Detak jantung
dunia pendidikan semakin hari semakin cepat karena pengetahuan semakin mutakhir
dan teknologi semakin canggih sehingga sekolah sebagai lembaga formal yang
secara langsung dan sangat dominan turut mewarnai pendidikan disetiap aspeknya
untuk tanggap dan segera berbenah diri menyikapinya. Sekolah adalah sebuah
lembaga yang dirancang untuk pengajaran yang sistematis bagi peserta didik di
bawah pengawasan pendidik, sehingga keberadaan pendidik dan peserta didik
sebagai dua komponen penting dalam sebuah lembaga sekolah yang harus selalu bersinergis
dalam proses belajar mengajar sehingga akan mampu melahirkan out-put yang
berkualitas dan teruji tentunya.
Era perkembangan
zaman dewasa ini yang melaju demikian cepat diiringi perkembangan teknologi
tanpa mampu terbendung lagi telah merambah ke semua aspek kehidupan termasuk
dunia pendidikan. Fenomena ini mau tidak mau harus direspon oleh para pendidik
dengan sikap positif. Proses belajar mengajar yang selama ini terjadi secara
konvensional di dalam kelas sudah seharusnya ditinjau kembali. Sekolah sebagai
sebuah institusi terdepan dalam membentuk generasi penerus bangsa ini
seharusnya menjadi pihak pertama yang memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini.
Di sebutkan
dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 bahwa “Guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Kapasitas
pendidik sebagai sosok yang memiliki kewenangan mutlak dalam suatu proses
belajar mengajar menuntutnya untuk senantiasa menemukan cara, metode dan teknik
dalam pengajaran yang ia lakukan dan kemudian menerapkannya dalam kondisi
belajar yang sesungguhnya.
Dalam menyampaikan
materi pelajaran agar tujuan pengajaran tercapai secara optimal maka perlu
menggunakan media pengajaran yang efektif sehingga mempermudah pendidik dalam
menyajikan materi dan yang paling urgent adalah bagi peserta didik diharapkan
dengan cepat dan tanggap menerima materi yang disajikan dengan media yang
berkualitas sehingga materi yang dipelajari terserap dengan baik oleh peserta
didik. Karena dengan pemakaian media pembelajaran yang menarik, hal tersebut
akan dapat membangkitkan keinginan, minat, motivasi dan rangsangan ingin
belajar serta membawa pengaruh perubahan psikologis bagi peserta didik.
Media merupakan
bentuk jamak dari medium yang
merupakan bahasa latin yaitu medius,
secara harfiah artinya tengah, perantara atau pengantar. Jadi media merupakan
pengantar ataupun perantara informasi dari pemberi pesan dalam hal ini pendidik
kepada penerima informasi atau pesan yakni peserta didik. Media bisa berupa
suatu bahan (software) atau bisa juga berupa alat (hardware), salah
satu yang penulis ambil contohnya disini ialah LCD Projector yang merupakan
alat sebagai jembatan memberikan informasi sehingga mudah dipahami, menarik
minat serta menarik perhatian peserta didik.
LCD merupakan anomalin atau
singkatan Dari kata Liquid Crystal
Display yang merupakan bahasa inggris, artinya ialah liquid = benda cair,
crystal = kaca tembus cahaya yang sangat bening, dan display = memamerkan atau
memperlihatkan (kamus bahasa inggris). Jadi, LCD merupakan media yang
memamerkan benda melalui pencahayaan.
Mengingat
pentingnya penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar terutama saat menyampaikan materi pelajaran
maka pendidik harus mampu memilih suatu media pembelajara agar materi pelajaran
yang di suguhkan kepada peserta didik tidak membosankan sehingga akan
menghasilkan daya tarik tersendiri bagi peserta didik.
Penggunaan LCD
Projector sebagai media pembelajaran pada bidang studi Pendidikan Agama Islam,
ini akan sangat membantu pendidik dalam menyajikan materi yang akan disampaikan
dan bisa membuat minat peserta didik dalam belajar bertambah karena disebabkan
peserta didik tidak jenuh dengan apa yang dilihat, apalagi dengan penyajian
materi yang disusun rapih dan teratur serta dipercantik tampilannya oleh
pendidik (guru).
Atmosfir yang
tercipta di dalam kelas selama ini dirasakan sangat monoton dan membosankan
ketika metode yang digunakan hanya mengandalkan catatan, papan tulis dan suara
guru. Para peserta didik membutuhkan suasana baru yang lebih berwarna dan
menantang untuk merangsang minat dan potensi diri mereka agar menjadi lebih
teraktualisasi. LCD Proyektor sebagai salah satu alternative agar peserta didik
merasakan kemajuan tekhnologi terlebih lagi jika yang disajikan materi
Pendidikan Agama Islam karena sebagian kecil orang menganggap pendidik
(guru)nya GATEK (gagap teknologi). Proyektor LCD adalah perangkat alat bantu
yang sering digunakan untuk media presentasi, atau alat bantu mengajar didalam
kelas saat proses belajar mengajar berlangsung karena mampu menampilkan gambar
dengan ukuran besar. Alat ini bisa juga diartikan sebagai alat bantu mengajar
tatap muka sejati sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, tidak ada
yang berubah, para pendidik tetap dapat bertatap muka dengan siswa tanpa harus
membelakanginya. Seorang pendidik hanya perlu menayangkan materi yang telah
dibuat sedemikian rupa di komputer atau laptop dan diproyeksikan di layar. Hal
ini akan sangat menarik karena tayangan berupa gambar, warna, bentuk huruf dan
gerak akan sangat bervariasi.
Peserta didik
tidak perlu lagi dipaksa menatap papan putih yang penuh dengan tulisan guru dan
kadang jauh dari nilai indah. Lengah sedikit saja, kemungkinan siswa akan
kehilangan penjelasan guru yang tidak terwakili oleh coretan guru di papan
tulis. Berikut ini beberapa manfaatyang dapat diperoleh dari penggunaan LCD Projector antara lain
sebagai berikut:
1. Memberikan pengalaman
baru bagi peserta didik sehingga minat belajar makin tumbuh. Kegiatan belajar
mengajar dengan pola mendengar dan mencatat sedikit demi sedikit bergeser.
Sehingga peserta didik seolah diberikan pemahaman bahwa kegiatan belajar dapat
dilakukan dengan metode yang lain dan justru lebih menarik karena disertai
tayangan gambar yang terkesan lebih hidup.
2. Penyampaian materi
pelajaran menjadi lebih jelas jika penjelasan disertai dengan gambar, symbol
dan animasi atau bahkan dengan bunyi musik, maka verbal (bahasa lisan) yang
abstrak dapat dengan jelas dipahami.
3. Pendidik dapat memvisualisasikan
materi dengan jelas. Umpamanya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
ketika guru menjelaskan tentang tata cara berwudhu yang baik dan benar maka
divisualisasikanlah orang yang berwhudu’ dalam format videonya.
4. Menumbuhkan sikap pro
aktif peserta didik dalam belajar. Artinya, peserta didik hanya membutuhkan
waktu singkat untuk memperhatikan materi, kemudian akan nampak jika ada
tayangan yang kurang jelas hingga kemudian memunculkan pertanyaan dari siswa
tanpa disadari.
Dari
beberapa manfaat yang telah dipaparkan tersebut maka dapat dimungkinkan
pelaksanaan pembelajaran akan menjadi lebih menarik, berkualitas serta lebih
mutakhir. Namun, penulis menemukan banyak hal yang tidak mendukung dari
penggunaan media LCD Projector, diantaranya: Ketidak siapan sekolah dalam
menyediakan alat berupa LCD Projector terutama sekolah-sekolah yang ada di
daerah pinggiran atau pedesaan namun munngkin berbanding terbalik dengan
sekolah yang ada di perkotaan , keterbatasan LCD Projector yang disebabbkan
oleh jumlah LCD Projector yang terbatas dan yang ingin menggunakannya melebihi
kapasitas, daya pendukung di dalam kelas
masih banyak yang tidak komplit seperti tidak punya tempat menyolok listrik,
tidak ada power listrik bahkan tidak ada aliran listrik. Dan juga ada beberapa kekurangannya LCD Projector yang perlu
diperhatikan juga, antara lain: SDM yang belum siap dalam hal ini pendidik yang
masih banyak belum menguasai teknologi terutama memformatnya kedalam bentuk
power point, Harganya yang relatif mahal, Memerlukan
keterampilan khusus dalam menyajikan materi, Memerlukan kreatifitas dari penyaji/pendidik, Memerlukan persiapan matang, Memerlukan tempat yang diatur pencahayaannya
sehingga visual terlihat bagus dan terang.
Penulis
hanya mengingatkan, terutama bagi Pendidik yang profesional dan telah diakui
keprofesionalannya seharusnya tidak akan mengabaikan hal-hal yang positif demi
kemajuan dunia pendidikan di negeri tercinta ini. Jadi, kenapa tidak mencoba
memulainya dari sekarang dan tunjukkan professionalimenya sekarang, wassalamu’alaikum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar