HAKEKAT
AKHLAK TERHADAP DIRI SENDIRI
Berbicara akhlak
adalah berbicara mengenai perbuatan baik dan buruk. Perbuatan baik yang
dimaksud adalah perbuatan yang membawa manfaat dan kemuliaan. Sebaliknya
perbuatan buruk maksudnya ialah perbutan yang menyebabkan kemadharatan dan
kehinaan.
Dengan demikian dapat difahami
bahwa akhlak terhadap diri sendiri dasarnya adalah sifat jiwa yang sudah
mendarah daging yang dapat menjadi inspirasi dan mendorong perbuatan-perbuatan
yang akibatnya kembali pada dirinya sendiri, baik itu perbuatan yang bermanfaat
maupun perbuatan yang madharat.
Meski hakekatnya
tidak ada satupun manusia di dunia ini yang ingin mendapatkan keburukan apalagi
keburukan tersebut jelas dari akibat perbuatannya, tatapi realitanya banyak
orang yang berakhlak buruk terhadap dirinya sendiri Sejatinya apabila Saudara sudah beramal
shalih, maka berarti Saudara telah berakhlak baik kepada Allah Swt., kepada
diri sendiri dan kepada sesama makhluk.
Masih ingatkan kan, pengertian amal
shaleh dan hakekat implementasi imannya? Semua perbuatan yang dilakukan seorang
hamba karena Allah Swt. semata sebagai bentuk pengabdiannya, yakni amal yang implementasinya didasari dengan hakekat
tauhid.
Akhlak yang mulia
kepada diri sendiri adalah bagian dari amal shalih. Sebagai contoh sifat malu.
Sifat malu bisa baik dan sebaiknya bisa buruk bagi seseorang. Apabila ia malu
melakukan sesuatu karena Allah, dipastikan ia malu meninggalkan perbuatan yang
diperintahkan oleh-Nya, atau melakukan perbuatan yang dilarang-Nya.
Sifat malu
seperti ini, adalah bagian dari keshalehan seseorang dan akan memberikan
manfaat bagi dirinya serta akan menyebabkan ia akan menjadi orang mulia.
Bagaimana sudah nyambung? Mari kita lanjutkan sub bab berikutnya!
@MENZOUR_ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar