PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Salah satu tahapan proses
penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah menyusun kajian teori.
Proses menyusun kajian teori merupakan proses yang sangat menentukan langkah
penelitian berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian
yang tinggi terhadap masalah kajian teori.
Banyak peneliti yang terhenti
proses penelitiannya hanya karena tidak memahami cara mendapatkan teori yang
relevan dengan topik penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki referensi yang
cukup memadai untuk melengkapi tahapan kajian teorinya, sehingga dasar pijakan
dalam penelitianya rapuh.
Proses pemilihan teori yang relevan
dengan topik penelitian merupakan proses yang memerlukan kecapakan dan strategi
tertentu. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian teori manakala ia paham
betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudia ia memiliki kemampuan
untuk menemukan referensi yang dibutuhkanya.
Proses kajian teori dilakukan
sejak peneliti memikirkan masalah yang akan ditelitinya, bersamaan dengan
pencarian dan penemuan masalah itulah para peneliti mencari dan menemukan
referensi yang relevan dengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori
merupakan bagian dari proposal penelitian, yang merupakan langkah awal dari
proses penelitian. Untuk membuat proposal penelitian yang berkualitas selain
kemampuan menemukan masalah yang urgent dan pemilihan metode
penelitian yang relevan, bagian yang
tidak kalah pentingnya adalah kajian teori/landasan teori, ataupuns ering
disebut dengan istilah studi pustaka.
Maka dari itu seorang peneliti
benar-benar harus memahami apa tu teori, macam-macam teori, peran dan fungsi
teori, langkah-langkah menyusun teori sampai pada kemampuan praktis tentang
model-model dan cara pengutifan dalam penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini
diantaranya:
1.
Apakah
yang dimaksud dengan kajian teori dalam penelitian?
2.
Apa
sajakah macam-macam teori dalam penelitian?
3.
Bagaimana
peran dan fungsi teori dalam penelitian?
4.
Bagaimana
langkah-langkah penyusunan kajian teori dalam penelitian?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini
diantaranya:
1.
Menjelaskan
tentang pengertian teori dalam penelitian
2.
Menjabarkan
macam-macam kajian teori dalam penelitian
3.
Menjelaskan peran dan fungsi teori dalam penelitian
4.
Menjelaskan
langkah-langkah dalam penyusunan kajian teori
1.4 Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah
ini diantaranya:
1.
Penjelasan
tentang pengertian teori dalam penelitian
2.
Penjelasan
tentang macam-macam kajian teori dalam penelitian
4.
Penjelasan
tentang langkah-langkah dalam penyusunan teori dalam penelitian
BAB II
KAJIAN
TEORI DALAM PENELITIAN
2.1 Pengertian Teori dalam
Penelitian
Kajian teori dalam proses
penelitian merupakan salah satu tahapan yang penting untuk diperhatikan oleh
para peneliti. Para ahli memberikan banyak definisi teori dalam penelitian.
Neuman (2003) dalam Sugiyono
mengatakan “researchers use theory differently in various types of
research, but some type of theory is present in most social research” . Sementara
itu Kerlinger (1978) berpendapat
bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang
berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi
hubungan antar variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena. Theory is a set of
interrelated construct (concepts),
definion, and proposition that present a systematic view of phenomena by
specifying relations among variables, with purpose of explaning and prediction
the phenomena.
Hal itu seirama dengan Cooper
& Schindler (2003) yang mengemukakan bahwa, s theory is a set of systematicaly interrelated concepts, definition, and proposition that
are advanced to explain and predict phenomena (fact). Teori adalah
seperangkat konsep, definisi dan proposisi
yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
Burk Johnson & Larry
Christensen dalam bukunya Educational
Research (2011 : 18) mengupkapkan
bahwa “theory is an explanation or an
explanatory system that discusses how a phenomenon operates and why it operates
a it does”. Teory merupakan sebuah penjelasan atau
sesuatu yang menjelaskan tentang sebuah
system yang mendiskusikan bagaimana sebuah fenomena beroperasi dan mengapa
fenomena itu terjadinya seperti itu.
Kemudian Sitirahayu Haditomo
(1999) dalam Sugiyono, menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang
penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan
gejala yang ada.
2.2 Macam-macam Teori Penelitian
:
Mark (1963) dalam Sitirahayu
Haditomo dalam Sugiyono membedakan teori menjadi tiga macam, diantaranya:
1. Teori yang deduktif: memberi keterangan
yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data
yang akan diterangkan.
2.
Teori
yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah toeri. Dalam bentuk ekstrim
titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.
3. Teori yang fungsional: di sini nampak
suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.
Berdasarkan
tiga pandangan diatas, Sugiyono (2014) memandang teori sebagai :
1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum
yang disusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya memiliki sifat hubungan
yang deduktif. Suatu hukum menunjukan suatau hubungan antara variabel-variabel
empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.
2.Suatu
toeri juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok
hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang
mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu
konsep yang teoritis (induktif).
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada
suatu cara menerangkan yang menggeneralisi. Di sini biasanya terdapat hubungan
yang fungsional antara data dan pendapat teoritis.
Menurut Sugiyono (2014) suatu
teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem
pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat
diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan teori. Teori adalah alur logika atau
penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang
disusun secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu
menjelaskan (explanation), meramalkan
(prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.
Teori dalam penelitian
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan fenomena dan objek yang akan
diteliti. Artinya ketika seorang akan menjelaskan tentang masalah pembelajaran,
maka teori yang di ambil harus yang menjelaskan tentang pembelajaran bukan hukum
ataupun ekonomi. Begitupun ketika sedang meneliti tentang politik, maka
peneliti harus menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan politik bukan
budaya dan pure science.
2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam
Penelitian
Cooper & Schindler (2003),
menyatakan bahwa teori memiliki beberapa kegunaan dan fungsi dalam penelitian,
diantaranya :
1.
Theory narrows the range of fact we
need to study (Teori mempersempit/membatasi ruang atau
kawasan dari fakta yang akan kita pelajari)
2. Theory
suggest system for the research approaches are likely to yield the greatest
meaning. (teori menyaranakn sistem pendekatan penelitian yang disukai
untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya)
3. Theory
suggest system for the research to impose on data in order to classify them in
the most meaningful way. (teori menyarakan sistem penelitian yang
memungkinkan untuk mengimpose data
sehingga diklasifikasikan dalam jalan yang lebih bermakna).
4. Theory
summarizes what is known about object of study and states the uninformities
that lie beyond immediate observation.
(teori merangkum suatu pengetahuan
tentang sebuah objek kajian dan pernyataan yang tidak diinformasikan yang
diluar observasi yang segera)
5. Theory
can be used to predict further fact that should be found.
(toeri bisa digunakan untuk memprediksi
fakta lebih jauh yang bisa ditemukan)
Sugiyono
(2014) menyatakan bahwa semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua
peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang
digunakan harus sudah jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk
memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan
sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan
teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang
akan dipakai.
Dari
pendapatnya diatas dapat disimpulkan bahwa teori berfungsi untuk:
1.
Memperjelas
masalah penelitian
2.
Dasar
untuk merumuskan hipotesis penelitian dan
3.
Referensi
untuk menyusun instrumen penelitian
Lebih jauh Meredith, Joyce dan Walter
(2003) menyatakan ada beberapa tujuan dari proses kajian teori diantaranya :
1.
Delimiting the research problem. Membatasi masalah penelitian
2.
Seeking new lines of inquiry. Menemukan benang baru yang diteliti.
3.
Avoiding fruitless approaches. Menghindari pendekatan yang tidak sesuai.
4.
Gaining methodological insights. Memperoleh metodologi yang mencerahkan.
5.
Identifying recomendations for futher
research. Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian yang lebih
jauh.
6.
Seeking support for grounded theory. Mencari grand teori pendukung.
2.4 Langkah-langkah
dalam Penyusunan Kajian Teori
Dalam menyusun langkah-langkah kajian
teori, Meredith, Joyce dan Walter membaginya menjadi beberapa langkah,
diantaranya :
1. Search
prelimenary sources. Mencari
sumber pendahuluan.
Pada tahap ini peneliti perlu
mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan penelitian dan publikasi lainnya
yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.
2. Use
seconday source. Menggunakan
sumber tambahan.
Yang dimaksud dengan sumber
tambahan yakni sebuah dokumen yang ditulis oleh seseorang yang tidak secara
nyata melakukan penelitian, mengembangkan teori atau mengutarakan pendapatnya
bahwa mereka telah mensistesis menjadi sebuah tinjuan pustaka.
3. Read
primary source. Membaca
sumber utama.
Pada tahap ini peneliti yang
hendak mengutif hasil dari temuan peneliti lain, maka seharusnya dilakukan
dengan cara langsung mengutif dari penelitinya bukan mengutif dari pengutif
pertama.
4. Synthesize
the literature. Mensintesis
bahan bacaan.
Seorang peneliti haru pandai
memilih dan memilah bahan yang akan dikutifnya dalam kajian teorinya. Artinya
tidak semua sumber yang dibaca lantas dimasukan kedalam bahan kajian
pustakanya.
Lebih jauh Meredtih, Joyce dan
Walter (2003) menyatakan bahwa keempat langkah diatas tidak harus selalu
dipaksanakan berurutan, melainkan dalam beberapa kondisi boleh diacak, karena
pada dasarnya ketika peneliti sudah masuk ke tahap ke tiga, namun dipandang ada
yang kurang, maka ia boleh dan sangat mungkin untuk kembali ke tahap pertama.
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa
secara umum langkah-langkah untuk dapat melakukan kajian teori adalah sebagai
berikut :
1.
Tetapkan
nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya
2.
Cari
sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian,
(Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan
setiap variabel yang diteliti.
3.
Lihat
daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel
yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat
judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel
sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang
diberikan).
4.
Cari
definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain,
dan pilih definisi yang sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
5.
Baca
seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan
analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi
setiap sumber data yang dibaca.
6.
Deskripsikan
teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke dalam bentuk
tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutif atau digunakan
sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Apabila dibuat dalam bentuk
bagan, langkah-langkah penulisan kajian teori dalam penelitian sebagaimana
bagan berikut ini:
Proses penyusunan kajian teori
bukanlah perkara yang bisa disepelekan, bahkan untuk mendapatkan kualitas
literatur yang baik
Meredith, Joyce & Walter (2003)
mengungkapkan “it requires tree to six
months or more to do a good review of the
literature, especially if you know litle about the literature on your research
problem at the outset”.
Proses
kajian teori yang baik memerlukan waktu tiga sampai enam bulan
bahkan lebih, khususnya apabila
peneliti belum terlalu memahami masalah yang sedang ditelitinya.
BAB III
KESIMPULAN
Teori dalam penelitian merupakan
serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat
fenomena (masalah penelitian) secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan
antar variable yang diteliti, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena atau masalah yang akan diteliti.
Sumber teori dalam penelitian dibagi menjadi sumber utama
(primary
sources) dan sumber teori pendukung (scondary sources). Teori berfungsi dalam rangka memperjelas
masalah yang diteliti, dasar untuk merumuskan hipotesis dan referensi untuk
menyusun instrumen penelitian.
Adapun langkah-langkah menyusun
teori dimulai dari menetapkan nama variabel yang diteliti. Cari referensi
berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Cari definisi setiap variabel
yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan. Baca seluruh isi topik buku yang
sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan
buatlah rumusan dengan bahasa sendiri. Terakhir semua sumber bacaan yang
dikutif harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Cooper Donald R; Schindler, Pamela S
(2007); Business Research Methods; McGraw-Hill, Irwin, Boston.
B,
K. F. (1973). Foundation of Behavioral
Research. Victioria: Thomson
Learning.
Johnson B, & Christensen L, (2011).
Educational Research. New Delhi. Sage
Publications, Inc.
Meredith D.
Gall, J. P.
(2003). Educational Research: an
introduction.
America: Colophon.
Pedoman Tesis & Disertasi.
(2013, Februari). Program Pasca Sariajana Uiversitas Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Sulistyo-Basuki.
(2010). Metode Penelitian. Jakarta:
Penaku.
Wibisono, Dermawan. (2013) Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar