Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Rabu, 16 Mei 2018

MAKALAH PENDEKATAN ILMU EKONOMI TERHADAP PERMASALAHAN POKOK DALAM PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG TERBATAS


 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Salah satu perkataan yang sering kita ucapkan pada waktu masih anak-anak dan dewasa ini adalah “Saya mau makan,” demikian pula menginginkan barang atau jasa tertentu, seperti pakaian, perumahan, kesehatan, atau rekreasi. Karena uang atau pendapatan yang kita miliki tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, maka kita harus membuat suatu pilihan prioritas dalam skala yang kecil hingga yang besar yang akan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Ilmu ekonomi pada dasarnya mempelajari upaya manusia dalam rangka melakukan pilihan penggunaan sumberdaya yang terbatas guna memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas tersebut.
Penggunaan sumber daya tersebut akan dilakukan manusia secara besar-besaran dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Sehingga akan timbul kelangkaan akan barang dan jasa tersebut, maka barang dan jasa yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan disebut dengan barang ekonomi. Barang ekonomi diperoleh melalui pembayaran dengan alat tukar resmi, yakni uang kertas maupun uang logam. Sehubungan dengan hal itu, teori ekonomi akan menyuguhkan prinsip-prinsip atau hukum-hukum yang digunakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya dalam menggunakan sumberdaya yang sebaik-baiknya ataupun sesedikit mungkin, sehingga dalam jangka waktu panjang dapat dipergunakan lagi. Oleh karena itu, dasar-dasar kegiatan ekonomi akan kita bahas pada makalah ini beserta substansi pendekatan analisis ilmu ekonomi pula.
1.2  Rumusan Masalah
Setelah melihat pernyataan di atas, maka muncul suatu pertanyaan dari penulis, yaitu:
1.      Bagaimana ilmu ekonomi dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas?
2.      Bagaimana pendekatan ilmu ekonomi terhadap permasalahan pokok dalam penggunaan sumber daya yang terbatas?
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui tentang kegunaan ilmu ekonomi dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
2.      Untuk mengetahui tentang pendekatan ilmu ekonomi terhadap permasalahan pokok dalam penggunaan sumber daya yang terbatas.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah lama berkembang sejak tahun 1776 yang dipelopori oleh “bapak ilmu ekonomi”, yakni Adam Smith.[1]Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan perekonomian.secara garis besarnya, analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni Teori Mikroekonomi dan Teori Makroekonomi.[2] Dalam makro ekonomi membahas mengenai perilaku negara, masyarakat, atau kelompok masyarakat. Variabel yang digunakan adalah pendapatan nasional, kesempatan kerja, pengangguran, inflasi, anggaran pemerintah, dan sebagainya. Sedangkan mikro ekonomi membahas perilaku agen ekonomi dalam skala kecil yaitu konsumen individual atau perusahaan. Dalam perbedaannya makro ekonomi disebut pula sebagai teori pendapatan, sedangkan mikro ekonomi sebagai teori harga. Namun, dua konsepsi tersebut memiliki hakekat yang erat dalam perekonomian. Teori konsumsi masyarakat yang di bahas pada makro ekonomi merupakan agregasi dari perilaku konsumen individual pada mikro ekonomi. Lain hal itu, sistem perpajakan masyarakat dalam makro ekonomi sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan tentang harga dan kuantitas barang yang di produksi oleh sebuah perusahaan. Jadi perbedaan konsepsi pada ruang lingkup teori ekonomi merupakan perihal yang terikat dalam upaya manusia untuk mengambil keputusan dalam mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi.[3]
2.2  Definisi Ilmu Ekonomi
Menurut Prof P.A. Samuelson, seorang ahli ekonomi terkemuka di dunia;[4]
“lmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat piihan, dengan atau tanpa penggunaan uang dengan menggunakan sumber-sumber yang terbatas akan tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi pada masa sekarang dan masa mendatang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.”
Sedangkan menurut terminologi (istilah), ilm ekonomi merupakan seni yang tertua di dunia yang berasal dari bahasa Yunani, yakni oikos (keluarga atau rumah tangga) dan nomos (aturan) yang bermakna management of household or estate (peraturan dalam rumah tangga atau kepemilikan).[5]
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.[6]
2.3  Masalah Perekonomian dan Kebutuhan untuk Menentukan Pilihan
Dalam menajalani kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan, dan masyarakat akan menghadapi permasalahan ekonomi, yakni menginginkan pelaku-pelaku ekonomi tersebut untuk membuat suatu keputusan yang terbaik dalam melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar kegiatan ekonomi meliputi usaha individu, perusahan, dan perekonomian secara keseluruhan untuk memproduksi barang dan jasa yang mereka butuhkan untuk digunakan dalam perekonomian. Dalam melakukan kegiatan ekonomi, para pelaku ekonomi membutuhkan pilihan atau alternatif yang terbaik dalam mengambil keputusan tersebut.
2.3.1        Kebutuhan Masyarakat
Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa, keinginan tersebut dapat diperoleh melalui kemampuan untuk membeli dan tidak kemampuan untuk membeli.
Barang; merupakan kebutuhan manusia akan kesehariannya yang dapat dilihat dan diraba secara fisik, seperti baju, sepatu, makanan, dan minuman. Jasa; merupakan layanan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti jasa potong rambut, pelayanan di restoran, siaran radio dan televisi, dan sebagainya.
2.3.2        Jenis-jenis Barang[7]
Terdapat banyak cara untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam perekonomian, diantaranya barang ekonomi dan barang cuma-cuma. Barang ekonomi adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya, seperti makanan, beras, serta barang-barang produksi industri. Sedangkan barang cuma-cuma adalah barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan produksi seperti angin, udara, oksigen, sinar matahari, dan air. Dalam teori ekonomi dapat di golongkan menjadi dua penggolongan, yaitu:
a.     Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia
–          Barang Inferior[8]; barang yang permintaan berkurang apabila pendapatan seseorang bertambah tinggi, sebab pembeli akan memilih barang yang lebih baik kualitas dan mutunya, seperti ikan asin, ubi kayu, dll.
–          Barang Esensial; barang yang digunakan sebagai kebutuhan pokok, seperti beras, air minum, gula, dsb.
–          Barang Normal; barang yang mengalami kenaikan permintaan seiring dengan kenaikan pendapatan seseorang, sebaliknya jumlah permintaan akan turun dengan berkurangnya pendapatan seseorang, seperti baju, buku, perhiasan, dsb.
–          Barang Mewah; jenis barang yang dapat diperoleh apabila seseorang tersebut memiliki pendapatan yang relatif tinggi, seperti mobil, rumah, permata, dsb.
b.     Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia:
–          Barang pribadi; jenis barang yang digunakan untuk tiap-tiap individu atau diri sendiri, seperti makanan, mobil, dan pakaian.
–          Barang publik; jenis barang yang digunakan untuk seluruh komponen masyarakat, seperti, jalan raya, mercu suar, lampu lalu lintas.
2.3.3        Kelangkaan (Scarcity)[9]
Kelangkaan barang dan jasa timbul apabila kebutuhan atau keinginan seseorang dan masyarakat lebih besar daripada tersedianya barang dan jasa tersebut. Suatu barang disebut barang langka apabila untuk memperoleh membutuhkan pengorbanan, bukan merupakan sifat barang, tetapi pencerminan keadaan atas hubungan timbal balik antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya.
Kebutuhan manusia pada dasarnya lebih besar daripada barang dan jasa yang tersedia, maka perlu diadakan suatu pemilihan barang, guna untuk memperoleh keefisiensi dan keefektifaan sumber daya barang dan jasa tersebut. Sebagai contoh, seseorang mempunyai uang Rp. 10.000,00. Harga tiket bioskop Rp. 10.000,00 dan satu porsi soto ayam Rp. 10.000,00. Manusia harus memilih dari dua pilihan tersebut dan mengorbankan salah satu darinya. Apabila dia memilih menonton di bioskop, maka biaya rill atau biaya kesempatan (opportunity cost) adalah makan soto ayam. Jadi, biaya kesempatan merupakan nilai atau kesempatan yang dikorbankan karena pemilihan penggunaan sumberdaya untuk penggunaan tertentu.
2.3.4        Faktor-faktor Produksi
Yang dimaksud dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan olem alam yang diperuntukkan manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa atau dalam istilah lain yaitu sumber-sumber daya. Faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi 4 golongan, diantaranya:[10]
a.     Tanah (Sumber Daya Alam)
Faktor produksi ini telah disediakan oleh alam, sehingga manusia dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Faktor ini meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan, dan sumber alam lainnya yang dapat dijadikan modal, seperti air pada sistem irigasi dan pembangkit tenaga listrik.
b.     Tenaga Kerja (labor)
Yang dimaksud dengan tenaga kerja merupakan sumber daya manusia (human resources) yang memiliki keterampilan mental dan fisik atau jasmani yang kuat.
c.      Modal (capital)
Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang mereka butuhkan, seperti sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan, dsb.
d.     Keahlian (Skill)
Faktor produksi ini merupakan keahlian dan kemampuan individual dalam mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi. Keahlian tersebut akan tercapai apabila individu tersebut dapat mengorganisir berbagai sumber dan faktor produksi secara efekti dan efisien.
2.4  Jenis –jenis Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan.
2.4.1        Ekonomi Deskriptif (Descritive Economics)
Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan atau kejadian yang sebenarnya wujud dari perekonomian. Tugas utamanya mengumpulkan keterangan-keterangan faktual yang relevan dengan masalah ekonomi. Permisalan analisis mengenai keadaan nelayan di Sulawesi adalah tergolong dalam ekonomi deskriptif, yang menganalisa tentang kenyataan yang terjadi dalam perwujudan di alam semesta dan kehidupan manusia.
2.4.2        Teori Ekonomi (Economics Theory / Pure Economics)
Penjelasan yang disederhanakan tentang cara suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem tersebut dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Tugas teori ekonomi adalah memberikan abstraksi dari kenyataan yang terjadi dalam perekonomian. Kenyataan ekonomi bersifat kompleks, untuk itu perlu penyederhanaan dan abstrasksi yang dituangkan dalam teori.
2.4.3        Ekonomi Terapan (Applied Economics)
Dipergunakan sebagai rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.
2.5  Alat-alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori tersebut, grafik dan kurva adalah alat analisis utama dalam teori ekonomi. Teori dan penjelasan-penjelasan ilmiah memerlukan alat-alat agar dapat memudahkan dalam menganalisis. Suatu grafik mempunyai dua sumbu, sumbu datar dan simbu tegak. Tiap sumbu menjelaskan nilai suatu variabel, pada titik 0 nilai variabel adalah nol dan makin menjauhi dari titik 0 maka nilai variabel bertambah tinggi. Pada sumbu datar, makin ke kanan kedudukannya nilainya semakin tinggi. Ciri-ciri tersebut ditunjukkan pada gambar 1.1 



BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Satu, Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.     
Kedua,  Kebutuhan manusia pada dasarnya lebih besar daripada barang dan jasa yang tersedia, maka perlu diadakan suatu pemilihan barang, guna untuk memperoleh keefisiensi dan keefektifaan sumber daya barang dan jasa tersebut. Manusia harus memilih dari pilihan barang dan jasa tersebut dan mengorbankan salah satu darinya. Apabila dia memilih suatu pilihan, maka biaya rill atau biaya kesempatan (opportunity cost) adalah pilihan yang lainnya. Jadi, biaya kesempatan merupakan nilai atau kesempatan yang dikorbankan karena pemilihan penggunaan sumberdaya untuk penggunaan tertentu
DAFTAR PUSTAKA
Nopirin, P. hD. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro (Vol. 7). Yogyakarta, DI YOGYAKARTA, INDONESIA: BPFE – YOGYAKARTA.
Rosyidi Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Revisi, PT RajaGrafindo Persada , Jakarta, 2006
Sudarsono. (1995). Pengantar Ekonomi Mikro (Vol. Revisi). Jakarta: PT Pustaka LP3ES.
Sugiarto, dkk. (2007). Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, S. (2010). Mikroekonomi Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

[1] Sukirno, S. (2010). Mikroekonomi Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Hal. 3
[2]Sukirno, S. (2010). Ibid. Hal. 4
[3] Sudarsono. (1995). Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT Pustaka LP3ES. Hal. 2
[4]Opcit., hal. 9
[5]Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi, (Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2006),  hal. 4
[7] (Sukirno, 2010), opcit, hal. 5
[8] Sugiarto, d. (2007). Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 45
[9] Nopirin,  (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro, Yogyakarta,: BPFE – YOGYAKARTA, Hal. 2
[10] (Sudarsono, 1995), opcit., hal. 6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar