TERM-TERM LAIN
HARI AKHIR
Hari
akhir memiliki nama lain yang cukup banyak. Nama-nama hari akhir yang diberikan
oleh Allah Swt. menggambarkan keadaan hari kiamat hingga manusia dilahirkan,
dihisab, dan mendapatkan balasan dari Allah Swt. Berikut nama-nama hari akhir,
Yaitu: 1. Yaumul Qiyamah yaitu hari kiamat. 2. Yaumur Rajifah yaitu hari lindu
besar. 3. Yaumuz Zalzalah yaitu hari keguncangan atau keruntuhan. 4. Yaumul
Haqqah yaitu yaitu hari kepastian. 5. Yaumul Qariah yaitu hari keributan. 6.
Yaumul Akhir yaitu hari akhir. 7. Yaumut Tammah yaitu hari bencana agung. 8.
Yaumul Asir yaitu hari sulit. 9. Yaumun la raiba fihi yaitu hari yang tidak ada
lagi keraguan padanya. 10. Yaumul ba'ast yaitu hari kebangkitan. 11. Yaumut
Tagabun yaitu hari terbukanya segala keguncangan. 12. Yaumun Nusyur yaitu hari
kebangkitan. 13. Yaumut Tanad yaitu hari panggilan. 14. Yaumul Mizan yaitu hari
pertimbangan. 15. Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian yaitu hari yang tidak
dapat seseorang diberi ganjaran oleh yang lain sedikit pun. 16. Yaumul Jamak
yaitu hari pengumpulan. 17. Yaumul Fashl yaitu hari pemisahan. 18. Yaumul
Waqi'ah yaitu hari kejatuhan. 19. Yaumul Mahsyar yaitu hari berkumpul. 20.
Yaumu Din yaitu hari keputusan. 21. Yaumut Talaq yaitu hari pertemuan. 22.
Yaumul Jaza yaitu hari pembalasan. 23. Yaumul 'Ard yaitu hari pertontonan. 24.
Yaumul Gasyiyah yaitu hari pembalasan. 25. Yaumul Khulud yaitu hari yang kekal.
26. Yaumul Barzah yaitu hari penantian. 27. Yaumul Hisab yaitu hari
perhitungan. 28. Yaumul Waid yaitu hari ancaman. 29. Yaumul Haq yaitu hari
kebenaran.
Umar
Sulaiman al-Asyqar dalam buku Al-Yaumul Ākhir Qiyāmah Kubrā menyebut 22 istilah
populer tentang hari akhir dalam Al-Qur’an. Ia juga menyebutkan istilah
tambahan lainnya yang diserap dari Al-Qur’an, serta tambahan istilah lainnya
dari para ulama. Ia mengutip al-Qurthubi yang membolehkan penggunaan penyebutan
hari akhir dengan istilah lain yang relevan.
Ada
tiga istilah yang paling banyak disebutkan Al-Qur’an terkait hari akhir ini,
yaitu yaumul qiyamah (hari kebangkitan), terulang tujuh puluh kali; as-sā‘ah
(waktu), terulang empat puluh kali; al-ākhirah (akhir; penghabisan) terulang
seratus lima belas kali. Adapun yaumul ākhir terulang 24 kali; Yaumud Din (hari
pembalasan) terulang enam kali; yaumul fashl (hari keputusan) terulang enam
kali; yaumul fath (hari pengadilan) terulang dua kali; yaumut talāq (hari
pertemuan) terulang dua kali; yaumul jam’i (hari pengumpulan) terulang dua
kali; yaumul khulūd (hari kekekalan) terulang dua kali; yaumul khurūj (hari
keluar) terulang dua kali; yaumul ba’ts (hari kebangkitan) terulang dua kali;
yaumut tanād (hari panggilan) terulang dua kali.
Kemudian
ada yaumul hasrah (hari penyesalan), yaumul azifah (hari mendekat), dan yaumu
taghabun (hari terbukanya aib yang masing-masing sekali. Juga ada istilah
al-qāriah (bencana yang menggetarkan); al-ghāsyiah (bencana yang tak tertahan),
as-shakhkhah (bencana yang memekakkan, al-hāqah (kebenaran besar), dan
al-wāqiah (peristiwa besar).
Kapan
Hari Kiamat itu Tiba? Tidak ada makhluk Allah yang tahu kapan persisnya hari
kiamat terjadi. Pengetahuan tentang itu hanya Allah yang tahu. Dalam surat al-A’raf ayat 187 dinyatakan:
Yang
artinya :
“Mereka menanyakan kepadamu tentang
kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang
kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan
waktu kedatangannya selain Dia’.” Dalam
al-Ahzab ayat 63 dinyatakan bahwa pengetahuan tentang kiamat itu adalah dari
Allah, dan boleh jadi sudah dekat waktunya.
Yang
artinya:
“Manusia bertanya kepadamu tentang hari
berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit
itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari
berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
Walau dinyatakan boleh jadi sudah dekat
tapi manusia tidak tahu kapan persisnya. Bahkan semenjak Rasulullah diutus pun
sudah dikatakan dekat. Boleh jadi kedekatan akan datangnya kiamat itu
dihubungkan dengan usia dunia yang sudah cukup tua, memanjang dari zaman Nabi
Adam alaihis salam hingga Nabi terakhir Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat Muslim:
Yang
artinya:
“Aku diutus (dan perbandingan antara masa
diutusku dengan) hari kiamat adalah seperti ini (sambil menggandengkan kedua
jari-jarinya, yaitu jari telunjuk dan tengah).” Ada banyak pertanda situasi
kapan kiamat itu terjadi, misalnya hadits di bawah ini yang menyatakan bahwa
kiamat akan terjadi kepada seburuk-buruk manusia.
Yang artinya :
Nabi bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi
kecuali kepada manusia paling buruk.” (HR Muslim)
Yang
artinya :
Abdullah
bin Amr bin ‘Ash: “Kiamat tidak akan terjadi kecuali kepada manusia terburuk.
Mereka lebih buruk dari pada Jahiliyah. Mereka tidak minta kepada Allah kecuali
Allah menolaknya.” (Muslim). Gambaran seburuk-buruk manusia itu karena mereka
sudah melupakan Allah, karena mereka sudah tidak mau menyebut nama Allah.
Yang artinya:
Nabi bersabda: “Tidak akan terjadi kiamat
hingga di bumi tidak ada yang mengucapkan Allah Allah” (HR Muslim).
Dalam Surat Muhammad ayat 18, Allah
menyatakan bahwa kedatangan kiamat itu terjadi secara tiba-tiba. Walau
demikian, sebelum kedatangan itu ada tanda-tandanya. AlHafidz Jalaluddin
as-Suyuthi dalam tafsir ad-Durrul Mantsur banyak meriwayatkan hadits tentang
tanda-tanda kiamat, baik yang shughra atau kubra.
Yang
artinya:
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu
melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba,
karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka
kesadaran mereka itu apabila Kiamat sudah datang.”
Sayyid Husain Affandi terkait tanda-tanda
kiamat menyampaikan dalam kitab AlHushun al-Hamidiyah bahwa kedatangan Imam
Mahdi adalah awal dari tanda kiamat kubra. Hal ini sesuai pula dengan pernyataan
Syekh Amin al-Kurdy dalam Tanwir al-Qulub, yaitu:
Yang artinya:
“Apabila zaman itu hampir berakhir dan
hari kiamat telah dekat, maka muncullah beberapa tanda. Di antara tanda itu ada
tanda kecil yang telah muncul sebagian besarnya di zaman ini, dan di antaranya
ada tanda besar yang jumlahnya ada sepuluh yaitu; munculnya al-Mahdi, keluarnya
dajal, turunnya Isa, keluarnya yakjuj makjuj, keluarnya hewan yang dapat
berbicara kepada manusia, matahari terbit dari barat, timbulnya asap
selama empat puluh hari yang menimpa
orang kafir sehingga ia menjadi seperti orang yang mabuk dan menimpa orang
beriman sehingga ia menjadi seperti orang yang flu, runtuhnya Ka’bah oleh orang
habasyah setelah Isa wafat, diangkatnya Al-Qur’an dari mushhaf dan dada, serta
kembalinya penghuni bumi pada kekufuran.”
Kiai Sahal Mahfudh dalam buku Dialog
dengan Kiai Sahal Mahfudh menyatakan, “Jadi, sebenarnya kiamat bisa
diperpanjang jatuh temponya oleh perilaku manusia sendiri, sepanjang masih
berperilaku dengan ketentuan-ketentuan ilahiah (agama), tidak menampakkan
tanda-tanda itu, maka insyaallah kiamat tidak akan buru-buru datang. Apakah
sekarang ini kita sudah mendekati hari kiamat, ada baiknya pertanyaan itu kita
renungkan dalam hati sanubari masing-masing. Jangan-jangan kita sendirilah yang
telah menjadikan kiamat semakin dekat karena perilaku yang tidak sesuai dengan
ketentuan-ketentuan ilahiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar