Kasih Sayang
Kasih sayang
merupakan karunia nikmat yang sangat didambakan oleh semua orang. Karena dengan sifat ini, dapat tercipta
kepedulian, kedamaian dan rasa empati kepada orang lain.
Tidak hanya itu, kasih
sayang dapat mendorong manusia untuk saling membantu untuk meringankan
penderitaan yang dialami oleh manusia lainnya.
Tanpa adanya rasa
kasih sayang, mungkin manusia akan menjadi sangat individualistis, egois dan
tidak memikirkan kepentingan orang lain.
Islam, sebagai agama yang sempurna,
mempunyai konsep kasih sayang, memahami bahwa manusia merupakan makhluk yang
sempurna, dibekali dengan akal, ghadhab dan nafsu.
Karena manusia dibekali
dengan akal dan nafsu, maka mereka tidak seperti malaikat yang selalu taat
dengan perintah Allah, manusia terkadang lebih mengutamakan akal atau nafsunya
dibandingkan perintah Allah.
Untuk itu, Islam
mengatur batas-batas kasih sayang yang diperbolehkan, supaya berakibat baik
bagi semua pihak.
Konsep ibadah harus
dipahami sebagai prinsip dalam mengimplementasikan sifat kasih sayang diantara
kita, yakni dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.
Dengan memegang
prinsip tersebut, kita akan terbiasa untuk meniatkan diri beribadah kepada
Allah dalam setiap hal yang kita lakukan, termasuk dalam hati atau perasaan
kita.
Tidak ada rasa kasih dan sayang yang kita berikan kepada makhluk lain
kecuali untuk memperoleh ridha Allah Swt.
Kasih sayang
memiliki makna yang tidak terbatas. Memiliki rasa kasih sayang kepada makhluk
lain merupakan fitrah yang dimiliki manusia.
Maka, tentu kita harus menempatkan
rasa kasih sayang ini sesuai dengan batas-batas penciptaan kita sebagai makhluk
Allah dan jangan sampai melewati batas-batas hukum-Nya Rasulullah Saw.
bersabda:
Artinya: Dari
Jabir berkata, saya datang kepada Rasulullah Saw., lalu saya berkata, “Saya
berbaiat kepadamu untuk masuk Islam”, lalu beliau memegang tangannya sambil
bersabda, “Nasehat itu untuk setiap orang Islam”.
Kemudian Rasulullah Saw.
bersabda, “Barang siapa tidak menyayangi manusia, Allah tidak akan menyayanginya”.
(HR. Ahmad)
Hadis tersebut di
atas mengisyaratkan bahwa kasih sayang kita itu tidak terbatas, yakni kepada
semua ‘manusia’ bukan hanya saudara muslim.
Sehingga kita sebagai orang Islam
harus bisa mengajarkan dan mencontohkan untuk menyayangi semua manusia di bumi.
Dan masih bayak
lagi hadis yang membicarakan kasih sanyang diantaranya yang artinya sebagai
berikut:
(1). “Sekali-kali
tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi”,
(2)” Kasih sayang
itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada
sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia” (H.R.
Thabrani).
Islam, sebagai
agama rahmatan lil ‘alamin atau rahmat bagi seluruh alam, juga mengajarkan
bahwa kasih sayang tidak hanya berlaku antar manusia, melainkan juga pada
hewan, tumbuhan dan lingkungan di sekitarnya.
Pernah diceritakan
Abu Bakar as-Shiddiq ra. berpesan kepada pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin
Zaid, “Janganlah kalian bunuh perempuan, orang tua, dan anak-anak kecil.
Jangan
pula kalian kebiri pohon-pohon kurma, dan janganlah kalian tebang pepohonan
yang berbuah.
Jika kalian
menjumpai orang-orang yang tidak berdaya, biarkanlah mereka, jangan kalian
ganggu”. Nasehat ini, yang diberikan dalam keadaan perang, sungguh mencerminkan
makna kasih sayang yang diajarkan oleh agama Islam.
Kasih sayang tidak
hanya untuk manusia, melainkan juga untuk lingkungan di sekitarnya. Perlu
digaris bawahi bahwa sifat kasih sayang yang tidak didasari dengan prinsip
penghambaan diri kepada Allah, adalah tidak benar.
Yang demikian itu
justru akan memberikan energi negatif untuk beramal yang salah, tidak diterima
oleh Allah, dan akan memberikan dampak buruk kepada semua orang bahkan makhluk
yang lain.
@MENZOUR_ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar