Mansur

SITUS PENDIDIK : Ust.MANSUR,A.Ma,S.Pd.I,M.Pd.I,Gr.

Selasa, 18 Desember 2018

Pengalaman Mengikuti SINOBEL LPMP NTB 2018


Dear Bloger,
Saya mahu cerita nih tentang pengalaman mengikuti SIBOBEL yakni Simposium dan Inovasi Pembelajaran yang di selenggarakan oleh Lembaga Penjamin Mutu pendidikan (LPMP) Nusa Tenggara Barat (NTB) di Lombok Raya Hotel Mataram. Acara ini diselenggrakan dari tanggal 14 s/d tanggal 16 Desember 2018. Alhamdulillah, nggak nyangka nyangkut jadi peserta SINOBEL setelah saya mengirim best practice yang merupakan syarat untuk mendapatkan tiket sebagai peserta yang mendapatkan undangan untuk mengikuti SINOBEL.

Best practice saya yang berjudul e-test menggunakan digital inilah yang membawa saya bisa menikmati Hotel Lombok Raya Mataram setelah dapat undangan dari LPMP NTB, karena dari sekian jumlah peserta yang mengirim naskah dan hanya 65 yang masuk dalam kategori yang sesuia dengan syarat-syarat yang ditawarkan panitia.



Awal bulan November, kala itu saya melihat ada pengumuman dari akun facebook Bapak Kepala LPMP NTB Pak Minhajul Ngabidin. Beliau memposting tentang lomba best practice inovasi pembelajaran pasca genpa. Ketika itu di otak saya hanya kefikiran kata “Inovasi” yang artinya melakukan pembelajaran dengan hal-hal yang canggih dan bersifat digital. Kebetulan beberapa bulan yang lalu saya pernah mengikuti pelatihan digital yakni E-test Indonesia Digital Learning yang diselenggarakan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia dan PBPGRI di D’max Hotel Lombok Tengah.

Dengan kata inovasi itulah saya mengangkat best practice dengan judul “Praktek e-test menggunakan digital” dan Alhamdulillah bisa membawa saya bisa diundang oleh LPMP NTB ke Hotel Lombok Raya.

Para peserta menginap di Lombok Raya Hotel Mataram. Suasananya meriah banget. Gimana nggak, ada 3 kategori lomba yaitu lomba best practice SD, lomba best practice SMP dan lomba best practice SMA. Peserta masing-masing kategori ada 12 orang. Belum lagi peserta kelas Kepala Sekolah dan Pengawas. Ramai banget!


Para Peserta berasal dari seluruh Guru NTB yang lolos naskah best practicenya, ternyata rata-rata pesertanya guru berprestasi baik tingkat Provinsi bahkan Nasiomnal. Keren ya! Alhamdullilah, ternyata sobatku Husnul Faizin dan juga menjadi peserta. Hore, akhirnya bisa kopdar dengan guru-guru hebat NTB! Ketemu dengan Pak Fatur yang ternyata beliau juri ketika saya ikut lomba Guru berprestasi tingkat Provinsi NTB dan kali ini sama-sama jadi peserta. Terus, paling syukur bertemu Pak Gogot Direktur Pustekkom Kemdikbud. Meriah!

Pas tiba di hotel lombok raya mataram, ternyata aku sekamar dengan Pak Husnul Faizin yang sudah malang melintang mengikuti pelatihan dan seminar di lombok bahkan ke Jakarta. Beliau pengurus KGB NTB, dan pernah mengikuti lomba-lomba keren seperti MembaTIK, SEAMOLEC dll. Belum lagi Bapak Guru yang lain sudah pasti orang-orang hebat, guru-guru hebat NTB, Keren kan.


Setelah cek-in di hotel yakni kira-kira jam 14.00 saya langsung daftar ke panitia dan belum sempat masuk kamar acarapun akan di mulai dan saya menunggu di aula tempat acara pembukaan akan di buka. Acara lombapun dibuka secara resmi dan mengumumkan finalis yang akan presentasi dan diambil 12 orang masing-masing jenjang yakni jenjang SD, SMP dan SMA.

Setelah acara pembukaan acara lombapun di mualai dengan target sebelum jam 10 malam bisa selesai dan Alhamdulillah bisa selesai sebelum jam tersebut. Sayapun masih belum masuk kamar hotel. Begitu jeda untuk shalat magrib sayapun melangkah ke kamar hotel lantai 5 nomer 565 yang harus naik turun menggunakan lift dan teringat ketika di Menara Peninsula Hotel Jakarta yang saya tidur di kamar 19, kalau ingat gempa lombok wah ngeriiiii. Syukur tapi bisa sekamar dengan bapak yang kece?

Malamnya, ada acara makan malam sebelum mengikuti lomba berikutnya dan saya tidak masuk jadi finalis karena mungkin mengangkat masalah digital yang seharusnya pasca bencana harus mengangkat media pembelajaran yang ringan dan sederhana. Misalnya penggunaan kardus, sedotan dan barang-barang ringan dan mudah lainnya karena mereka itulah yang saya lihat yang tampil dan rata-rata yang mengangkat media pembelajaran menggunakan digital tidak ada yang lolos wkwkw



Setelah lomba perjenjang selesai maka kitapun kumpul kembali untuk mengikuti pengumuman 3 besar untuk masing-masing jenjang baik SD, SMP dan SMP untuk tampil esoknya di acara simposium.

Hari kedua, kami mengikuti simposium dan jumlah undangannya mencapai 200 orang wah mantap ni LPMP kata hati saya. Acara simposium diisi awalnya oleh lomba pemilihan juara 1, 2 dan 3 perjenjang. Pada Jam 11 an acarapun akan di buka oleh Direktur Pustekkom Kemdikbud Pak Gogot Suharwoto, Phd beliau alumni Universitas terkenal di Amerika. Juga di hadiri oleh Kepala LPMP D.I.Y, juag perwakilan Gubernur NTB serta bapak Kepala LPMP NTB Pak Minhajul Ngabidin, M.Pd. dan unsur Disdik Prov. NTB dan peserta yang ikut dalam acara ini adalah guru, kepala sekolah dan pengawas yang hebat-hebat di NTB, ada juga perwakilan Disdik Kab/Kota, PGRI, IGI dan lainnya, poko e rame dan keren deh.



Sambutan Pak Gogot membuat saya ingat ketika beliau memberikan sambuta juaga di acara Apresiasi Pendidikan Keluarga di Menara Peninsula Hotel Jakarta, beliau menawarkan salah satu aplikasi pendidikan yakni Rumah Belajar, sementara pak Minhajul menjelaskan bahwa media pembelajaran yang cocok dilaksanakan setelah bencana gempa adalah yang ringan dan menggembirakan serta lebih realistis. Sementara Bapak yang dari Disdik Prov. NTB menyampaikan penolakannya terhadap beberapa aplikasi pembelajaran sedangkan ibu kepala LPMP D.I.Y lebih menyoroti tentang Mutu Pendidikan. Namun yang paling kece adalah acara pembukaan yang diawali dengan salah satu tari yakni tari Asih Trasne dari sanggar seni SMAN 2 Praya di bawah asuhan Lalu Poer Marong.



Acara penutupan simposiumpun di tutup langsung oleh bapak kepala LPMP NTB dan unsur perwakilan dari LPMP Sulteng yakni pada sore hari dibarengi dengan pengumuman juara 1, 2 dan 3 dari masing-masing jenjang dan pemberian hadiah. Setelah itu peserta simposiumpun membubarkan diri setelah menyelesaikan administrasi. Sedangkan peserta lomba yang 65 masih diam di tempat untuk karena jadwal dan penutupannya hari minggu tanggal 16 Desember 2018.



Keesokan harinya saya berkemas untuk meninggalkan hotel lombok raya mataram untuk berkumpul dengan anak istri. Alahamdulillah banyak pelajaran yang saya dapatkan dalam acara ini salah satunya bertemu guru-guru hebat di NTB. Semoga tahun berikutnya dapat kesempatan lagi dan lebih meriah serta lebih kece lagi amin.

Good luck selalu LPMP NTB http://lpmpntb.kemdikbud.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar