BAB
l
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sejak
manusia mengenal hidup bergaul tumbuhlah suatu kajian yang harus diselesaikan
bersama-sama, yakni bagaimana setiap manusia memenuhi kebutuhan hidup mereka
masing-masing? Karena kebutuhan seseorang tidak mungkin dapat dipenuhi oleh
dirinya sendiri.
Makin
luas pergaulan mereka maka bertambah kuatlah ketergantungan satu sama lain
untuk memenuhi kebutuhannya.
Peribahasa
pada zaman yunani purbakala mengatakan bahwa manusia adalah “makhluk yang sukar
bergaul” (zoon politikon). Peribahasa ini mengambarkan bagaimana eratnya
pergaulan antara seorang manusia dengan manusia lainnya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.[1]
Tugas
pengendalian makro adalah juga mengusahakan agar perekonomian bisa bekerja dan
tumbuh secara seimbang, terhindar dan keadaan-keadaan yang bisa mengganggu
keseimbangan umum tadi.
Pengelolaan
yang lebih khusus atas masing-masing sektor perekonomian bukan bagian dan tugas
pengendalian makro, meskipun menjaga keseimbangan antara masing-masing sektor
termasuk di dalam tugas tersebut.[2]
Teori
ekonomi dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu mikro ekonomi dan makro
ekonomi. Mikroekonomi merupakan teori ekonomi yang berhubungan dengan bagaimana
rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan dan cara mereka berinteraksi
dengan pasar meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian, seperti kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu
pasar.
Selain
itu, mikro ekonomi menitik beratkan analisisnya untuk mewujudkan efisiensi
dalam penggunaan resource yang ada dan mencapai kepuasan yang maksimum. Makro
ekonomi mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan seperti tindakan
konsumen secara keseluruhan, kegiatan keseluruhan pengusaha atau perubahan
keseluruhan kegiatan ekonomi.
Titik
berat analisa makro ekonomi terletak pada bagaimana segi permintaan dan
penawaran menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian, masalah utama yang
selalu dihadapi setiap perekonomian dan peranan kebijakan dan campur tangan
pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Dalam
buku ini diharapkan mahasiswa dapat tentang mengetahui tentang berbagai
permasalahan ekonomi makro dimana subyeknya adalah masyarakat secara umum sebagai
salah satu pelaku ekonomi dari segala sudut pandang serta aspek masalah yang
menyertainya. Tentu masih banyak kekurangan pada edisi pertama ini.
Dimana
sudah sekian tahun terpendam dalam tumpukan file yang belum sempat saya
terbitkan, sehingga sebagai sebuah langkah awal terbitnya buku ini sebagai
bahan ajar dikalangan mahasiswa yang saya bina pada mata kuliah pengantar teori
ekonomi makro, bisa digunakan dengan sebaik-baiknya. Terimakasih.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian
ekonomi makro
2. Siapakah Para Tokoh Pemikir Ekonomi Makro
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi
makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mekanisme
bekerjanya perekonomian secara keseluruhan.
Tujuan ilmu ekonomi makro adalah
untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi.
Hubungan yang dipelajari pada ilmu ekonomi makro adalah hubungan variabel
keseluruhan.
Variabel-variabel itu diantaranya:
tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional, tingkat
tabungan, belanja pemerintah, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang
beredar, tingkat bunga, kesempatan bekerja, neraca pembayaran, dan lain- lain.[3]
Kajian
utama dalam perekonomian:
ü
Pertumbuhan ekonomi.
ü
Ketidakstabilan kegiatan ekonomi.
ü
Pengangguran.
ü
Kenaikan harga (inflasi).
ü
Neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
B. Para
Tokoh Pemikir Ekonomi Makro
1.
Ibnu Khaldun (1332-1046 / 732-808 H).
Ibnu Khaldun dalam bukunya Muqaddamah,bagian
V, “motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas,sedangkan
barang yang memuaskan kebutuhannya itu sangat terbatas.[4]
Oleh karena itu pemecah soal ekonomi haruslah dipandang dari dua sudut yaitu
sudut tenaga dan penggunaannya.
Adapun sudut tenaga dapat dibagi menjadi:
a.
Tenaga untuk mengerjakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
b.
Tenaga untuk
mengerjakan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan orang banyak.
Adapun dari jurusan kegunaannya dapat
dibagi menjadi:
a. Kegunaan
barang-barang yang dihasilkan itu hanyalah untuk kepentingan sendiri.
b. Kegunaannya
untuk kepentingan orang banyak, sedangkan kepentingan orang yang mengerjakan
bukanlah menjadi tujuan.[5]
2.
Adam Smith (1723-1790 M).
Perkembangan ilmu ekonomi dimulai pada
saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan buku Adam Smith menyatakan bahwa
seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, sistem ekonomi pun akan mampu
memulihkan dirinya sendiri, kerena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai
tangan-tangan tak terlihat .
Dalam bahasa sederhana tangan gaib itu
adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi
berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran, ia sangat percaya
bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien jika
pemerintah tidak ikut campur dalam perekonomian.
Kepercayaan terhadap kemampuan mekanisme
pasar semakin menguat ketika seorang ekonom perancis Jean Baptiste Say
(1767-1832) dalam bukunya: A Treatise on Political Economy (1803). Maksud dari
pernyataan ini adalah bahwa barang dan jasa yang diproduksi pasti terserap oleh
permintaan sampai tercapai keseimbangan pasar.
3.
Jonh Maynard Keynes
dan Umer chapra (1929-1933).
Sebelum
terjadinya kelesuan pereko nomian dunia pada tahun 1929-1933 yang dikenal
sebagai Depresi Besar (Great Depression), ilmu ekonomi tidak mengenal.
Namun Depresi Besar (Great Depression) membuyarkan keyakinan hipotesis
ekonomi klasik, karena Depresi Besar terjadi dalam waktu yang lama dan
menimbulkan masalah-masalah besar.
Jonh
Maynard Keynes, melontarkan pendapat untuk memperbaiki keadaan melalui bukunya The
Genera! Theory of Employment, Interest and Money. Keynes menyampaikan dua hal pokok, yang pertama adalah kritik ilmiah
terhadap kebenaran hipotesis klasik tentang keampuhan mekanisme pasar yang
dipercayai sejak zaman Adam Smith.
Menurutnya
kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap
terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Pokok pikirannya yang kedua berupa usulan pemulihan dengan memasukan peranan pemerintah dalam perekonomian dalam
rangka menstimulir sisi permintaan.
C. Kajian Ilmu Ekonomi Makro.
1. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-menerus. Kenaikan
harga baru dikatakan inflasi jika terjadi secara umum dan bersifat
terus-menerus. Inflasi menjadi fokus utama analisis ekonomi makro karena gajala
inflasi menunjukan inefisiensi perekonomian secara keseluruhan.
2. Pertumbuhan
Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan antara permintaan
agregat (jumlah permintaan total terhadap barang dan jasa dalam suatu
perekonomian selama periode tertentu) dan penawaran agregatnya (jumlah produksi
total barang dan jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) makin
baik dibanding peroide sebelumnya.
3. Pengangguran
Yang dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang yang mencari
kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (seperti yang diinginkan).
4. Interaksi Dengan
Perekonomian Dunia
Kerja sama dalam ekonomi internasional, terutama perdagangan antar anegara dilakukan karena satu negara tidak dapat berdiri
sendiri dalam upaya mensejahterakan rakyatnya.
Secara
ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak kerja internasional
terdeteksi melalui analisis neraca pembayaran dan atau nilai tukar mata
uang.oleh karena itu ilmu ekonomi internasional berkembang pesat.
5.Siklus
Ekonomi
Siklus ekonomi mendapatkan perhatian yang penting dalam teori ekonomi makro,
karena dampak-dampak yang ditimbulkannya. Misalnya resesi ekonomi yang
berkepanjangan akan menjerumus perekonomian ke keadaan depresi.
Sebaliknya
akspansi yang berkepanjangan juga akan menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan
akhirnya juga resesi. Upaya-upaya pemerintah dalam mengatasi siklus ekonomi
disebut kebijakan antisiklus.[6]
D.
Kebijakan Pemerintah.
Peran atau kebijakan pemerintah dalam
ekonomi makro dapat berupa kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan
moneter ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang lebih
baik dengan cara mengubah-ubah jumlah peredaran uang di masyarakat. Sedangkan
kebijakan fiskal ialah kebijakan yang mengarahkan ekonomi makro kekondisi yang
lebih baik dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran.
Prinsip Islam tentang kebijakan
fiskal dan anggaran belanja bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang
didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai
material dan spiritual pada tingkat yang sama.
Tujuan pokok agama Islam adalah
untuk mencapai kesejahteraan umat manusia. Kesejahteraan umat manusia ini dapat
dicapai bila seluruh sistem hukum dan ekonomi tidak membicarakan kebijakan
fiskal saja, dan hal ini sesuai dengan Sifat-Sifat Ilahi: Maha Pemberi Rezeki,
Maha Pemurah, dan Maha Pengasih. Sehingga, kegiatan-kegiatan yang menambah
pengeluaran dan menarik penghasilan negara harus digunakan untuk mencapai
tujuan ekonomi dan sosial tertentu dalam kerangka umum hukum Islam seperti yang
telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah.[7]
Pendapatan utama bagi negara di
masa Rasulullah SAW adalah zakat dan ushr. Keduanya berbeda dengan pajak dan
tidak diperlakukan seperti pajak. Seperti tercantum dalam Al-Qur’an Surat
At-Taubah ayat 60.
“Sesungguhnya zakat-zakat
itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus
zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Kebijakan fiskal pada umumnya memiliki
kebijakan yang sama dengan kebijakan moneter, perbedaannya terletak pada
instrumen dari kebijakannya. Jika pada kebijakan moneter pemerintah
mengendalikan jumlah uang yang beredar, sedangkan pada kebijakan fiskal
pemerintah tidak lagi mengendalikan jumlah uang akan tetapi pemerintah beralih
untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran.
1.Pengertian Ekonomi Islam.
Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas.[8][1] Namun dalam Ekonomi Islam tidak sebatas
itu saja.
Dalam Islam tentunya
pengalokasian sumber daya ini haruslah sesuai dengan syariat yaitu
aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Tujuan dari
adanya ekonomi islam adalah agar ada suatu kontrol bagi manusia agar dalam
menjalankan praktek ekonomi tidak sesuai dengan keinginannya saja. Kontrol ini
tidak lain bertujuan agar manusia dapat hidup bahagia dunia dan akhirat.
Adapun definisi dari Ekonomi Makro
adalah:
“Teori ekonomi yang membahas masalah
kebijakan yang diambil pemerintah sebagai solusi untuk mengatasi masalah yang
ditimbulkan oleh praktek dari teori ekonomi mikro”
Menurut ahli Ekonomi Islam sendiri
Muhammad Abdul Manan, Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang
mempelajari masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai.
2. Prinsip-prinsip Dasar Ekonomi Islam.
Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi oleh Allah SWT. Kesempurnaan
Islam tercermin dalam aturan-aturannya yang mencakup seluruh elemen kehidupan.
Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali telah diatur dalam
Islam.Kesempurnaan Islam tercermin pula dari keseimbangannya dalam mengatur
kehidupan dunia dan akhirat yang tidak ada pemisahan satu sama lain. Begitu
Pula dengan Ekonomi, ekonomi adalah salah satu ilmu dalam kehidupan manusia
yang sudah pasti diatur pula oleh Allah.
Aturan tersebut telah jelas
tertulis dalam Al-Quran dan Al-Hadits. Dalam Ekonomi Islam sendiri terdapat
tiga asas yaitu :
1. Semua yang ada di dalam alam
semesta ini adalah milik Allah SWT, manusia hanyalah khalifah yang
memegangamanah dari Allah untuk menggunakan milik-Nya.
2.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah, manusia wajib
tolong-menolong dan saling membantu dalam melaksanakan kegiatan ekonomi yang
bertujuan untuk beribadah kepada Allah.
3.
Beriman kepada hari kiamat, yang merupakan asas penting dalam suatu system
ekonomi islam karena dengan keyakinan ini tingkah laku ekonomi manusia akan
dapat terkendali sebab ia sadar bahwa semua perbuatannya akan dimintai
pertanggungjawaban kelak oleh Allah SWT.
3.
Prinsip-prinsip Ekonomi Konvensional
Dalam
ilmu ekonomi terdapat sepuluh prinsip, yaitu:[9][8]
1.
Seseorang menghadapi Tradeoffs (pertukaran) dalam hidupnya.
Dalam realitas hidup banyak pilihan dan antara
berbagai alternatif yang bisa dipilih maka individu harus membuat keputusan. Untuk mendapat sesuatu biasanya harus mengorbankan
sesuatu yang lain. Keputusan dihadapkan pada pertukaran (tradeoff).
2. Biaya dari sesuatu adalah berapa yang anda
korbankan untuk memperolehnya.
Karena semua orang dihadapkan pada tradeoff
(pertukaran), maka untuk
mengambil keputusan harus membandingkan biaya dan manfaat.
3. Orang yang rasional berpikir atas margin dari
berbagai alternatif yang bisa dipilih
Orang rasional berpikir pada
batas-batas. Seorang pengambil keputusan yang rasional hanya akan mengambil
tindakan jika dan hanya jika keuntungan marginalnya melebihi biaya marginalnya.
4. Seseorang respon/ tangap terhadap
insentif
Manusia
mengambil keputusan dengan cara membandingkan biaya dan keuntungan. Kebiasaan
ini akan berubah jika ada perubahan pada keuntungan atau biaya (berarti tanggap
terhadap insentif).Perubahan marginal dari biaya dan benefit menyebabkan
perubahan pula pada respon/ tanggapan seseorang untuk berperilaku. Kebijakan
yang dapat mengubah insentif akan berdampak baik secara langsung maupun tidak
langsung.
5. Perdagangan dapat membuat
seserang lebih baik (better Off).
Tidak
mungkin semua kebutuhan manusia akan bisa disediakan sendiri. Dengan
perdagangan akan menciptakan spesialisasi sehingga dapat menekan biaya produksi
(harga murah). Seseorang akan diuntungkan dari kemampuannya berdagang
dengan pihak lain. Kompetisi merupakan implikasi dari adanya keuntungan adalah
perdagangan. memungkinkan orang berspesialisasi pada apa yang paling baik
baginya.
6. Pasar biasanya cara yang paling
baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Perekonomian
pasar adalah suatu jenis perekonomian yang mengalokasikan sumber dayanya
melalui keputusan terdesentralisasi dari berbagai perusahaan dan rumah tangga
seiring dengan interaksi mereka di pasar barang dan jasa.
7. Pemerintah adakalanya dapat memperbaiki
hasil mekanisme pasar.
Kegagalan
Pasar (market failure) adalah situasi di mana suatu pasar gagal
mengalokasikan sumber dayanya secara efisien dengan kekuatan sendiri. Salah
satu penyebab kegagalan pasar adalah eksternalitas. Eksternalitas adalah
dampak dari tindakan seseorang terhadap kesejahteraan orang lain. Penyebab yang
lain adalah Market Power.
8. Standart hidup bergantung pada
kemampuan produksi suatu Negara
Hampir
semua variasi standart hidup adalah dijelaskan dengan perbedaan produktifitas suatu
Negara. Produktifitas merupakan sejumlah barang dan jasa yang diproduksi
untuk setiap jam waktu seorang pekerja
9. Harga meningkat jika pemerintah
mencetak uang terlalu banyak.
Inflasi
adalah kenaikan di dalam keseluruhan tingkat harga dalam suatu perekonomian.
Salah satu yang menyebabkan inflasi adalah pertambahan jumlah uang. Ketika
pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai dari uang akan
jatuh.
10. Dalam jangka pendek
masyarakat menghadapi tradeoff (pertukaran) antara inflasi dan pengangguran.
4.
faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam
perekonomian:
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu
besarnya tabungan dan investasi adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut
keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung
pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi tergantung pada besar
kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga.
Dalam
pandangan keynes terhadap besar investasinya,dia beranggapan tingkat bunga bukan
merupakan satu-satunya komponen utama dalam menentukan besarnya investasi.
Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain
seperti keadaan ekonomi pada masa kini,ramalan perkembangan dimasa depan, dan
tinggkat penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga
tinggi, namun apa bila keadaan perekonomian sekarang baik untuk dilakukan
investasi dan prospek kedepanya semangkin baik, maka kegiatan investasi tetap
akan dilakukan.
5.
Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh usaha:
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan
asumsi ceteris paribus,penurunan tinggkat upah tidak akan mempengaruhi biaya
produksi marjinal. (biaya untuk memproduksi tambahan produk baru).
Akan tetapi menurut keynes, penurunan tingkat upah
akan menurunkan daya beli masyarakat. Turunya daya beli masyarakat akan
menurunkan tingkat pengeluaran dan berakibat pada turuya tingkat harga barang
dan jasa. Turunya tingkat permintaan terhadap barang dan jasa akibat lemahnya
daya beli masyarakat akan mengakibatkan pada penurunan kapasitas produksi yang
artinya pengurangan jumlah tenaga kerja.
Dengan demikian penurunan tingkat upah tidak dapat
menciptakan penungunaan tenaga kerja penuh. Karena perbedaan pendapat antara
keynes dengan para ahli ekonomi suatu negara.Menerut keynes, faktor penentu
kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif
adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang -barang dan
jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
Dengan tambah besarnya permintaan efektif
dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh
faktor perusahaan. Kedaan ini dengan sendirinya akan pertambahan dalam tingkat
kegiatan ekonomi, penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi. Keynes
membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu
pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh perusahan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teori ekonomi makro
mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan/agregat, Variabel yang
dikaji di dalam ekonomi makro antara lain :
pandapatan
nasional, kesempatan kerja atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju
inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Teori ekonomi
makro sering disebut dengan Employment Theory (teori kesempatan kerja),
atau National Income Analysis (analisis pendapatan nasional).
Sedangkan di dalam ekonomi mikro mempelajari variabel
ekonomi dalam lingkup kecil seperti: perusahaan, rumah tangga.
Permasalahan dalam
teori ekonomi makro meliputi :
Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi
Pengangguran
Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Siklus Ekonomi
Menurut
Ibnu Khaldun motif ekonomi timbul karena hasrat manusia yang tidak terbatas,
sedangkan barang yang memuaskan sangat terbatas.
Adam
smith menyatakan ekonomi ibarat alam yang berjalan serba teratur, dan akan
mampu memulihkan dirinya sendiri karena adanya kekuatan pengatur tangan-tangan
yang tidak terlihat yakni mekanisme alokasi sumber daya berdasarkan kekuatan
permintaan dan penawaran.
Menurutnya kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi
tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu ditekankannya masalah
ekonomi pada sisi penawaran.
Menurutnya J.M Keynes kelemahan teori klasik adalah
lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis dan terlalu
ditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Didalam
ekonomi makro pemerintah memiliki peran yaitu berupa kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter.
Kebijakan fiskal
ialah kebijakan pemerintah dengan mengubah penerimaan dan pengeluaran,sedangkan
kebijakan moneter ialah kebijakan yang ditempuh pemerintah dengan cara mengubah
jumlah peredaran uang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Jalil M.Ei. Ilmu
Ekonomi Islam seri buku Darus, STAIN Kudus, Kudus, 2005.
Heri Soedarsono, Konsep
Ekonomi Islam, Ekonisia, Yogyakarta 2002. hal 170.
Mannan, M.A. 1997. Teori
dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima
Yasa.Budiono,(1982).ekonomi makro: seri sinopsis pengantar ilmu ekonomi No.
2,edisi
keempat,jogjakarta:BPFEUGM.
Soediyono,R.,(1985). Ekonomi makro: pengantar analisa pendapatan nasional,
edisi keempat, jogjakarta: penerbit liberty.
[1]
Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV
Pustaka Setia, 2002), hal.11.
[2]
http://bayu96ekonomos.wordpress.com, pemgantar-Teori-Ekonomi-Makro,
diakses tgl: 15-3-2011, 20.35pm
[3]
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics,
pengantar-teori-makro-ekonomi, diakses tgl: 15-3-2011, 20.39pm
[4]
Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV
Pustaka Setia, 2002), hal. 209.
[5]
Abdullah Zakiy Al-Kaaf, Ekonomi Dalam Perspektif Islam, (Bandung:CV
Pustaka Setia, 2002), hal.209-210.
[7] http://WordPress.com/FreshyJide, kebijakan-fiskal-ekonomi-makro-islam,
diakses tgl: 1-3-2011, 19.45pm
http://mpstribakti.blogspot.co.id/2016/04/makalah-teori-ekonomi-makro.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar