Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Senin, 22 Mei 2023

Bab Pembahasan AIR Dan Najis Yang Dimaafkan : Kitab Kasyifatussaja'


(فصل) في الماء الذي لا يدفع النجاسة والذي يدفعها قال (الماء) في قانون الشرع قسمان (قليل وكثير


Pasal menjelaskan tentang air yang tidak dapat menolak kenajisan dan yang dapat menolaknya.Syekh Salim bin Sumair al-Hadhromi berkata bahwa [air] menurut kaidah syariat dibagi menjadi dua, yaitu air (yang sedikit dan yang banyak...


القليل ما دون القلتين) بأن نقص منهما أكثر من رطلين


Air sedikit adalah air yang kurang dari dua kulah) sekiranya kurangnya dari dua kulah tersebut adalah lebih banyak dari dua kathi.


(والكثير قلتان فأكثر) من محض الماء يقيناً ولو مستعملاً 


(Sedangkan air banyak adalah air dua kulah atau lebih) dengan catatan air tersebut adalah air murni secara yakin meskipun berupa air musta’mal.


وقدرهما بالوزن خمسمائة رطل بالبغدادي التي هي أربعة وستون ألف درهم ومائتان

وخمسة وثمانون درهماً وخمسة أسباع درهم إذ كل رطل بغدادي مائة وثمانية وعشرون

درهماً وأربعة أسباع درهم


Ukuran timbangan air dua kulah adalah 500 Rithl Baghdad yang sama dengan 64. 285 dirham lebih 5/7 dirham karena per Rithl Baghdad adalah 128 dirham lebih 4/7 dirham.


وبالمكي أربعمائة رطل واثنا عشر رطلاً وثلاثة عشر درهماً وخمسة أسباع درهم على أن

الرطل مائة وستة وخمسون درهماً أفاد ذلك العلامة محمد صالح الرئيس


Adapun dengan ukuran Rithl Mekah, maka dua kulah adalah 412 rithl lebih 13 dirham lebih 5/7 dirham dengan alasan karena perrithl adalah 156 dirham. Demikian ini disebutkan oleh Muhammad

Sholih ar-Rois.


وبالطائفي ثلاثمائة وسبعة وعشرون رطلاً وثلثا رطل إذ كل رطل طائفي مائة وستة

وتسعون درهماً نبه على ذلك عبد االله المرغني في مفتاح فلاح المبتدي


Adapun dengan ukuran rithl Thoif, maka dua kulah adalah 327 rithl lebih 2/3 rithl, karena setiap rithl Thoif adalah 196 dirham, seperti yang ditanbihkan oleh Abdullah al-Murghini di dalam kitab Miftah Fallah al-Mubtadi.


وبالمصري أربعمائة رطل وستة وأربعون رطلاً 

وثلاثة أسباع رطل


Adapun dengan rithl Mesir, dua kulah adalah 446 rithl lebih

3/7 rithl.


وبالدمشقي مائة وسبعة أرطال وسبع رطل


Adapun dengan rithl Damaskus, maka dua kulah adalah 107 rithl lebih 1/7 rithl.


وقدرهما بالمساحة في المربع ذراع وربع طولاً وعرضاً وعمقاً بذراع الآدمي وهو شبران تقريباً 

وفي المدور ذراعان عمقاً بذراع الحديد وذراع عرضاً بذراع الآدمي فكان ذلك بذراع اليد ذراعاً عرضاً وذراعين ونصفاً عمقاً لأن ذراع الحديد بذراع الآدمي ذراع وربع وفي المثلث

وهو ماله ثلاثة أبعاد متساوية ذراع ونصف طولاً وعرضاً وذراعان عمقاً بذراع الآدمي فالعرض هو ما كان بين الركنين والطول هو الركنان الآخران


Ukuran dua kulah menurut ukuran ruang kubus adalah dengan panjang, lebar, dan tinggi 1 ¼ dzirok dengan ukuran dzirok anak Adam, yaitu kurang lebih dua jengkal. Dua kulah menurut ukuran ruang lingkaran adalah dengan tinggi 2 dzirok tukang besi, dan diameter 1 dzirok anak Adam. Dengan demikian. dengan ukuran dzirok tangan anak Adam, maka dua kulah adalah dengan diameter 1 dzirok dan tinggi 2 ½ dzirok karena dzirok tukang besi dengan dzirok anak Adam selisih 1 ¼

dzirok. Ukuran dua kulah dalam ruang segi tiga sama sisi adalah dengan panjang dan lebar 1 ½ dzirok dan tinggi 2 dzirok dengan ukuran dzirok anak Adam. Lebar adalah bagian antara dua sisi sedangkan panjang adalah bagian 2 sisi yang lain.


 Hukum Air Sedikit

(القليل) حكمه (يتنجس بوقوع النجاسة) المنجسة يقيناً (فيه وإن لم يتغير) لمفهوم قوله

صلى االله عليه وسلّم إذا بلغ الماء قلتين لم يحمل خبثاً وفي رواية نجساً إذ مفهومه أن مادو ا يحمل الخبث


(Air sedikit) maksudnya hukum air sedikit dapat (menjadi najis karena kejatuhan najis) yang menajiskan secara yakin (meskipun air sedikit tersebut tidak berubah] karena berdasarkan pemahaman dari sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, “Ketika air mencapai dua kulah maka tidak mengandung kotoran,” dan dalam riwayat lain, kata kotoran diganti dengan kata najis. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa air yang kurang dua kulah dapat mengandung najis


 Najis-najis yang Ma’fu (yang dimaafkan) pada Air

وخرج بالنجاسة المنجسة النجس المعفو عنه كميتة لا دم لها سائل ونجس لا يدركه

طرف معتدل حيث لم يحصل بفعله ولو من مغلظ كما إذا عف الذباب على نجس

رطب ثم وقع في ماء قليل أو مائع فإنه لا ينجس مع أنه علق في رجله نجاسة لا يدركها الطرف وما على منفذ حيوان طاهر غير آدمي وروث سمك لم يغير الماء ولم يضعه فيه

عبثاً وما يماسه العسل من ط الكوارة التي تجعل من روث نحو البقر وجرة البعير وألحق به فم

ما يجتر من ولد البقر والضأن إذا التقم أخلاف أمه وفم صبي تنجس ثم غاب واحتمل

طهارته كفم الهرة فإنه لا ينجس الماء القليل وذرق الطيور في الماء وإن لم يكن من

طيوره وبعر فأرة عم الابتلاء به وبعر شاة وقع في اللبن حال الحلب وما يبقى في نحو

الكرش مما يشق تنقيته والقليل من دخان النجاسة ولو من مغلظ وهو المتصاعد منها

بواسطة نار واليسير من الشعر المنفصل من غير مأكول غير مغلظ والكثير منه من

مركوب والقصاص والدم الباقي على اللحم والعظم الذي لم يختلط بشيء كما لو ذبحت

شاة وقطع لحمها وبقي عليه أثر الدم بخلاف ما لو اختلط بغيره كما يفعل في البقر التي تذبح في المحل المعد لذبحها الآن من صب الماء عليها لإزالة الدم عنها فإن الباقي من الدم على اللحم بعد صب الماء لا يعفى عنه وإن قل لاختلاطه بأجنبي فليتنبه له


Mengecualikan dengan pernyataan najis yang menajiskan adalah najis ma’fu atau najis yang dimaafkan (pada air), seperti;

• bangkai yang tidak mengalirkan darah (sekiranya ketika disobek jasadnya, seperti; lalat, kecoa, dan lain-lain)

• najis yang tidak dapat dilihat oleh pandangan mata biasa, sekiranya najis tersebut tidak terlihat setelah berusaha melihatnya, meskipun najis tersebut adalah najis mugholadzoh, misalnya; ada lalat hinggap di atas najis yang basah, kemudian lalat itu jatuh ke dalam air sedikit atau benda cair, maka air sedikit atau benda cair tersebut tidak najis meskipun pada kaki lalat itu ada najis yang tidak dapat terlihat oleh mata.

• najis yang berada di alat kelamin hewan yang suci selain milik anak Adam.

• kotoran ikan yang tidak sampai merubah sifat-sifat air (rasa, bau, dan warna) dengan tidak dijatuhkan secara sengaja.

• bahan sarang lebah madu yang berasal dari kotoran sapi dan muntahan unta. Disamakan dengan sarang lebah ini adalah mulut binatang, seperti anak sapi dan kambing, ketika disuapi oleh induknya.

• Mulut anak laki-laki kecil (shobi) yang terkena najis, kemudian ia pergi dan dimungkinkan sudah suci, seperti mulut kucing, maka tidak menajiskan air sedikit.

• kotoran burung yang berada di air meskipun itu bukanlah termasuk burung-burung air dan kotoran tikus dimana keduanya biasa mengenai air sedikit (‘Amaa al-Ibtilak Bihi)

• kotoran kambing yang jatuh ke dalam susu ketika diperah.

• najis yang masih tetap berada di perut kecil binatang memamah biah, yaitu najis yang sulit dibersihkan

• najis sedikit yang berasal dari asap najis meskipun najis mugholadzoh, maksudnya asap yang naik dari najis akibat bakaran api.

• rambut atau bulu sedikit yang terlepas dari binatang yangtidak halal dimakan selain biatang mugholadzoh, dan bulu banyak yang berasal dari binatang tunggangan dan tukangpotong bulu kambing

• Darah yang masih ada pada daging dan tulang yang darah tersebut tidak bercampur dengan yang lain, seperti;ada kambing disembelih, kemudian dagingnya di potong-potong, kemudian masih ada sisa-sisa darah pada daging, berbeda apabila darah sudah bercampur dengan yang lain maka tidak dima’fu, seperti yang dilakukan pada sapi yang disembelih di tempat penjagalan yang biasa digunakansebagai tempat menyembelih, kemudian daging sapi itu dituangi air guna menghilangkan darahnya, maka darah yang tersisa pada daging dihukumi tidak ma’fu meskipun darah yang tersisa adalah sedikit karena sudah tercampur dengan yang lainnya, yaitu air. Ingatlah ini!


والضابط في جميع ذلك أن العفو منوط بما يشق الاحتراز عنه غالباً،

Patokan atau kaidah dalam najis-najis ma’fu (pada air sedikit) di atas adalah bahwa hukum ma’fu didasarkan pada kesulitan menghindari najis pada umumnya.

والمعتمد أنه لا يعفى عن دم البراغيث والقمل ونحوه بالنسبة للمائع والماء القليل وإن قل

الدم دون الماء الكثير ولو قتل قملاً أو براغيث بين أصابعه فإن كان الدم الحاصل كثيراً 

لم يعف عنه أو قليلاً عفي عنه على الأصح

Menurut pendapat mu’tamad disebutkan bahwa tidaklah dima’fu darah nyamuk, kutu, dan lainnya jika terjatuh ke benda cair atau air sedikit, meskipun darah itu sedikit. Berbeda apabila darah binatang tersebut jatuh ke air yang banyak. Apabila ada seseorang membunuh kutu atau nyamuk dengan jari-jarinya, maka apabila darah yang keluar itu banyak maka darah tersebut tidak dima’fu, dan apabila darah tersebut sedikit maka dihukumi ma’fu menurut pendapat Ashoh (Paling Shahih).

هذا وخرج بدخان النجاسة بخارها وهو المتصاعد منها لا بواسطة نار فهو طاهر ومنه الريح الخارج من الكنف أو من الدبر فهو طاهر فلو ملأ منه قربة وحملها على ظهرهوصلى بها صحت صلاته

Mengecualikan dengan najis ma’fu yang berupa asap najis yang keluar dari bakaran api adalah asap najis yang keluar bukan karena bakaran api, maka asap ini dihukumi suci. Dan angin (bau)yang keluar dari jamban atau dubur dihukumi suci. Apabila ada geriba dipenuhi dengan angin tersebut, kemudian seseorang memanggulnya, kemudian ia sholat dengan membawa geribatersebut, maka sholatnya sah.


 Hukum Air Banyak

(والماء الكثير لا يتنجس) بملاقاته النجاسة (إلا إذا تغير طعمه) وحده (أو لونه) وحده

(أو ريحه) وحده أي عقب ملاقاته النجاسة فلو تغير بعد مدة لم يحكم بنجاسته ما لم

يعلم بقول أهل الخبرة نسبة تغيره إليها وخرج بالملاقاة ما لو تغير بريح النجاسة التي على الشط لقر ا منه فإنه لا ينجس لعدم الاتصال بل رد استرواح

(Air banyak tidak menjadi najis) sebab terkena najis (kecuali rasanya) saja [telah berubah atau warnanya] saja [ataubaunya] saja dimana perubahan tersebut terjadi setelah air banyak itu terkena najis. Apabila air banyak (terkena najis), beberapa waktu kemudian, air tersebut baru berubah, maka tidak dihukumi najisselama tidak diketahui kalau ahli khibroh mengatakan bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh najis yang sebelumnya telah mengenainya. Mengecualikan dengan pernyataan sebab terkena najisadalah apabila ada najis di dekat air banyak, karena saking dekatnya,bau najis tersebut menyebabkan air banyak menjadi berubah, makaair banyak yang telah berubah tersebut tidak dihukumi najis karena tidak ada unsur pertemuan antara keduanya, tetapi hanya sebatasmembaui.

والمراد بالمتغير كل الماء أما إذا غيرت النجاسة بعضه دون باقيه وكان هذا الباقي قلتينفإنه لا ينجس بل النجس هو المتغير فقط

Yang dimaksud dengan air mutanajis yang berubah adalahsekiranya air tersebut berubah total atau semua. Apabila najis hanyamerubah sebagian air dan tidak merubah sebagian air yang lain makaapabila sebagian air yang lain yang tidak berubah adalah dua kulahmaka tidak dihukumi mutanajis. Sedangkan sebagian air yangberubah dihukumi mutanajis.

ولا يجب التباعد فيه عن النجاسة بقدر قلتين بل يجوز الاغتراف من جانبها

Tidak wajib menghindari najis yang berada di dalam airdengan ukuran dua kulah bahkan boleh mencibuk air dari sisinajisnya.

ولا فرق في التغير بالنجس بين الكثير واليسير ولا بين كونه بالمخالط أو ا اور ولا بين المستغنى عنه وغيره ولا بين الميتة التي لا يسيل دمها وغيرها لغلظ أمر النجاسة ولو كانالتغير تقديرياً بأن وقع في الماء نجس يوافقه في صفاته كالبول المنقطع الرائحة واللون فيقدر مخالفاً أشد الطعم طعم الخل واللون لون الحبر والريح ريح المسك فلو كانالواقع قدر رطل من البول المذكور فنقول لو كان الواقع قدر رطل من الخل هل يغيرطعم الماء أو لا؟ فإن قال أهل الخبرة يغيره حكمنا بنجاسته وإن قالوا لا يغيره نقول لوكان الواقع قدر رطل من الحبر هل يغير لون الماء أم لا؟ فإن قالوا يغيره حكمنابنجاسته وإن قالوا لا يغيره نقول لو كان الواقع قدر رطل من المسك هل يغير ريحه أولا؟ فإن قالوا يغيره حكمنا بنجاسته وإن قالوا لا يغيره حكمنا بطهارته هذا إذا كانالواقع فقدت فيه الأوصاف الثلاثة فإن فقد بعضها حال وقوعه ولم يغير فيفرض المفقود

فقط لأن الموجود إذا لم يغير فلا معنى لفرضه

Tidak ada perbedaan dalam air banyak yang berubah sebabnajis tentang apakah perubahan tersebut banyak atau sedikit, dan tidak ada perbedaan tentang apakah perubahan tersebut sebab najisyang mencampuri (larut) atau hanya berdampingan (tidak larut), dan tidak ada perbedaan tentang apakah air itu biasa terhindar dari najisatau tidak, dan tidak ada perbedaan tentang apakah najis tersebut berupa bangkai yang tidak mengalirkan darah atau tidak, karena beratnya masalah najis, dan meskipun perubahan tersebut bersifattaqdiri atau mengira-ngirakan, seperti; air kejatuhan sebuah najisyang memiliki sifat-sifat yang sama dengan air, seperti air kencing yang sudah hilang bau, warna, dan rasa, maka dikira-kirakan air tersebut berubah dengan rasa cuka, warna tinta, dan bau misik.kemudian, apabila air kencing yang mengenai air sebanyak satu kati,maka kita mengatakan, “Apabila cuka sebanyak satu kati menjatuhi air tersebut, maka apakah air tersebut berubah rasanya atau tidak?Apabilaahli khibroh mengatakan, ‘Berubah,’ maka kitamenghukumi air tersebut najis. Kemudian apabila merekamengatakan, ‘Tidak berubah,’ maka kita bertanya, ‘Apabila tinta sebanyak satu kati menjatuhi air tersebut maka apakah warna air berubah atau tidak?’ Apabila mereka berkata, ‘Berubah,’ maka kita menghukumi air tersebut najis, dan apabila mereka mengatakan,‘Tidak berubah,’ maka kita bertanya lagi, ‘Apabila misik satu katimenjatuhi air tersebut maka apakah bau air tersebut berubah atautidak?’ Apabila mereka berkata, ‘Berubah,’ maka kita menghukumiair tersebut najis, dan apabila mereka berkata, ‘Tidak berubah,’ maka kita baru menghukumi air tersebut suci.” Perkiraan di atas adalahapabila najis yang mengenai air tidak diketahui sifat-sifatnya yangberjumlah tiga (bau, rasa, dan warna). Apabila sebagian sifat tidak diketahui ketika mengenai air, maka hanya dikira-kirakan sifat yangtidak diketahui tersebut karena tidak ada fungsinya mengira-ngirakan sifat-sifat yang diketahui.Perkiraan di atas kita sebut dengan PERKIRAANPERBEDAAN BERAT.


 Hukum Air Mutaghoyyir (Air yang Berubah Sebab Benda Suci)

وأما المتغير كثيراً يقيناً بشيء مخالط بأن لم يمكن فصله أو لم يتميز في رأي العين طاهر مستغنى عنه بأن سهل صونه عنه وليس تراباً وملح ماء طرحا فيه تغيراً يمنع إطلاق اسمالماء عليه فهو غير مطهر ولو كان الماء قلتين ما لم يكن الخليط ماء مستعملاً 

Adapun air yang berubah banyak secara yakin sebab bendayang mencampurinya, sekiranya tidak dapat memisahkan perubahantersebut dari air atau air tidak dapat dibedakan menurut pandanganmata (sederhananya kita mengatakan perubahan tersebut larut dalamair), dimana benda tersebut adalah suci dan dapat dihindarkan dariair sekiranya mudah (bagi kita) menjaga air dari benda tersebut, dan benda tersebut bukanlah debu atau garam air yang sengaja dibuangke dalamnya, dimana perubahannya adalah perubahan yang dapatmencegah kemutlakan air, maka air yang berubah ini tidakmensucikan meskipun dua kulah selama benda yang mencampuri airbukanlah air mustakmal.Sedangkan apabila benda yang mencampurinya adalah airmustakmal maka air yang dikenainya serta air mustakmalnya adalahsuci mensucikan apabila campuran keduanya mencapai dua kulah.

ولو كان التغير تقديرياً بأن اختلط بالماء ما يوافقه في صفاته كماء الورد المنقطع الرائحةوالطعم واللون فيقدر مخالفاً وسطاً بين أعلى الصفات وأدناها الطعم طعم الرمان واللونلون العصير والريح ريح اللاذن بفتح الذال المعجمة وهو اللبان الذكر كما هو المشهوروقيل هي رطوبة تعلو شعر المعز وقشرها أي أنا نعرض عليه مغير اللون مثلاً فإن حكمأهل الخبرة بتغيره سلبنا الطهورية وإلا عرضنا مغير الطعم ثم مغير الريح كذلك، فلايعرض عليه الثاني إلا إذا لم يحكم بالتغيير بالأول ولا الثالث إلا إذا لم يحكم بالتغيربالثاني

Apabila perubahan pada air mutaghoyyir adalah perubahanyang taqdiri (secara perkiraan), misal; air tercampuri benda yangmemiliki kesamaan sifat dengan air itu sendiri, seperti air mawaryang hilang bau, rasa, dan warna, maka kita mengira-ngirakannya dengan PERKIRAAN PERBEDAAN YANG SEDANG antarasifat-sifat yang tinggi dan rendah. Kita mengira-ngirakan sifat rasadengan rasa delima, sifat warna dengan warna anggur, dan sifat baudengan bau luban. Maksudnya kita mengira-ngirakan denganmengatakan, “[1] Apabila air tersebut terjatuhi anggur maka apakahwarna air tersebut berubah? Apabila ahli khibroh mengatakan,‘Berubah,’ maka air tersebut tidak mensucikan. Apabila merekamengatakan, ‘Tidak berubah,’ maka [2] apakah rasa air tersebutberubah bila terjatuhi delima? Apabila mereka mengatakan,‘Berubah’ maka air tersebut tidak mensucikan. Apabila merekamengatakan, ‘Tidak berubah,’ maka [3] apakah air tersebut berubahbau ketika terjatuhi luban? Apabila mereka mengatakan, ‘Berubah’maka air tersebut tidak mensucikan. Apabila mereka mengatakan,‘Tidak berubah,’ maka air tersebut dihukumi (suci) yangmensucikan. Dengan demikian, perkiraan nomer [2] tidaklahditanyakan kecuali ketika perkiraan [1] tidak merubah air, dan perkiraan nomer [3] tidaklah ditanyakan ketika perkiraan [2] tidak merubah air.

وخرج مما ذكر التغير اليسير والشك في كثرة التغير والتغير با اور وهو ما يتميز في رأيالعين أو ما يمكن فصله كدهن وعود ولو مطيبين أو بغير مستغنى عنه سواء كان خلقياً في الأرض كطين وإن منع الاسم أو مصنوعاً فيها كذلك بحيث يشبه الخلقيكالفساقي المعمولة بالجير وكالقرب المدبوغة بالقطران ولو مخالطاً ولو كثيراً لأنه وضع.. فإن الماء في هذه الصور كلها مطهروالقطران بفتح القاف مع كسر الطاء وسكو ا وبكسرها مع سكون الطاء دهن شجريطلى به الإبل للجرب ويسرج به بخلاف ما لو وضع لإصلاح الماء فإنه غير مطهرلاستغناء الماء عنه، ومما لا يستغني الماء عنه غير الممرية والمقرية ما يقع من الأوساخ المنفصلة من أرجل الناس من غسلها في الفساقي والمنفصلة من بدن المنغمس فإ ا لاتسلب الطهورية نبه على ذلك السويفي

Mengecualikan dengan air mutaghoyyir dengan perubahanbanyak oleh benda-benda di atas adalah air-air yang berubah yangtetap dihukumi suci mensucikan; yaitu;

•air yang berubah sedikit

•air yang berubah banyak tetapi perubahannya tersebut masih diragukan

• air yang berubah sebab benda yang menyandinginya (tidaklarut), yaitu perubahan yang dapat dibedakan olehpandangan mata, atau perubahan yang masih dapatdipisahkan dari air, seperti; air terkena minyak dan kayuyang meskipun keduanya memiliki bau wangi, danperubahan sebab benda yang air tidak dapat terhindarkandarinya, baik asli muncul dari tanah, seperti lumpur,meskipun perubahan tersebut mencegah kemutlakan air, ataubenda tersebut buatan (bukan asli) dari tanah, meskipunperubahannya juga mencegah kemutlakan air, sekiranyayang buatan ini menyerupai yang asli, seperti saluran airmancur yang terbuat dari kapur, dan seperti geriba yangterbuat dari ter, meskipun mencampuri air dan merubahnyadengan perubahan banyak karena air yang dialirkan padasaluran dan geriba ini adalah untuk mengawetkannya. Dengan demikian, air-air dalam contoh di atas adalah air yang suci

mensucikan.Lafadz القطران dengan fathah pada huruf /ق/, kasroh atausukun pada huruf /ط/, atau kasroh pada huruf /ق/ dan sukun padahuruf /ط/ berarti minyak pohon yang dioleskan pada unta untukmengobati sakit kudis dan untuk mempercantiknya, berbeda denganbenda yang dimasukkan ke dalam air agar mengawetkan air, bukanair yang mengawetkan benda itu, maka hukum airnya adalah sucitidak mensucikan karena air dapat dihindarkan darinya. Termasuk benda yang air tidak dapat dihindarkan darinya,selain benda yang ada di tempat mengalir air dan tempat salurannya,adalah kotoran-kotoran yang berasal dari kaki orang-orang yangdibasuh dalam suatu saluran tertentu, dan kotoran yang terpisah daritubuh orang yang menyelam (berenang), maka kotoran-kotoran initidak dapat menghilangkan sifat mensucikannya air, demikan inidisebutkan oleh Suwaifi.

وخرج أيضاً التغير بتراب وملح ماء طرحا فيه ولو كان التغير ما كثيراً وبمكثه لأنه لميخالطه شيء فإن الماء في هذا مطهر، وكذا لو تغير بانضمام ماء مستعمل إليه فبلغ بهقلتين فيصير مطهراً وإن أثر في الماء بفرضه مخالفاً وسطاً 

Dikecualikan juga, maksudnya air yang berubah dihukum suci mensucikan, yaitu air yang berubah dengan perubahan yangdisebabkan oleh debu atau garam air yang sengaja dibuang kedalamnya, meskipun perubahan tersebut banyak, dan perubahan yangdisebabkan oleh lamanya diam karena tidak tercampur oleh apapunsehingga air yang berubah semacam ini adalah suci mensucikan.Begitu juga, air yang berubah sebab air mustakmal yang dicampurkan dengannya, kemudian campuran tersebut mencapai duakulah, maka air campuran ini adalah suci mensucikan meskipun jikadiperkirakan dengan perkiraan sedang, air mustakmal tersebutmerubah air yang dicampurinya.

واعلم أن التقدير المذكور مندوب لا واجب، فلو هجم شخص واستعمل الماء أجزأذلك إذ غاية الأمر أنه شاك في التغير المضر والأصل عدمه

Ketahuilah! Sesungguhnya mengira-ngirakan yangdisebutkan di atas adalah hukumnya sunah, tidak wajib. Apabilaseseorang dengan langsung menggunakan air yang tercampur olehair mustakmal tersebut maka sudah mencukupi baginya karena hakikatnya adalah bahwa ia ragu tentang perubahan yangmembahayakan air sedangkan asalnya adalah tidak adanya

perubahan tersebut.


Hukum Air Mengalir

(اعلم) أن الماء الجاري كالراكد فيما مر لكن العبرة في الجاري بالجرية نفسها لا مجموعالماء فإن الجريات متفاصلة حكماً وإن اتصلت في الحس لأن كل جرية طالبة لما قبلها عما بعدها

(Ketahuilah!) Sesungguhnya hukum-hukum air yangmengalir adalah seperti hukum-hukum air yang diam tenang sepertiyang telah disebutkan. Akan tetapi, objek hukum dalam air yangmengalir adalah aliran air itu sendiri, bukan seluruh air, karenaaliran-aliran air itu saling terpisah secara hukum meskipun secarakasat mata terlihat saling sambung menyambung. Alasan mengapaaliran-aliran air saling terpisah secara hukum adalah karena masing-masing aliran mengalir maju hendak mengenai bagian depannya danmenjauh dari bagian belakangnya.

فإن كانت الجرية وهي الدفعة التي بين حافتي النهر في العرض دون القلتين تنجسبملاقاة النجاسة سواء تغير أم لا ويكون محل تلك الجرية من النهر نجساً ويطهر بالجرية ويكون في حكم غسالة النجاسة حتى لو كانت مغلظة فلا بد من سبع جرياتعليها ومن التتر يب أيضاً في غير الأرض الترابية، هذا في نجاسة تجري في الماء، فإن كانت جامدة واقفة فذلك المحل نجس وكل جرية تمر ا نجسة إلى أن يجتمع قلتان منهفي موضع كفسقية مثلاً فحينئذ هو طهور إذا لم يتغير ا ويلغز به فيقال لنا ماء ألفقلة غير متغير وهو نجس أي لأنه ما دام لم يجتمع فهو نجس وإن طال محل جري الماءوالفرض أن كل جرية أقل من قلتين، وأما الذي لم يمر عليها وهو الذي فوقها فهو باقعلى طهوريته

Dari keterangan di atas, maka apabila jumlah aliran air yangmengalir yang berada di antara dua sisi sungai kurang dari dua kulahmaka dapat menjadi najis karena mengenai najis, baik berubah atautidak, dan tempat atau medan aliran tersebut juga najis. Kemudianmedan aliran tersebut dapat suci dengan terbasuh oleh aliran setelah aliran yang pertama tadi. (Suci tidaknya) tempat atau medan alirantersebut disesuaikan dalam hukum basuhan najis sehingga apabilanajisnya adalah najis mugholadzoh maka wajib adanya tujuh aliranyang membasuh najis tersebut dan wajib adanya unsur tercampurdebu apabila tempat atau medan aliran air bukanlah medan yangberdebu.Hukum medan aliran air pertama yang suci dengan basuhanaliran air setelahnya ini adalah apabila najisnya ikut hanyut terbawaarus aliran air. Sedangkan apabila najis yang mengenai adalah najiskeras yang diam di dalam air maka medan aliran air menjadi najisdan setiap aliran yang melewatinya pun dihukumi najis hinggaapabila air terkumpul dalam satu muara dan mencapai dua kulah,seperti tampungan air mancur, maka air tersebut baru dihukumi sucimensucikan ketika tidak mengalami perubahan sebab najis yang mengenainya tadi.Dari rincian hukum di atas, kami para ulama Fiqih memilikipernyataan teka-teki, “Kami memiliki airsebanyak 1000 kulah yang tidak berubah karena dikenai najis, tetapihukum air sebanyak itu adalah najis,” maksudnya, air yang mengalirinajis yang diam selama air tersebut belum terkumpul dalam satumuara maka tetap dihukumi najis meskipun medan aliran sangatlahpanjang, dan perkiraannya adalah bahwa setiap aliran air (yangmelewati najis tersebut) adalah lebih sedikit dari dua kulah. Adapunaliran air yang tidak mengalir mengenai najis, yaitu aliran air yang berada di atas najis, maka dihukumi tetap sebagai air suci yangmensucikan.

(مسألة) 

لنا جماعة يلزمهم تحصيل بولهم لطهرهم وذلك فيما لو كان عندهم ماء قلتان

فأكثر ولا يكفيهم لطهرهم ولو كمل ببول وقدر مخالفاً أشد لم يغيره فيلزمهم خلطهواستعمال جميعه وإنما احتيج للتقدير مع عدم تغيره حساً لإمكان تغيره تقديراً وهو مضرأيضاً

[MASALAH]

Ada sebuah jamaah yang wajib atas mereka untuk buang airkencing dan mengumpulkannya untuk digunakan bersuci,maksudnya, pernyataan ini terjadi dalam kasus apabila mereka mendapati air dua kulah atau lebih, tetapi air tersebut tidak cukupbagi mereka untuk bersuci, maka apabila air tersebut dicampurkandengan air kencing mereka, kemudian dikira-kirakan denganperkiraan yang paling berat dan ternyata air kencing itu tidak sampaimerubah air, maka wajib bagi mereka mencampurkan air kencing kedalam air banyak itu dan wajib menggunakannya untuk bersuci.Adapun dalam kasus ini dibutuhkan adanya mengira-ngirakanpadahal air kencing tersebut secara kasat mata tidak merubah air,karena masih adanya kemungkinan perubahan secara kira-kira juga.Dan perubahan secara kira-kira ini juga berbahaya, dalam artiandapat menajiskan air.

Sumber : Kaasyifah as Sajaa Fii Syarh Safiinah an Najaa Halaman 23-25.

Semoga bermanfaat...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar