Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Sabtu, 06 Juli 2019

HAKEKAT AMAL SHALIH















HAKEKAT AMAL SHALIH 

Menurut bahasa “Amal Shaleh”, berarti perbutan yang baik, bermanfaat, selamat, atau cocok. Sedang menurut istilah terdapat beberapa definisi, antara lain:  Menurut Zamahsyari’ amal shalih diartikan sebagai semua perbuatan yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.

Amal shalih juga disefinisikan sebagi  perbuatan baik yang dilakukan seseorang karena Allah Swt. dengan tujuan untuk mendapatkan rahmat dan ridha-Nya, baik menjalankan perintah maupun menjalankan perintah maupun menjauhi larangan-Nya. 

Sesuai dengan aturan-aturan ajaran Islam.  Dilihat dari hubungan antara manusia sebagai makhluk dan Allah Swt. sebagai Khalik, maka amal shalih dapat didefinisikan dengan semua perbuatan yang dilakukan hamba kepada Allah Swt. sebagai bentuk pengabdiannya yang didasari dengan iman.

Didasari dengan iman artinya disyaratkan dengan keyakinan dan pengetahuan yang benar. Siapapun yang amalnya ingin menjadi amal shalih, maka ia harus beriman kepada Allah Swt. terlebih dahulu, lalu memiliki ilmu yang cukup sebelum tawakkal. Ini sebagai syarat supaya pelaksanaannya dapat dikerjakan dengan benar. 

Kemudian ia harus ikhlas hanya karena Allah, bersabar dan atau bersyukur dalam pelaksaanya. Dan terakhir ridha terhadap semua keputusan Allah Swt. dengan hasil dari ikhtiar dan amal kita.  Untuk lebih mudah memahami hakekat dari amal shalih Saudara dapat melihat gambar di bawah ini.  

                  


Untuk bisa menilai amal Saudara shaleh atau tidak, Saudara harus menjawab “YA” pmelalui proses sebagai berikut:

1.Sebelum mengamalkan sesuatu pastikan dahulu, tanyakan pada diri Saudara sendiri, apakah Saudara sudah mempunyai rencana yang matang? Rencana yang didasari iman dan pengetahuan yag cukup tentang apa yang Saudara akan kerjakan? Karena siapa yang beramal tanpa ilmu, amalnya tidak akan diterima. Jika jawaban Saudara “TIDAK” berarti salah, batal atau rusak. Artinya amal Saudara tidak dapat dikategorikan amal shalih, meskipun menurut pandangan manusia mungkin baik. Jika jawaban Saudara “YA”, maka lanjutkan.

2.Apabila jawaban Saudara “Ya” sudah, maka tanyakan lagi apakah yang Saudara amalkan niatnya hanya untuk mendapatkan ridha Allah Swt. semata. Dan menyerahkan penilaiannya juga hanya kepada-Nya? Apabila jawaban Saudara ternyata masih ada sedikit saja ingin dinilai oleh selain Allah Swt.  apalagi ingin imbalan dari yang lain misalnya ucapan terima kasih. Berarti jawaban Saudara hakekatnya “TIDAK” dan amal Saudara termasuk amal yang salah, batal atau rusak.

3.Apabila jawaban Saudara “YA”, teruskan pertanyaan berikutnya. Apakah ketika menjalankan pekerjaan tersebut bersabar apabila susah atau bersyukur jika menyenangkan? Apabila jawaban Saudara “TIDAK”, maka amal Saudara salah, batal atau rusak. 

4.Apabila jawaban Saudara “YA”, maka tanyakan kembali apakah setelah selesai Saudara ridha denga hasil pekerjaan atau amal Saudara sebagai takdir terbaik yang Allah berikan kepada Saudara? Apabila jawaban Saudara “TIDAK”, maka amal Saudara salah, batal atau rusak. Dan sebaliknya jika Saudara menerima InsyaAllah akan menjadi amal shalih. Amin Ya Rabbal Alamin.

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar