BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Salah
satu perkataan yang sering kita ucapkan pada waktu masih anak-anak dan dewasa
ini adalah “Saya mau makan,” demikian pula menginginkan barang atau jasa
tertentu, seperti pakaian, perumahan, kesehatan, atau rekreasi. Karena uang
atau pendapatan yang kita miliki tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan
tersebut, maka kita harus membuat suatu pilihan prioritas dalam skala yang
kecil hingga yang besar yang akan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ilmu ekonomi pada dasarnya mempelajari upaya manusia dalam
rangka melakukan pilihan penggunaan sumberdaya yang terbatas guna memenuhi
kebutuhan yang tidak terbatas tersebut.
Penggunaan
sumber daya tersebut akan dilakukan manusia secara besar-besaran dalam
pemenuhan kebutuhan mereka. Sehingga akan timbul kelangkaan akan barang dan
jasa tersebut, maka barang dan jasa yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
disebut dengan barang ekonomi. Barang ekonomi diperoleh melalui
pembayaran dengan alat tukar resmi, yakni uang kertas maupun uang logam.
Sehubungan dengan hal itu, teori ekonomi akan menyuguhkan prinsip-prinsip atau
hukum-hukum yang digunakan sebagai pedoman untuk mengambil keputusan dengan sebaik-baiknya
dalam menggunakan sumberdaya yang sebaik-baiknya ataupun sesedikit mungkin,
sehingga dalam jangka waktu panjang dapat dipergunakan lagi. Oleh karena itu,
dasar-dasar kegiatan ekonomi akan kita bahas pada makalah ini beserta substansi
pendekatan analisis ilmu ekonomi pula.
1.2
Rumusan Masalah
Setelah
melihat pernyataan di atas, maka muncul suatu pertanyaan dari penulis, yaitu:
1.
Bagaimana ilmu ekonomi dapat memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas?
2.
Bagaimana pendekatan ilmu ekonomi terhadap permasalahan pokok dalam penggunaan
sumber daya yang terbatas?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui tentang kegunaan ilmu ekonomi dalam memenuhi kebutuhan manusia
yang tidak terbatas.
2.
Untuk mengetahui tentang pendekatan ilmu ekonomi terhadap permasalahan pokok
dalam penggunaan sumber daya yang terbatas.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah lama berkembang sejak tahun 1776
yang dipelopori oleh “bapak ilmu ekonomi”, yakni Adam Smith.[1]Pada masa ini
berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi
gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan perekonomian.secara garis
besarnya, analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yakni Teori Mikroekonomi dan Teori Makroekonomi.[2] Dalam
makro ekonomi membahas mengenai perilaku negara, masyarakat, atau kelompok
masyarakat. Variabel yang digunakan adalah pendapatan nasional, kesempatan
kerja, pengangguran, inflasi, anggaran pemerintah, dan sebagainya. Sedangkan
mikro ekonomi membahas perilaku agen ekonomi dalam skala kecil yaitu konsumen
individual atau perusahaan. Dalam perbedaannya makro ekonomi disebut pula
sebagai teori pendapatan, sedangkan mikro ekonomi sebagai teori harga. Namun,
dua konsepsi tersebut memiliki hakekat yang erat dalam perekonomian. Teori
konsumsi masyarakat yang di bahas pada makro ekonomi merupakan agregasi dari
perilaku konsumen individual pada mikro ekonomi. Lain hal itu, sistem
perpajakan masyarakat dalam makro ekonomi sangat berpengaruh dalam pengambilan
keputusan tentang harga dan kuantitas barang yang di produksi oleh sebuah
perusahaan. Jadi perbedaan konsepsi pada ruang lingkup teori ekonomi merupakan
perihal yang terikat dalam upaya manusia untuk mengambil keputusan dalam
mencapai tingkat kemakmuran yang tinggi.[3]
2.2
Definisi Ilmu Ekonomi
“lmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan
masyarakat membuat piihan, dengan atau tanpa penggunaan uang dengan menggunakan
sumber-sumber yang terbatas akan tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara
untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi pada masa sekarang dan masa mendatang kepada berbagai
individu dan golongan masyarakat.”
Sedangkan menurut terminologi (istilah), ilm ekonomi merupakan
seni yang tertua di dunia yang berasal dari bahasa Yunani, yakni oikos
(keluarga atau rumah tangga) dan nomos (aturan) yang bermakna management of
household or estate (peraturan dalam rumah tangga atau kepemilikan).[5]
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang
dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan
pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas.[6]
2.3 Masalah Perekonomian dan Kebutuhan untuk Menentukan
Pilihan
Dalam menajalani kehidupan sehari-hari setiap individu,
perusahaan, dan masyarakat akan menghadapi permasalahan ekonomi, yakni
menginginkan pelaku-pelaku ekonomi tersebut untuk membuat suatu keputusan yang
terbaik dalam melakukan kegiatan ekonomi. Secara garis besar kegiatan ekonomi
meliputi usaha individu, perusahan, dan perekonomian secara keseluruhan untuk
memproduksi barang dan jasa yang mereka butuhkan untuk digunakan dalam
perekonomian. Dalam melakukan kegiatan ekonomi, para pelaku ekonomi membutuhkan
pilihan atau alternatif yang terbaik dalam mengambil keputusan tersebut.
2.3.1 Kebutuhan
Masyarakat
Kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh
barang dan jasa, keinginan tersebut dapat diperoleh melalui kemampuan untuk
membeli dan tidak kemampuan untuk membeli.
Barang; merupakan kebutuhan manusia akan kesehariannya yang dapat
dilihat dan diraba secara fisik, seperti baju, sepatu, makanan, dan minuman. Jasa;
merupakan layanan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,
seperti jasa potong rambut, pelayanan di restoran, siaran radio dan televisi,
dan sebagainya.
2.3.2 Jenis-jenis Barang[7]
Terdapat banyak cara untuk menggolongkan jenis-jenis barang dalam
perekonomian, diantaranya barang ekonomi dan barang cuma-cuma. Barang
ekonomi adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya, seperti
makanan, beras, serta barang-barang produksi industri. Sedangkan barang
cuma-cuma adalah barang yang dapat dinikmati tanpa melakukan kegiatan produksi
seperti angin, udara, oksigen, sinar matahari, dan air. Dalam teori ekonomi
dapat di golongkan menjadi dua penggolongan, yaitu:
a. Berdasarkan
kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia
– Barang
Inferior[8];
barang yang permintaan berkurang apabila pendapatan seseorang bertambah tinggi,
sebab pembeli akan memilih barang yang lebih baik kualitas dan mutunya, seperti
ikan asin, ubi kayu, dll.
– Barang
Esensial; barang yang digunakan sebagai kebutuhan pokok, seperti beras, air
minum, gula, dsb.
– Barang
Normal; barang yang mengalami kenaikan permintaan seiring dengan kenaikan
pendapatan seseorang, sebaliknya jumlah permintaan akan turun dengan
berkurangnya pendapatan seseorang, seperti baju, buku, perhiasan, dsb.
– Barang
Mewah; jenis barang yang dapat diperoleh apabila seseorang tersebut memiliki
pendapatan yang relatif tinggi, seperti mobil, rumah, permata, dsb.
b. Berdasarkan
kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia:
– Barang
pribadi; jenis barang yang digunakan untuk tiap-tiap individu atau diri
sendiri, seperti makanan, mobil, dan pakaian.
– Barang
publik; jenis barang yang digunakan untuk seluruh komponen masyarakat, seperti,
jalan raya, mercu suar, lampu lalu lintas.
2.3.3 Kelangkaan
(Scarcity)[9]
Kelangkaan barang dan jasa timbul apabila kebutuhan atau keinginan
seseorang dan masyarakat lebih besar daripada tersedianya barang dan jasa
tersebut. Suatu barang disebut barang langka apabila untuk memperoleh
membutuhkan pengorbanan, bukan merupakan sifat barang, tetapi pencerminan
keadaan atas hubungan timbal balik antara kebutuhan dan ketersediaan sumber
daya.
Kebutuhan manusia pada dasarnya lebih besar daripada barang dan
jasa yang tersedia, maka perlu diadakan suatu pemilihan barang, guna
untuk memperoleh keefisiensi dan keefektifaan sumber daya barang dan jasa
tersebut. Sebagai contoh, seseorang mempunyai uang Rp. 10.000,00. Harga tiket
bioskop Rp. 10.000,00 dan satu porsi soto ayam Rp. 10.000,00. Manusia harus
memilih dari dua pilihan tersebut dan mengorbankan salah satu darinya. Apabila
dia memilih menonton di bioskop, maka biaya rill atau biaya kesempatan
(opportunity cost) adalah makan soto ayam. Jadi, biaya kesempatan merupakan
nilai atau kesempatan yang dikorbankan karena pemilihan penggunaan sumberdaya
untuk penggunaan tertentu.
2.3.4 Faktor-faktor
Produksi
Yang dimaksud dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda
yang disediakan olem alam yang diperuntukkan manusia yang dapat digunakan untuk
memproduksi barang dan jasa atau dalam istilah lain yaitu sumber-sumber
daya. Faktor produksi dapat diklasifikasikan menjadi 4 golongan,
diantaranya:[10]
a. Tanah
(Sumber Daya Alam)
Faktor produksi ini telah disediakan oleh alam, sehingga manusia
dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Faktor ini meliputi tanah, berbagai
jenis barang tambang, hasil hutan, dan sumber alam lainnya yang dapat dijadikan
modal, seperti air pada sistem irigasi dan pembangkit tenaga listrik.
b. Tenaga
Kerja (labor)
Yang dimaksud dengan tenaga kerja merupakan sumber daya manusia (human
resources) yang memiliki keterampilan mental dan fisik atau jasmani yang
kuat.
c. Modal
(capital)
Faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia
dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa yang mereka butuhkan,
seperti sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan pertokoan,
dsb.
d. Keahlian
(Skill)
Faktor
produksi ini merupakan keahlian dan kemampuan individual dalam mendirikan dan
mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi. Keahlian tersebut akan tercapai
apabila individu tersebut dapat mengorganisir berbagai sumber dan faktor
produksi secara efekti dan efisien.
2.4
Jenis –jenis Analisis Ekonomi
Analisis
ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu ekonomi deskriptif, teori
ekonomi, dan ekonomi terapan.
2.4.1
Ekonomi Deskriptif (Descritive Economics)
Bidang
ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan atau
kejadian yang sebenarnya wujud dari perekonomian. Tugas utamanya mengumpulkan
keterangan-keterangan faktual yang relevan dengan masalah ekonomi. Permisalan
analisis mengenai keadaan nelayan di Sulawesi adalah tergolong dalam ekonomi deskriptif,
yang menganalisa tentang kenyataan yang terjadi dalam perwujudan di alam
semesta dan kehidupan manusia.
2.4.2
Teori Ekonomi (Economics Theory / Pure Economics)
Penjelasan
yang disederhanakan tentang cara suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri
yang penting dari sistem tersebut dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi
apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan. Tugas teori
ekonomi adalah memberikan abstraksi dari kenyataan yang terjadi dalam
perekonomian. Kenyataan ekonomi bersifat kompleks, untuk itu perlu
penyederhanaan dan abstrasksi yang dituangkan dalam teori.
2.4.3
Ekonomi Terapan (Applied Economics)
Dipergunakan
sebagai rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk
menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan
oleh para ahli ekonomi deskriptif.
2.5
Alat-alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu
ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan
untuk menguji kebenaran teori tersebut, grafik dan kurva adalah alat analisis
utama dalam teori ekonomi. Teori dan penjelasan-penjelasan ilmiah memerlukan
alat-alat agar dapat memudahkan dalam menganalisis. Suatu grafik
mempunyai dua sumbu, sumbu datar dan simbu tegak. Tiap sumbu menjelaskan
nilai suatu variabel, pada titik 0 nilai variabel adalah nol dan makin
menjauhi dari titik 0 maka nilai variabel bertambah tinggi. Pada sumbu datar,
makin ke kanan kedudukannya nilainya semakin tinggi. Ciri-ciri tersebut
ditunjukkan pada gambar 1.1
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Satu,
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang
dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan
pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan
manusia yang tidak terbatas.
Kedua,
Kebutuhan manusia pada dasarnya lebih besar daripada barang dan
jasa yang tersedia, maka perlu diadakan suatu pemilihan barang, guna
untuk memperoleh keefisiensi dan keefektifaan sumber daya barang dan jasa
tersebut. Manusia harus memilih dari pilihan barang dan jasa tersebut dan
mengorbankan salah satu darinya. Apabila dia memilih suatu pilihan, maka biaya
rill atau biaya kesempatan (opportunity cost) adalah pilihan yang lainnya.
Jadi, biaya kesempatan merupakan nilai atau kesempatan yang dikorbankan karena
pemilihan penggunaan sumberdaya untuk penggunaan tertentu
DAFTAR
PUSTAKA
Nopirin,
P. hD. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro (Vol. 7).
Yogyakarta, DI YOGYAKARTA, INDONESIA: BPFE – YOGYAKARTA.
Rosyidi
Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, Edisi Revisi, PT RajaGrafindo Persada
, Jakarta, 2006
Sudarsono.
(1995). Pengantar Ekonomi Mikro (Vol. Revisi). Jakarta: PT Pustaka
LP3ES.
Sugiarto,
dkk. (2007). Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta, DKI
Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno,
S. (2010). Mikroekonomi Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
[8] Sugiarto,
d. (2007). Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif. Jakarta, DKI
Jakarta, Indonesia: PT Gramedia Pustaka Utama, hal. 45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar