Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Minggu, 10 Juni 2018

KISAH UKASYAH BIKIN RESAH

Kisah ini terjadi pada zaman Rasulullah SAW sebelum wafat. Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat dtg ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid degan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapatkan taushiyah dari Rasulullah SAW.

Beliau duduk degan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dideritanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kpdmu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?"

Semua sahabat menjwb dgn suara bersmgt, "Benar wahai Rasulullah,
Engkau telah sampaikan kapada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepad mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepad satu pertanyaan yg menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dgn manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut.
Karena aku tidak mahu bertemu dgn Allah dlm keadaan berhutang degan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang degan kita?
Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorg lelaki yg bernama UKASYAH, seorg shbt mantan preman sblm masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, Maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bkn hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa2".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita: "Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu,
satu ketika engkau menunggang kuda,
lalu engkau pukulkan cemeti (pecut;sasak) ke belakang kuda. Tetapi cemeti tersebut tidak kena pada belakang kuda, Tapi justeru terkena pada dadaku, Karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau,
Maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dgn suara yg agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan2 tidak merasa bersalah mengatakan demikian.

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah kepada Ukasyah.  "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sungkan/ sakit.

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu.
Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah,
Kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata: "Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mahu memukul, maka pukullah aku anaknya". Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah. Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan baginda Rasulullah.

Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dengan apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dgn Ukasyah".

Ukasyah menuju kehdpn Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah...
kalau engkau mahu memukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya,
itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorang pun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, Maka langkahi dulu mayatku..."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah,
tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijwb oleh Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayagan Rasulullah SAW yakni Hasan dan Husen.

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman, kakek kami sedang sakit, Pukullah kami saja wahai Paman, Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakIiti kakek kami, wahai Paman".

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian.
Ini urusan kakek dengan Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mahu memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mahu aku pukul, Maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah. Tanpa ber-lama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai Ukasyah, Segeralah dan janganlah kamu ber-lebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, Cambuk di tangannya ia buang jauh2, Kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat2nya. Sambil menangis se-jadi2nya,

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, Maafkan aku,
Mana ada manusia yg sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah.
Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dgn tubuhmu. Karena Engkau pernah mengatakan "Barang siapa kulitnya  pernah bersentuhan denganKu diharamkan api neraka atasnya"

Seumur hidupku aku ber-cita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka.

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dgn senyum berkata:

"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Syurga, Maka lihatlah Ukasyah.."

Semua sahabat menitiskan air mata. Kemudian para shbt bergantian memeluk Rasulullah SAW.

Akhirnya marilah senantiasa kita selalu bersolawat kepada Nabi kita Muhammad Rasulullah sebagai cinta kita kepada beliau. Semoga bacaan bisa meneteskan air mata kita sebagai buktik kecintaan kita kpd kekasih Allah SWT...

Allahumma sholli 'alaa Muhammad.
Allahumma sholli 'alayhi wassalam...
Semoga Allah SWT selalu meredhai kita semua, Aamiin...

Sumber: Copas dari WA Grup #IDL2017
http://menzour.blogspot.com
                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar