CATATANKU : TOT PPKB GPAI DI HOTEL HORISON BANDUNG 2021
(Training Of Trainer Pelatih Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan Guru Pendidikan Agama Islam)
Alhamdulillah
wassyukurillah, alangkah berbahagianya saya karena mendapatkan tugas mengikuti Training
of Traner (TOT) Pelatih Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru
Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang diselenggarakan oleh Direktorat
Pendidikan Agama Islam Pusat, kegiatan ini diadakan untuk membekali, bimbingan
dan diberikan pendidikan khusus bagi guru atau pengawas yang akan menjadi
instruktur/pelatih bagi guru yang lain di daerah baik sebagai instruktur
tingkat nasional maupun tingkat provinsi nantinya. Saya bersyukur dari
1.300-san lebih yang daftar se-Indonesia, alhamdulillah saya bisa masuk dari
yang lulus yang berjumlah 400-an agar. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 8
desember sampai tanggal 15 desember 2021 ini diselenggarakan di Hotel Horizon
Jalan Pelajar Pejuang 45 nomor 121 Bandung.
Semua peserta sangat
antusias mengikuti kegiatan ini terlihat setiap hari dalam mengikuti kegiatan,
para peserta selalu menunjukkan keceriaan dan kegembiraan.
Pengalaman berharga
yang cukup membuat saya bangga, karena diberikan kesempatan kepada kami
(khususnya saya) dalam mengikuti aneka kegiatan penting ini. Mudah-mudahan
guru-guru lain bisa merasakan kesempatan yang sama agar usaha mengembankan
tugas sebagai pendidik menjadi mudah dan tak terkendala kesiapan sumber daya
manusia. Sumber daya manusia yang semestinya diupdate karena bertambahnya
tuntutan profesionalisme. Selain tuntutan profesionalisme, tentu saja sejumlah
pendidikan itu akan meningkatkan derajat pendidikan dan pendidik agar setara
dengan bangsa lain.
Terlepas dari itu
semua, ada beberapa harapan yang ingin saya dapatkan ketika saya mendapatkan
tugas mewakili provensi NTB dalam mengikuti diklat ini.
1.
Memperoleh ilmu baru
Jujur saja, kalau seandainya disamaratakan kemampuan guru
yang satu dengan guru lain, boleh jadi semua guru dianggap cukup dengan
pengetahuan selama menempuh pendidikan formal (kuliah) sebelumnya. Sehingga
acapkali para guru itu tidak atau kurang tertarik untuk menggali lagi terkait
bidang tugasnya. Seperti yang saya dapatkan ini, selama saya menjadi guru, saya
kurang begitu menguasai konsep assessmen terbaru bagi calon anak-anak didik.
Alhamdulillah, jika hendak disepadankan, kesempatan
yang boleh jadi sekali seumur hidup itu tidak dapat dinilai dengan uang, namun
saya berharap kegiatan TOT PPKB GPAI ini tidak sampai disini namun terus
menjalar dan berkembang sampai pada guru akar rumput di daerah. Ilmu adalah
segala-galanya, dan keterampilan dalam bidang tugasnya adalah bagian terpenting
yang mesti dimiliki semua guru.'
Tentulah karena saya belum pernah bertemu dengan para
pejabat-pejabat pemangku kepentingan di kementerian agama pada moment
sebelumnya dan sekarang bisa melihat secara langsung. Hal ini tentu
saja sebuah kehormatan, seorang guru dari kampung seperti saya bisa bertemu
dengan para pejabat Kemenag Pusat yang memberikan support dan motivator dalam
melaksanakan tugas kedinasan dan pengabdian sebagai pelayan masyarakat.
2.
Mengenal guru-guru HEBAT dari penjuru pelosok negeri
Alhamdulillah selama saya mengikuti aneka pendidikan dan latihan PPKB di Hotel Horizon ini, saya selalu menyempatkan diri berkenalan dengan guru-guru GPAI hebat se-Indonesia baik tingkat TK, SD, SMP, SMA/SMK. Baik dari Aceh, Padang, Pontianak, Manado sampai ke Papua, Bali dan seluruh perwakilan dari seluruh provinsi yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Beruntungnya dari peserta yang hadir, rata-rata mereka
adalah lulusan merupakan lulusan Magister PAI/MPI bahkan Doktor yang merupakan
kebanggaan tersendiri buat saya ninggrung di dalamnya , jadi saya bisa saling
berdiskusi terkait bidang tugasnya.
Tentu saja dengan kesempatan itu, kami bisa berbagi
pengalaman terkait bidang tugasnya, bagaimana kelebihan dan kekurangan selama
melaksanakan tugas, dan tentu saja aneka kekayaan baik flora dan fauna serta
masakan yang tentu saja mengundang selera ingin mencicipinya. Teramat banyak
jika hendak disampaikan dengan kata-kata. Betapa negeri ini sungguh kaya raya.
3.
Merasakan nikmatnya naik pesawat terbang
Mungkin ada di antara kita yang mengenyek saya,
karena dikira saya nggumunan dan heran dengan pesawat terbang. Ya pastilah saya
nggumunan lantaran saya sejak lahir dari golongan proletar, kurang mampu dan
stempel kekurangan yang selalu menyelimuti keluarga saya. Jadi ketika saya
mendapatkan kesempatan naik moda transportasi mahal ini, tentu sebuah kehormatan
dan kebanggan buat saya pribadi.
Berbeda 180 derajat bagi guru-guru yang berasal dari
golongan mampu, atau minimal petani yang memiliki berhektar-hektar karet, sawit
atau persawahan. Tentu menggunakan kendaraan elit ini tidaklah sulit. Tapi bagi
saya yang dari masyarakat bawah, tentu amat mahal dan eman-eman jika
uang belanja harus digunakan untuk membeli tiket pesawat. Bisa-bisa gaji
sebulan habis untuk sekali naik pesawat ini.
Bersyukur saya mendapatkan tugas sebagai Guru Pendidikan
Agama Islam (GPAI), coba kalau tidak, tentu harus berpikir dua kali jika ingin
naik kendaraan yang lumayan mahal ini. Ternyata ini salah satu nikmat Desede
Allaoh SWT (Tuhan) yang diberikan kepada kami guru-guru PAI calon Pelatih Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (GPAI). Nikmat dan kehormatan yang setara dengan
beratnya tugas yang diberikan kepada kami. Terima kasih atas semuanya.
4.
Menginap di hotel berkelas
Buat saya, mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh
Direktur PAI Kementerian Agama RI tidak harus berada di tempat yang mewah dan
biaya yang super mahal. Tapi apa boleh buat, jika kenyataannya mencari tempat
yang layak untuk menampung wakil daerah, guru PAI calon instruktur ini tidaklah
mudah. Jadi tetap saja pemerintah memerlukan tempat yang layak,
strategis dan accessable demi suksesnya hajat tersebut. Yakni hotel
yang menurut saya lumayan WAO di hotel Horoson Bandung Jawa Barat.
Dan sudah pasti, guru yang berasal dari kampung ini bisa menikmati lezatnya masakan hotel mewah, ruang tidur yang lumayan bagus bahkan teramat bagus menurut ukuran di kampung saya, serta fasilitas lain yang disiapkan demi memperlancar kegiatan tersebut.
Siapapun yang diundang, adalah sebuah kehormatan yang tak
ternilai harganya jika diukur dengan uang. Belum pernah saya bermimpi bisa
diundang kementerian agama untuk mengikuti pelatihan di tempat mewah seperti
ini. Terimakasih banyak pada pemerintah khususnya direktur PAI Kementerian
Agama RI yang sudah memberikan kehormatan yang tak terhingga ini.
5.
Mengenal daerah tujuan wisata
Mengikuti Pelatihan PKB ini tujuan utama saya menambah ilmu dan pengembangan diri, Namun tidak bisa dipungkiri ingin juga mengenal ‘Bandung” Karena untuk mengenal suatu daerah yang sama sekali asing dari penglihatan saya tentu sebuah kesempatan yang tak bisa saya abaikan.
Selain mengenal aneka
daerah, masakan dan penduduk di wilayah setempat, tentu saya bisa menikmati
aneka tujuan wisata yang tersebar di beberapa daerah. Meskipun untuk bisa
mengunjungi tempat wisata hanya bisa dilsayakan setelah acara selesai, jadi
panitia memberikan kesempatan untuk mengunjungi tempat tertentu yang biasanya
dilsayakan secara berkelompok dan ada yg dikoordinir panitia penyelenggara. Namun
demikian, kunjungan tersebut tidak boleh melampaui surat tugas yang diberikan
oleh dinas terkait.
6.
Mendapatkan sertifikat
Ada yang menjadi tujuan ketika seseorang mengikuti diklat atau pelatihan, selain ilmu yang bermanfaat juga menginginkan mendapatkan sertifikat bukti kelulusan. Tentu saja sertifikat itu diperoleh setelah lulus pre test, post test serta kedisiplinan dalam kegiatan
Dengan nilai excellent atau baik setiap sertifikat, tentu menjadi tambahan jika guru ingin mengusul naik pangkat dan jabatan selanjutnya, terlebih menjadi syarat menjadi instruktur atau tutor untuk guru lain di daerah masing-masing (Instruktur PKB GPAI) baik di tingkat nasional maupun provinsi.
7.
Mendapatkan uang saku (hehehe...)
“Sei endeq mele” Siapa sih yang nggak ingin mendapatkan
uang? Bohong kalau ada yang menolaknya, karena sifat manusia membutuhkan uang.
Apalagi dalam setiap kegiatan sudah dipersiapkan uang ssaya plus uang jalan
yang digunakan untuk mengganti uang transport yang kita keluarkan sebelumnya. Jadi
beruntung sekali ya bisa memperoleh ilmu, teman, pengalaman, sertifikat dan
tentu uang yang bisa dimanfaatkan oleh keluarga di rumah.
Beberapa hal itu tentu saja menjadi pemicu guru, kenapa
setiap guru menginginkan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang diselenggarakan oleh pemerintah khususnya direkturat PAI Kemenag. Berharap
GPAI lain mendapatkan kesempatan yang sama sehingga profesionalisme guru PAI
semakin merata. Terlepas dari itu semua, sungguh sebuah kehormatan yang
diberikan pemerintah terhadap para abdi negara ini karena telah memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya bagi kami dalam mengembangkan profesionalisme
dalam bidang tugasnya. Mudah-mudahan di tahun depan saya diundang lagi
mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) untuk mendalami materi yang lain agar
pengetahuan dan pengalaman serta skill saya sebagai GPAI dalam mengajar semakin
bertambah.
NB :
KEGIATAN SETIAP HARI YAKNI...
Setiap pagi yang cerah namun terkadang mendung dan terkadang bujan kami
peserta memulai kegiatan dengan ibadah subuh, kemudian beres-beres dan lebih kurang jam 07.00 pagi
kami kembali menikmati sarapan dengan menu yang sama itu-itu saja “Copy Paste”
dari tgl 8 sampai hari ini hehehe
Alhamdulillah keceriaan dan kebersamaan antara peserta
membuat semua menu menjadi nikmat karena
kehadiran kita di TOT PPKB GPAI ini bagaikan perkumpulan pemuda indonesia diawal kemerdekaan. Yaakh semua hadir disini
bersama guru PAI yang superhebat.
Kegiatan berkelanjutan dengan masuk kelas mengikuti
pelatihan yang mana para narasumber memberikan ilmunya dan memediasi kami bekerja kelompok dan
berdiskusi, kegiatan ini di jadwalkan dari jam 08 sampai dengan 21.30 WIB dan
ada ISHOMAnya dan Alhamdulillah kami
menikmatinya.
Semalam (Sabtu, 11/12/2021) dapat bersama Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Dr. Rohmat Mulyana menyampaikan materi Permasalahan dan rencana Program Pendidikan Agama Islam, di Hotel Horison Ultima Bandung, di hadapan peserta TOT PPKB PAI Kantor Kementerian Agama RI, semoga keluarga besar PAI bisa lebih bahagia, lebih-lebih ada wacana TUKIN bagi guru PAI yang diangkat Daerah atau Dikbud akan di cairkan...horeeeee...
Kegiatan sudah selesai
Semoga bermanfaat dan kami bisa tularkan virus ilmu yang kami dapat
di daerah kami masing-masing, aamiin!
https://pendis.kemenag.go.id/pai/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar