Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 03 Juli 2019

RESUME MODUL AKIDAH KB1, KB 2, KB 3, KB 4 PPG PAI


RESUME MODUL AKIDAH KB 1, KB 2, KB 3, KB 4 PPG PAI

KB 1 : AL-ASMA AL-HUSNA

A.  Pengertian Al-Asma Al-Husna
Al-Asma al-Husna secara bahasa terdiri dari dua suku kata, yaitu al-asma dan al-husna. Kata asma merupakan bentuk jamak dari mufrad (tunggal) isim yang berarti nama diri atau lafun yu’ayyinu syakhan au ayawanan au syaian (nama diri seseorang, binatang, atau sesuatu), sedangkan al-husna berarti yang paling bagus, baik, cantik. Jadi, al-Asma al- usna berarti nama-nama yang terbaik. Dan riwayat terpopuler menyebutkan bahwa jumlah Al-Asma Al-Husna adalah 99 nama.

B.  Konsep Al-Asma Al-Husna Tentang Allah
Para ulama sependapat bahwa kata “Allah” berasal dari kata al-Ilah. Kata al-Ilah berarti menyembah. Kata al-Ilah juga dapat diderivasi dari kata alih yang berarti ketenangan, kekhawatiran dan rasa cinta yang mendalam. Ilahun, jamaknya alihatun, bentuk kata kerjanya adalah alaha yang searti dengan ‘abada, yaitu ‘mengabdi’. Dengan demikian ilahun juga searti dengan ma’budun (yang diabdi), lawannya adalah ‘abdun (yang mengabdi/hamba atau budak).

C.  Konsep Al-Asma Al-Husna Tentang Al-Rahman Dan Al-Rahim
Dalam kitab tafsir sebagian ulama Salaf menyebutkan di dalam asar mengenai kisah Nabi Isa a.s. bahwa dia pernah mengatakan, al-Rahman (merciful atau benefactory) artinya Yang Maha Pemurah di dunia dan di akhirat, sedangkan al-Rahim artinya Yang Maha Penyayang di akhirat.

D. Konsep Al-Asma al-Husna Tentang Al-Malik
Al-Malik secara umum diartikan raja atau penguasa. Penempatan susunannya seperti ini sejalan dengan penempatannya dengan sekian banyak ayat al-Qur'an, antara lain QS. al-Fatihah dan al-Hasyar. Adapun Kata Malik terulang di dalam al-Qur'an sebanyak 5 kali, dua di antaranya dirangkaikan dengan kata "hak" dalam arti pasti atau sempurna.

E.  Konsep Al-Asma Al-Husna dalam Pancasila
Soekarno menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Ahad : salah satu Al-Asma Al-Husna) sebagai basis etik keempat sila di atasnya. Sebab di dalam pemikirannya, Pancasila memiliki dimensi politik dan etis. Dimensi politik merupakan tugas utama Negara meliputi kebangsaan, kemanusiaan, demokrasi dan kesejahteraan sosial. Sedangkan dimensi etis bersifat religius karena sejak awal, bangsa Indonesia berketuhanan.

KB 2 : MU’JIZAT, KAROMAH DAN SIHIR

        A.                MU’JIZAT
Mu’jizat adalah bentuk kata mu’annas dari kata mudzhakkar  al-mu’jiz. Al-mu’jiz adalah isim fa’il (nama untuk pelaku) dari kata kerja (fi’l) a’jaza. Istilah mu’jiz atau mu’jizat diartikan dengan al’ajib artinya ajaib. Jadi, Mu’jizat merupakan keajaiban luar biasa yang Allah berikan kepada RasulNya sebagai bentuk memuliakan para RasulNya.
        
        B.                KAROMAH
Karomah berasal dari bahasa arab “karoma” berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan karoma diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia biasa karena ketaqwaanya kepada Tuhan SWT. Karomah merupakan keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali-Nya untuk mengangkat derajatnya.

        C.                SIHIR
Sihir dalam bahasa Arab bermakna segala sesuatu yang samar. Para ulama memiliki pendapat yang beraneka ragam dalam memaknai kata ‘sihir’. Sebagian ulama mengatakan bahwa sihir adalah benar-benar terjadi dan memiliki hakikat. Namun ada ulama lain yang menjelaskan bahwa sihir hanyalah pengelabuan dan tipuan mata, tanpa ada hakikatnya.

KB 3 : HARI AKHIR

A. DEFINISI HARI AKHIR
Waktu yang telah ditetapkan, dimana alam semesta dan segala makhluk di dalamnya mulai dari mikroorganisme sampai makhluk yang paling indah bentuknya yaitu manusia, juga termasuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi semuanya akan hancur pada hari dan jam yang telah ditentukan oleh sang penciptaNya dan itu yang disebut dengan Hari Akhir.

B. TERM-TERM LAIN HARI AKHIR
Berikut term-term lain dari hari akhir, yaitu :Yaumul Qiyamah, Yaumur, Yaumuz Zalzalah, Yaumul Haqqah, Yaumul Qariah, Yaumul Akhir, Yaumut Tammah, Yaumul Asir, Yaumun la raiba fihi, Yaumul ba'ast, Yaumut Tagabun, Yaumun Nusyur, Yaumut Tanad, Yaumul Mizan, Yaumu la tajzi nafsun an nafsin syaian, Yaumul Jamak, Yaumul Fashl, Yaumul Waqi'ah, Yaumul Mahsyar, Yaumu Din, Yaumut Talaq, Yaumul Jaza, Yaumul 'Ard, Yaumul Gasyiyah, Yaumul Khulud, Yaumul Barzah, Yaumul Hisab, Yaumul Waid, dan Yaumul Haq.  

C. PEMBAGIAN DAN TANDA-TANDA KIAMAT
Kiamat dibagi menjadi dua :
1.Kiamat kecil (sugro) ialah berakhirnya kehidupan manusia di bumi, dan masuk kepada alam barzakh (hari akhirat), seperti kematian dengan sebab apapun, seperti sebab sakit, tabrakan, gempa bumi, banjir dan lain-lain.
2.Kiamat besar (kubro) adalah pemusnahan seluruh kehidupan di muka bumi dan seluruh alam semeta (dimatikannya seluruh makhluk selain Allah). Adapun tanda-tanda kiamat kubro ialah:
a.      Munculnya kabut (dukhan),
b.     Munculnya Dajjal,
c.      Munculnya Dabbah,
d.     Terbitnya matahari dari barat,
e.      Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj,
f. Munculnya Isa bin Maryam,
g.     Adanya tiga gerhana, di timur,
h.     Gerhana di barat,
i.  Gerhana di jazirah Arab,
j. Adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.

KB 4 : QADHA DAN QADAR

A.       PENGERTIAN QADHA DAN QADAR
Al-Qadlā maknanya al-Khalq, artinya penciptaan, dan al-Qadar maknanya at-Tadbīr, artinya ketentuan. Secara istilah al-Qadar artinya ketentuan Allah atas segala sesuatu sesuai dengan pengetahuan (al-‘Ilm) dan kehendak-Nya (al-Masyī’ah) yang Azali (tidak bermula), di mana sesuatu tersebut kemudian terjadi pada waktu yang telah ditentukan dan dikehendaki oleh-Nya terhadap kejadiannya.

B.       TAKDIR: MUBRAM DAN MUALLAQ 
Di sini harus kita ketahui bahwa Qadla terbagi kepada dua bagian :
1.Qadlā Mubram ialah ketentuan Allah yang pasti terjadi dan tidak dapat berubah, seperti ketentuan mati dalam keadaan kufur, dan mati dalam keadaan beriman, ketentuan dalam dua hal ini tidak berubah.
2.Qadlā Mu’allaq yaitu ketentuan Allah yang berada pada lambaran-lembaran para Malaikat, yang telah mereka kutip dari al-Lauh al-Mahfuzh, seperti si fulan apa bila ia berdoa maka ia akan berumur dan seterusnya.

C.       KEBEBASAN MANUSIA DAN TAKDIR
Meskipun semua terjadi berdasarkan kehendak Allah, kita tetap harus mempertimbangkan hukum kausalitas, hukum alam sebagai ketetapan Allah. Meskipun sakit dan sehat adalah kehendak Allah, kita sebagai manusia harus tetap berupaya untuk menjaga kesehatan dan berupaya hidup sehat. Jangan berdiam diri tanpa mencari obat ketika sakit meski kesembuhan ada di tangan Allah. Maka, jangan coba-coba berdiam diri tidak mau berikhtiyar/ berusaha.

#PPGPAI2019

@menzour_id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar