Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Sabtu, 29 April 2023

Berniat Puasa Ramadan Sebulan Penuh Pada Malam Pertama Saja


HUKUM BERNIAT PUASA RAMADHAN SATU BULAN PENUH PADA MALAM PERTAMA DI BULAN PUASA...


Niat puasa Ramadhan wajib dilakukan di malam hari, yakni dari terbenamnya matahari hingga munculnya fajar. Konsekuensi bagi orang yang tidak niat di malam harinya adalah wajib melanjutkan puasa dengan menahan makan dan minum serta bersenggama sampai maghrib tiba dan wajib pula meng-qodlo'nya di lain hari. 


Upaya antisipasi agar hal tersebut tidak terjadi. Maka, dianjurkan untuk niat satu bulan penuh pada malam tanggal pertama bulan Ramadhan.

قال الزيادي لو نوى ليلة أول رمضان صوم جميعه لم يكف لغير اليوم الأول لكن ينبغي له ذلك ليحصل له صوم الذي نسى النية فيه عند مالك


"Imam Azziyadi berkata: jika seorang yang berpuasa niat di malam pertama bulan Ramadhan untuk niat puasa satu bulan. Maka, tidak bisa dicukupkan di selain malam pertama bulan Ramadhan. Akan tetapi hal tersebut dianjurkan, supaya puasa yang lupa diniati pada setiap malam. Menurut Imam Malik Ra. "(Kasyifatus Saja Hal. 117.) 

فلو نوى أول ليلة رمضان صوم جميعه: لم يكف لغير اليوم الأول.قال شيخنا: لكن ينبغي ذلك ليحصل له صوم اليوم الذي نسي النية فيه عند مالك.


"Apabila sho'im (orang yang berpuasa) niat puasa seluruh bulan Ramadan pada malam pertama, maka hal tersebut tidaklah cukup pada selain hari (malam  tanggal ) pertama. Berkata, Syaikhuna: Akan tetapi dianjurkan melakukan hal tersebut agar puasa pada hari yang lupa diniati bisa diperoleh, menurut Imam Malik. "

[زين الدين المعبري، فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين، صفحة ٥٥]


Maksudnya bahwa menggabungkan niat puasa untuk satu bulan penuh hanya bisa dilakukan pada tanggal pertama di malam bulan Ramadhan, jika malam pertama sudah terlewatkan. Maka, tidak bisa. Hal ini adalah sebagai antisipasi apabila lupa niat di setiap malam harinya, sehingga puasanya tetap sah dan tidak perlu lagi imsak serta meng-qodlo'nya di lain hari. 


Yang demikian ini adalah pendapat dari Madzhab Imam Malik.

Mungkin yang menjadi pertanyaan besar adalah. Bolehkah orang yang bermadzhab Syafi'iyah juga mengambil pendapat dari Madzhab lain. 

Jawabannya adalah, boleh. Selama tidak melakukan talfiq.


Dalam kitab Al-fatawi Al-haditsiyyah. Hal. 83. Disebutkan. 


كان يقلد شافعي مالكا من طهارة الكلب ويمسح بعض رأسه، لأن صلاته حينئذ لا يقول بها مالك لعدم مسح كل الرأس ولا الشافعي انجاسة الكلب. 


"Talfiq yaitu seperti contoh: Seorang pengikut madzhab Syafiiyah mengikuti madzhab Imam Maliki dalam masalah sucinya anjing. Sementara itu ia hanya mengusap sebagian kepala saja ketika berwudlu(mengikuti madzhab Syafi'i). Demikian ini tidak diperbolehkan. Karena sholatnya orang tersebut tidak sah menurut pandangan Imam Malik(sebab mengusap seluruh kepala). Dan juga menurut pandangan Imam Syafi'i(Sebab anjing itu termasuk najis Mugholadhoh).


Adapun lafadz niat puasa sebulan penuh yaitu:


نويت صوم جميع شهر رمضان هذه السنة تقليدا لإمام مالك فرضا لله تعالى. 

Wallahu a'lamu bissowab...

Semoga bermanfaat...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar