusia tidak tahu kapan persisnya. Bahkan semenjak Rasulullah diutus pun sudah dikatakan dekat. Boleh jadi kedekatan akan datangnya kiamat itu dihubungkan dengan usia dunia yang sudah cukup tua, memanjang dari zaman Nabi Adam alaihis salam hingga Nabi terakhir Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Muslim: 

Yang artinya:

“Aku diutus (dan perbandingan antara masa diutusku dengan) hari kiamat adalah seperti ini (sambil menggandengkan kedua jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah).” Ada banyak pertanda situasi kapan kiamat itu terjadi, misalnya hadits di bawah ini yang menyatakan bahwa kiamat akan terjadi kepada seburuk-buruk manusia. 

Yang artinya :

Nabi bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi kecuali kepada manusia paling buruk.” (HR Muslim)
 
Yang artinya :

Abdullah bin Amr bin ‘Ash: “Kiamat tidak akan terjadi kecuali kepada manusia terburuk. Mereka lebih buruk dari pada Jahiliyah. Mereka tidak minta kepada Allah kecuali Allah menolaknya.” (Muslim). Gambaran seburuk-buruk manusia itu karena mereka sudah melupakan Allah, karena mereka sudah tidak mau menyebut nama Allah.

Yang artinya:

Nabi bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat hingga di bumi tidak ada yang mengucapkan Allah Allah” (HR Muslim).

Dalam Surat Muhammad ayat 18, Allah menyatakan bahwa kedatangan kiamat itu terjadi secara tiba-tiba. Walau demikian, sebelum kedatangan itu ada tanda-tandanya. AlHafidz Jalaluddin as-Suyuthi dalam tafsir ad-Durrul Mantsur banyak meriwayatkan hadits tentang tanda-tanda kiamat, baik yang shughra atau kubra.

Yang artinya:

“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang.”
 
Sayyid Husain Affandi terkait tanda-tanda kiamat menyampaikan dalam kitab AlHushun al-Hamidiyah bahwa kedatangan Imam Mahdi adalah awal dari tanda kiamat kubra. Hal ini sesuai pula dengan pernyataan Syekh Amin al-Kurdy dalam Tanwir al-Qulub, yaitu:
Yang artinya:

“Apabila zaman itu hampir berakhir dan hari kiamat telah dekat, maka muncullah beberapa tanda. Di antara tanda itu ada tanda kecil yang telah muncul sebagian besarnya di zaman ini, dan di antaranya ada tanda besar yang jumlahnya ada sepuluh yaitu; munculnya al-Mahdi, keluarnya dajal, turunnya Isa, keluarnya yakjuj makjuj, keluarnya hewan yang dapat berbicara kepada manusia, matahari terbit dari barat, timbulnya asap selama  empat puluh hari yang menimpa orang kafir sehingga ia menjadi seperti orang yang mabuk dan menimpa orang beriman sehingga ia menjadi seperti orang yang flu, runtuhnya Ka’bah oleh orang habasyah setelah Isa wafat, diangkatnya Al-Qur’an dari mushhaf dan dada, serta kembalinya penghuni bumi pada kekufuran.”

Kiai Sahal Mahfudh dalam buku Dialog dengan Kiai Sahal Mahfudh menyatakan, “Jadi, sebenarnya kiamat bisa diperpanjang jatuh temponya oleh perilaku manusia sendiri, sepanjang masih berperilaku dengan ketentuan-ketentuan ilahiah (agama), tidak menampakkan tanda-tanda itu, maka insyaallah kiamat tidak akan buru-buru datang. Apakah sekarang ini kita sudah mendekati hari kiamat, ada baiknya pertanyaan itu kita renungkan dalam hati sanubari masing-masing. Jangan-jangan kita sendirilah yang telah menjadikan kiamat semakin dekat karena perilaku yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan ilahiah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar