HAKEKAT
AMAL SHALIH
Menurut bahasa
“Amal Shaleh”, berarti perbutan yang baik, bermanfaat, selamat, atau cocok.
Sedang menurut istilah terdapat beberapa definisi, antara lain: Menurut Zamahsyari’ amal shalih diartikan
sebagai semua perbuatan yang sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Sunnah Nabi
Saw.
Amal shalih juga disefinisikan
sebagi perbuatan baik yang dilakukan
seseorang karena Allah Swt. dengan tujuan untuk mendapatkan rahmat dan
ridha-Nya, baik menjalankan perintah maupun menjalankan perintah maupun
menjauhi larangan-Nya.
Sesuai dengan aturan-aturan ajaran Islam. Dilihat dari hubungan antara manusia sebagai
makhluk dan Allah Swt. sebagai Khalik, maka amal shalih dapat didefinisikan
dengan semua perbuatan yang dilakukan hamba kepada Allah Swt. sebagai bentuk
pengabdiannya yang didasari dengan iman.
Didasari dengan iman artinya
disyaratkan dengan keyakinan dan pengetahuan yang benar. Siapapun yang amalnya
ingin menjadi amal shalih, maka ia harus beriman kepada Allah Swt. terlebih
dahulu, lalu memiliki ilmu yang cukup sebelum tawakkal. Ini sebagai syarat
supaya pelaksanaannya dapat dikerjakan dengan benar.
Kemudian ia harus ikhlas
hanya karena Allah, bersabar dan atau bersyukur dalam pelaksaanya. Dan terakhir
ridha terhadap semua keputusan Allah Swt. dengan hasil dari ikhtiar dan amal
kita. Untuk lebih mudah memahami hakekat
dari amal shalih Saudara dapat melihat gambar di bawah ini.
Untuk bisa menilai amal Saudara shaleh
atau tidak, Saudara harus menjawab “YA” pmelalui proses sebagai berikut:
1.Sebelum
mengamalkan sesuatu pastikan dahulu, tanyakan pada diri Saudara sendiri, apakah
Saudara sudah mempunyai rencana yang matang? Rencana yang didasari iman dan
pengetahuan yag cukup tentang apa yang Saudara akan kerjakan? Karena siapa yang
beramal tanpa ilmu, amalnya tidak akan diterima. Jika jawaban Saudara “TIDAK”
berarti salah, batal atau rusak. Artinya amal Saudara tidak dapat dikategorikan
amal shalih, meskipun menurut pandangan manusia mungkin baik. Jika jawaban
Saudara “YA”, maka lanjutkan.
2.Apabila
jawaban Saudara “Ya” sudah, maka tanyakan lagi apakah yang Saudara amalkan
niatnya hanya untuk mendapatkan ridha Allah Swt. semata. Dan menyerahkan
penilaiannya juga hanya kepada-Nya? Apabila jawaban Saudara ternyata masih ada
sedikit saja ingin dinilai oleh selain Allah Swt. apalagi ingin imbalan dari yang lain misalnya
ucapan terima kasih. Berarti jawaban Saudara hakekatnya “TIDAK” dan amal
Saudara termasuk amal yang salah, batal atau rusak.
3.Apabila
jawaban Saudara “YA”, teruskan pertanyaan berikutnya. Apakah ketika menjalankan
pekerjaan tersebut bersabar apabila susah atau bersyukur jika menyenangkan? Apabila
jawaban Saudara “TIDAK”, maka amal Saudara salah, batal atau rusak.
4.Apabila
jawaban Saudara “YA”, maka tanyakan kembali apakah setelah selesai Saudara
ridha denga hasil pekerjaan atau amal Saudara sebagai takdir terbaik yang Allah
berikan kepada Saudara? Apabila jawaban Saudara “TIDAK”, maka amal Saudara
salah, batal atau rusak. Dan sebaliknya jika Saudara menerima InsyaAllah akan
menjadi amal shalih. Amin Ya Rabbal Alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar