MERANCANG DAN MENILAI PEMBELAJARAN ABAD KE 21
A.
Prinsip-prinsip Pembelajaran Efektif abad ke 21
Pembelajaran efektif adalah
proses pembelajaran dengan memanfaatkan tenologi digital dan media online
sebagai sumber pembelajaran dalam upaya mengaktifkan siswa. Artinya
pembelajaran harus ramah teknologi, mendorong kesadaran global, dan yang
terpenting tidak menjadikan agama sebagai barrier (penghalang) kemajuan global.
Dan berikut ada 8 prinsip pembelajaran yang efektif yaitu:
1.
Mengkaji pengetahuan sebelumnya
2.
Mempertimbangkan perbedaan individual
3.
Sesuai dengan tujuan negara (state objectives)
4.
Mengembangkan ketrampilan metakognisi
5.
Memberikan interaksi sosial
6.
Menggabungkan konteks yang realistik
7.
Melibatkan siswa dalam konteks yang relevan
8.
Pemberian umpan balik yang sering, tepat waktu, dan
konstruktif.
Tidak kalah pentingnya yaitu
menghubungkan materi ajar disesuaikan dengan kehidupan nyata sehari-hari dimana
lingkungan sosial siswa berada. Materi ajar yang bersifat konseptual perlu
dijelaskan melalui berbagai macam contoh yang dialami siswa. Pengalaman nyata
pada kehidupan siswa akan sangat membantu dalam memahami materi ajar yang
disampaikan oleh guru.
B.
Strategi Pembelajaran Abad ke 21
1.
Strategi pembelajaran abad ke 21
Ada empat fase proses adopsi dan adaptasi guru dalam pemebelajaran
abad 21 diantaranya:
a.
Berkecimpung (dabbling),
b.
Melakukan hal-hal lama dengan cara lama (old things in
old ways),
c.
Melakukan hal-hal lama dengan cara-cara baru (old things
in new ways) dan
d.
Melakukan hal-hal baru dengan cara-cara baru (doing new
things in new ways).
Proses ini dimulai dari tahap 1 yaitu berkecimpung dengan teknologi
yaitu dengan cara menambahkan teknologi ke beberapa situasi belajar secara
acak. Pada fase 2, teknologi digunakan untuk melakukan hal-hal lama dengan cara
lama seperti ketika guru menampilkan catatan belajar di PowerPoint dari pada
menggunakan OHP (tranparancy overhead). Fase 3 melakukan hal-hal lama dengan
cara baru dimana teknologi mulai digunakan, seperti ketika guru menggunakan
model 3D Virtual untuk mendemonstrasikan struktur sebuah senyawa.
Dan berikut ini 10 tipe dari strategi instruksional pembelajaran yang
biasa digunakan di kelas diantaranya:
1)
Presentation (Presentasi); Pada kegiatan presentasi, guru
atau siswa menyebarkan informasi yang dieroleh melalui sumber informasi berupa
guru, siswa, buku teks, internet, audio, video, dan lain sebagainya.
2)
Demontrastion (Demonstrasi); Pada metode demonstrasi,
siswa mempelajari pandangan dari suatu keterampilan atau prosedur yang harus
dipelajari.
3)
Drill and Practice (Latihan terus menerus dan Praktik) ;
Peserta didik menyelesaikan latihan latihan untuk menyegarkan atau meningkatkan
kapasitas isi pengetahuan dan keterampilan.
4)
Tutorial; Tutorial
merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa bekerjasama dengan orang
lain yang lebih ahli, atau perangkat lunak komputer tercetak khusus yang menyajikan
konten/isi, mengajukan pertanyaan atau masalah, meminta tanggapan peserta,
menganalisis tanggapan, memberikan umpan balik yang sesuai, dan memberikan
latihan sampai pelajar menunjukkan tingkat kemandirian yang telah ditentukan.
5)
Discussion (Diskusi); Sebagai sebuah strategi pembeajaran
tutorial melibatkan pertukaran ide dan pendapat di antara siswa atau di antara
siswa dan guru.
6)
Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif); Merupakan
sebuah strategi kelompok dimana siswa bekerjasama untuk saling membantu dalam belajar.
7)
Problem-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah);
Melalui penggunaan pembelajaran berbasis masalah, siswa secara aktif akan mencari solusi untuk masalah-masalah
terstruktur atau tidak terstruktur yang terletak di dunia nyata.
8)
Games (Permainan); Permainan pendidikan menyediakan
sebuah lingkungan yang kompetitif dimana siswa mengikuti aturan yang ditentukan
saat mereka berusaha untuk mencapai tujuan yang menantang dan menghadirkan
siswa dengan pemahaman yang jelas tentang apa yang mungkin merupakan jawaban
yang tepat.
9)
Simulations (Simulasi); Metode simulasi mengijinkan siswa
untuk berada pada situasi nyata.
10)
Discovery (Penemuan); Strategi penemuan diguanakan sebuah
induktif, atau penemuan mandiri.
Adapun desain pembelajaran yang bisa dikembangkan pada pembelajaran
abad 21 diantaranya:
a)
Project Based Learning merupakan merupakan model
pembelajaran yang berpijak pada teori belajar konstruktivistik. Adapun karakteristik
pembelajaran project base learning sebagai berikut:
(1)
Pembelajar membuat keputusan, dan membuat kerangka kerja
(2)
Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan
sebelumnya
(3)
Pembelajar merancang proses untuk mencapai hasil
(4)
Pembelajar bertanggung jawab untuk mendapatkan dan
mengelola informasi yang dikumpulkan
(5)
Melakukan evaluasi secara kontinyu
(6)
Pembelajar secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerjakan
(7)
Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
(8)
Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan
dan perubahan.
b)
Project Oriented Learning Project-oriented learning
melibatkan pembelajar dalam suatu proyek misalnya proyek tersebut berupa sebuah
produk.Tujuan utamanya bukan hasil dari produk itu sendiri akan tetapi lebih
mengutamakan pada proses dan dampak dari pembelajaran tersebut.
c)
Problem Based Learning Pembelajaran dengan pendekatan
Pembelajaran Berbasis Masalah (problembased learning) mirip pendekatan belajar
berbasis proyek (project-based learning) yang awalnya berakar pada pendidikan
medis dan diterapkan pada pendidikan bidang kedokteran.
d)
Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif) merupakan
model pembelajaran berkelompok dengan jumlah tertentu dan bertujuan untuk
saling memotivasi diantara sesama anggota kelompok agar mendapatklan hasil
belajar secara maksimal.
2.
Menyusun rancangan pembelajaran Abad ke 21.
Para guru dalam
melaksanakan pembelajaran memerlukan kesiapan secara profesional agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal. Salah satu bentuk kesiapan guru
sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas adalah menyusun rancangan
pembelajaran yang relevan dnegan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta
didik. Rancangan pembelajaran yang harus disiapkan mencakup tiga hal pokok
yaitu meliputi tujuan pembelajaran, inti materi pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Guru dalam
menyusun tujuan pembelajaran berdasarkan pada kurikulum dengan mengembangkan KI
dan KD dan disesuaikan dengan lingkungan sosial siswadalam kehidupan
sehari-hari. Inti pembelajaran dikembangkan disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai berdasarkan pada kurikulum yang digunakan.
Sementara evaluasi disusun untuk melihat keberhasilan pembelajaran yang telah
dilaksanakan serta melakukan umpan balik refleksi kegiatan pembeljaran yang
teah dilakukan. Rancangan pembelajaran di abad ke 21 ini diharapkan dapat
disusun oleh guru untuk mengembangkan potensi siswa melalui pemanfaatan
teknologi berbasis komputer dan media online. Guru dapat mengembangkan potensi
siswa melalui tugas-tugas yang dapat dikerjakan menggunakan teknologi berbasis
komputer dan dapat memanfaatkan media online sebagai alat untuk menemukan
sumber belajar.
Berikut Standar
Teknologi Pendidikan Nasional untuk siswa (National Educational Technology
Standards for Students/NETS-S).
Standar
|
Deskripsi
|
Kreativitas dan inovasi
|
Siswa mendemonstrasikan perilaku berpikir kreatif,
membangun pengetahuan, dan mengembangkan produk dan proses inovatif
menggunakan teknologi.
|
Komunikasi dan Kolaborasi
|
Siswa menggunakan media digital dan lingkungan untuk
berkomunikasi dan bekerja secara kolaboratif (termasuk dari jarak jauh)untuk
mendukung pembelajaran individu dan berkontribusi pada pembelajaran yang
lain.
|
Penelitian dan kelancaran Informasi
|
Siswa menggunakan media digital untuk mengumpulkan,
mengevaluasi, dan menggunakan informasi.
|
Berpikir Kritis, Pemecahan Masalah,
dan Pembuatan Keputusan
|
Siswa menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk
merencanakan dan melakukan penelitian, mengelola proyek, memecahkan masalah,
dan membuat keputusan dengan menggunakan media digital dan sumber daya yang
tepat.
|
Kewarganegaraan Digital (Digital Citizenship)
|
Siswa memahami masalah-masalah manusia, klise, dan
kemasyarakatan yang terkait dengan teknologi serta mempraktekkan perilakunya
sesuai dengan hukum dan etika.
|
Operasi Teknologi dan Konsep
|
Siswa menunjukkan pemahaman yang kuat tentang konsep,
sistem, dan operasi teknologi.
|
C.
Prinsip-prinsip Penilaian Efektif pada Pembelajaran Abad
ke 21
1.
Penilaian Autentik
Penilaian autentik meminta siswa
untuk menggunakan proses yang sesuai dengan isi materi dan keterampilan yang
sedang dipelajari dan digunakan siswa pada dunia nyata. Penilaian autentik
dapat diterapkan pada sebagian besar kinerja atau produk yang dikembangkan
siswa untuk didemonstrasikan. Bentuk penilaian autentik yang paling sering
digunakan adalah penilain autentik dengan menggunakan daftar ceklist, skala
sikap, daftar periksa peringkat produk, dan rubrik.
2.
Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio digunakan
untuk menilai produk yang berwujud seperti prestasi dalam hal analisis,
sintaksis, dan evaluasi. Kunci utama dari penilaian portofolio adalah
permintaan untuk siswa merefleksi diri sendiri pada pembelajaran demonstrasi
yang sudah dilakukan pada produk portofolio. Untuk menggunakan penilaian
portofolio, kita harus menentukan apakah akan menggunakan portofolio
tradisional atau portofolio elektronik. Portofolio tradisional berwujud koleksi
fisik dari hasil karya siswa, sedangkan portofolio elektronik berisi pekerjaan
menggunakan karya digital.
3.
Penilaian Tradisional
Ketika guru membutuhkan informasi
terkait pengetahuan dan keterampilan khusus yang dimiliki siswa, maka penilaian
tradisional digunakan untuk mendemonstrasikan tingkat pengetahuan siswa
tersebut. Penilaian tradisional meliputi soal pilihan ganda, mengisi bagian
yang kosong, isian singkat, benar salah, dan isian singkat. Penilaian
tradisional menggunakan standar tes yang sudah ditentukan sebelumnya untuk
mengetahui progres belajar siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar