Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 12 Juni 2019

BAB I MAKALAH MANAJEMEN MUTU TERPADU


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Permasalahan utama pendidikan Indonesia dewasa ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang, jenis, dan satuan pendidikan termasuk di dalamnya pendidikan Islam. Pada era reformasi pendidikan Islam menghadapi dua masalah, yaitu: Tuntutan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap kualitas pendidikan Islam, dan tidak relevannya pendidikan Islam dengan tuntutan kebutuhan pembangunan masyarakat.
 Berbagai data menunjukkan bahwa pendidikan pada beberapa tahun terakhir masih belum menunjukkan perubahan yang menggembirakan meskipun tidak dapat dipungkiri terdapat beberapa sekolah/madrasah menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan. Beberapa siswa dari kota-kota besar di Indonesia berhasil meraih medali Olimpiade Sains Internasional.
Lahmuddin Lubis dalam Bafhadal (2003)[1], mengklasifikasikan penyebab utama rendahnya mutu pendidikan di Indonesia ke dalam tiga bentuk. Pertama, pendekatan yang digunakan lebih terfokus kepada input-output dan sangat kurang perhatian pada proses. Kedua, pendidikan dilakukan secara birokratik sentralistik; dalam hal tertentu sentralistik masih perlu tetapi pada era otonomi daerah, pendekatan desentralistik lebih dominan. Ketiga, peran warga sekolah, khususnya guru, masyarakat dan orangtua siswa/mahasiswa sangat kurang.
Mutu menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Kita semua mengakui, saat ini memang ada masalah dalam sistem pendidikan. Lulusan sekolah menengah atau perguruan tinggi tidak siap memenuhi kebutuhan masyarakat. Masalah ini berakibat bagi masyarakat. Para peserta didik yang tidak siap jadi warga negara yang bertanggung jawab dan produktif itu, akhirnya hanya jadi beban masyarakat. Para peserta didik yang seperti itu adalah produk sistem pendidikan yang tidak terfokus pada mutu. Terkait dengan uraian di atas, perlu diberikan batasan definisi terhadap pendidikan. Pendidikan sendiri dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai suatu lembaga yang menawarkan program pembelajaran. Sebagai suatu proses, pendidikan merupakan usaha memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap potensi setiap individu anak yang sedang mengalami  perkembangan untuk mencapai kedewasaan yang optimal.
Dalam konteks ini pendidikan dapat berlangsung seumur hidup dalam berbagai situasi, baik dengan keteladanan, pembiasaan, bimbingan, pengarahan, pembelajaran, pelatihan, hukuman, pujian, dan lain-lain. Sedangkan sebagai lembaga, pendidikan  dapat berlangsung di rumah tangga dan lembaga masyarakat (pendidikan luar sekolah) dan pendidikan yang berlangsung di sekolah sebagai organisasi pendidikan formal.

B.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Mutu Terpadu?
2.      Apakah Manajemen Kurikulum Itu?
3.      Apa Yang Dimaksud Dengan Manajemen Pembelajaran?
4.      Bagaimana Mengimplementasikan Manajemen Mutu Terpadu Dalam Kurikulum Dan Pembelajaran?

C.    TujuanPenulisan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah:
1.      Mengetahui Pengertian Dari Manajemen Mutu Terpadu.
2.      Mengetahui Pengertian Manajemen Kurikulum.
3.      Mengetahui Manajemen Pembelajaran.
4.      Menjelaskan Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Dalam Kurikulum Dan Pembelajaran?




[1] Bafadhal, Ibrahim. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar: Dari Sentralisasi Menuju Desentralisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar