Terkait dengan adanya gempa bumi, ada satu pertanyaan mendasar bagi kita, apa penyebab terjadinya gempa bumi? Dalam masalah penyebab gempa bumi, sejauh ini ada beberapa perspektif.
Pertama perspektif mitos.
Menurut mitos, gempa disebabkan adanya ular raksasa yang berada di dalam bumi. Ular itu bergerak sehingga menimbulkan gerakan bumi. Akhirnya terjadilah gempa itu. Entah dari mana datangnya keyakinan itu, yang jelas, ketika penulis dahulu masih kanak-kanak, sering mendapatkan informasi penyebab gempa tersebut.
Dalam perspektif iptek.
Menurut ilmu pengetahuan dan tekhnologi, gempa bumi disebabkan adanya gerakan lempengan bumi. Bumi ini terdiri dari lempengan-lempengan yang membentuk pulau-pulau. Jika lempengan ini bergerak, maka terjadilah gempa bumi. Secara kebetulan, wilayah Indonesia termasuk wilayah yang rawan terjadi gempa. Maka tidak heran jika di negeri kita tercinta ini sering terjadi gempa.
Ketiga, perspektif Islam.
Dalam perspektif Islam, segala yang terjadi di muka bumi merupakan taqdir Allah SWT. Setiap musibah dan bencana yang terjadi, semuanya adalah kehendak Allah yang Maha Kuasa dan sudah ditentukan sejak zaman azali (masa sebelum Allah SWT menciptakan alam semesta beserta isinya). Termasuk gempa bumi dan sunami merupakan bencana yang sudah ditentukan oleh Allah SWT.
Disamping merupakan taqdir Allah SWT, gempa juga merupakan tanda-tanda bahwa kiamat telah dekat. Rasulullah pernah menyampaikan :
لا تقوم الساعة حتي تقبض العلم و تكثر الزلازل
" Kiamat tidak akan terjadi hingga ilmu agama dicabut dan sering terjadi gempa bumi "
Dari hadits ini dijelaskan bahwa diantara tanda bahwa kiamat telah dekat ada dua, yaitu ilmu agama banyak dicabut oleh Allah SWT dan sering terjadi gempa bumi. Ilmu agama banyak dicabut maksudnya telah banyak ahli Ilmu, para ulama besar yang memiliki kedalaman Ilmu, telah dicabut nyawanya oleh Allah SWT. Disamping itu, sering terjadi gempa bumi merupakan tanda-tanda kiamat telah dekat.
Kiamat merupakan salah satu peristiwa besar yang harus kita imani kejadiannya. Bahkan menjadi salah satu rukun Iman, yakni rukun iman yang ke 5. Setiap orang yang beriman wajib mempercayainya. Kiamat adalah kehancuran seluruh isi alam semesta ini. Peristiwa ini pasti akan terjadi dan tidak boleh ada keraguan atasnya. Sebagaimana firman Allah SWT :
وان الساعة اتية لا ريب فيه
"Dan kiamat itu pasti akan terjadi, tiada keraguan atasnya".
Walaupun kiamat pasti terjadi, namun kapan akan terjadinya menjadi rahasia Allah SWT. Tiada satu makhlukpun di muka bumi yang tahu kapan terjadinya kiamat. Kiamat bisa terjadi kapan saja tanpa diketahui sebelumnya. Namun demikian, berdasarkan hadits diatas, Nabi Muhammad SAW menyebutkan ciri-cirinya bahwa diantara tanda bahwa kiamat sudah akan terjadi adalah banyak ulama besar meninggal dan sering terjadi gempa bumi.
Mengingat dua tanda kiamat tersebut sudah sering terjadi, utamanya gempa bumi, maka hal ini menjadi bahan peringatan bagi kita, tiada lagi kesempatan untuk berleha-leha. Tiada kesempatan lagi hanya untuk berdiam diri. Kita perbanyak amal ibadah sebelum kehancuran besar alam semesta terjadi. Kita gunakan waktu sebanyak-banyaknya untuk mempersiapkan bekal menghadapi kiamat.
600 an warga Lombok yang menjadi korban meninggal gempa tidak pernah menyangka mereka akan mengalami kiamat kecil bagi mereka. 400 an warga Palu dan Donggala sementara ini yang sudah berhasil dievakuasi sebagai korban wafat, tentunya juga tidak pernah menyangka akan diterjang kiamat kecil Jum'at kemarin.
Oleh karena itu, dengan musibah besar ini, semoga kita semakin sadar untuk segera mempersiapkan bekal menghadapi kiamat dengan segera bertaubat kepada Allah SWT dan memperbanyak amal ibadah. Semoga Allah melimpahkan Rahmat, Taufiq, Hidayah dan Inayah-Nya kepada kita sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang paripurna sebelum kiamat menjemput kita. Aamiiiin yaa Robbal Aalaamiiiin.
oleh: Repan, M.Pd (Pengawas PAI Kab. Malang)
Facebook : Repan Purbo
http://menzour.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar