Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Kamis, 17 November 2016

MAKALAH PENGERTIAN, MACAM MACAM, PERAN DAN LANGKAH PENYUSUNAN TEORI



 BAB I

PENDAHULUAN




1.1 Latar Belakang Permasalahan

Salah satu tahapan proses penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah menyusun kajian teori. Proses menyusun kajian teori merupakan proses yang sangat menentukan langkah penelitian berikutnya. Maka dari itu seorang peneliti harus memiliki perhatian yang tinggi terhadap masalah kajian teori.

Banyak peneliti yang terhenti proses penelitiannya hanya karena tidak memahami cara mendapatkan teori yang relevan dengan topik penelitiannya, atau peneliti tidak memiliki referensi yang cukup memadai untuk melengkapi tahapan kajian teorinya, sehingga dasar pijakan dalam penelitianya rapuh.

Proses pemilihan teori yang relevan dengan topik penelitian merupakan proses yang memerlukan kecapakan dan strategi tertentu. Seorang peneliti akan mudah menyusun kajian teori manakala ia paham betul topik masalah yang hendak ditelitinya, kemudia ia memiliki kemampuan untuk menemukan referensi yang dibutuhkanya.

Proses kajian teori dilakukan sejak peneliti memikirkan masalah yang akan ditelitinya, bersamaan dengan pencarian dan penemuan masalah itulah para peneliti mencari dan menemukan referensi yang relevan dengan topik kajiannya, disamping itu kajian teori merupakan bagian dari proposal penelitian, yang merupakan langkah awal dari proses penelitian. Untuk membuat proposal penelitian yang berkualitas selain kemampuan menemukan masalah yang urgent dan pemilihan metode



penelitian yang relevan, bagian yang tidak kalah pentingnya adalah kajian teori/landasan teori, ataupuns ering disebut dengan istilah studi pustaka.

Maka dari itu seorang peneliti benar-benar harus memahami apa tu teori, macam-macam teori, peran dan fungsi teori, langkah-langkah menyusun teori sampai pada kemampuan praktis tentang model-model dan cara pengutifan dalam penelitian.


1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya:

1.   Apakah yang dimaksud dengan kajian teori dalam penelitian?

2.   Apa sajakah macam-macam teori dalam penelitian?

3.   Bagaimana peran dan fungsi teori dalam penelitian?

4.   Bagaimana langkah-langkah penyusunan kajian teori dalam penelitian?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini diantaranya:
1.   Menjelaskan tentang pengertian teori dalam penelitian

2.   Menjabarkan macam-macam kajian teori dalam penelitian

3.   Menjelaskan  peran dan fungsi teori dalam penelitian

4.   Menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan kajian teori

1.4  Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini diantaranya:
1.   Penjelasan tentang pengertian teori dalam penelitian

2.   Penjelasan tentang macam-macam kajian teori dalam penelitian

3.   Penjelasan peran dan fungsi teori dalam penelitian

4.   Penjelasan tentang langkah-langkah dalam penyusunan teori dalam penelitian







BAB II


KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN


2.1 Pengertian Teori dalam Penelitian

Kajian teori dalam proses penelitian merupakan salah satu tahapan yang penting untuk diperhatikan oleh para peneliti. Para ahli memberikan banyak definisi teori dalam penelitian.

Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan “researchers use theory differently in various types of research, but some type of theory is present in most social research” . Sementara itu Kerlinger (1978) berpendapat bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Theory is a set of interrelated construct (concepts), definion, and proposition that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with purpose of explaning and prediction the phenomena.

Hal itu seirama dengan Cooper & Schindler (2003) yang mengemukakan bahwa, s theory is a set of systematicaly interrelated concepts, definition, and proposition that are advanced to explain and predict phenomena (fact). Teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.

Burk Johnson & Larry Christensen dalam bukunya Educational Research (2011 : 18) mengupkapkan bahwa “theory is an explanation or an explanatory system that discusses how a phenomenon operates and why it operates a it does”. Teory merupakan sebuah penjelasan atau





sesuatu yang menjelaskan tentang sebuah system yang mendiskusikan bagaimana sebuah fenomena beroperasi dan mengapa fenomena itu terjadinya seperti itu.
Kemudian Sitirahayu Haditomo (1999) dalam Sugiyono, menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada.

2.2 Macam-macam Teori Penelitian :

Mark (1963) dalam Sitirahayu Haditomo dalam Sugiyono membedakan teori menjadi tiga macam, diantaranya:

1.  Teori yang deduktif: memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.

2.   Teori yang induktif: cara menerangkan adalah dari data ke arah toeri. Dalam bentuk ekstrim titip pandang yang positivistik ini dijumpai pada kaum behaviorist.

3.  Teori yang fungsional: di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data.

Berdasarkan tiga pandangan diatas, Sugiyono (2014) memandang teori sebagai :

1.  Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang disusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya memiliki sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukan suatau hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.

2.Suatu toeri juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu. Di sini orang mulai dari data yang diperoleh dan dari data yang diperoleh itu datang suatu konsep yang teoritis (induktif).

3.  Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional antara data dan pendapat teoritis.

Menurut Sugiyono (2014) suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Konseptualisasi atau sistem pengertian ini diperoleh melalui jalan yang sistematis. Suatu teori harus dapat diuji kebenarannya, bila tidak, dia bukan teori. Teori adalah alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala.

Teori dalam penelitian menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan fenomena dan objek yang akan diteliti. Artinya ketika seorang akan menjelaskan tentang masalah pembelajaran, maka teori yang di ambil harus yang menjelaskan tentang pembelajaran bukan hukum ataupun ekonomi. Begitupun ketika sedang meneliti tentang politik, maka peneliti harus menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan politik bukan budaya dan pure science.


2.3 Peran dan Fungsi Teori dalam Penelitian

Cooper & Schindler (2003), menyatakan bahwa teori memiliki beberapa kegunaan dan fungsi dalam penelitian, diantaranya :

1.     Theory narrows the range of fact we need to study (Teori mempersempit/membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang akan kita pelajari)

2.     Theory suggest system for the research approaches are likely to yield the greatest meaning. (teori menyaranakn sistem pendekatan penelitian yang disukai untuk mendapatkan makna yang sesungguhnya)

3.     Theory suggest system for the research to impose on data in order to classify them in the most meaningful way. (teori menyarakan sistem penelitian yang memungkinkan untuk mengimpose data sehingga diklasifikasikan dalam jalan yang lebih bermakna).

4.     Theory summarizes what is known about object of study and states the uninformities that lie beyond immediate observation.

(teori merangkum suatu pengetahuan tentang sebuah objek kajian dan pernyataan yang tidak diinformasikan yang diluar observasi yang segera)

5.     Theory can be used to predict further fact that should be found.

(toeri bisa digunakan untuk memprediksi fakta lebih jauh yang bisa ditemukan)

Sugiyono (2014) menyatakan bahwa semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori. Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas, karena teori di sini akan berfungsi untuk memperjelas masalah yang diteliti, sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian. Oleh karena itu landasan teori dalam proposal penelitian kuantitatif harus sudah jelas teori apa yang akan dipakai.

Dari pendapatnya diatas dapat disimpulkan bahwa teori berfungsi untuk:
1.   Memperjelas masalah penelitian

2.   Dasar untuk merumuskan hipotesis penelitian dan

3.   Referensi untuk menyusun instrumen penelitian

Lebih jauh Meredith, Joyce dan Walter (2003) menyatakan ada beberapa tujuan dari proses kajian teori diantaranya :

1.   Delimiting the research problem. Membatasi masalah penelitian

2.   Seeking new lines of inquiry. Menemukan benang baru yang diteliti.

3.   Avoiding fruitless approaches. Menghindari pendekatan yang tidak sesuai.

4.   Gaining methodological insights. Memperoleh metodologi yang mencerahkan.

5.   Identifying recomendations for futher research. Mengidentifikasi rekomendasi untuk penelitian yang lebih jauh.

6.   Seeking support for grounded theory. Mencari grand teori pendukung.


2.4  Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori

Dalam menyusun langkah-langkah kajian teori, Meredith, Joyce dan Walter membaginya menjadi beberapa langkah, diantaranya :

1.   Search prelimenary sources. Mencari sumber pendahuluan.

Pada tahap ini peneliti perlu mengidentifikasi buku-buku, artikel, laporan penelitian dan publikasi lainnya yang relevan dengan permasalahan yang diteliti.

2.   Use seconday source. Menggunakan sumber tambahan.

Yang dimaksud dengan sumber tambahan yakni sebuah dokumen yang ditulis oleh seseorang yang tidak secara nyata melakukan penelitian, mengembangkan teori atau mengutarakan pendapatnya bahwa mereka telah mensistesis menjadi sebuah tinjuan pustaka.
3.   Read primary source. Membaca sumber utama.

Pada tahap ini peneliti yang hendak mengutif hasil dari temuan peneliti lain, maka seharusnya dilakukan dengan cara langsung mengutif dari penelitinya bukan mengutif dari pengutif pertama.

4.   Synthesize the literature. Mensintesis bahan bacaan.

Seorang peneliti haru pandai memilih dan memilah bahan yang akan dikutifnya dalam kajian teorinya. Artinya tidak semua sumber yang dibaca lantas dimasukan kedalam bahan kajian pustakanya.
Lebih jauh Meredtih, Joyce dan Walter (2003) menyatakan bahwa keempat langkah diatas tidak harus selalu dipaksanakan berurutan, melainkan dalam beberapa kondisi boleh diacak, karena pada dasarnya ketika peneliti sudah masuk ke tahap ke tiga, namun dipandang ada yang kurang, maka ia boleh dan sangat mungkin untuk kembali ke tahap pertama.
Sugiyono (2014) mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat melakukan kajian teori adalah sebagai berikut :

1.   Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya

2.   Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah, laporan penelitian, (Skripsi, Thesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

3.   Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).

4.   Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain,
dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

5.   Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dna buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.

6.   Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutif atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.
Apabila dibuat dalam bentuk bagan, langkah-langkah penulisan kajian teori dalam penelitian sebagaimana bagan berikut ini:



Proses penyusunan kajian teori bukanlah perkara yang bisa disepelekan, bahkan untuk mendapatkan kualitas literatur yang baik

Meredith, Joyce & Walter (2003) mengungkapkan “it requires tree to six months or more to do a good review of the literature, especially if you know litle about the literature on your research problem at the outset”.

Proses kajian teori yang baik memerlukan waktu tiga sampai enam bulan

bahkan lebih, khususnya apabila peneliti belum terlalu memahami masalah yang sedang ditelitinya.



 
  

BAB III

KESIMPULAN



Teori dalam penelitian merupakan serangkaian konsep, definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena (masalah penelitian) secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable yang diteliti, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena atau masalah yang akan diteliti.

Sumber    teori   dalam    penelitian   dibagi   menjadi    sumber    utama

(primary sources) dan sumber teori pendukung (scondary sources). Teori berfungsi dalam rangka memperjelas masalah yang diteliti, dasar untuk merumuskan hipotesis dan referensi untuk menyusun instrumen penelitian.

Adapun langkah-langkah menyusun teori dimulai dari menetapkan nama variabel yang diteliti. Cari referensi berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri. Terakhir semua sumber bacaan yang dikutif harus dicantumkan dalam daftar pustaka.

DAFTAR PUSTAKA



Cooper Donald R; Schindler, Pamela S (2007); Business Research Methods; McGraw-Hill, Irwin, Boston.

B, K. F. (1973). Foundation of Behavioral Research. Victioria: Thomson

Learning.

Johnson B, & Christensen L, (2011). Educational Research. New Delhi. Sage Publications, Inc.

Meredith  D.  Gall,  J.  P.  (2003).  Educational  Research:  an  introduction.

America: Colophon.

Pedoman Tesis & Disertasi. (2013, Februari). Program Pasca Sariajana Uiversitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono.    (2014).    Metode    Penelitian    Kombinasi     (Mixed    Methods).

Bandung: Alfabeta.

Sulistyo-Basuki. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Penaku.

Wibisono, Dermawan. (2013) Panduan Penyusunan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Yogyakarta: Andi Offset.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar