Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Sabtu, 19 November 2016

MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya, bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif,  adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembagan.
Penulisan laporan hasil penelitian berfungsi untuk memenuhi beberapa keperluan. Seperti keperluan studi akademis, keperluan perkembangan ilmu pengetahuan, keperluan lembaga masyarakat, lembaga pemerintahan atau lembaga bisnis tertentu dan untuk keperluan publikasi ilmiah. Fungsi penulisan laporan tersebut sangat erat kaitannya dengan jenis dan bentuk laporan.[1]:
Jenis laporan yang pertama adalah jenis laporan yang dilakukan oleh mahasiswa S1 pada akhir tahun masa studinya dan mahasiswa S2 untuk menulis tesis. Serta mahasiswa S3 diwajibkan menyusun disertasi. Tesis maupun disertasi mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model tertentu yang ditetapkan oleh suatu perguruan tinggi.
Jenis dan bentuk kedua adalah publikasi ilmiah yang dilakukan peneliti pada majalah ilmiah seperti jurnal. Pada bentuk publikasi ilmiah mempunyai tata aturan yang cukup longgar dan penyusunan hasil laporan cukup luwes untuk menentukan sendiri gaya penulisannya
Jenis dan bentuk ketiga adalah laporan penelitian yang ditujukan kepada para pembuat keputusan atau kebijaksanaan. Bentuk tersebut dinamakan bentuk eksekutif. Dalam bentuk ini pembaca sekaligus akan menjadi pemakai hasil penelitian, sedangkan waktu dan kesibukan kegiatan para pemakai hasil penelitian menyita hampir seluruh kehidupan profesionalnya. Oleh karena itu, laporan harus disajikan secara singkat namun tetap padat berisi, Diusahakan agar tetap bersifat argumentatif dan persuasif.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian,  tidak hedonis dan selalu menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded. Jadi atas dasar pemaparan di atas, maka pada kesempatan ini pemakalah akan membahas tentang Teknik Pelaporan Penelitian Tesis Kualitaif.
B.     Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ?
  2. Bagaimanakah Sistematika Teknik penulisan Laporan Penelitian Tesis Kualitaif ?
C.     Tujuan Pemabhasan
1.      Mengetahui pengertian Teknik Laporan Tesis kualitatif
2.      Mengetahui sistematika Teknik penulisan Laporan Penelitian Tesis Kualitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
1.      penelitian kuliatatif
Penelitian atau dalam bahasa Inggris disebut dengan research. Jika dilihat dari susunan katanya, terdiri atas dua suku kata, yaitu re yang berarti melakukan kembali atau pengulangan dan research yang berarti melihat, mengamati atau mencari, sehingga research dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru yang lebih kompleks, lebih mendetail, dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.
Adapun pengertian penelitian kuliatatif dapat dilihat dari beberapa teori berikut ini:
Qualitaive research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analizes words, report detailed views of information, and conducts the study in a natural setting.[2]
Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.[3]
Penelitian kualitaif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh social yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan kuantitaif.[4]
Penelitian kulitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.[5]
Dari beberapa teori-teori di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah. Dengan tujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.
Rancangan dalam laporan penelitian kualitatif secara khusus belum ada format yang baku dan berlaku dalam merancang penelitian kualitatif, namun tetap ada poin-poin yang sama atau hampir sama dengan beberapa format yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Di beberapa perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, format penelitian kulaitaif yang digunakan dalam penelitian kualitaif yang digunakan dalam penyusunan tesis relative sedikit berbeda, walaupun pada intinya tetap sama dan ada benang merahnya satu sama lain. Di bawah ini. Akan disajikan format Teknik Laporan Tesis penelitian kualitatif yang dapat digunakan sebagai panduan dalam penyusunan tesis bagi mahasiswa pascasarjana.
2.      Analisis Penulisan Laporan Penelitian Kwalitatif
Dalam penelitian kualitatif, proses pengolahan data yang dilakukan sangat berbeda dari penelitian kuantitatif. Kuantitatif identik dengan angka di mana dalam kualitatif peneliti lebih dituntut untuk mampu menerjemahkan data ke dalam bentuk deskripsi, narasi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar dan foto), maupun bentuk-bentuk non angka lainnya. Maka menjadi sebuah tantangan besar bagi peneliti untuk mampu menggali serta menginterpretasikan data-data yang sedemikian banyak tersebut agar tidak hanya menjadi tumpukan kertas yang sia-sia.
Permasalahannya kemudian adalah, dalam penelitian kualitatif teknik yang digunakan untuk mengukur validitas, reliabilitas, maupun siginifikansi perbedaan tidak memiliki prosedur yang jelas seperti halnya kuantitatif. Tidak ada aturan absolute.[6]In short, there are no absolute rules except to do the very best with your full intellect to fairly represent the data and communicate what the data reveal given the purpose of the study”.
Meski tidak ada pedoman yang jelas, tetap saja peneliti wajib memonitor dan melaporkan proses dan prosedur analisisnya sejujur serta selengkap mungkin. Hal terpenting di dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana mengembangkan keluwesan berpikir dan kepekaan teoritis dalam diri peneliti.[7]
B.     Penulisan Laporan Penelitian
1.      Model Penulisan
Dalam penelitian yang memfokuskan pada telaah untuk mengembangkan teori formal, yang dilakukan adalah menggabungkan empiris dan refleksi konseptual. Model ini dapat menjadi penelitian yang sangat baik bila peneliti memiliki kompetensi menggabungkan telaah pada lapisan-lapisan berbeda. Model ini belum banyak dilakukan, tetapi merupakan pendekatan yang perlu terus-menurus dikembangkan khususnya untuk tingkatan akademik yang tinggi.
Tabel 1
Ringkasan Model Laporan Penelitian Kualitatif[8]
Murni deskriptif – penyimpulan faktual saja, tidak berteori
·         Sering ditemui
·         Sering dianggap sebagai ciri atau bentuk satu-satunya dari penelitian kualitatif
·         Sebenarnya merupakan model paling sederhana dari pendekatan kualitatif
Analisis deduktif-positivistik: memasukkan dalam kotak-kotak kategori kaku yang ditentukan dari awal
·         Cukup sering dilakukan, khususnya oleh peneliti berlatar belakang kuantitatif-positivistik
·         Tidak dianjurkan. Menghilangkan kekayaan data, gagal menampilkan kekuatan pendekatan kualitatif
“Olah wacana”, banyak jargon dan konsep yang sulit dikembalikan ke realitas konkret lapangan
·         Kadang dilakukan peneliti yang sangat lekat dengan teori-teori post-modern
·         Dikhawatirkan kurang bermanfaat karena sesungguhnya memiliki karakteristik sama dengan pendekatan positivistik yang berjarak, reduktif, jauh dari realitas.
Kerangka teori kuat, dengan analisis deduktif yang melampaui uji hipotesis
·         Cukup sering dilakukan kelompok dengan tradisi kuantitatif atau positivistik
·         Dapat menjadi penelitian kualitatif yang baik bila teori memang komprehensif, pengambilan data mendalam, dan peneliti tetap bersikap terbuka.
Menggabungkan induksi-deduksi untuk membangun pemahaman, fokus pada pengungkapan kekayaan data
·         Sering dilakukan, menjadi ciri umum penelitian kualitatif yang dianggap baik oleh peneliti kualitatif pada umumnya.
·         Menjadi model yang diperkirakan banyak memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu.
Grounded theory – induksi yang sifatnya sangat konseptual untuk membangun teori
·         Jarang dilakukan karena sulit dan memerlukan refleksi sangat dalam.
·         Merupakan tantangan untuk peneliti kualitatif, merupakan model penting untuk penelitian akademik berbobot.
Telaah untuk mengembangkan teori formal – menggabungkan empiris dan refleksi konseptual
·         Belum banyak dilakukan, tetapi menjadi pendekatan yang penting khususnya untuk penelitian akademik yang berbobot.
·         Mensyaratkan kompetensi peneliti dalam menelaah lapisan-lapisan berbeda.

Pada akhirnya, tampak isunya bukanlah pada apakah ada perbedaan model laporan penelitian yang baik di bidang ilmu atau kajian berbeda-beda. Isunya adalah pada sejauh mana kita sungguh-sungguh menyadari karakteristik dan kekuatan-kekuatan khas dari penelitian kualitatif, dan sejauh mana kita sungguh-sungguh mencoba memanfaatkan kekuatan itu dalam upaya memahami realitas sosial sekaligus mengembangkan ilmu.
2.      Teknik dan Strategi Penulisan Laporan
Pembahasan mengenai teknik dan strategi dalam penulisan laporan dalam bagian ini mencakup langkah-langkah penulisan dan teknik penulisan.
a.       Langkah-langkah penulisan laporan.[9]
Membagi langkah penulisan dalam dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap penulisan yang sebenarnya. kedua penulis itu menamakan tahap awal sebagai tugas organisasional. Ada tiga kelompok tugas organisasional yaitu :
1.      Menyusun materi data sehingga baha-bahan itu dapat secepatnya tersedia apabila diperlukan. Hal ini dapat digunakan untuk keperluan penelaahan data yang bersumber dari dokumen, buku, dll.
2.      Penyusunan kerangka laporan. Kerangka laporan hendaknya dipersiapkan dalam rangka konsep yang ditemukan dari data.
3.      Mengadakan uji silang antara indeks bahan data dengan kerangka yang baru disusun.  Hasil dari pekerjaan ini akan menjadi dasar penulisan. Jika indeks yang disusun terlalu banyak, penulis hendaknya membuat intisarinya agar mudah diuji silangkan. Uji silang dilakukan dengan cara menelaah indeks bahan data satu demi satu, kemudian dipertanyakan apakah sudah sesuai dengan kerangka.
Tahap penulisan yang sebenarnya hendaknya mengikuti kerangka yang telah disusun pada tahap awal. Tahap penulisan ini perlu disertai dengan penjajakan audit. Hal ini memungkinkan penulis untuk melaporkan fakta-fakta yang benar-benar fakta atas dasar sumber yang dapat ditunjukkan, sehingga peneliti benar-benar yakin untuk membuat pertanyaan yang didukung oleh data. Pada tahap penulisan ini, penulis hendaknya mengaitkan dengan hasil penelaah kepustakaan yang berguna bagi penggunakan kriteria inklusi – eksklusi.
b.      Teknik penulisan laporan
Hal ini mencangkup 3 hal, yaitu cara penulisan, gaya penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum penulisan. cara penulisan laporan penelitian diarahkan oleh suatu “fokus” yang berarti penulis memutuskan untuk memberitahukan keinginannya kepada para pembaca. Fokus hendaknya berupa tesis, tema atau topik.[10]
Dalam kehidupan masyarakat”. Yang perlu diperhatikan ialah peneliti hendaknya berhati-hati mengemukakan argumentasinya karena biasanya argumentasi demikian diserang oleh para peneliti lainnya.
Tema ialah beberapa konsep yang muncul dari data. Tema dapat dirumuskan dalam beberapa tingkatan abstraksi yang berasal dari pertanyaan-pertanyaan tentang jenis latar  situasi.
Topik yaitu, satuan aspek tertentu apa yang sedang diteliti dan suatu ide mengenai hal itu. Tema bersifat konseptual sedangkan topik bersikap deskriptif.[11]
Gaya penulisan dapat dinyatakan berada diantara suatu kontinuum. Pada gaya penulisan terdapat gaya penulisan formal dan tradisional serta gaya penulisan yang terlalu longgar, deskriptif, menceritakan peristiwa yang berkepanjangan terlebih dahulu, baru akhirnya menarik kesimpulan. Gaya tradisional sejak awal penulis sudah menyatakan isinya akan berargumentasi, menyajikan aspek-aspek kunci prespektifnya, dan menyajikan contoh data. Gaya non tradisional agak kontrofersial dalam cara menyajikan latar penelitian.
c.       Petunjuk penulisan laporan[12]
1.      Penulisan hendaknya dilakukan secara informal. Dalam hal ini tugas seorang peneliti memberikan gambaran tentang dunia lapangan penelitian.
2.      Penulisan itu hendaknya tidak bersifat penafsiran atau evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan hal itu. Penafsiran dan evaluasi itu harus didasarkan oleh data itu sendiri, jangan membiarkan pembaca menafsirkan bahwa yang dikemukaan itu dari peneliti itu sendiri. Jika penulis ingin menuliskan pendapatnya sebaiknya peneliti menuliskan dengan kata atau kalimat yang diberikan tanda khusu seperti huruf miring atau garis bawah.
3.      Penulis hendaknya menyadiri jangan terlalu banyak data yang dimasukkan. Peneliti hendaknya membatasi bahan yang dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam penulisan laporan.
4.      Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak menuliskan nama dan menjaga kerahasiaan. Hal ini dilakukan agar oranglain tidak dapat mengenali responden atau subyek.
5.      Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit. Auditing merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang baik dan penting. Peneliti hendaknya membuat catatan tentang setiap langkah kegiatan.
6.      Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian laporannya dan bertekad untuk menyelesaikannya. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menyelesaikan laporan sebelum terjadi perubahan pada latar penelitian.
C.     Format Penulisan Laporan Tesis Penelitian kualitatif
1.      Sistematika Penelitian Kualitatif secara garis besar meliputi:[13]
Bagian Awal
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR LOGO
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
1.    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
2.    LEMBAR PERSETUJUAN  DAN PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
ABSTRAK
1.    BERBAHASA ARAB
2.    BERBAHASA INDONESIA
3.    BERBAHASA INGGRIS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAIN-LAIN
Bagian Inti
BAB :
I
PENDAHULUAN


A.
Konteks Penelitian


B.
Fokus Penelitian


C.
Tujuan Penelitian


D.
Manfaat Penelitian


E.
Orisinalitas Penelitian


F.
Devinisi Istilah
BAB :
II
KAJIAN PUSTAKA


A.
Landasan Teoritik


B.
Kajian Teori dalam Prespektif Islam


C.
Kerangka Berfikir
BAB :
III
METODE PENELITIAN


A.
Pendekatan dan Jenis Penelitian


B.
Kehadiran Peneliti


C.
Latar Penelitian


D.
Data dan Sumber Data Penelitian


E.
Teknik Pengumpulan Data


F.
Teknik Analisis Data


G.
Pengecekan Keabsahan Data
BAB :
IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN


A.
Paparan Data


B.
Hasil Penelitian
BAB :
V
PEMBAHASAN
BAB :
VI
PENUTUP


A.
Kesimpulan


B.
Implikasi


C.
Saran
Bagian Akhir
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
2.      Penjelasan Bagian-Bagian Tesis.[14]
Guna menghindarkan bias dan salah paham sehubungan dengan sistematika dan subtansi laporan penelitian atau tesis, maka kerangka dan sistematika penelitian model penelitian kualitatif tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Halaman Sampul
Berisi: judul penelitian Tesis, judul tesis nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang UIN dan tahun pembuatan.
Lembar Logo
Berisi logo Akademi Pascasarjana UIN Maliki Malang.
Halaman Judul
Berisi: judul penelitian Tesis, judul tesis secara lengkap, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang UIN diikuti dengan nama lengkap jurusan, program studi dan tahun pembuat/disahkan.
BAB I PENDAHULUAN
A.     Konteks Penelitian
Konteks penelitian masalah merupakan pintu masuk bagi peneliti untuk menyingkap kesenjangan yang terjadi antara kebenaran teoretik dengan realitas di lapangan. Konteks penelitian mencakup isu-isu mendasar yang menunjukkan bahwa tema/topik/judul penelitian tersebut penting dan menarik untuk diteliti. Pada bagian ini dipaparkan diskursus teoritik tentang isu-isu penting dan menarik yang menjadi titik perhatian peneliti. Selain itu, diungkap pula isu-isu yang sedang berkembang di dalam realitas yang terkait dengan diskursus teoritik tersebut. Pada akhirnya peneliti menemukan peluang untuk melakukan kajian lebih mendalam tentang persoalan tersebut.
            Diskursus teoritik dan realitas di lapangan dilakukan oleh peneliti didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
1.      Hasil kajian pustaka. Pustaka yang berupa jurnal, buku, dokumen ilmiah, terbitan berkala, laporan hasil penelitian, abstrak tesis dan disertai, internet, dan sumber-sumber lain yang relevan.
2.      Hasil diskusi dengan pakar, sejawat atau kolegial yang seprofesi. Berdasarkan diskusi yang bersifat formal maupun informal akan membantu peneliti menemukan masalah penelitian. Diskusi bisa dalam bentuk seminar, simposium, diskusi panel, konferensi, lokakarya, dan lainnya.
3.      Survei awal atau kajian awal dalam bentuk kajian dokumenter maupun kajian lapangan.
4.      Surat kabar, majalah, media elektronik dapat membantu memunculkan ide-ide penelitian.
B.     Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan atau pertanyaan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang hendak diungkap atau digali dalam penelitian ini. fokus penelitian sama halnya dengan rumusan masalah dalam penelitiankuantitatif. Dalam fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitiandan alasan diajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan-pertanyaan penelitian tersebut berguna untuk mengetahui apa yang akan diungkap di lapangan.
C.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan keinginan peneliti untuk mendapat jawaban atas pertanyaan yang konsisten dengan fokus masalah dan dinyatakan dengan kalimat deklaratif.
D.     Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian harus memuat dua hal yaitu manfaat teoretisdan praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya pemecahan masalah penelitian. Manfaat teoretis (akademis) adalah kegunaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan. Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat penggunanya.
E.      Orisinalitas Penelitian
Bagian ini menyajikan perbedaan dan persamaan bidang kajian yang di teliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti sebelumnya. Hal demikian di perlukan untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal-hal sama. Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa saja yang membedakan antara peneliti kita dengan penelitian-penelitian terdahulu. Dalam bagian ini akan lebih mudah di pahami, jika peneliti menyajikan dalam bentuk tabel seperti berikut ini:
Tabel perbedaan peneliti dengan penelitian sebelumnya.
No.
Nama peneliti, Judul dan Tahun Penelitian
Persamaan
Perbedaan
Orisinilitas Penelitian
1.




2.




3.




4.





F.      Definisi Istilah
Definisi istilah merupakan penjelasan atas konsep atau variabel penelitian yang ada dalam judul penelitin. Konsep atau variabel penelitian merupakan dasar pemikiran peneliti yang akan di komunikasikan kepada para pembaca atau orang lain. Peneliti harus merumuskan konsep atau variable penelitian dengan baik agar hasilnya dapat di mengerti oleh pembaca atau orang lain  dan memungkinkan untuk di replikasi oleh calon peneliti berikutnya.
Definisi istilah di gunakan untuk menjelaskan  istilah atau konsep-konsep yang ada dalam judul penelitian dan atau istilah dalam fokus penelitian dan atau istilah yang ada dalam isi laporan tesis/disertai yang menggunakan pendekatan kualitatif. Istilah atau konsep yang di jelaskan adalah istilah atau konsep yang dirasakan akan memberikan penafsiran berbeda dari konsep atau istilah diberika oleh peneliti sendiri bukan merupakan hasil kutipan dari pakar atau ahli.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.     Landasan Teori
Landasan teori berisi tentang pembahasan teori yang digunakan sebagai dasar untuk mengkaji atau menganalisis masalah penelitian. Landasan teori memuat deskripsi teoretik, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir. Kristalisasi teori dapat berupa definisi atau proposisi yang menyajikan pandangan tentang fokus penelitian yang disusun secara sistematis dengan tujuan untuk memberikan eksplanasi dan prediksi mengenai suatu fenomena. Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai pisau analisis data.
B.     Kajian Teori dalam Prespektif Islam
Pada sub bab ini mengkaji variabel-variabel penelitian dalam sudut pandang islam atau dalam perspektif islam. Kajian dapat bersumber dari Alqur’an, Hadits, Kitab-kitab hasil karya ilmuan islam atau referensi-referensi yang berperspektif Islam.
C.     Kajian Penelitian yang Relevan
Kajian penelitian yang relevan merupakan pembahsan hasil-hasil penelitian yang termuat dalan buku teks, jurnal, tesis, disertasi, prosiding, dan kegiatan ilmiah. Tujuan kajian penelitian yang relevan sebagai berikut:
1.      Membantu peneliti dalam memposisikan permasalahan penelitian.
2.      Mengetahui orisinilitas permasalahan penelitian.
3.      Memberikan dasar dalam menyusun kerangka berfikir penelitian.
4.      Membantu peneliti merumuskan pertanyaan penelitian.
5.      Membantu peneliti untuk menghindari kelemahan  penelitian sebelumnya.
D.     Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir menggambarkan alur pikir peneliti yang dimaksudkan untuk menyusun reka pemecahan masalah (jawaban pertanyaan penelitian) berdasarkan teori yang dikaji. Kerangka berfikir memuat unsur-unsur berikut.
1.      Penjelasan variabel yang diteliti,
2.      Menjelaskan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan teori yang mendasarinya,
3.      Kerangka berfikir disajikan dalam bentuk gambar atau bagan.
BAB III METODE PENELITIAN
1.      Pendekatan penelitian dan Jenis Penelitian.
Dalam bagian ini peneliti menjelaskan pemilihan pendekatan kualitatif serta alasannya. Penjelasan tersebut perlu juga mencantumkan landasan berfikir secara teoritis untuk memahami makna dan gejala-gejala dari fenomena yang akan diteliti. Misalnya, fenomenologis, interaksi simbolis, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutika). Dalam bagian ini peneliti juga perlu menjelaskan jenis penelitian, seperti etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, atau partisipatoris.
2.      Kehadiran Peneliti.
Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen sekaligus pengumpul data. Oleh karena itu kehadiran peneliti menjadi bagian yang mutlak. Pada bagian ini perlu dijelaskan kehadiran peneliti sebagai pengamat penuh, pengamat partisipan, atau partisipan. Sekaligus juga menjelaskan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya oleh subyak atau tidak.
3.      Latar Penelitian.
Latar penelitian penjelasan tentang lokasi, rentang waktu, dan atau subyek penelitian. Peneliti perlu menjelaskan alasan memilih lokasi, rentang waktu, dan atau subyek penelitian.
4.      Data dan Sumber Data Penelitian.
Data penelitian kualitatif terdiri atas data primer dan data sekunder. Wujud data berupa informasi lisan, tulis, aktivitas, dan kebendan. Data dapat bersumber dari informan, arsip, dokumen, kenyataan yang berproses, dan artefak. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan data dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian.
5.      Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data berisi tentang cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya, wawancara, observasi, studi dokumen. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik pengumpulan data penelitian.
6.      Teknik Analisis Data.
Teknik analisis data berisi tahapan analisis penelitian, misalnya dalam teknik analisis interaktif terdiri atas sajian data, reduksi data, dan penarikansimpulan. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik analisis data.
7.      Pengecekan Keabsahan Data.
Keabsahan data berisi penjelasan tentang cara peneliti memvalidasi data atau melakukan trianggulasi data, misalnyatrianggulasi metode, sumber, teori, dan peneliti. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik trianggulasi data penelitian.
BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
Pada bagian ini berisi uraian tentang a) gambaran penelitian, b) paparan data c) hasil penelitian. Penjelasan bagian ini sebagai berikut:
A.     Gambaran Umum Latar Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang situasi latar penelitian berdasarkan karakter subyek penelitian. Karakter subyek misalnya lingkungan geografi, sejarah, nilai budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Gambaran umum latar ini menjadi pijakan awal dalam uraian bagian inti berikutnya.
B.     Paparan Data Penelitian
Pada bgian berisi uraian tentang deskripsi data yang telah diperoleh oleh peneliti selama proses penelitian berlangsung. Data yang disajikan dalam semua data yang berkaitan dengan variabel penelitian atau data-data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau fokus penelitian.
C.     Hasil Penelitian
Setelah data disajikan, selanjut dianalisis dan hasil analisis dijelaskan pada bagian hasil penelitian ini.

BAB V PEMBAHASAN
Pembahasan berisi uraian yang mengkaitkan atau mendialogkan hasil penelitian dengan landasan teori dan pustaka. Pada bagian ini juga dapat merumuskan teori baru atau model baru yang diperoleh dari penelitian.
BAB VI PENUTUP
A.     Simpulan
Bagian ini merupakan jawaban dari permasalahan penelitian pda fokus penelitian. Simpulan dinyatakan dalam paragraf secara singkat dan tepat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Simpulan pada tesis dan disertasi harus mencerminkan hasil dialog secara kritis antara teori dan temuan lapangan. Simpulan pada disertasi harus mencerminkan temuan baru tentang teori atau model.
B.     Implikasi
Implikasi berisi konsekuensi logis dari simpulan penelitian, baik secara teoritis maupun prkatis.
C.     Saran
Saran diajukan berdasarkan simpulan dan implikasi penelittian. Saran penelitian dapat mengungkap tentang pengembangan atau pendalaman fokus penelitian.
D.    Penelaahan Hasil Penulisan
Tujuan dilakukan penelaahan hasil penulisan yaitu, agar karya ilmiah yang di laporkan dapat dipertanggungjawabkan. Penelaahan ini terdapat beberapa kriteria yaitu[15] :
  1. Apakah uraian tentang lokasi telah benar-benar menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Hal yang menjadi dasar untuk menetapkan jawaban ini adalah pengetahuan dan pengalaman pada latar penelitian.
  2. Apakah ada kekeliruan pengungkapan fakta atau intreprestasi. Hal ini bisa dilakukan bersama dengan anggota tim penelitian, guna untuk memperjelas hal yang dipersoalkan.
  3. Apakah data atau informasi penting yang dibuang. Kriteria inklusi dan eklusi sangat besar peranannya. Jika memang ada informasi yang terlewatkan maka direvisi lagi.
  4. Apakah penafsiran yang dilakukan oleh peneliti atau anggota tim peneliti itu sesuai dengan penafsiran oleh subyek. Pada petunjuk penulisan laporan sebenarnya telah dikemukakan, namun terkadang peneliti menafsirkan melebihi penafsiran subyek. Jika hal ini terjadi maka diadakan revisi kembali.
  5. Apakah kerahasiaan dan usaha tidak mencantumkan nama latar penelitian dan subyek itu sudah benar-benar terjamin. Jika hal ini terlupakan akan menimbulkan persoalan yang cukup serius.
  6. Apakah ada persoalan-persoalan yang “ hangat” dan sensitif ikut dimasukkan dalam laporan. Apabila hal ini terjadi seharusnya diselesaikan dengan orang yang bersangkutan pada latar penelitian, apakah mereka setuju atau tidak untu diungkapkan dalam laporan penelitian.
Penelaahan dilakukan tiga kali. Pertama, penelaahan perlu dilakukan oleh anggota-anggota tim penelitian itu sendiri. Kedua, penelaahan pada tahap ini hendaknya tidak hanya oleh mereka yang mempunyai latar belakang tentang hal yang diteliti, tetapi juga oleh yang berasal dari luar lingkaran penelitian. Ketiga, penelaahan dilakukan oleh kedua kelompok itu secara bersama-sama. Pada tahap ini penelaahan hendaknya diarahkan pada organisasi dan gaya penulisan.[16]

 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
penelitian merupakan suatu bagian yang terpisahkan dari kegiatan penelitian dan dibagi atas empat bagian, yaitu fungsi, jenis dan bentuk laporan hasil penelitian, kerangka dan isi laporan, teknik dan strategi penulisan laporan, dan penelaahan laporan hasil penelitian.
Pada bagian pertama, fungsi laporan ada bermacam-macam sesuai dengan keperluan penggunaan laporan penelitian itu sendiri. Bagian kedua menyajikan tiga contoh kerangka dari beberapa segi pandangan, yang disintesiskan ke dalam suatu kerangka laporan.
Teknik dan strategi penulisan laporan mencakup langkah-langkah penulisan itu sendiri, teknik penulisan, dan diakhiri dengan uraian tentang petunjuk penulisan laporan. Petunjuk ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti sewaktu akan memulai penulisan laporan.
Penelaahan terhadap laporan yang telah ditulis merupakan pekerjaan yang sebaiknya dilakukan mengingat dengan memperoleh umpan balik dari beberapa pihak, hasil karya penulisan dapat lebih disempurnakan. Tentu saja penelaahan demikian dilakukan atas dasar kriteria tertentu.
Pada bagian teknik penulisan karya ilmiah dapat digunakan untuk keperluan banyak peneliti, dosen, guru-guru yang dalam rangka kenaikan pangkatnya memerlukan adanya karya ilmiah yang ditulis dalam suatu jurnal atau suatu majalah ilmiah. Dan pada bagian ini diawali dengan pendahuluan, maksud dan tujuan penulisan karya ilmiah, adanya kriteria penulisan karya ilmiah yang terdiri atas kriteria konseptual, prosedural dan teknikal dan diakhiri dengan adanya panduan penulisan karya ilmiah.

DAFTAR PUSTAKA :
Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pedoman Penulisan Tesis, Desrtasi dan Makalah. 2015. Pascasarjana UIN Maliki. Malang.


[1] Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
[2] Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
[3] Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
[4] Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
[5] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV
[6]  Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
[7]  Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
[8] Lexy, J. Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
[9] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
[10] Bogdan dan Biklen (1982: 172-175)
[11] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
[12] Linkoln dan Guba 1985: 365-366
[13] Pedoman Penulisan Tesis, Desrtasi dan Makalah. Pascasarjana UIN Maliki. Malang 2015
[14] Pedoman Penulisan Tesis, Desrtasi dan Makalah. Pascasarjana UIN Maliki. Malang 2015
[15] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
[16] Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar